Menghancurkan Kepala
Menghancurkan Kepala
Aku harap kamu bahagia
Aku terpaksa hancurkan semua
Menjadikanmu sehancur-hancurnya
Hati juga rasa
Kamu tidak perlu tahu
Tidak perlu peduli
Apalagi jika pedulimu
Hanya dibicarakan di belakang sana
Itu akan melelahkanmu
Sebagaimana lelahnya aku yang berharap kamu tetap tinggal
Meski aku usir tanpa peduli rasa
Egois, bukan? Aku ini.
Aku ingin bilang, bedebah
Pada apa yang kita lewati bersama
Tentang bagaimana rasa ini terbentuk
Lalu terlantar percuma
Tentang bagaimana aku
Yang tiada lagi punya muka
Di hadapanmu
Apalagi orang tuamu
Ketika semua berhenti
Aku mulai menjilati pena
Meletakkan jiwa pada apapun
Dan tidak peduli pada apapun
Mengacuhkan semakin banyak orang baik
Menggambarkan diri sebagai monster tak terdidik
Sehingga hal yang paling menyebalkan bagiku
Adalah berjalan sendirian dengan semangat yang kaku
Aku membenci semuanya, sesuatu seperti jalanan
Serta orang-orang yang mengganggu ketenangan
Hingga aku menatap datar truk-truk kontainer besar
Dan ingin mendaratkan kepalaku di sana
Agar semua hening
Agar aku bisa tidur beristirahat
Namun, aku tertahan oleh mereka
Yang terlampau peduli juga berani padaku
Terima kasih, untuk telepon masuk juga sederet pesan
Yang mengacau ketika aku mulai tenggelam dalam pikiran
Hari ini dan seterusnya, aku dan kamu tidak lagi sendiri
Menghadapi sakit yang tak terlihat
Oleh mereka yang tak pernah menyelaminya
Beratnya hari, bagi mental yang tidak sehat
Sama seperti pilek, flu, dan lainnya
Sakit itu nyata, meski perlu peduli lebih untuk merasakannya
Achmad Aditya Avery
Tangerang, 18 Maret 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top