Kembali (End)

Udara Jakarta terasa begitu terik. Seorang laki-laki dengan baju rapi tampak memperhatikan dirinya di depan kaca. Dia tidak menyangka jika hal yang selalu dia dambakan selama 5 tahun ini akan dia rasakan hari ini.

Adlan yang dapat menyelesaikan kuliah dalam waktu 3,5 tahun, setelah lulus dia mengembangkan usahanya dan selang 1,5 tahun usaha sudah menjadi besar. Bahkan dia sudah memiliki cabang di beberapa kota, dan dia juga tidak hanya membuka 1 bisnis saja, namun dia sudah memiliki 2 jenis bisnis dengan perkembangan yang pesat.

Kecintaannya kepada otomotif membuatnya memiliki beberapa bengkel motor dan mobil, dan dia juga memiliki showroom mobil yang lumayan besar.

Kini dia akan menepati janjinya kepada seseorang. Yaitu ayah dari perempuan yang amat sangat dia cintai. Hari ini dia akan melamar Yesa untuk menjadi istrinya seperti yang dia ucapkan beberapa tahun yang lalu. Dan dia begitu bersyukur karena Allah memberinya kesempatan untuk menepati janji-janjinya, walau dalam kurun waktu yang lumayan lama.

"Kamu sudah siap ?". Tanya Adi, Ayah Adlan.

"Sudah pa". Jawab Adlan dengan tersenyum.

"Kamu terlihat begitu gagah nak". Kata Rida, ibu Adlan.

Adlan menyunggingkan senyum. Hatinya begitu bahagia karena dia akan melamar pujaan hatinya, dan sebentar lagi dia akan menjadikan Yesa perempuan yang halal untuknya.

Mobil sedan berwarna hitam kini berjalan santai menuju rumah Rangga. Sedangkan Rangga dan Istrinya sudah sibuk menyiapkan segala hidangan yang akan mereka suguhkan kepada Adlan dan kedua orang tuanya. Yesa sedang berada di dalam kamarnya, bersiap diri dan ingin tampil cantik karena dia akan bertemu dengan lelaki yang selalu dia sebut dalam doanya. Sungguh bahagia hatinya saat mendengar Adlan akan melamarnya, dia merasa segala kebahagiaan di dunia ini dia rasakan sendiri.

"Kamu cantik sekali". Kata Mera sambil menatap wajah cantik anaknya.

"Terima kasih bunda". Jawab Yesa sambil.tersenyum.

Terdengar suara deru mobil yang berhenti di halaman rumah. Yesa berlari kecil melihat jendela. Ternyata itu mobil Adlan dan keluarganya. Mereka sudah datang membuat hatinya semakin bergetar.

"Ayo turun. Mereka sudah datang". Kata Mera mengajak anaknya menemui tamu yang sedari tadi mereka tunggu.

"Aku gugup bun". Kata Yesa sambil memegang dadanya.

"Nggak papa ada bunda". Jawab Mera menenangkan. Dia mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Yesa, karena dulu dia juga merasakan hal yang sama. Merasa gugup saat dia di lamar oleh Rangga. Dan itu adalah hal yang wajar untuk perempuan yang baru di pinang.

Mera menggandeng anaknya dengan pelan. Mereka menuruni tangga dengan hati-hati. Seketika Yesa menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di ruang tamu. Termasuk Adlan. Adlan tidak mengedipkan matanya sedikit pun saat melihat Yesa turun dari kamarnya. Yesa semakin cantik dan terlihat dewasa sehingga membuatnya semakin jatuh cinta.

"Lan dijaga itu matanya". Kata Adi mengejek.

"Langsung nikah saja gimana pa ?". Tanya Adlan dengan polos. Hal itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu tertawa, sedangkan Yesa hanya mengulum senyum malu.

Acara pertunangan antara Yesa dan Adlan berjalan dengan lancar. Mereka juga menentukan hari pernikahan sekalian. Dan pernikahan akan di gelar 5 bulan lagi. Yesa dan Adlan sama-sama mempersiapkan acara pernikahan mereka, dibantu oleh ibu mereka masing-masing.

***

"Lan udah pagi. Bangun aku udah bikin sarapan buat kamu". Kata Yesa sambil menggoyangkan badan lelaki yang kini sudah resmi menjadi suaminya itu.

"Heemm". Gumam Adlan pelan.

Adlan membuka mata sedikit demi sedikit untuk membiasakan sinar terang masuk ke matanya setelah semalaman dia tidur. Kemudian dia bangkit dari duduknya dan menatap wajah Yesa yang sudah terlihat cantik.

"Kamu pagi-pagi udah cantik aja". Kata Adlan sambil meraih tubuh Yesa untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Ya iya dong, biar kamu tambah cinta sama aku". Jawab Yesa sambil tersenyum.

"Aku selalu cinta sama kamu". Jawab Adlan sambil mengecup bibir Yesa sekilas.

"Hmmm kita kemana hari ini ?". Tanya Yesa singkat.

"Kemana aja terserah kamu, aku turutin". Jawab Adlan dengan tersenyum.

Saat ini mereka sedang berada di Bali untuk berbulan madu. Rencananya mereka berada di sini selama 1 minggu. Dan ini hari ke 3 mereka berada di sini. Adlan janji dalam hidupnya jika dia akan selalu membahagiakan Yesa, walaupun nanti saat dia tidak punya cukup materi setidaknya masih ada hati yang akan selalu menciptakan kebahagiaan tersendiri.

================================

Akhirnya Author bisa selesaikan cerita ini🤗😊😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top