Puisi Awan XV
Ketika Rinai Memupus Asa
@Zora_Lin
Tirai air yang berderai dari langit itu selalu kunanti.
Ada secercah rindu yang terbawa lewat rintiknya.
Yang hanya bisa dipahami oleh jiwa-jiwa yang kesepian.
Bukankah secangkir kopi selalu menjadi teman paling setia.
Di saat angin mulai membelai mesra mengantarkan sejuta rasa tanpa makna.
Desirnya menjelajah pada setiap inci ruang kalbu.
Pada tubuh yang termangu.
Pada hayat yang tertipu.
Dan biarlah guruh mendegam.
Menyuarakan raungan hati kepada sang malam.
Melepaskan hampa yang terus mengekang.
Taoyuan, 21 Maret 2020
☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️
Kampus Awan ❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top