Ngerjain Tugas atau Main
Yak seperti perjanjian mereka kumpul di gua keramat (?) mereka dengan membawa alat sendiri-sendiri tak terkecuali Kakuzu yang membawa sebuah laptop jadul dan bisa dibilang paling jadul, gak model, kayak barang rongsokan, virusnya ada 10.000, sering ngehang, masih Windows 98, aplikasinya dikit, dan nggak canggih.
Yak mereka semua lagi lemes-lemesnya karena pada puasa. Dan semakin lemes karena dua anggota nggak datang-datang. Siapa lagi kalau bukan Sasori dan Deidara. Duo yang paling sering telat gara-gara Deidara.
"Huh selalu saja mereka telat" Pain menggumam rada gaje atau bisa dibilang gaje beneran.
"Yang sabar Pain, lagi puasa" Konan mengingatkan.
1 jam kemudian
Seperti biasa Sasori datang menyeret Deidara. Ni duo bocah kok demen banget seret-seretan ya? *Sasori : "lu juga bocah ri"* Yap karena mereka MKKB.
"Kalian terlambat 1 jam 30 menit, kemana saja kalian hah!!!" Pain udah ngamuk. Kepalanya udah panas.
"Sabar Pain lagi puasa" Konan mengingatkan.
Pain langsung bisa menahan amarahnya.
"Kenapa kalian telat??!!! Kita semua sudah menunggu kalian dari 1 jam 30 menit yang lalu!!!"
"A-anu Pain, tadi aku ke rumah Deidara, aku kejebak macet, eh sampai rumahnya dia lagi main PS. Karena dia nggak mau pergi akhirnya aku seret" kata Sasori tegang.
"Kau bohong kan? Rumahmu sama Deidara itu sebelahan, mana mungkin kejebak macet segala, jangan bercanda"
"Hi..."
"Udah ah, kalian ngaku kenapa kalian berdua telat?!"
"Kita bangun kesiangan Pain" kata Sasori dan Deidara barengan.
"Anjir... Jancok... Kok bisa sih?!" Pain mulai misuh-misuh saking jengkelnya. Ni orang gak inget ya lagi puasa.
"Ya ya bisa Pain" kata Deidara asal.
"Hah... sudahlah, sekarang kerjakan tugas kalian, Ok, aku sedang tak ingin menghukum orang" kata Pain.
'Selamat... selamat...' batin Deidara dan Sasori sambil melongo.
"Sudah sana kerjakan tugas!!! Atau kalian benar-benar tak hukum!!!"
"Eh ya ya" ucap keduanya langsung ngacir.
"Dasar anak-anak" kata Pain. Dasar nih orang, sendirinya juga bocah *Pain : "Ri lu juga bocah dodol", Naori : "Ane emang bocah, siapa bilang ane dah dewasa", Pain : "terserah" dari percakapan ini jangan ngajak Naori debat, karena jawabannya pasti ngarang*.
"Oh iya Chi, kemarin mana cover yang kau janjikan" Pain nagih.
Itachi mengeluarkan 9 kertas dari ranselnya.
"Nih..." kata Itachi sambil nyerahin 9 buah kertas ke Pain.
"Trims yah..." kata Pain yang membuat kaget dunia.
"Hmm... ya" hanya itu respon Itachi.
"Ok, lanjut kerja" kata Pain sambil ngetik. Sementara Itachi udah sibuk dengan hpnya buat ngetik, karena ada m.s. word di hpnya, nggak usah tanya gimana, di hp Naori aja ada kok.
15 menit kemudian..
"Huah bosen, ni kapan selesainya lagi :v" keluh Pain.
"Punyaku bentar lagi selesai" kata Itachi sambil make headset
Langsung berubah total.
"Apa?!" Kata Pain.
Nggak ada yang ngurusi Pain :v, Naori aja gak peduli.
"Hmm... aku bosan, pekerjaan dilanjut besok" kata Pain.
"Ya..." kata semuanya masih lemes.
"Sekarang kita main monopoli aja" kata Pain sambil mengeluarkan satu set monopoli.
"Asik!!!" Teriak semua minus Itachi dan Pain.
"Yo, pembagian, aku pilih bentuk mobil" kata Pain sambil meletakkan apalah itu yang buat main monopoli.
"Aku bentuk hati" kata Konan.
"Aku mau nonton aja" kata Sasori dan Deidara barengan.
"Aku maunya jadi bank" ini jelas kata Kakuzu.
"Ya ya ya" hanya itu tanggapannya Pain.
"Aku gak ikut, mau berdo'a" kata Hodan. Nah lu tadi bilang asik kenapa Dan...:v
"Aku mau cari mangsa, iyakan tam? Iya tih" ujar Zetsu lalu pergi.
"Lebih penting mengerjakan tugas" kata Tobi yang error karena tadi bilang asik nyatanya lanjut ngerjain.
"Aku pilih ini, ikan hiu" kata Kisame.
"Hmm... jadi hanya bertiga, tak apalah, Chi mau ikut nggak?" Tanya Pain.
"Bentaran Pain" kata Itachi.
"Yah ditunggu saja" kata Pain.
5 menit kemudian..
"Pekerjaanku tinggal di print" kata Itachi.
"Sekarang kau pilih ini" kaa Pain menyodorkan beberapa benda.
"Aku pilih ini" kata Itachi sambil memegang yang bentuknya kayak kucing.
Permainan di mulai, setiap pemain sudah diberi uang mainan *readers : "kirain beneran", Naori : "dasar mata duitan".
Itachi terus-menerus membeli tanah yang mahal seperti Amerika, Hawai, Jepang, dll. Pain tak kalah walau yang dibeli tanah yang agak (sangat) murahan. Kisame jarang beli, Konan jarang beli karena berkali-kali kena Dana Umum. Kakuzu hanya mengamati.
Saat Pain lewat Start
"Kuz, mana duitnya?" Tanya Pain.
"Duit apaan?" Kakuzu malah tanya balik.
"Duit gajilah Kuz"
"Emang lu kerja sama ane terus gajinya dari ane" kata Kakuzu biasa aja.
"Bukan itu Kakuz!"
"Lalu apa?"
"Kalau lewat start kan dapet uang dari Bank 20.000 yang disebut gaji!!" Jelas Pain sambil teriak-teriak.
"Iya juga ya" ucap Kakuzu dengan wajah tanpa dosa.
"Sekarang mana duitnya?!"
"Nih" kata Kakuzu sambil menyerahkan uang mainan ke Pain.
"Dasar kikir, sama duit palsu aja masih kikir" kata Pain.
Permainan dilanjut. Kisame kehabisan uangnya karena terus-menerus kena pajak dari tanahnya Itachi.
"Hmm... aku kalah, aku berhenti main" kata Kisame sambil menyingkir.
Konan terus-menerus kena Dana Umum dan kesempatan. Membuatnya malas bermain.
"Aku males main" kata Konan sambil menyingkir.
"Kenapa yang?" Tanya Pain sok sayang.
"Bukan urusanmu" kata Konan sambil mengeluarkan Death-glare yang membuat Pain sedikit ngeri. Lah kena deathglarenya Konan aja takut, kena deathglarenya Naori ya matek (abaikan ya readers, Naori lagi kumat)
Yap sekarang final battle Itachi vs Pain.
"Ada yang mau bertaruh siapa yang menang nanti?" Tanya Kakuzu.
"Aku dukung Pain!!" Kata Deidara ngacungin uang 50 ribuan dua.
"Bagus Dei" kata Pain.
"Yap, yang dua ini?"
"Ane always Itachi" kata Kisame.
"Itachi ajalah" kata Konan.
Yap akhirnya Itachi vs Pain. Itachi untung banyak dapet pajak banyak. Pain juga untung sih dapet pajek dikit. Hoho, tapi Pain kena Dana Umum yang perintahnya ke Amerika. Pain santai aja.
"Pain bayar pajaknya 5.000.000" kata Itachi.
"Ini tanahmu toh? Kok tarifnya mahal?"
"Inikan ada hotelnya Pain"
"Ya juga, 5.000.000 mah gampang" lalu Pain ngitung yang mainan miliknya.
"Anjir, uang ane cuma 4.999.000" kata Pain.
"Kau kalah Pain" kata Itachi.
"Ya... aku kalah 😩" kata Pain lemas.
"Hmm.." Itachi hanya menyeringai.
"Hore!!!" Kisame sama Konan udah bersorak apalagi lihat Dei bawa 50 ribuan dua. Deidara udah lemes kalah taruhan.
Akhirnya permainan selesai dan dengan berat hati Pain menerima kekalahannya dari si bocah uchiha. Dan juga dengan berat hati Deidara menyerahkan uangnya ke double K, Konan dan Kisame. Ternyata Sasori dll dah pada pulang saking lamanya nunggu. Di gua tinggal mereka berenam.
"Aku mau pulang, bentar lagi buka" kata Itachi sambil mbawa tas ransel.
"Mee to" kata Pain sok inggris sambil bawa tas. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing dan buka puasa di rumah masing-masing.
Hah... selesai juga chapter gaje ini yang garing banget. Naori telat update nih..., maaf ya semua readers. Besok udah lebaran aja XD. Ya sekian dan terimakasih... dan sebentar lagi Akatsuki Outdoor selesai. Tunggu lanjutannya...
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top