22 (19 Nov) ~ Pertemuan yang terlambat

"Udah lama yah kita gak ketemu," ucap lelaki itu diakhiri seulas senyuman. "Apa kabar, Nit?"

"Alhamdulillah baik, Kak Rizki. Ini aku lagi nemenin Ibu berobat." jawab Anita. Hatinya berdebar gak keruan.

Rizki hanya mengangguk. Sepasang matanya kembali pada layar ponsel untuk mengetikkan sesuatu.

Anita justru menunggu sembari sesekali mengamati sosok yang pernah singgah di hatinya ini. Rizki terlihat lebih tampan sekarang dibanding  3 tahun lalu saat menjadi cinta pertama bagi Anita pada masa putih-biru.

"Kamu nggak kuliah?" tanya lelaki itu kemudian, menatap Anita. Cengirannya terlihat kala kepala sang perempuan menggeleng. "Oiya kamu seumuran sama Fani, ya. Tahun depan coba jalur masuk ke UNJ aja, katanya, dulu mau jadi guru kan?"

Anita lagi-lagi mengangguk namun kali ini diakhiri senyuman manis.

"Yang, kamu kok lama banget sih!"

Mereka berdua menoleh. Seorang perempuan datang, tangannya bersedekap dengan wajah cemberut.

Dia Fani.

●●●
100 kata

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top