06

"RYLAAA..

semua siswa kelas XII IPA-5 mengerumuni Ryla. Guru olahraga itu pun mendekat ke Ryla.

"Ada apa ini? Ryla kenapa?"Tanya pak Bandi.

"Aduh pak.. bapak ga liat itu Ryla terkapar? Udah pasti pingsan lah"Ucap May.

"Yaudah buruan bawa ke UKS"Ucap Pak Bandi.

Teman-teman Ryla menggerutu tak jelas melihat pak Bandi. Udah tau ada siswa nya yang pingsan bisanya cuma nyuruh aja.

"Minggir! Biar gue yang bawa"Ucap suara datar nan dingin,yang tak lain adalah Arkan

Semua menatap Arkan tak percaya.
Arkan tak memperdulikan nya,Arkan mengambil alih Ryla dari pangkuan May,dibawanya Ryla ke UKS.

"Yasudah.. berhenti sampai disini saja! Nanti ada yang pingsan lagi! Bisa-bisa kalian pingsan berjam'ah lagi,kan kasian UKS jadi penuh"ucap pak Bandi.

Seluruh Siswa menggerutu tak jelas.masih sempat-sempatnya mengkhawatirkan UKS ketimbang Siswa nya.

"Yaudah deh pak! Kami ijin mau lihat Aryla"Ucap Zahra.

"Yaudah"Ucap pak Bandi

Mereka pun menyusul Ryla ke UKS.

                       °°°°°°°°°°°°°°°

Arkan meletakkan Ryla ke ranjang UKS dengan sangat hati-hati.
Ditatapnya terus Waja Ryla,ntah mengapa saat berada di dekatnya membuat Arkan nyaman. Di elusnya rambut lembut milik Ryla itu.

"Gue ga tau.. kenapa saat dekat sama Lo gue ngerasa nyaman! Beda sama cewek-cewek yang dekat sama gue!"Gumam Arkan.

"RYLAAA"Pekik Ketiga sahabatnya Ryla.

Arkan tersentak dari lamunannya,ia segera bangkit.
Gyta,Zahra,dan May mendekati Ryla.

"Eh-eh.. ambil minta angin itu.. biar di olesi ke hidung Ryla"Ucap Gyta,Gyta itu salah satu anak PMR di sekolahnya.

May mengangguk,lantas ia membuka lemari perlengkapan alat P3K. Mengambil minyak angin lalu di berikan kepada Gyta.

Gyta Pun mengolesi minyak angin itu ke hidung,pelipis serta kening Ryla.
Perlahan tapi pasti,Ryla tersadar dari pingsannya. Arkan yang melihat Ryla sadar,ada perasaan lega di dalam hatinya.

"Hufftt... Alhamdulillah! Akhirnya Lo sadar juga"Ucap Zahra

Ryla hanya tersenyum,ia masih lemah.
Ryla melihat kearah pintu keluar UKS,dilihatnya ada Arkan disitu.

"Itu dia ngapain?"bisik Ryla.

"Owh.. dia tadi yang udah gotong Lo kesini"bisik Gyta.

"Ha? Serius Lo?"Tanya Ryla.

Gyta,May,Dan Zahra hanya mengangguk.

"Makasih"Ketus Ryla.

"HM"Arkan hanya berdehem.

"Aduh?! Bel udah masuk nih"Ucap Zahra.

"Yaudah kalian ke kelas aja Luan! Ijini gue"Ucap Ryla.

"Lo yakin? Gue temenin deh"Ucap May.

"Udah gapapa! Gue sendiri aja! Buru..ntar ketinggalan pelajaran"Ucap Ryla.

"Gue yang nemeni! Kalian pergi aja! Jangan lupa Ijini gue"Ucap Arkan datar.

Semua melihat ke Arkan.
Terselip rasa tak percaya pada Arkan oleh teman-temannya Ryla.

"Tenang gue ga akan ngapa-ngapain temen Lo"Ucap Arkan. Seolah-olah Arkan tau apa yang di pikirkan Oleh teman-teman Ryla.

"Bener nih Ryl?"Tanya Gyta.

"Iya bener.. yaudah sana gih"Ucap Ryla.

"Yauda.. kita pamit ya"Ucap Gyta.

"Lo baek-baek disini! Kalo diapa-apakan sama Arkan. Lo teriak aja"Ucap May.

"Assiapp"Ucap Ryla, diakhir dengan cengiran.

May,Zahra,dan Gyta pun pergi.
Selama mereka pergi,tak ada percakapan diantara keduanya.
Ntah mengapa atmosfer di dalam ruang UKS serasa mencekam.

"Udah! Lo balik tidur aja!"Ucap Arka.

"Ga mau gue"Ucap Ryla.

Arka menatap Ryla tajam.
"Lo mau tidur! Atau gue tidurin?!"Ancam Arka.

Ryla merasa sedikit takut,maka cepat-cepat ia menutup selimut itu sampai batas kepalanya.

Ryla tidak melihat bahwa Arka tersenyum tipis karena tingkah Ryla.
Karena ada dua ranjang di UKS,Arka memilih untuk tidur di sebelah Ryla,di ranjang satu lagi.

                              *********
"Mana temen gue?"Tanya Nico.

Sementara yang ditanya hanya acuh,membereskan buku-bukunya karena waktunya pulang sekolah.

"Yuk cabut!"Ucap May.

"Oke"Ucap Zahra dan Gyta.

Saat May,Zahra,dan Gyta hendak keluar kelas,Nico dengan cepat memegang atau mencekal tangan May.

May mendongak menatap Nico,dikarenakan postur tubuh Nico yang tinggi,dan May yang pendek.

"Apa sih?! Lepas ga!"Ketus May.

Sejenak Nico menatap sendu manik mata hitam itu,tak lama kemudian ia menatap dengan tatapan dingin.

"Dimana temen gue?"Tanya Nico sekali lagi.

"Siapa sih?"tanya May.

"Arka"Ucap Nico.

"CK! Di ruang UKS! Udah lepas!"Ucap May,lalu May menepis tangan Nico.
Kemudian pergi bersama yang lain.

Nico menatap nanar punggung May,hingga May sudah tak terlihat lagi.

Ardhan menepuk-nepuk pundak Nico.
"Udah kali bro! Jangan di tatap terus"Ucap Ardhan.

"Gue kangen dia"lirih Nico.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top