18

Yah,ujian telah berlangsung.
Ini ujian yang terakhir,hufftt di ujian yang terkahir ini susah banget! Karena dihadapkan oleh mata pelajaran yang gue gak suka banget! Yaitu Fisika,dan matematika. Kebayang gak tuh susah nya gimana? Keriting-keriting dah Lo!

Gue satu ruangan bersama Nico,Zahra,dan Willy.

Sedangkan May, satu ruangan dengan ardhan, Gyta,dan.. yaa kalian Taulah.

Gue lihat Zahra mukanya serius banget,pasti dia juga lagi pusing.

Sementara Nico,dia tampak tenang dann datar,kalo Willy? Dia gak usah ditanya,udah kaya cacing kepanasan aja,geser sana geser sini.
Dan terkadang,dia nya ngoyak kertas dibuat ukuran kecil-kecil lalu di setiap kertas itu ditulis huruf dari A-D. Setelah itu dia kocok,lalu dipilih. Kertas yang dipilih itu ,itulah jawaban nya. Sengklek kan tuh anak? Emang!

Setelah hampir 2 jam,Ujian pun selesai.

===°°===

"HUWAAHHH AKHIRNYA"Teriak gue,melepas lelah yang gue rasain.

"Ihhhh gak usah teriak-teriak juga kali"Desis Nico.

"Lha? Bodo Amat! Mulut-mulut gue juga ini"Bela gue.

"Ya tapi teriakan Lo itu buat telinga kita sakit!"Sungut ardhan.

"Sirik aee loo"Cibir gue.

"Udah-udahh! Gak usah berantam"Ucap Zahra melerai.

Akhirnya,gue,Nico dan ardhan pun terdiam. Saat kami semua berjalan menuju kantin,Arka sudah ada tepat di depan gue,dengan pandangan lurus menatap gue,gue lihat ada pandangan rindu di mata dia,cuma gue berusaha gak peduli.

Gue berusaha mengabaikan,dengan cara berjalan terus,tidak memandang kearah nya.

Saat gue dan Arka berselisihan,Arka menarik tangan gue.

"Kaya nya,kalian perlu waktu berdua untuk ngobrol"Ucap May.

"Emm..kita duluan ya Ryl"Ucap Gyta.

"Eehhh gak-gak mau gue! tungguin"Protes gue.

Tapi mereka malah mengabaikan teriakan gue dan berlenggang memasuki kantin.

Arka langsung membawa gue ke Rooftop sekolah.

Gue cuma bisa diam,memandang arah lain.

"Ryl"lirih Arka.

Gue diem,gak menanggapinya.
Arka memegang dagu gue,lalu dihadapannya ke wajahnya.
Sekarang,wajah gue dan wajah dia berhadap-hadapan.

"Ryl! Gue minta maaf"Ucap Arka.

Gue menghela nafas berat .
"Huufftt...udah gue maafin!"Ucap gue santai.

"Plies jangan kaya gini!"Ucap Arka.

"Kaya gini gimana sih maksud Lo?"Desis gue.

"Jangan abaikan gue,jangan pura-pura gak kenal sama gue"Ucap Arka.

"Aarrgghhh..tau ah! Gue capek!"Ucap Gue,gue mau pergi.

Grepp!!

Arka memeluk gue dari belakang,menempatkan wajahnya pada leher gue,sejenak gue merasa ada suatu desiran di tubuh gue.

"Arka.. Lepas"ucap gue, tetapi Arka ga,mengindahkan perkataan gue,dia malah memeluk Ryla semakin erat.

"Okeee karena gue itu emang dasarnya cewe baik hati,dan mudah memaafkan! Sekarang gue mau nanya sama Lo! Tapi Lo harus jawab jujur"Ucap gue.

Arka mengangguk.
"Iyaa gue pasti jawab jujur! Apapun itu"Ucapnya tegas.

"Maksud Lo jadiin gue pacar Lo itu apa?"Tanya gue.

Arka menghela nafas.
"Gue jadiin Lo pacar gue itu,karena gue cinta sama Lo Ryl!dari pertama kali waktu Lo memperkenalkan diri! Bahkan gue gak suka waktu Nico nyelamatin Lo dari para laki-laki bengis itu! Saat itu gue ada disitu,gue mau nolong Lo,tapi gue urungkan niat gue,karena Nico udah ngehajar mereka Luan! Soal..soal semalam gue minta maaf"Ucap Arka,diakhir katanya yang terakhir, nadanya Terdengar pelan.

"Gue gak butuh maaf Lo Arka! Yang gue butuhin itu penjelasan Lo"Lirih gue.

Gue udah merosot ke lantai, diikuti dengan Arka. Karena posisi Arka yang sedang memeluk gue.

Ntahlah! Gue udah merasa gak kuat, kaki Gue rasanya lemas.

"Dia pacar Lo kan ka?"tanya gue.

Arka diam,dia gak ngejawab.membuat gue semakin marah sama dia

"ARKAAA JAWAB"teriak gue.

"Iya! Iya dia pacar gue"Lirih Arka.

Jlebb!!

Rasanya itu nusuk banget ke Uluh hati gue  yang paling dalam.
Air mata gue semakin deras beriringan untuk jatuh.

"KALO LO UDAH PUNYA DIA KENAPA LO MASIH MEMPERTAHANKAN GUE? LO MAU BUAT GUE TAMBAH HANCUR IYA? LO LAKI-LAKI TERBRENGSEK YANG PERNAH GUE TEMUIN ARKAA"teriak gue.

"Maaf..maaf"Ucapnya,Arka menangis.

Gue memberontak dari pelukannya,dengan segera gue tepis tangan nya dan gue berlalu cepat meninggalkan nya.

Gue langsung mengirim pesan di grup wa kami.

Gengnya geng.

Me:
Guys,gue balik Luan ya! Kalian ga perlu khawatir sama gue,gue baik-baik aja kok! Cuma kecapekan aja.. jadi kalian jangan kangen ya?.

Setelah mengatakan itu,gue menyetop taxi.

                        ~•~•~•~•~•~•~•~

"Ryla gimana ya guys?"Ucap Gyta.

"Iya! Khawatir gue sama dia"Ucap Zahra.

"Samperin yuk"Usul ardhan.

"Udah gak usah! Disini aja"Ucap Nico.

"Lo Gimana sih? Gitu-gitu si Ryla mulai sekarang pan jadi Sahabat kita,jadi kita harus peduli sama dia"Ucap Willy.

"Iya bener tuh"timpal ardhan.

"Biar mereka nyelesain masalah mereka"Ucap Nico.

Saat mereka tengah berdebat,suara notif iPhone terdengar di masing-masing phone mereka.

Gengnya geng.

Aryla (ibu bos):
Guys,gue balik Luan ya! Kalian ga perlu khawatir sama gue,gue baik-baik aja kok! Cuma kecapekan aja.. jadi kalian jangan kangen ya?.

"Eh? Si Ryla balik nih?"Ucap Willy.

Ardhan memutar bola matanya malas.

"Ya Lo liat disitu apaan?"Ucap ardhan jengah.

"Ya iya dia nya pulang"Ucap Willy.

"Yaudah ngapain nanya lagi bego"Ucap ardhan.

Dan Willy hanya menampilkan Cengir kudanya.

Gengnya geng.

Me:
Yaudah, hati-hati ya Ryla. Kalo perlu nanti kita kesana deh.

Willy(Tukang ngerumpi):
Iya atuh neng, kalo perlu kita temenin.

Nico(si muka flat2):
Ga bakalan kangen kita mah.

May(Ibu-ibu nya ibu):
Ntar kita nyusul  Ryla!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top