09
"jadi pacar gue!"Ucap Arka terus menatap manik mata milik Ryla.
Degh!!
Jantung Ryla berpacu lebih cepat.
"Maksud Lo apa sih?"Tanya Ryla.
"Jadi pacar gue"Ucap Arka.
Baru saja Ryla hendak protes,Arka kembali mencium bibir Ryla.
"Gue ga menerima penolakan! Pokoknya mulai detik ini dan seterusnya Lo pacar gue"Ucap Arka,tetapi raut wajah nya tetap lah sama. Dingin dan datar! Mungkin itu adalah ciri khas seorang Arka.
"Udah ayo kita masuk kelas"Ucap Arka,ia menggandeng tangan Ryla kemudian langkah kan kakinya menuju kelas mereka.
Sesampainya di kelas,Semua siswa yang ada di kelas Arka melihat Arka yang terus menggandeng tangan Aryla.
"Wahh liat tuh,Ketua kelas sama bendahara jalan barengan."
"Gilaaa ternyata mereka cocok ya?"
"Pacaran ya? Kok gandengan?"
Begitulah bisik-bisik seisi kelas.
Teman Ryla begitupun dengan teman arka terus menatap mereka berdua seperti ingin menerkam mangsanya.
Ryla melihat teman-teman nya,seolah-oleh mengatakan jika ia akan memberi tahu nanti.
"Duduk"Ucap Arka.
Ryla mengangguk lalu duduk.
______
______
Bel pulang sekolah sudah terdengar, semua siswa berhamburan keluar kelas.
Arka pergi berlenggang begitu saja,diikuti dengan ketiga temannya.
Gilaaa?? Status gue sama tuh anak apa sih? Pacaran? Pacaran setau gue mah ga gini kali! Walaupun gue belom pernah pacaran tapi kan gue dapat informasi dari temen-temen gue dulu."Batin Ryla.
"Oyy rylaa"Panggil Gyta,sambil menepuk pundak Ryla.
"Eh? Ada apa?"Ryla terlonjak kaget.
"Jelasin ke kita sekarang"Ucap May
Ryla mengangguk pasrah,kemudian ia pun menjelaskan kepada sahabatnya.
"APAAA?? Gilaaa??"Teriak Zahra alay.
"Alay deh"Cibir May.
"Biarin lah! Yang alay gue ini kok"Ucap Zahra.
"Iya! Tiba-tiba bangettt.."Ucap Ryla.
"Pantas aja selama ini dia care sama Lo Ryla"Ucap Gyta.
"Ha'a"Ucap May dan Zahra.
"Tau ah! Udah yuk cabut"Ucap Ryla.
"Yaudah ayo"Ucap mereka bertiga.
^^^^^^^^^^^^^
"Lo udah jadian sama tuh cewek?"Tanya Willy.
"HM"Dehem Arka sebagai jawaban.
Saat ini, mereka tengah berada di rumah pohon,salah satu basecamp mereka berempat.
"Kok Lo mau sama dia sih?"Tanya ardhan
"Iya? Gue lihat dia tuh biasa aja! Dan labil gitu.. dikit-dikit dia juga garang, dikit-dikit baik, dikit-dikit kayak anak-anak. Pokoknya labil deh"Ucap Willy.
"Suka-suka gue lah! Gue lihat dia itu beda"Ucap Arka.
"Eh iya? Tadi pagi Lo kenapa bisa berantam sama si Nico?"Tanya Willy.
"Iya? Kalian berdua ada masalah apa? Sampe adu jotos kaya gitu"Tanya Lailul.
"Dia marah,karena gue udah ngantar si Aryla"Jelas Nico singkat pada dan tepat.
"Yaelahhh.. posesif bener pak"Goda Ardhan.
"Hahahaha..iya.. gue baru liat Arka seposesif ini sama cewe"Ucap Willy.
"Gue peringatin sama Lo ya Arka! Jangan Lo mainin hati dia"Ucap Nico.
"Apa peduli Lo? Urus aja hidup Lo?sama May"Ucap Arka,kemudian ia memejamkan matanya.
Nico terdiam,ia menerawang kejadian masa lalu ia dahulu.
Flashback on.
Terdapat dua sejoli yang sedang berada di Taman belakang sekolah.
Mereka tengah duduk menikmati angin yang menerpa wajah mereka.
Si perempuan bersender di dada si laki-laki.
Tiba-tiba saja, notif iPhone milik laki-laki terdengar. Si laki-laki melihat layar iPhone,kemudian membaca isi pesan tersebut.
"Ehm..sayang?! Aku ke toilet dulu ya?"Ucap laki-laki itu.
"Ha? Yaudah deh"Ucap si perempuan pasrah.
"Jangan ngambek! Bentar doang kok"Ucap Laki-lakinya itu.
"Iya..iyaa ga ngambek kok"Ucap Si perempuan.
"Oke?"Ucap si laki-laki tersebut.
Laki-laki itu kemudian berlari berlenggang pergi dari taman.
Hampir 20 menit lamanya si perempuan menunggu pacarnya itu, namun tak kunjung datang juga. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusul di toilet.
Hal pertama yang dilihat oleh perempuan itu adalah, seorang laki-laki yang sedang bercumbu mesra bersama perempuan di dalam toilet tersebut. Perempuan itu tersudut di dinding tembok.
"Nico"lirih perempuan itu.
Laki-laki yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke asal suara,dan ia menghentikan aktivitas nya.
"OOO...jadi ini yang Lo lakuin di belakang gue ha?"Ucap Nya sinis,air mata terus meluncur ke pipi nya.
"May! Aku bisa jelasin"ucap Nico, ia mendekati May.
Tetapi perempuan yang tadi berciuman dengan Nico mencegatnya dengan memeluk lengan Nico.
"Dia siapa Nico?"Tanya perempuan itu.
"Harusnya gue yang nanya sama Lo! Lo itu siapa dia"ketus May.
"Gue? Gue pacarnya Nico"Ucap perempuan itu santai.
May terkejut,ia menutup mulutnya dengan tangannya.
"Lo..Lo jahat Nico!!!"Ucap May,ia menampar Nico kemudian berlari.
Nico terdiam sejenak.
Lalu ia berteriak memanggil nama may,tetapi percuma karena May yang tak kunjung berhenti. Malah terus berlari.
Flashback off
Nico mengusap wajahnya kasar,lalu ia memutuskan untuk memejamkan matanya tidur.
√√√√√√√√√√√√
Keesokkan harinya..
Arka memasuki kelas, dilihatnya bangku sebelahnya yang kosong.
Dalam hati ia bertanya-tanya,kemana Ryla? Bahkan tasnya saja tak ada di bangku itu, padahal Arka datang terlambat,tetapi ia tak melihat Ryla.
"Lo nyari Ryla?"Tanya May.
Arka menoleh ke belakang, dilihatnya May yang sedang memandang arah depan.
"Gak"Ucap Arka.
Padahal dalam hatinya sebenarnya ia mencari Ryla,tetapi ia tetap saja bohong.
May menaikkan satu alisnya,keningnya mengernyit.
May tau.. bahwa Arka sedang kecarian,meski wajahnya masih saja datar tidak berubah.
"Dia sakit! Jadi ga datang"Ucap May,tanpa Arka minta.
Arka mematung mendengar perkataan may,ia menoleh ke may sebentar,lalu kembali lagi pada Posisi semulanya.
Ntah mengapa mendengar kata-kata Ryla sakit,membuat hatinya cemas.
Sakit? Sakit apa?"batin Arka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top