12 (10 Nov) ~ Kesal

Tubuhku mengayun ke depan dan belakang berulang kali di ayunan ini, tak merasa bosan barangkali sejenak berganti dengan bermain perosotan seperti yang sedang di mainkan oleh anak-anak sepantarku di sana.

Aku mengelap hidungku dengan sebagian kaus bergambar Bus Tayo yang kukenakan, dalam hati masih merasa kesal. Sebuah benda berharga pemberian Om Hendi rusak oleh salah satu dari mereka. Bagian kepala dan gagang raket terlepas jadi dua kini berada di pangkuanku. Mataku mulai berkaca-kaca lagi, duh, cengeng sekali rasanya. Bagiku bukan karena sesuatu yang terlihat sepele namun ketulusan sang pemberi yang begitu berarti untukku.

Aku masih menunggu untuk mengajak ia pulang lalu menyuruhnya minta maaf pada Om Hendi. Enak saja, aku pasti terkena marah padahal dia yang merusakkan benda tersebut.

●●●
100 kata.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top