Aku Benci Suara
Aku Benci Suara
Aku benci ketenangan
Ketika aku harus melepaskan
Setiap keping kenangan
Dirimu, karena diam berkepanjangan
Aku benci suara
Ketika aku tak bisa meluapkan semua
Mengatakan dengan bebasnya
Untuk sekilas, agar kamu paham apa yang kurasa
Aku benci suara
Ketika aku sibuk berpuisi
Tanpa menyadari kamu sudah tiada
Apalagi akulah yang menyuruhmu pergi
Aku benci suara, mereka menyayat
Ketika aku mendengar setiap kenang
Dukungan-dukungan kecil, serta ucapan selamat
Kini hanya tersisa musik tentang penyesalan dan hilang
Aku benci suara, terlebih lagi aku
Yang meninggalkan wanita sebaik kamu
Hanya untuk membuat diri sedikit lebih tenang
Dari cemburu dan rasa takut kehilangan
Aku benci suara, terlebih lagi aku
Yang tak bisa mendengar perkataanmu
Untuk tetap percaya, untuk tetap tenang menjalani hidup
Namun, aku hanya melanggar janji untuk kesekian kalinya
Aku menyukai suara, juga puisi
Yang kutulis juga kubaca dalam hati
Tentang kenangan kita, tentang hancurnya kita
Dan aku harus menenggak minuman lezat bernama dosa
Dosa karena membuatmu menangis
Dan aku tak bisa mendengarmu
Dan aku tak bisa menghentikanmu
Dan aku adalah alasan dari jeritan pedihmu
Aku tak layak akan bahagiamu
Mendengar napas juga tawamu
Aku akan menikmati lagu perpisahan
Lagu tentang aku yang tiada paham rasanya bertahan
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 21 Nopember 2018)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top