Aku; memimpikanmu lagi
Di atas buaian kasur
Di dalam pelukan guling
Di atas dekapan bantal
Di siang yang sejuk karena habis hujan
Aku bermimpi tentangmu
Lagi, untuk kesekian kali
Kau datang padaku
Mengenggam tangan seperti biasa
Berkata kau akan di sisiku selamanya
Berkata kau akan hidup denganku bagaimanapun juga
Untuk kesekian kali juga aku percaya
Melayang di atas bayangan ketidakjelasan
Kita tertawa bersama
Mengulang masa indah di Sekolah Dasar
Kita memakai seragam
Ke suatu masa dimana cinta monyet bergelantungan
Euforiaku membumbung tinggi
Delapan tahun rasa terpendam
Dan kali ini kau yang lebih dahulu menyatakan
Kau memelukku
Berkata jangan risau
Kau tersenyum, seolah tidak ada kata sedih di hari esok
Dan disitulah ragu mulai beranjangsana
Secepat ini aku bahagia?
Bahkan ketika aku baru saja takut-takut mengikutimu di instagram malam harinya?
Bahkan ketika aku baru saja harap cemas diikuti balik olehmu pagi harinya?
Dan ragu itu mulai nyata
Aku terbangun, termenung lama
Mengorek-orek janjimu yang tersisa dalam ingatan di tengah keheningan kamar
Kau tidak ada
Kau masih milik dirimu, milik keluargamu, milik seseorangmu
Tidak ada kosakata kau milikku
Dan aku harap itu hanya sebuah kesalahan
Kamus kita belum diperbarui kan?
Kau tidak salah
Aku tahu itu
Mimpiku yang berkhianat
Bagian dari diriku berusaha menyakiti
Dan masalahnya satu,
Aku tetap saja percaya padanya
Pada mimpi yang hanya terasa indah saat berada di dalam
Tetapi sakit jika dunia lain membangunkan
Tapi andai kautahu, mimpi
Aku tetap berharap padamu
Meskipun kau berkhianat
Meskipun kau berdusta
Aku harap dusta itu akan menjadi nyata
Janjinya
Genggamannya
Senyumannya
Aku harap dapat merasakannya
Nyata dalam dekapan
Tidak lagi dalam mimpi menyebalkan
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top