02
Gue masuk ke kamar ngebanting pintu dengan kuat, lalu gue jatuhkan tubuh gue ke ranjang
Gue lelah! gue gak habis fikir dengan kejadian tadi. kok bisa mereka ngelakuin itu ke gue?? Brensgsek tau gak mereka??
Flashback On.
"Kalian Luan aja dulu" Ucap Ryla pada teman-teman barunya itu.
"Lah? Kenapa?" Tanya Zara.
"Gue mau ngambil iPhone gue,ketinggalan di kolong meja" Ucap Ryla.
"Yaudah" Ucap Maysha.
"Lo hati-hati ya" Ucap gyta.
Ryla hanya mengangguk, dan dia pun kembali ke kelas untuk mengambil iPhone miliknya, setelah itu Ryla ingin keluar dari kelasnya, tapi tiba-tiba aja, Pintu kelas ditutup dan dikunci oleh cowok-cowok yang tadi berdebat dengan Ryla.
Ryla sempat kaget, namun cepat-cepat ia menetralkan wajahnya, menatap keempat cowok itu dengan datar.
"Gue mau pulang? Buka pintunya" Ucap Ryla dengan wajah datarnya
"Pulang?? Hehehehe... Ga segampang itu"Ucap Cowo berambut ikal dia tersenyum smirk.
"Ishh udah deh! Capek tau berdebat sama kalian! Ga ada faedahnya!" Ucap Ryla, ia memutar bola matanya merasa jengah.
"Lo mau pulang? Tunggu sehabis kita main-main sama lo!" Ucap Nico, matanya menatap dengan nakal tubuh Ryla.
"Willy, Akhdan! Pegang tangan cewe itu" Titah Nico.
Cowo yang diperintah oleh Nico pun mengangguk, mereka melangkah mendekati Ryla.
"Apa Lo! Jangan berani-berani nya deket-deket gue ya" Ancam Ryla, ia menunjuk wajah-wajah keempat cowok itu dengan jari telunjuknya.
"Sayangnya kita ga takut baby dengan ancaman Lo? " Ucap mereka.
"Babe- babe pala Lo botak?!" Ketus Ryla.
Mereka berdua mendekat ke Ryla, Dan Mencekal tangan Ryla.
"Lepas! lepasin gue gak?!" Aryla berusaha memberontak dari cekalan cowok yang bernama Willy dan Akhdan.
"Oke..lancarin aksi Lo Arka" Ucap Nico.
Cowo yang bernama Arka itu tersenyum miring.
"Cih! Ternyata mudah banget ya?!" Ucap Arka.
Yang tadinya arka duduk di meja dengan memperhatikan teman-temannya melakukan tugas, sekarang dia berjalan mendekati Ryla.
Mata arka terfokus pada bibir merah nan ranum milik Ryla,
Ryla bergidik ketakutan.
Dipegang nya dagu Ryla untuk menghadap Arka, Lalu Arka mendekat Ke Ryla. dengan cepat, bibir Ryla dan Arka menyatu, Membuat Ryla hendak protes, saat bibir Ryla terbuka, Arka dengan cepat memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Ryla, Melumat bahkan mengulum nya.
Sementara teman-teman Arka.
Mereka melihat Ryla yang terhimpit itu tertawa remeh.
Ryla hendak mendorong Dada Arka tetapi ia tak bisa. kedua tangannya masih di cekal oleh Willy dan Akhdan. Saat tangan Arka mulai jahil, memasukkan tangannya ke dalam baju Ryla, Ryla mendelik dengan cepat ia tendang Arka, hingga membuat Arka tersungkur ke lantai.
Dengan cepat Ryla mendorong dan menendang Willy dan juga Akhdan.
Mendapat kesempatan, Ryla segera membuka pintu dan berlari keluar.
Flashback Off.
"AAARRGGHHHH...anjir banget sih tuh anak! Dikira gue cabe-cabean apa?? Dengan seenak jidat dia nyium bahkan hampir..owhh tidakkk" Ryla menggeleng mengusir ingatan kejadian tadi.
Terdengar bunyi ketukan pintu dari kamar Ryla.
Dengan cepat Ryla menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby nya.
"Gak! Gue harus kuat! Gue bukan cewe lemah yang gampang mewek" Ucap Ryla menguatkan hatinya sendiri.
Ryla membuka pintu kamarnya, dilihat nya sang Mama yang tengah tersenyum padanya.
"Makan yuk nak! Udah sore lho" Ajak Mama Ryla.
"Iya Ma! Mama duluan aja! Ryla mau ganti baju" Ucap Rylaseraya tersenyum.
Mama Ryla hanya mengangguk,
lalu turun untuk ke dapur.
Kamar Ryla itu berada di lantai 2.
Setelah Ryla membersihkan dirinya, Ryla turun untuk makan bersama kedua orang tuanya.
Inilah yang Ryla banggakan dari kedua orang tuanya. orang tua Ryla masih menyempatkan waktu untuk putri semata wayangnya, walaupun pekerjaan yang menumpuk, Mereka melakukan itu semua semata-mata hanya untuk memberikan rasa kasih sayang kepada anaknya, karena mereka pun tak ingin Ryla merasa kekurangan kasih sayang dan menjadi berandalan di luar sana.
"Gimana sekolah kamu Ryla?" Tanya papa Ryla, saat Ryla sudah mendaratkan bokong nya di kursi.
"Ya..lumayan menarik lah! Walaupun ada sedikit masalah" Ucap Ryla dia mengambil piring dan meletakan segala macam lauk pauk dan nasi ke piring nya.
"Masalah? Masalah apa sayang?" Tanya Mama Ryla sambil mengambilkan nasi untuk papa Ryla.
"Ahh ga terlalu serius kok ma! Masalah kecil aja! Kalian ga perlu khawatir" Ucap Ryla.
"Yaudah kalo gitu! Makannya di lanjutkan gih" Ucap Mama, Ryla hanya mengangguk.
°^°^°^°^°°^°^°
Ryla PROV.
Gue memasuki kelas, gue lihat kelas masih sepi. Ya iyalah! Orang gue masuknya pagi-pagi banget!
Gue duduk dan meletakkan tas gue di Kolong meja, Gue membaringkan kepala gue di lipatan kedua tangan gue.
Baru aja mata gue terpejam, cowo yang semalam nyium gue datang. dia duduk dan melakukan hal yang sama seperti gue, Meletakkan kepala nya pada lipatan kedua tangan nya.
Walaupun mata gue terpejam, Gue masih bisa ngerasain kok kalo nih anak lagi ngeliatin gue, Bukan kePDan yah.. tapi emang bener kok! Percaya deh Ama gue.
Karena risih, gue pun membuka mata gak sengaja mata gue dan mata dia saling beradu tatap. Gue ga tau.. tapi gue ngerasa jantung gue deg-degan.
"Ngapain sih Lo liatin gue?" Akhirnya gue buka suara.
Tapi dia tetap aja ga ngejawab, masih terus Mandang gue. Gue kan jadi takut.. mana tau dianya kesambet, ya gak? Buru-buru gue duduk dan bangkit, Saat gue mau sampai pintu kelas, May sama Zara datang, Hufftt gue bisa bernafas lega sekarang.
"Lo kenapa sih?" Tanya May menatap gue dengan pandangan heran.
"Ada yang kesambet" Bisik gue.
"Ha? Mana?" Tanya Zara sepontan.
"Itu" Gue nunjuk Arka.
"Dia dari tadi ngeliatin gue terus, gue tanya dia diem aja.. masih natap gue! Kan gue jadi merinding" Ucap gue.
Malah gue lihat mereka berdua terkekeh.
"HAHAHAHHA.. ada-ada aja Lo! Udah yuk duduk dekat kita yuk kalo Lo risih! Masih lumayan sepi juga" ajak Zara.
Gue hanya mengangguk. Tapi tunggu! Gue lihat nih kelas berantakan dan jorok, Gue berniat untuk ngebersihin nih kelas. kan gue anak baik dan rajin.. rajin menabung kenakalan maksudnya😁, enggak deng.. gue beneran baik kok dan rajin menabung.
"Lo mau apa?" Tanya May saat gue memegang sapu.
Nih anak, udah tau gue megangi sapu! Pake nanya lagi.
"Mau dandan" ketus gue.
"Dandan kok pake sapu? Sapu kan untuk nyapu" Ucap Zara dengan wajah polosnya.
Fiuhh... Jitak kepala nih anak dosa kaga ya?.
"Ya Lo udah tau pake ditanya segala! Ya jelas lha gue mau nyapu.. ga Lo lihat kelas berantakan" Ucap gue, mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Owhh hehehehe..iya" Cengir nya.
"Jangan biarin dia nyapu!" suara Arkan menyeru.
May dan Zara hanya bisa mengangguk, lalu menarik tangan gue untuk ngejauhin Sapu itu, Dan menarik gue untuk duduk.
"Iiihh kenapa sih? Gue mau nyapu" sungut gue.
"Aduh Ryla! Udah deh.. Lo diem aja! Jangan nyapu! Kalo Arkan bilang ga boleh ya ga boleh! "Ucap May.
"Emang kenapa sih? Udah ah!! Risih gue lihat nih kelas" Ucap gue.
Gue langsung bangkit. saat gue mau ngambil sapu, tangan gue di tahan tangan kekar, yang tak lain adalah tangan Arkan.
Lah? Nih bocah sejak kapan ada disini? Perasaan tadi masih tidur?.
"Lo denger nggak sih gue bilang apa?" Ketus nya.
Si Arkan langsung narik gue dan mendudukan di bangku sebelah dia.
"Duduk diem!" Titahnya dingin.
Gue hanya bisa merungut, tapi ntah kenapa gue nurut aja sama apa yang nih anak bilang. Sementara gue lihat Zara dan May hanya meringis melihat gue.
Gue ngebalikin kepala gue natap depan, dan akhirnya gue milih ngelakuin hal yang sama kaya Arkan. Tidur! Sampe anak-anak masuk dan ada yang ngebersihin kelas.
°°°°°°••••°°°°°°
Saat nya pemilihan anggota kelas, karena kelas XII ini baru mulai semester 1, Jadi semua belum diatur.
Karena wali kelas ada di kelasnya, maka dari itu pemilihan anggota kelas berlangsung.
"Aryla! Kamu jadi bendahara ya!" Ucap Bu Rissa menunjuk gue.
"Ha? Kok saya Bu? nggak ahh.. yang lain aja" Ucap gue memprotes.
"Coba ibu mau tanya di kelas ini, setuju gak kalo Aryla yang jadi bendahara?" Tanya Bu Rissa kepada semua Siswa-siswi di kelas.
Semua siswa yang ada di kelas menyeru setuju membuat gue hanya bisa mendengus pasrah
"Dan untuk sekretaris, Kamu yah Malisha" Ucap Bu Rissa menunjuk Malisha.
"Ehh? Ng..baik Bu" Ucap Malisha Patuh.
"Oke sekarang wakil sama Ketua kelas yah" Ucap Bu Rissa.
Gue melirik ke sebelah gue, si Arkan masih tidur dari pertama dia datang sampe masuk masihh aja tidur.
Herman gue.
"Wakil ketua kamu ya Iqbal" Ucap Bu Rissa.
Sementara nama yang dipanggil hanya mengangguk.
"Dan kamu Menjadi ketua kelas Arkana Fathan Raihan" Tekan Bu Rissa.
Degh!!!
Seriously?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top