20
Sengaja di percepat guys,biar cepat tamat juga iya😁
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
2 tahun lamanya Ryla mengenyam pendidikan di LA,Ryla mengambil jurusan perbutikan atau design.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Ryla untuk mengenyam pendidikan itu, Ryla kini sudah sarjana.
Dan Ryla juga sudah memiliki butik tersendiri di LA.
Karena sudah sangat merindukan sahabat-sahabat nya,Ryla memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Hati-hati disana ya sayang"Ucap Mama Ryla.
"Iya ma! Tenang aja,kalian jangan terlalu khawatir sama Ryla, Ryla kan udah gede"Ucap Ryla selembut mungkin.
"Iya ma,ini nih mama kamu yang khawatir banget. Takut kamu kenapa-napa"Ucap papa Ryla.
Mama Ryla mendelik ke papa Ryla.
Bukannya suami nya sendiri yang sangat takut jika putri semata wayangnya kenapa-napa? Tapi kenapa malah memutar balikkan fakta? Itu fikir mama Ryla.
"Hehehehe.. iya-iya. Udah ya! Pesawat nya ntar lagi take. Aku pergi ya ma? Pa?"Ucap Ryla,kemudian ia mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Dan kedua orang tua Ryla mencium pipi Ryla masing-masing,sebelah kanan dan kiri.
==°°===
"UUUHH lama banget sih??"Gerutu May.
"Iya! Berkarat gue nunggunya"Ucap Willy.
"Cem cewe lu"Cibir Ardhan.
"Tau nih,kita aja gak selebay Lo"Timpal Zahra.
"Oke,okeee gue ternistai"Willy berbicara skaratik.
Tuk!..
Nico menyentil kepala Willy.
"Gak usah lebay! Ryla bilang dia udah di bandara,tinggal tunggu aja"Ucap Nico sambil memegang iPhone miliknya.
"Nah! Itu dia Ryla"Ucap Gyta.
Seorang gadis yang tampak feminim dan dewasa itu tengah menyerret koper miliknya,berjalan menuju Nico,May dan yang lainnya.
May,Zahra,dan Gyta langsung berhambur memeluk Ryla.
"Aaaahh kita kangen"Rengek Gyta.
"Iyaa kangen kuadrat"Ucap Zahra.
"Hahahaha.. ada-ada aja kangen kuadrat"Ryla terkekeh.
"Ryl, ini beneran Lo?"Tanya May.
May merasa pangling dengan Ryla yang sekarang,baru 2 tahun meninggal kan mereka, Ryla sudah berubah sangat banyak. Ryla tampak sangat cantik,bahkan lebih cantik dari waktu masih SMA.
"Ya iya lah ini gue! Gimana sih Lo may"Ucap Ryla.
Sementara para laki-laki nya? Mereka memasang wajah cengo nya saat melihat Ryla.
"Pffftttt..itu muka biasa aja kali! Mingkem! Awas masuk lalat loh"Ucap Ryla.
Sontak mereka langsung sadar dari lamunannya.
"Hehehehe.. habisnya kita kaya lagi liat bidadari sih"Goda Ardhan.
Zahra menggerucutkan bibirnya
"Hayo loh Ar,Zahra nya ngambek tuh"Ucap Ryla.
"Eh,Ng..iyaa Lo kaya bidadari,tapi pacar gue yang cantik ini adalah malaikat bagi gue"Ucap Ardhan.
Zahra tersipu malu.
"Malaikat apa Dhan?"Tanya Willy.
"Malaikat maut"Celetuk Ardhan tanpa sadar.
Mendengar itu,Zahra langsung melotot kan matanya,kemudian mencubit perut Ardhan.
"Ssshh awww..maaf sayang,khilaf akunya tadi"Ucap Ardhan
"Alesan aja"ketus Zahra
"Kalo gue muji Lo gapapa kali,kan gue gak punya pacar"Ucap Willy,kemudian ia mengedipkan satu matanya kepada Ryla.
"Heh! Lo emang gak punya pacar! Tapi tunangan"Ketus May
"Ha? Tunangan? Siapa?"Tanya Ryla.
"Tuuhh"Semua mata menuju ke Gyta.
"Gyta?"Tanya Ryla.
Semua mengangguk
"Gyta sama Willy? Tunangan? Kapan? Kok gak ada yang ngasih tau sihhhhh"Kesal Ryla.
"Hehehehe sorry lha,Lo nya juga yang sibuk."Ucap Willy.
"Iya! Lo kan sibuk sama butik Lo"Cibir Nico.
"Eh? Iyaya? Hehehe..sorry deh! Sebagai permintaan maaf,gue udah bawain oleh-oleh untuk kalian semua"Ucap Ryla ceria.
=====¶¶¶=====
"Iiihh cantik banget gaunnya"Ucap Gyta memandang penuh takjub pada gaun yang sedang di pegangan nya.
"Iya! Itu khusus untuk Lo! Gue sendiri yang buat"Ucap Ryla.
"Cakep banget desain nya Ryl"Ucap May.
"Hehehe iya"Ucap Ryla disertai cengiran nya.
"Eh,yang ini untuk siapa?"Tanya Ardhan,ia memegang kemeja yang terlihat simpel tapi mewah itu.
"Aahh? Itu? Untuk Arka"Ucap Ryla santai.
Semua menoleh menatap Ryla.
"Kenapa pada natap gue gitu sih? Emang ada yang salah?"Tanya Ryla.
"Loo Masih berhubungan sama Arka?"Tanya Nico,dan dibalas gelengan oleh Ryla
"Jadi?"Tanya Nico.
"Ya gak ada! Gapapa kali ah"Ucap Ryla.
"Kasih tau Nico"Ucap Willy
"Kasih tau? Kasih tau apaa?"Tanya Ryla.
Nico menghela nafas.
"Hufftt..
Semua terdiam selagi menunggu Nico menjelaskan.
"Arka,dia masuk rumah sakit jiwa"Ucap Nico lirih.
Tes!!
Air mata Ryla menetes.
===∆∆∆====
Disinilah Ryla sekarang,ia tengah berada di sebuah rumah sakit jiwa yang terkenal di Jakarta itu.
Ryla memandang kedepannya,dilihat seorang laki-laki tengah duduk di bangku taman, pandangan nya fokus kedepan tetapi dengan pikiran kosong.
"Arkaa"lirih Ryla.
Laki-laki yang duduk tadi tak lain adalah Arka.
Yah, Nico menjelaskan bahwa Arka masuk rumah sakit jiwa,dikarenakan gangguan pada kejiwaan Arka,hal itu terjadi semenjak Ryla pergi meninggalkan nya.
Setiap malam Arka selalu menangis dan membanting apa saja yang ada disekitar nya. Terkadang ia juga sering teriak-teriak,membuat papa arka memandang iba putranya,akhirnya karena merasa pilihannya itu tepat. Papa Arka memasukkan Arka ke rumah sakit jiwa,tetapi dengan perlakuan khusus dan ruangan mewah.
Arka tak memandang wajah Ryla,bahkan menoleh saja pun tidak.
Ryla menghela nafas,lalu memilih duduk disamping Arka.
Suster yang menjaga Arka sudah pergi,ryla yang menyuruh.
Ryla memegang pundak Arka,lalu memeluknya.
Arka menoleh ke sampingnya,ia tersenyum getir.
"Rylaa"Lirih Arka.
"Iya Arka,ini gue! Ryla"Ucap Ryla.
Tetapi Arka semakin menangis, ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Enggak!! Ryla..Ryla Lo dimana?? Jangan tinggalin gue! Gue sayang sama Lo rylaa"Tangis Arka pecah,ia memberontak.
"ARKAAA ini gue Ryla arkaa"Ryla juga ikut menangis.
Arka terus memberontak,membuat para suster yang sedang berjaga di sekitar area situ mendekat ke Arka dan Ryla.
"Mbak,sebaiknya mbak pulang dulu! Kondisi mas Arka sedang tidak stabil"Ucap suster.
Ryla mengangguk,kemudian bangkit dari tempat duduknya.
Para suster segera menangani Arka,dan membawa Arka ke ruangannya.
"Arkaa..maafin gue"Ucap Ryla.
Saat Ryla membalikkan badannya,ia menubruk tubuh seorang laki-laki tinggi yang bertubuh kekar.
"Sorry"Ucap Ryla,ia menunduk.
"Ryla?"Ucap orang itu
Merasa namanya terpanggil,Ryla mendongak kan kepalanya.
"Lo Ryla kan?"Tanya Laki-laki itu.
Ryla menggernyit kan kening nya.
"Lo siapa?"Tanya Ryla.
"Gue,gue Irsyan, kakak Arka"Ucap Irysan.
Vote and Coment.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top