03.
"dan kamu menjadi ketua kelas Arkan Fathan Raihan" Tekan Bu Rissa.
Degh!!
Seriously?
Apa? Arkan? Cowo males ini jadi ketua kelas? Mau jadi apa kelas ini? Bu Rissa kok aneh banget milih Arkan yang jadi ketua kelas?
Gue mengacungkan tangan gue.
"Bu, apa ibu gak salah? Menjadikan Arkan ketua kelas? Ibu sendiri tau kan Arkan gimana." protes gue.
Gue lihat Arkan duduk tegap, dan natap gue tajam. Sebenarnya nyali gue ciut sih.. tapi nggak boleh di liatin ma dia ah!.
"Baik Bu saya terima" Ucap Arkan, lalu dia Mandang remeh kearah gue.
OOO.. bener-bener nyebelin nih anak orang.
"Baik Arkan! Ibu percaya sama kamu" Ucap Bu Rissa.
"Dan kamu Aryla, kamu dan Arkan akan bekerja sama.. uang kas akan dikumpulkan seminggu sekali tariff nya 10Rb, dan mulai Minggu depan, uangnya sudah harus dikumpulkan." intruksi Bu Rissa.
"Baik Bu" Gue cuma bisa pasrah.
°•°•°•°•°•°•
Normal PROV.
Bel istirahat terdengar, semua anak berhamburan ke kantin dan kemana saja melakukan aktivitas masing-masing.
"Ciee yang jadi bendahara" Goda Gyta
Saat ini mereka berempat sedang berada di kantin.
"Ah apaan sih Lo?! Sebenarnya gue malas tau gak?! Bete deh gue" Ucap Lyra kesal, ia mengaduk-aduk minumannya.
"Udah takdir kali" Ucap Zara, kemudian dia menyendokan bakso ke mulutnya.
"Eh iya.. May jadi sekretaris nih Yee" goda Lyra balik.
"Pasti bakalan sulit" Ucap Zara.
"Ya pasti lah" Ucap May.
"Udah bel tuh! Masuk yuk" Ajak Gyta.
"Oke deh yuk?" Ucap Ryla, Zara dan May.
Saat diperjalanan menuju kelas, di lorong dekat Ruang bola basket. Ryla dan ketiga temannya mendengar suara aneh, seperti suara desahan mungkin.
"Eh? Suara apaan tuh" Ucap Ryla penasaran.
"Kayaa..
"DESAHAN!!" Ucap mereka bersamaan.
"Ssstt..ntar dengar sama orang yang di dalem" Ucap Zahra.
Ryla yang penasaran mendekatkan telinganya pada pintu ruangan itu, Setelah itu ia menjauhkan dirinya, Ryla merasa geli mendengar suara itu.
"Ih sumpah! Geli gue" Ucap Ryla bergidik.
"Yaudah lah! Kita ke kelas aja yuk! Ga usah dipikirin tuh" ajak gyta
"Ga bisa Ta, Gue penasaran.. gue mau lihat siapa yang di dalem" Ucap Ryla kukuh ingin melihat.
"Ihh ga usah Ryla" protes May.
"Tau nih Ryla" Timpal Gyta.
Ryla tidak mendengar kan apa yang dikatakn oleh Teman-temannya. ia memilih melihat secara langsung, karena ia penasaran, Sementara teman-teman nya hanya mendengus kesal.
Ryla membuka pintu yang ternyata tak dikunci itu, Perlahan ia membuka dan melihat orang yang berada di ruangan itu.
Ryla kaget, seorang laki-laki dan perempuan sedang berciuman, berciuman tidak biasa, bukan hanya itu aja, si cowok melakukan hal yang lebih, yaitu meraba tubuh si cewek.
"AAAAAAAAAAA" Teriak Ryla.
Dua orang yang sedang bercumbu itu memberhentikan aktivitas mereka, dilihatnya Ryla yang tengah menegang .
"Siall!" Umpat Cowo tersebut.
Dia Arkan! Yang sedang bercumbu bersama seorang cewek di ruang bola basket .
Arkan berjalan mendekati Ryla dengan tatapan tajam dan rahang yang mengeras, Di cekalnya tangan Ryla dan di bawa nya ia ke suatu tempat.
Teman-teman Ryla sudah meneriaki namanya, dan memohon kepada Arkan untuk melepaskan Ryla Tapi Arkan tak menggubris mereka. Malah Arkan mengancam mereka, teman-teman Ryla hanya bisa pasrah dan kembali ke kelas mereka.
Di tariknya Ryla dan di bawa Ryla ke Rooftop sekolah, Di hempasakannya Ryla ke sofa yang ada di Rooftop tersebut.
Rooftop adalah tempat bolos Arkan, ia memang sengaja menyediakan sofa disana.
"Ssshh awww..SAKIITT" Ringis Ryla merasa sakit pada punggungnya.
Gila aja! di hempaskan begitu saja ke sofa yang tak terlalu empuk!
Arkan menatap Ryla dengan tajam
"Maksud Lo apa sih ha?" kesal Ryla, ia sudah dalam posisi duduk.
Arkan mendekati wajah nya dengan wajah Ryla.
"Justru gue yang harus nya nanya! Ngapain Lo di ruangan itu ha!?" Ucap Arkan dingin.
Ryla gelagapan
"Gue..gue ga se...sengaja lewat! Dan gue penasaran" ucap Ryla sambil memundurkan kepalanya, Ia Tak berani melihat Arkan.
Arkan saat ini lagi dalam mode serem.
"Karena Lo! Gue jadi Gak bisa nuntaskan hasrat gue!!" Ucap Arkan ketus dan dingin.
"Karena elo yang udah ngegagalin! Jadi Lo harus terima akibatnya" ancam Arkan.
Ryla menjadi takut, Arkan mendekatkan dirinya pada Ryla, Ditindih nya tubuh Ryla.
Ryla sudah memberontak ingin terlepas dari Arkan, tapi Tak bisa.
"Lepas sialan!!" umpat Ryla.
"Semakin Lo berontak! Maka yang di bawah akan semangkin bangun" Ketus Arkan dengan menatap Ryla dalam.
Ryla terdiam, yang di bawah? Apa yang dibawah? Ryla menerka-nerka.
Ingin mendorong Dada Arkan, tetapi kedua tangan nya dikunci, diletakan di atas kepalanya.
"Arkan..Arkan please.... le Mmpphhh" belum sempat Ryla melanjutkan perkataannya, bibir Ryla sudah di cumbu habis-habisan oleh Arkan.
Arka obrak-abrik isinya, dijelajahi rongga-rongga mulut Ryla.
Ryla menangis, first kiss nya sudah diambil oleh Arkan. dan sekarang Arkan kembali mencium nya dengan sangat brutal.
Tangan Arkan tak tinggal diam disitu, satu tangan di buatnya untuk meremas payudara Ryla.
Ryla berusaha memberontak, tetapi semua sia-sia.
"Gue mohon lepass" mohon Ryla dengan tatapan sendu, suaranya mulai melemah.
Arkan yang melihat Ryla seperti itu mendadak menjadi pilu, dilepasnya Ciuman itu, Arkan bangkit lalu meninggalkan Ryla di Rooftop sendirian.
"Mamaaa......papaaaaaa, Arkan jahat!!! Dia jahat maaa..paaa" Teriak Ryla, dia menangis tersedu-sedu.
Setelah dirasa nya sudah membaik, Ryla kembali ke kelasnya.
Tetapi sebelum itu,dia menyempatkan untuk ke toilet untuk membenahi diri karena penampilan yang acak-acakan.
"Habis dari mana kamu ?" Tanya guru Biologi itu ketika Ryla masuk ke kelas.
Ryla gelagapan, dia bingung hendak menjawab apa.
"Ryla tadi sakit pak, terus ke UKS Saya lupa bilang ke bapak " Ucap May berbohong.
Guru biologi itu hanya mengangguk dan mempersilahkan Ryla untuk duduk.
Teman-teman Ryla memandang Ryla, tetapi Ryla hanya tersenyum seolah-olah mengatakan dia baik-baik saja.
Ryla melihat ke bangku sebelahnya, tak ada Arkan disana.
huufftt baguslah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top