Panduan Outdoor
Suatu pagi di kelas Akatsuki. Seperti biasa mereka melakukan kegiatan nista.
Teng tong tok tok tok
Bel masuk berbunyi dengan suara yang berbeda setiap harinya.
Tak lama kemudian, masuklah sosok nista yang pasti tidak pernah diharapkan kedatangannya. Yap sosok itu adalah Bapak Orochimaru S.Pd Bio M.Pd yang sangat nista.
"Selamat pagi anak-anak" sapa Pak Oro dengan lenggak-lenggok ria ala bences seperti biasanya.
"Pagi Pak" jawab semuanya.
"Tumben Bapak nggak dikacangin, hayo, ada apa?"
"Oh, jadi Bapak ingin dicuekin, kalau gitu, mari teman-teman kita cuekin Bapak Orochimaru, setuju?!" kata Itachi. Tumben dia mau bersuara.
"Setuju!!!" Jawab yang lain serentak.
"Ih, ya jangan gitu juga kalek, begini-begini Bapak juga penting"
-
-
-
Hening
-
-
-
"Ada yang mendengarkan Bapak?"
-
No respon
-
"Ha, hidupku telah dinistai oleh muridku sendiri" ucap Pak Oro dengan gajenya sambil muter-muter gaje *naori: "perasaan hiduplu udah nista deh Oro", Orochimaru: langsung nyerang naori pake ularnya*
"O iya, aku lupa, murid-muridku ternista, kalian harus ke bangsal atau aula!" Kata Oro setelah melakukan kegiatan gajenya.
"Kapan Pak?" Tanya Pain menghentikan kegiatannya.
"Sekarang" kata Oro dengan begonya.
"Kenapa bapak gak bilang dari tadi?!?!?!" Pain kesal melihat gurunya yang very foolish and nista itu.
"Habis kalian ngacangin bapak sih" kata Orochimaru dengan nada banci pastinya.
"Ok friends, kita ke bangsal sekarang!!!" Kata Pain ngomando temen-temennya.
"Yo" sorak Akatsuki minus Pain.
Tak berapa lama, Akatsuki sudah keluar kelas dan ada di bangsal. Sedangkan Orochimaru? Tepar karena ketubruk sepuluh muridnya. Ok, lupakan Orochimaru, lihat Akatsuki aja, mereka lagi duduk lesehan di bangsal bersama murid kelas lain.
"Sst..., kita mau diapain ya?" Tanya Pain sambil bisik-bisik ke Sasori. Dia udah mikir yang 'macem-macem'.
"Ya nggak diapa-apain lah Pain" kata Sasori asal.
Pain kecewa dengan jawaban Sasori, akhirnya dia tanya yang lain, gini jawabannya.
"Ehmmm, nggak tau" Konan.
"Paling kasih snack" Kisame.
"Ritual Jashin" Hidan.
"Dikasih duit" Kakuzu.
"Dihancurin raganya dengan ledakan" kata Deidara asal.
"Di transfer ke mugen tsukoyomi" Tobi lebih gila.
Zetsu hanya geleng-geleng.
Pain hanya sweatdrop mendapat jawaban temannya yang nista ini. Ia hendak bertanya pada si Uchiha, tapi ia ragu
'Apa dia akan menjawabku?' Batinnya.
"Itachi"
"Hmm" jawabannya hanya itu. Pain mulai bad feeling. Tunggu, kenapa Pain tanya hal nggak penting daritadi ya? Author juga nggak tahu *dilemparin panci ama para readers*, ok Naori serius, Pain begitu karena... *readers menunggu jawaban* karena kurang kerjaan *readers sweatdrop seketika*.
"Kau tahu kenapa kita dikumpulkan kesini?"
"Tahu"
"Apa?"
"Membahas Outdoor"
"Oh gitu" kata Pain sambil ngangguk-ngangguk kayak seorang bloon *Naori di chibaku tensei*.
Tak berapa lama setelah itu, munculah guru gaje di panggung bangsal bernama Killer Bee.
"Yo, hari ini kita akan membahas Outdoor yoyo" Ucap Bee sambil ngerap gaje.
8 Akatsuki merana karena tak sesuai harapan mereka.
"Saya Killer Bee selaku pembawa acara yo, akan membacakan panduan outdoor yo, para murid tolong perhatikan yo".
Semua langsung tenang.
"Pertama kita langsung bahas peraturan outdoor yo, peraturannya tidak boleh mengganggu sesama, jelas?"
Hening...
Semua murid malas mendengarnya. Ada yang sampai ketiduran.
"Hai murid-murid, mana semangatmu dep dep, baik yang nggak semangat push up 100.000 kali"
Semua murid jadi antusias.
"JELASSS!!!" Ucap semuanya. Oh tidak semua, 3 Akatsuki tetep tutup mulut, ya mereka adalah Itachi, Zetsu, dan Tobi.
"Ok, nomer dua jaga kebersihan yo, jelas???"
"JELASSS!!!" Semua anak minus 5 Akatsuki teriak. Mereka berlima adalah Pain, Itachi, Kisame, Zetsu dan Tobi.
"Peraturan ketiga sekaligus terakhir *haaa sedikit amat, Naori outdoor aja peraturannya berlebet-lebet* adalah yo, jangan melakukan kekerasan terhadap sesama yo, jelas???"
"JELASSS!!!"
Semua minus 6 Akatsuki, ketambahan Kakuzu. Dia berpikir 'Untuk apa aku teriak-teriak? Aku juga nggak dapet uang, mending ikut mereka aja, diam, tidak seperti si Hidan bodoh itu'.
"Sekarang mengenai keberangkatan yo. Semia siswa kumpul di SMP pukul 06.00 lalu absen yo, dan masuk bis masing-masing, pembagian bisnya kelompok Akatsuki di bis 1 blablabla *kepanjangan, Naori aja nggak apal siswanya siapa aja* berdoa lalu berangkat, o ya, nanti ada Ishama, Istirahat, Shalat *Akatsuki di sini muslim kecuali Hidan tentunys*, Makan yo, JELASSS???"
"JELASSS!!!"
Sekarang 7 Akatsuki nggak mau njawab. Ketambahan Konan. Dah capek katanya.
"Yo, karena acara sudah selesai, tutup dengan do'a yo. Berdo'a menurut kepercayaan masing-masing mulai"
Semua nunduk. Tak perlu diterangkan doanya.
"Selesai, sekarang kalian pulang yo, siap mental untuk outdoor yo"
Semua murid akhirnya kembali ke kelas. Saat di lorong kelas, Pain mbatin-mbatin gaje.
'Asem, tadi pertemuannya cuma mbahas itu tok, kalau tau aku mau pulang dari tadi aja'.
Lalu, setelah sampai kelas, Akatsuki beres-beres. Beres-beres tas masuknya, kelasnya mah kayak kapal titanic nabrak es. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.
Hua, akhirnya selesai chapter gaje ini.
Maaf kalau ceritanya nggak nyambung and gaje plus typo.
Readers, baca terus cerita ini kalau bisa vote and comment.
Semoga readers tak bosan dengan cerita gaje saya.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top