12
Disinilah Ryla sekarang,di taman dekat dengan komplek perumahan nya. Bersama dengan seorang cowo yang tak lain adalah Nico.
Tadi sewaktu Ryla sedang bersantai di kolam renangnya,Nico mengirim pesan untuk bertemu di taman dekat rumahnya,katanya sih ada hal penting yang ingin disampaikan.
"Mau sampe kapan kita diem terus? Udah kaya gak bisa ngomong aja? Digigit nyamuk nih gue"Cerocos Ryla.
Nico menatap Ryla sinis.
Kok bisa si Arka suka sama cewe modal beginian? Nyerocosnya ga tanggung-tanggung"Batin Nico.
Nico menghembuskan nafas nya kasar.
"Gue mau minta bantuan sama Lo"Ucap Nico.
Kening Ryla menggernyit.
"Bantuan? Bantuan apa?"Tanya Ryla.
Nico yang semulanya berdiri,akhirnya duduk disamping Ryla.
"Gue mau minta bantuan Lo untuk buat Malisha ga marah lagi sama gue" jawab Nico.
"Ha? May? Emang hubungan Lo sama May itu apa sih?"Tanya Ryla.
Nico menjelaskan tentang hubungan May dan Nico sebenarnya.
"Jadi gitu,karena gue khilaf"Ucap Nico dengan santai.
"Ya Lo emang pantes digituin May,cewe mana yang gak sakit liat pacarnya enak ciuman sama cewe lain!"Ketus Ryla melirik Nico sinis.
"CK! Gue disini cuma mau minta bantuan! Bukan komenan"Ucap Nico.
"Hehehehe..ya sorry! Habisnya gue kebawa perasaan"Ucap Ryla disertai cengiran nya.
"Baperan sih"Cibir Nico.
"Ehh kampret! Enak aja Lo? Udah ah! Gak mau gue bantuin"Ambek Ryla.
"Eh? Aelahhh.. iya-iya gue minta maaf"Ucap Nico.
"Oke? Gue bakalan bantuin bicara sama dia! Tapi kalo gak berhasil sih.. sorry banget ya? Gue udah berusaha"Ucap Ryla.
"Oke. Nope"
"Yaudah? Udah malam banget nih.. gue balik y?"Ucap Ryla.
"Perlu gue antar?"Tanya Nico.
Ryla menggeleng.
"Enggak.. gue sendiri aja,dekat kok"Ucap Ryla menolak tawaran Nico
"Oke deh"
Saat Ryla membalikkan badan hendak melangkahkan kakinya pergi dari taman itu,terdengar suara kegaduhan orang yang sedang adu jotos. Ryla membalikkan badannya, dan dilihat Arka dan Nico yang sedang bertengkar hebat.
Apa? Arka? Sejak kapan? Ngapain dia disini??"Batin Ryla bertanya-tanya.
Ryla segera berlari,memisahkan mereka berdua.
"ARKA NICO STOOPP!!!"teriak Ryla.
Mereka berdua pun berhenti.
Saling bertatap dengan tatapan sinis.
"Kalian berdua kenapa sih? Lo juga Arka? Sejak kapan Lo disini?"Tanya Ryla ketus.
"Lo ngapain berduaan sama Nico disini ha?"Tanya Arka, ia marah. nafasnya menggebu
"CK! Gue sama Nico itu tadi...
"Alah udah lah! Bacot tau gak!"Ketus Arka,kemudian ia melangkah kan kakinya pergi.
"Ryl, sorry"lirih Nico merasa bersalah.
"Gapapa kok Nico! Udah biasa! Yaudah gue pulang ya"Ucap Ryla tersenyum manis.
"Iya" Nico hanya bisa pasrah.
®®®®®®®®®®®®™™™™™®®®®®®®®®®®®®®®®®®®
Arka mengacak-acak rambut nya frustasi.
Ia saat ini sedang tersulut emosi,dilemparnya semua barang yang ada di kamar mandi miliknya.
"AAAARRRGGHHHHH"Teriak Arka.
"Baru kali ini gue sefrustasi ini,
membuat gue bodoh!!"Ucap Arka.
"Gue gak akan ngebiarin Ryla lepas dari gue gitu aja! Gak akan gue biarin dia dekat sama laki-laki lain kecuali gue! Karena gue gak akan pernah ngerelain apa yang udah jadi milik gue ke orang lain" desis Arka, Ia menatap dirinya di panulan cermin.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Arka memasuki kelas, dilihatnya Ryla yang terduduk lesu di bangkunya
Melamun menatap kearah luar jendela.
Arka duduk, Ryla melihat kesampingnya.
"Ka! Gue mau jelasin yang semalam"Ucap Ryla.
"Gak perlu di jelasin" ujar Arka tanpa menatap Ryla.
"CK!! Repot banget sih Lo! Kalo gak mau dengerin Lo pasti bakalan salah faham" ketus Ryla.
"LO BISA DIEM GA SIH HA??"bentak Arka.
Semua melihat kearah meja Arka dan Ryla.
Eh? Kenapa tuh sama si Arka?
Wah..bakalan perang nih.
Ketua kelas sama bendahara berantem Broo
Riuh bisik-bisik para teman kelas mereka.
Ryla yang tak biasa di bentak kini matanya mulai berkaca-kaca.
"Lo bentak gue??LO BENTAK GUE ARKA BRENGSEK!!"Teriak Ryla,ia menggebrak meja dengan kuat.
"Brengsek Lo!"Umpat Ryla.
Ia beranjak dari duduknya,mendorong pundak Arka agar memberikan ruang untuk pergi.
Sahabat-sahabat Ryla menyusul Ryla.
"UDAH BALIK KE BANGKU KALIAN MASING-MASING!!"Teriak Willy.
"Huuuuu"Sorak semua.
Ardhan,Willy dan Nico mendekat ke Arka.
"Gue pernah denger dari si Zahra,kalo si Ryla kaga bisa di bentak"Ucap Ardhan.
"Serius Lo? Pantas aja dianya nangis" tanya Willy
Ryla gak bisa dibentak?"batin Arka.
"Lo salah marah sama dia! Harusnya Lo dengerin dulu penjelasan dia! Tadi malam gue minta tolong sama Ryla buat nyatuin Gue sama May! Gak ada hal lain!"Ucap Nico.
Degh!!
Arka mematung mendengar penjelasan Nico.
Jadi dia sudah salah paham? Laki-laki macam apa Arka ini?sudah membentak Ryla, pikirnya.
Arka pergi menyusul Ryla.
"Lo jangan nangis"Ucap Zahra sambil mengusap-usap pundak Ryla.
"Gue gak bisa dibentak Zahra.. seumur-umur gue!"Isak Ryla.
"Iya kita tau.. Ryla"Ucap Zahra.
"Gue gak tau.. kenapa dia jadiin gue pacarnya? Apa gue bahan taruhan dia? Secara tiba-tiba dianya nembak gue? Apa gue cuma permainan dia?? Hiks..hikss"Ucap Ryla.
Zahra,May dan juga Gyta memeluk Ryla.
Mencoba memberikan ketenangan pada Ryla.
"Kita gak tau apa maksud Arka yang nembak Lo secara tiba-tiba! Tapi..Lo tenang aja! Kita ada sama Lo kok? Lo gak usah mikirin dia"Ucap May.
"Makasih guys"Ucap Ryla.
Arka, laki-laki itu kini sudah berada di hadapan Ryla.
Sahabat-sahabat Ryla sudah pergi,Arka yang menyuruh.
Awalnya May tidak mau beranjak pergi dari tempat itu.
"Pergi Lo"Ketus Ryla.
Arka mendekat ke Ryla.
Ryla melangkah menjauh,semakin Ryla mundur,semakin Arka mendekat. Hingga Ryla membentur tembok.
Arka mendekap Ryla,walau Ryla terus saja memberontak. Sampai Ryla kelelahan sendiri. Arka memeluk Ryla erat, tetapi Ryla dia tak membalas.
"Lepaass" lirih Ryla.
"Gue minta maaf! Gue minta maaf karena udah bentak Lo? Dan salah faham sama Lo!"Ucap Arka.
"Sekarang gue mau nanya sama Lo! Kenapa Lo jadiin gue pacar Lo?"Tanya Ryla terdengar lemah.
Degh!!
"Gue..guee
"Lo gak bisa jawab kan? Hah..gue tau! Kalo gue itu cuma pelampiasan Lo! Owhh..atau jangan-jangan gue ini cuma barang taruhan Lo? Iyakan!"Ucap Ryla sinis.
Arka menggeleng,tetapi ia tak menjawab perkataan Ryla.
"Udah! Dari pada makin kesana nanti gue sakit hati! Lebih baik kita akhiri!"Ucap Ryla.
"Maksud Lo?"Tanya Arka.
"Maksud guee..maksud gue kita PUTUS"ucap Ryla, menekan kata 'putus'.
Arka menggertak kan giginya,rahanya mengeras,ditatapnya Ryla dengan tatapan tajam, seolah-olah hendak memakan Ryla habis-habisan.
Ryla yang melihat Arka seperti itu menjadi takut,ia memundurkan dirinya sampai-sampai ia terjatuh duduk di sofa Rooftop.
Arka terus saja mendekati Ryla,menindih tubuh Ryla.
"Jangan pernah Lo sebut kata itu"Geram Arka tajam.
"Pe..pergi Lo!"Ucap Ryla,ia hendak mendorong Ryla,tetapi dengan cepat tangan Ryla dikunci oleh Arka,Arka meletakkan tangan Ryla di atas kepalanya.
"Sakit Arka!! Lepasin!! Jauh-jauh sana Lo"desis Ryla.
Arka langsung menyambar bibir Ryla,kali ini sama penuh emosi dan nafsu. Tangannya tak diam disitu,menjelajah ke area kaos Ryla.
"Arka bodoh lepass"Desis Ryla,Ryla menggerak-gerakkan badannya berusaha menghindar.
Arka tak mendengar,Ryla menjadi teringat saat pertama kali Arka mencium bibir nya saat di kelas.
"Lo angkat kata-kata Lo! Kita gak akan pernah putus"tekan Arka.
Ryla tak menjawab,membuat Arka tersulut emosi,ia semakin menjadi. Ciumannya juga semakin brutal.
Ryla menangis,melihat mata Ryla yang sembab,hati Arka menjadi terenyuh.
"Iya..gue..gue tarik kata-kata gue! Gue gak akan minta putus lagi"Ucap Ryla lirih.
"Gue mohon,lepasin gue.. "Ucap Ryla memohon.
Arka menyudahi aktivitas nya.
Ia bangkit dari posisinya.
"Baguuss"Ucap Arka,ia tersenyum sinis.
"Dan ingat! Lo itu milik gue! Jangan sekali-kali Lo dekat sama laki-laki lain selain gue dan bokap Lo!"Ucap arka tajam.
Ryla mengangguk,ia menunduk.
Arka tersenyum, mengacak-acak rambut Ryla. Kemudian melangkah pergi.
"Dasar psikopat!!"Umpat Ryla.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top