Akhir Kisah

Ketika aku melihatmu lagi, kuharap kau sudah melupakanku
Biarkan takdir memandu jalan kita
Aku dan kau, kita berdua memilih untuk berpisah
Jalan pikiran kita berbeda, dan tujuan kita tak lagi sejalan
Di ujung jalan ini kita berpisah
Aku harap tidak ada penyesalan
Kita berdua membuat janji
Tidak ada permusuhan dan dendam, tidak ada cinta dan kerinduan
Setelah ini, aku dan kau hanyalah orang asing
Sekarang tidak ada lagi cerita yang tersisa
Antara kau dan aku
Semua sudah berakhir
~~~

Teruntuk kamu,
Orang yang pernah menjadi sahabatku. Dulu.

Kata-kata itu masih terbayang di kepalaku sampai sekarang. Bagaimana kau menumpahkan semua perasaanmu padaku. Dan akhirnya aku mengetahui sedalam itu keluhanmu padaku. Entah berapa lama kau memendam keluhan itu. Dan kau menganggapku sengaja merendahkan harga dirimu.

Aku tidak peduli dengan urusan atau pendapat orang lain karena aku tidak ingin goyah pada keputusan yang telah kuambil. Aku ingin punya pandangan sendiri mengenai orang di sekitarku, maka dari itu aku hanya diam sambil tetap memerhatikan dan mendengarkan. Mungkin menurutmu caraku ini terkesan tidak mau tahu dan tidak punya hati, tapi itulah caraku beradaptasi dengan sekitar.

Kalau bicara tentang rasa ego, muka dua, atau mulut adalah harimau, maka aku pun tidak bisa melawan kenyataan bahwa aku memang seperti itu. Tapi coba kutanya, memang siapa yang tidak begitu? Kamu dari sekian banyak orang tidak seharusnya menggunakan kata-kata itu hanya untuk menyudutkanku. Yah, walau kuakui itu membuat sakit hati juga menangis. Tapi mengingat aku waras saat itu, jadi aku cukup membacanya saja tanpa membalas. Anggap saja itu untuk semua persahabatan kita yang lalu. Karena sekarang tidak lagi.

Aku tidak kasihan padamu karena kamu sudah cukup mengasihani dirimu sendiri. Kamu bisa terus menganggap rasa peduliku palsu, kata-kataku omong kosong, atau kekhawatiranku sebagai kesombongan. Aku sudah cukup meladeni keras kepala dan kenaifanmu.

Dan aku tidak berharap bahwa puisi yang telah ku buat hanya untuk mengisi waktu luang dan menambah uang saku ini sangat cocok menggambarkan harapanku saat ini. Aku sudah memaafkan dan melupakan semua, tapi tenang saja budi baikmu akan selalu kuingat. Jika tidak di kehidupan ini, di kehidupan selanjutnya aku akan membalas jasamu. Semoga kami mencapai pemahaman yang sama.

Dan semoga kamu segera mengerti bahwa bumi tidak berputar di sekelilingmu.

Sekian dariku
Orang yang pernah peduli padamu

Note: Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan sebagian atau seluruhnya tanpa izin penulis.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top