24
"ya gue udah milih keputusan"Ucap Ryla.
Semua sedang berkumpul di rumah Ryla.
"Apa keputusan yang Lo ambil?"Tanya Nico.
"gue bakalan tetep disini,gue bakalan coba ngomong sama ortu gue,pasti mereka ngerti kok"Ucap Ryla.
Semua hanya mengangguk mendengar perkataan Ryla.
"Terus butik Lo yang disana gimana dong?"Tanya May.
"Itu urusan gampang,butik itu biar sepupu gue Lyla yang urus"Ucap Ryla.
"Yaudah deh,kalo itu mau Lo kita cuma bisaa dukung"Ucap Zahra.
"Eh,btw kita tinggal sama Lo ya Ryl,kan kasian kalo Lo sendiri"Ucap Zahra.
"Yeee palingan Lo cuma mau ngirit kan? Kan jarak kampus sama rumah Ryla dekat"Cibir May.
"Hehehehe tau aja Lo"Zahra tercengir.
"Gue juga deh"Ucap Gyta.
"Kalo Lo pada disini, gue juga ah"Ucap May.
"Yaudah sih,gak masalah sama gue"Ucap Ryla.
"Kita boleh gak Ryl?"Tanya Willy.
"Emmmm boleh gak ya??"Ryla tampak menimbang-nimbang permintaan Willy.
"Iya deh boleh,kan disini juga ada pak sopir sama penjaga kebun,jadi gak masalah kalo ada laki-laki tinggal sini. Eh,tapi uang makan bayar loh yaa"Cerocos Ryla.
"Aelahhh mesti ngeluarin uang juga"Ucap ardhan.
"Ya iya dong"Ucap Ryla.
"Gampang itu mah"ucap Nico.
"Eh will,Gyt, ngemeng-ngemeng kalian kapan nikah?"Tanya Ryla.
"Nikah?? Owhh itu.. ntar tunggu tamat kuliah"Ucap Willy.
"Berapa lama?"Tanya Ryla.
"3 bulan lagi lah"Ucap Willy.
"Eh? Emang Kalian ngambil jurusan apa sih? Kalian kan gak pernah cerita"Ucap Ryla.
"Gue ngambil jurusan perkantoran"Ucap Willy.
"Gue kesehatan atau kedokteran"Ucap Gyta.
"Gue perkantoran juga"Ucap May.
"Gue apalagi,ya sama lah kaya cewe gue"Ucap Nico.
Semua hanya mencibir, mendengar perkataan Nico.
"Lo mau jadi CEO?"Tanya May
"Ya gak lha"Ucap May.
"Terus?"Tanya Ryla.
Ryla bingung,kalo May gak mau jadi CEO jadi kenapa ngambil jurusan itu?.
"Gue mau jadi sekretaris perkantoran"Ucap May.
"Lah? Kok gak CEO aja sih? Kan perusahaan Bokap Lo ada?"Ucap Ryla.
"Iya emang, tapi itu perusahaan gue suruh kak Endra yang megang,ntar kalo gue udah nikah biar suami gue yang urus,dan gue jadi sekretaris nya"Ucap May.
"Suami kamu kan aku"Ucap Nico.
"Yee P-D banget sih pak?"Kekeh May.
"Oowhhh jadi kamu gak mau kalo aku yang jadi suami kamu?"Ucap Nico,ia setengah ngambek.
"Eh,ya gak gitu lha.. mau kok mau"Ucap May.
"Hahahaha"semua tertawa.
"Lo Zahra? Ardhan?"Tanya Ryla.
"Gue perguruan,atau pendidikan"Ucap Zahra.
"Mau jadi guru ya?"tanya Ryla.
"Iyalah,gimana sih? Kan kalo udah ngambil pendidikan pasti guru"Ucap Zahra.
"Yaahh mana tau,ngambil jurusan salah,eh tau-tau nya jadi tukang sapu di sekolah"canda Ryla.
"Memang sahabat laknat Lo"Cibir Zahra.
"Hehehehe,becanda deng"Ucap Ryla.
"Gue jurusan hukum,ardhaniel Chandra Wicaksana kan mau jadi pengacara"Ucap Ardhan disertai kepedean nya.
"Ntar kalo gue cerei sama Nico bantuin ya Dhan"Ucap May.
"Aman itu mah"Ucap Ardhan,ia mengacungkan jempol nya.
"Ih, kok kami jahat"Ucap Nico.
"Bodo"Ucap May.
"Kalian berapa lama lagi lulus?"Tanya Ryla.
"3 bulan lagi lah"Ucap semua.
(Author nya ngarang,karena author nya belom sampe kuliah😂 mau google mager banget✌)
"Menurut kalian,kalo gue buka butik disini gimana ya?"Tanya Ryla, sebenarnya Ryla memang dari dulu pingin buka butik di Indonesia,cuma ia urungkan.
"Wahh bagus tuh,mana tau butik Lo jadi terkenal"Ucap Ardhan.
"Yee memang butik gue terkenal,di LA aja baju-baju gue yang banyak di pake artis-artis disana"Ucap Ryla.
"Iya sih,emang karena desain nya bagus"Ucap Gyta.
"Iyalah"Ucap Ryla.
"Yaudah! Buka aja kali"Ucap Zahra.
"Besok temenin cari tempat untuk toko nya yuk"ucap Ryla.
"Ga mau bangun sendiri aja Ryl?"Tanya Gyta.
"Enggak deh, kelamaan"ucap Ryla.
"Yaudah, terserah Lo gimana aja deh"Ucap May.
"Bisalah yakan ntar kalo gue nikah,baju nya dari Lo"Ucap Willy.
"Aman itu mah,bayar nya separuh aja"Ucap Ryla.
"Lah? Gue kira gratis"ucap Willy memelas.
"Enak aja! Mending gue korting"Cibir Ryla.
"Iya dah iyaa"Ucap Willy
Ryla melihat arloji yang ada di pergelangan tangan nya.
"Eh,gue cabut dulu ya"Ucap Ryla.
"Mau kemana?"Tanya Gyta.
"Alah biasa,Arka"
Bukan Ryla yang menjawab,melainkan Ardhan.
"Yupss anda benar sekaleee"Ucap Ryla,ia memasang Cengir kuda miliknya.
"Udah ya? Udah telat,dia pasti nungguin,katanya mau dimasakin sama gue"Ucap Ryla.
"Emang Lo bisa masak?"Tanya Willy.
"CK! Ngeremehin nih anak!ya bisa lah"Kesal Ryla.
"Yaudah,ntar Lo masakin kita ya"Ucap Ardhan.
"Assiapp,kalo gitu gue pergi! Assalamualaikum"Ucap Ryla.
"Waalaikumsallam"Ucap semua.
{{{{¶¶¶¶}}}}
Saat Ryla memencet bel, seorang pria paruh baya yang membuka kan pintu, Ryla yakin, bahwa pria ini adalah papa Arka,karena wajah pria itu dengan Arka begitu mirip.
Ryla langsung menyalim tangan pria itu.
"Om, Arka nya ada?"Tanya Ryla lembut dan sesopan mungkin.
"Kamu siapa? Anak saya tidak mau bertemu kecuali dengan Ryla"Ucap papa Arka dingin.
Pantes aja Arka wajahnya flat,nurun bokapnya sih"Batin Ryla berkata.
"S..saya Ryla om"Ucap Ryla.
Papa Arka meneliti Ryla dari atas sampai kebawah,ada rasa ragu dalam diri papa Arka ini.
"Eh,Ryla? Kok ga masuk?"Tanya Irsyan yang tiba-tiba sudah ada di samping nya ini. Sepeti hantu aja,itu fikir Ryla.
"Dia Ryla?"Tanya papa Arka.
"Iya pa,dia Ryla. Kok gak dikasih masuk sih pa?"Ucap Irsyan.
"Namanya papa tidak tau,yaudah silahkan masuk,kebanyakan berdiri ntar pendarahan loh"Ucap papa Arka,disertai candaannya.
Ryla memasang wajah cengo nya.
Satu lagi yang ia dapat dari papa Arka,ternyata sifat humoris Irsyan,meniru pada papanya.
Ryla mengangguk kikuk.
"I..iya om"Ucap Ryla.
Ryla akhirnya masuk diikuti dengan Irsyan.
Vote and Coment.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top