25

Ryla sekarang berada di halaman belakang, menghampiri Arka yang sedang berada di gazebo yang ada di taman belakang.

Papa Arkan yang tadi memberi tahu bahwa anak nya ada disana sedang menunggu Ryla.

"Arka"Ucap Ryla.

Arka menoleh lalu tersenyum.
Ryla mendekati Arka,saat Ryla sudah berada di hadapan Arka,Arka langsung menarik Ryla hingga Ryla jatuh terduduk di pangkuan Arka.

"Ihhh arkaa"Gemas Ryla.

"Hehehehe"Arka tercengir.

Arka menelusup kan kepalanya pada cekukan leher Ryla,di hirupnya khas wangi Ryla yang telah lama ia rindukan itu.

"Arka geli tau"Ucap Ryla,ia memanyunkan bibirnya.

Cup!

Arka mengecup bibir Ryla singkat kemudian terkekeh.

"Lucu banget sih"Gemas Arka.

"Eh,Lo udah makan belom?"Tanya Ryla.

Mereka masih menggunakan kosa kata Lo-gue. Mereka berdua yang menyetujui nya,karena bagi mereka berkata aku-kamu itu terdengar menggelikan.

"Belom lha,kan nungguin Lo? Gimana sih? Gue maunya di masakin sama calon istri"Ucap Arka manja.

"Apasih,jangan buat aku malu deh"Ucap Ryla,ia menjadi gerogi sekarang.

"Hahahaha"Tawa Arka.

Dilain sisi, papa Arka melihat Arka yang tertawa begitu mudah bersama Ryla.
Bahagia memasuki rongga hatinya, setelah sekian lama, pria itu baru bisa melihat tawa anaknya,semenjak kematian mama arka, Arka berubah menjadi Laki-laki yang dingin dan datar,tak pernah terpancar aura kesenangan dalam diri anaknya itu.
Pria itu semakin yakin, jika Ryla memanglah gadis yang tepat untuk bersanding bersama putra bungsu nya itu.

"Yaudah,gue masak dulu! Mau ikut gak?"Tanya Ryla.

"Ya ikut lah,mau lihat gimana sih calon istrinya gue kalo lagi masak"Ucap Arka.

"Ihhh lebay"Ucap Ryla,ia mencubit hidung Arka pelan.

"Hahahaha..lebih lebay siapa ha?"Ucap Arka.

"Siapa ya?"Ryla pura-pura tidak tau,padahal ia tau siapa yang dimaksud oleh Arka.

"Pura-pura gak tau lagi! Ya elo lha"Ucap Arka.

"Ihhh ngeselin ya lo? Untung cinta,ehhh"Ryla menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

"Eh? Apa tadi?"goda Arka.

"Gak,gadak apa-apa, udah ah! Gue mau masak"Ucap Ryla, cepat-cepat ia bangkit lalu berlari kecil ke dalam rumah.

Arka menggelengkan kepalanya lalu terkekeh kecil melihat tingkah Ryla, masih saja malu.

Ryla sudah siap dengan masakannya,di letakkan nya masakan-masakan itu ke meja makan,di bantu dengan mbok Siti,pembantu di rumah itu.
Sementara Arka,Irsyan dan papa mereka sudah duduk di meja makan.

"Dimakan ya,maaf kalo ga enak"Ucap Ryla.

"Pasti enak kok"Ucap Irsyan.

"Hehehe,semoga aja"Ucap Ryla.

"Mau saya ambilin om?"Tawar Ryla.

Papa Arka dan Irsyan mengangguk.
Ryla dengan telaten meletakkan berbagai lauk dan sayur ke piring papa Arka dan Irsyan itu.

"Gue juga"Ucap Arka.

"Punya tangan Lo"cibir Irsyan.

"Sirik aja Lo"Balas cibir Arka.

"Udah-udahh jangan berantam,iya sini gue ambilin"Ucap Ryla.

Setelah meletakkan sayur dan lauk ke piring Ryla, Arka masih meminta Ryla untuk menyuapi nya. Arka memang semakin manja saja kepada Ryla.

===¶¶¶====

"Pa,Arka mau bicara sama papa"Ucap Arka.

Papa Arka yang bernama Deni itu menutup koran nya lalu berdalih menatap putra bungsunya itu.

"Bicara apa?"Tanya Deni selembut mungkin.

"Arka mau ngelamar Ryla pa! Arka mau nikah sama Ryla,Arka takut kalo Ryla bakalan pergi lagi,Arka gak bisa hidup tanpa Ryla pa"Ucap Arka,ia memandang dengan pandangan sendu pada papa nya itu.

"Arka,nikah itu harus punya modal. Dan kamu saja belum bekerja? Bagaimana kamu mau memodali rumah tangga kamu,apa yang akan kamu beri pada Ryla? Apa kalian tidak membutuhkan uang?"Tanya Deni.

Arka terdiam,yang dikatakan papanya itu benar, tetapi jika ia terlalu lama,Arkan takut Ryla akan pergi lagi.

"Begini saja, kamu kerja di perusahaan papa yang ada di Bandung aja gimana? Nanti biar dibantu sama kakak kamu?"Tanya Deni.

"Tapi pa, kenapa harus di Bandung? Kenapa gak perusahaan yang disini aja?"Tanya Arka.

"Disini sudah punya kakak kamu!"Ucap Deni.

"Pilih lha nak,jika kamu ingin menikah dengan Ryla, bekerja di perusahaan papa, 5 bulan kemudian kamu pasti akan sukses,papa yakin"Ucap Deni.

"Yaudah pah! Arka terima"Ucap Arka.

Deni tersenyum,kemudian ia menepuk pundak Arka pelan.

¶¶¶¶¶¶

"Iya ma.. Ryla baik-baik aja kok disini"ucap Ryla.

"............"

"Ryla gak tau balik kesana kapan,mungkin Ryla gak akan pulang kesana,gapapa kan ma? Pa?"Tanya Ryla.

"............"

"Mama sama papa tenang aja,disini ada sahabat-sahabat Ryla kok,mereka bakalan jagain Ryl"Ucap Ryla.

".............."

"Ma,pa,tolong ngertiin Ryla dong,Ryla kan udah gede,harus belajar mandiri,gak boleh bergantung terus sama papa dan Mama! Jadi tolong untuk ngerti"Ucap Ryla selembut mungkin.

"..............."

"Makasih mah,pah, love you"Ucap Ryla.

".............."

"Owh iya mah,pah, kan Ryla rencana buka butik disini,nah nanti kalo peresmian nya, Ryla harap mama sama papa bisa datang ya?"Ucap Ryla.

"..............."

"Oke,Ryla sayang kalian berdua, kalo gitu Ryla tutup ya ma? Udah malam soalnya,Ryla mau bocan. Kalian sehat-sehat disana ya?"Ucap Ryla.

"................"

"Iyaa assalamualaikum"Ucap Ryla.

"..............."

Dan sambungan pun terputus.

"Siapa Ryl?"Tanya May.

"Bonyok gue"Ucap Ryla singkat.
Ia kembali meletakkan iPhone nya di nakas sebelah ranjang nya.

"Nanya apa?"Tanya May,ia berbaring menoleh ke Ryla.

"Gak ada,tapi biasalah ortu kan sering gitu, khawatir banget sama anak"Ucap Ryla.

"Owhh"Ucap May.

"Yaudah,tidur yuk"ajak Ryla

Dan May pun mengangguk, sebelumya Ryla mematikan lampu kamar.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top