"Kau tidak hidup kalau kau tidak punya penyesalan." (Hal. 201)
.
.
Judul: EVERYTHING EVERYTHING
Tebal: 336 halaman
Penulis: Nicola Yoon
Penerbit: Spring
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Cetakan ketiga, Oktober 2018
.
.
Everything Everything semula saya kira hanya mengandung unsur cinta yang smooth & sweet, ternyata ada unsur lain yang membuat bengong beberapa detik.
.
Novel ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Madeline yang sakit SCID. Itu merupakan penyakit langka sehingga mengharuskannya terkurung di rumah yang steril supaya tubuhnya (yang mudah terserang infeksi) tetap dalam kondisi baik. Semua berubah saat Olliver (Olly) & keluarganya menjadi tetangga Madeline. Gadis itu tertarik saat kali pertama melihat Olly dari jendela kamar.
.
Dengan bantuan Carla, Madeline & Olly bisa akrab. Mereka pun jatuh cinta. Sayang, ibu Madeline menentang hubungan mereka. Madeline yang tak terima, akhirnya memberontak. Nah, di sinilah awal mula permasalahan menjadi semakin parah. Sedikit demi sedikit, rahasia sang ibu mulai terbongkar.
.
Saat melihat pembatas novel ini (yang menurut saya seperti batu nisan), saya sempat menduga bahwa ending-nya akan membuat sedih, ternyata tidak. Justru saya dibuat mengelus dada saat mencapai ending. Rasanya campur aduk.
Ini merupakan novel pertama dari Penerbit Spring yang saya baca. Kepiawaian penerjemah dalam menerjemahkan novel ini, membuat saya mudah memahami alur cerita yang banyak mengandung amanat, salah satunya adalah "segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, tak terkecuali cinta."