Rapat Akatsuki

Beberapa hari kemudian
Kediaman Uchiha. Itachi tengah menunggu Akatsuki. Kenapa mrnunggu? Mereka akan rapat besar-besaran di rumah Itachi membahas soal outdoor *halah, outdoor aja kok rapat besar-besaran*. Kenapa di rumah Itachi? Karena Itachi itu Uchiha bung. Uchiha yang terkenal mewah dan elit. Nah, Itachi nunggu di ruang tamu *ya iyalah, masak di WC*.
"Nii-san nungguin apa sih" ucap sesosok anak kecil imut yang parasnya tak jauh beda dengan Itachi yang diketahui adik dari Itachi yang bernama Sasuke Uchiha.
"Nungguin temen Niisan"
"Ha? Sejak kapan Niisan punya temen?" Tanya Sasuke inocent.
"Ya sejak lamalah Sasuke"
"O gitu ya, temen Kakak kayak apa sih? Aku penasaran"
"Nanti kau juga tahu Sasuke"
Tak berapa lama kemudian.
"Assalamualaikum" kata Pain sambil masuk ke rumah Uchiha tanpa diminta.
Pain melihat Itachi lagi ngalamun nista.
"Woy" kata Pain sambil nepuk pundaknya si Ita.
Si Itachi kaget sampe jatuh dari kursi dengan indahnya.
"Apaan sih lu Pain?! Gue kaget tauk!!!" Kata Itachi marah-marah ke Pain.
"Habis lu ngalamun sih, hayo ngalamun apa? Ngalamun jorok ya?" Goda Pain.
"Ih, emangnya lu Pain, otaknya mesum. Gue masih kecil tau, nggak tau soal gituan"
"Emang umur lu berapa?"
"Baru 9 tahun"
"Beneran lu, kok kayaknya udah umur 50 tahun ya" kata Pain inocent yang membuat Itachi pundung di pojokan ruang tamu.
Tak berapa lama, Konan dateng.
"Assalamualaikum" Konan masuk ke rumah Uchiha dan melihat Pain.
"Eh ada yayang Pain di sini" lanjutnya.
"Ya iyadong, ketua gituloh, harus datang pertama"
"Oya, mana Itachinya?"
"Tuh pundung di pojokan" tunjuk Pain.
"Oh...." Konan hanya ber-oh ria.
Tak berapa lama Tobi datang bersama Zetsu serta Kisame dii (dan ikan-ikannya), disusul oleh Hidan dan Kakuzu, dan yang paling telat adalah Sasori dan Deidara.
"Sorry telat" itu kata pertama yang diucapkan Sasori.
"Kenapa kok telat?" Tanya Pain dingin dan sok tegas.
"Ini, aku tadi ke tempat Deidara dulu, si Dei tuh malesi, sulit ngajaknya, perlu diseret dulu, jadi lamakan" kata Sasori sambil pasang muka masam.
"La terus kenapa kita harus rapat di rumah UCHIHA sih? Di tempat lainkan juga bisa" kata Deidara sebal sambil menekankan kata Uchiha.
"Ah sudahlah Dei, penting kita semua dah kumpul, sekarang saya nyatakan rapat nista mingguan Akatsuki dimulai"
Tok tok tok
kata Pain sambil ngetuk palu *emangnya sidang-_-*
"Ok, hari ini kita bahas....Outdoor!!!" Kata Pain dengan semangat layaknya Lee yang sedang manjat gedung pake jaring laba-laba*?*.
-
-
-
Krik krik krik
-
-
-
Tak ada yang menanggapi ucapan Pain yang tidak bermutu kecuali jangkrik peliharaan Uchiha Madara *?*.
"Yah, gue dikacangin" ucap Pain.
"Abis ucapan lu nggak bermutu sih Pain, itu menurut kamus Dewa Jashin" ucap Hidan asal.
"Lu nantangin gue Dan?!"
"Ya, siapa takut"
"Ok gue tanding sekarang!!!"
"Demi Dewa Jashin, guekan nggak bisa mati Pain, hahaha"
"Grrr, nantangin nih anak, Ningendo" Pain narik nyawa Hidan perlahan.
"KYAAAA!!! AMPUN PAIN!!! DEMI DEWA JASHIN, KALO LO PAKE JURUS INI GUE BISA MODAR PAIN!!! HUWAAAA" Hidan mewek. Hidan mewek? Amazing.
"Cukup Pain, dia itu lemah, tapi kebanyakan gaya aja, lepaskan dia" kata Konan.
"Iya Pain, lagipula dia ini anggotamu sendiri, benerkan Mercy?" Kata Kisame ke Mercy.
Pain menghentikan jurusnya dan bertanya ke Kisame.
"Tunggu, Mercy tuh siapa?"
"Masak lu nggak tau Mercy?"
"Kagak" kata Pain sambil geleng-geleng kepala.
"Mercy tuh...ikan mas gue"
Semua minus Kisame sweatdrop.
"Ok, kalok gini terus rapatnya nggak selesai-selesai, gue udah buat rencana pembagian tugasnya" kata Pain.
"Terus gimana rencananya?" Tanya Zetsu Putih.
"Jadi, nanti yang ngerjain tugas PPKn adalah Tobi, sanggupkan?"
"Tobi anak baik selalu sanggup senpai"
"Ok, Agama Konan"
"Demi Dewa Jashin, kok Konan sih Pain, kok nggak aku aja,plis" Hidan pasang puppy eyes no jutsu yang membuat jijik.
"Karena soalnya agama Islam, lukan Jashin, mana bisa ngerjainnya" kata Pain.
"Tapi-"
"Cukup Hidan, lanjut, matematika Itachi"
"Kok bukan aku Pain?" Tanya Kakuzu.
"Ye... kalo lu ngerjain, malah bingung, soalnya bangun datar semua, jadi Kakuzu di IPS ngitung bunga dll"
"Ok ok ok" Kakuzu ngangguk sampai kejedot meja.
"Untuk IPA Zetsu" lanjut Pain.
"Siap..." kata Zetsu putih dengan merdunya.
"Seni budaya Sasori" kata Pain.
"Yes..." kata Sasori sambil menatap Deidara dengan nista.
"Tapi kenapa nggak gue aja hmm" kata si Dei gak terima.
"Karena ilmu Sasori lebih cocok di sini" kata Pain lagi.
"NGGAK BISA GITU DONG UN!!!" Deidara ngamuk sambil nggebrak meja.
"Dei, jaga etika, ini meja adalah meja sakral *?* Uchiha, tidak boleh digebrak" tiba-tiba Itachi ngomong dengan gajenya, mungkin takut mejanya rusak terus beli lagi.
"Hih, bawel lu UCHIHA" Deidara ngomel.
"Baik, lanjut rapatnya, untuk Prakarya Deidara, soalnya mbuat Katsu"
"Ya" kata Deidara dengan wajah sumringah.
"Bahasa Inggris Kisame"
"Akumah nurut aja" kata Kisame.
"Aku Bahasa Jawa" kata Pain.
"Dan yang terakhir Hidan Bahasa Indonesia" lanjutnya.
"Demi Dewa Jashin, ini nggak adil"
"B I gampang cuma buat kata pengantar doang" Kata Pain.
"DJ, Fu-"
"Hidan, di kediaman Uchiha dilarang menggunakan kata kotor, ini sudah aturan, harap menghormati" Itachi motong acara misuh-misuh bersama Hidan.
"Dasar Uchiha Banyak Aturan!!!"
"Susanoo" tumben si Ita pake Susanoo.
"Ya DJ, Gue nggak takut sama Susanoo payah lu, gue abadi"
"Hidan, sekali lagi lu ngomong, gue segel lu pake pedang totsuka" Itachi sadisnya keluar.
"Gyaa, ampun, maafkan daku Itachi" kata Hidan sambil sujud ke Itachi. Saking takutnya ampe lupa ama DJ.
Itachi menghentikan jurusnya.
"Ok, rapat selesai, semua anggota boleh pulang" kata Pain.
Semua pulang minus Itachi dan Pain.
"Chi, lu nggak pulang?"
"Lah kan ini rumah gue, la lu ngapa masih di sini?"
"O iya, kalau gitu gue pulang" pamit Pain.
Akhirnya selesai rapatnya.
-
-
Bagi Hidan FC maaf ya, di chapter ini Naori bener-bener mau bunuh Hidan jehehe
Eh yang baca komen ya
TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top