Lokasi Pertama

"Anak-anak kita sudah sampai di lokasi pertama" kata Pak Orochimaru.
Itachi memandang gedung yang dikunjunginya. 'Loh inikan...' Itachi mengenali tempat ini. Gedung itu bernuansa biru tua. Memiliki 3 tingkat. Luas halamannya mencapai 2000 m. Luas bangunannya kira-kira 1000 m. Gedung itu memiliki lambang kipas di pintu masuknya. Tepat, ini adalah museum bernama Uchihas Clan Museum atau Museum Klan Uchiha. Jelas Itachi mengenalinya lah, secara hampir setiap hari dia ke sini hanya untuk sekedar belajar atau refreshing. Kalau lupa berarti dia bego dong. Kisame yang melihat Itachi langsung bingung.
"Lu ngapa Chi?"
"Nggak"
"Lu pernah ke sini? Kok kayaknya bangunannya familiar"
"Pernah"
"Kapan?"
"Hampir setiap hari"
"Ngapa lu kesini"
"Inikan Museum Klan Uchiha"
Kisame langsung mengamati bangunan itu.
'Betul juga ya, ini ada tulisannya Uchiha' batinnya.
"Anak-anak, ayo turun, jangan pisah sama kelompoknya" kata Pak Orochimaru.
Akatsuki kembali memakai atributnya. Itulo, capingnya.

Semua anak langsung turun dari bisnya untuk menghirup udara segar. Tak terkecuali Akatsuki yang kini tengah baris gaje kayak orang mau tani *?*. Di sana itu sejuk banget, maka dari itu jadi mirip petanikan? Tapi Itachi langsung naik tangga hendak masuk.
"Lo mau kemana Chi?" Tanya Pain yang berlari menyusul Itachi diikuti yang lain.
"Masuk"
"Emang dah boleh masuk ya?" Tanya Sasori.
Itachi menatap Sasori sadis.
"Lu mau masuk apa nggak?" Tanya Itachi.
"Eh ya ma-mau la-lah" Kata Sasori gagap karena setengah takut melihat tatapan Itachi yang sadis banget.
"Kalau mau masuk, ikut aja" kata Itachi lagi.
Akhirnya semua Akatsuki minus Itachi memgikuti Itachi naik tangga tuk memasuki museum walau bingung. Sampai mereka sampai di pintu museum.
"Woy, anak kecil! Masuknya nanti! Belum dibuka!" Kata Tekka Uchiha selaku penjaga museum.
"Kami harus masuk" kata Itachi dingin, sifat ke Uchihaannya keluar tiba-tiba.
"Hai Inabi, aku rasa aku pernah dengar suara itu, dimana ya?" Tanya Tekka ke Inabi.
"Betul juga, aku sering banget denger suara itu, hampir setiap hari malah, Yoshiro, apa kau ingat?" Tanya Inabi ke Yoshiro.
"Entah" jawab Yoshiro singkat.
"Kau ini bagamana sih? Masak nggak ingat?!" Inabi jengkel.
"Emang lu inget hah???!!! Lu sendiri ngga-"
"Hentikan!!!" Kata Itachi, dia bener-bener nggak tahan sama satpam tololnya itu *Naori difitnah tiga Uchiha*.
"Eh" ketiganya berhenti debat.
"Kalian benar-benar tak mengenalku?"
"Nggak" jawab ketiganya kompak.
"Sudahlah Chi, mereka tak mengenalmu, pergi aja" Pain ngajak Itachi pergi dari tempat laknat itu.
"Sudahlah Pain, untuk ini aku yang urus" kata Itachi.
'Hih, yang ketuanya dia atau aku sih?!' Batin Pain jengkel.
"Kalian tak mengenalku" Itachi sedikit mengangkat capingnya.
"UCHIHA SAMA!!!" Ucap mereka bertiga kaget.
Mereka bertiga langsung ambil posisi sujud.
"Ampuni kami ya Uchiha Sama, kami tidak mengenalimu, wahai Uchiha Sama pahlawan*?* kami" mereka bertiga langsung minta ampun ke Itachi. Sumpah, di sini kebalikan ya, yang aslikan Itachi yang sujud. Cuma ini sangat nista.
"Ya kalian aku maafkan, tapi..." Itachi langsung nendangi tuh bokong trio satpam sampai trio satpam nyungsep. Kejam. Itulah satu kata yang dapat dilukiskan *lu kate gambar* untuk Itachi.
Trio satpam langsung bangun dari nyungsep berjamaahnya yang tadi diimami Inabi.
'Coba dia bukan anak Kapten Fugaku, dah gue bunuh mungkin' batin mereka sambil berdiri.
"O ya Itachi Sama, silahkan masuk" ucap ketiganya mempersilakan.
Mereka bersepuluh akhirnya bisa masuk.

"Mereka siapamu Chi?" Tanya Pain.
"Bukan siapa-siapa" jawab Itachi gaje.
"Lalu, kenapa kita langsung boleh masuk?" Tanya Hidan yang kebetulan otaknya konek.
"Bukan urusanmu" jawab Itachi semakin tak jelas.
"Tapi kenapa mereka menghormatimu?" Tanya Deidara.
"Sudah, kalian diam saja! Kerjakan saja tugas kalian!" Perintah Itachi.
'Hih, ketuanya kan aku, kenapa dia sok merintah? Ah sudahlah' batin Pain.
Akhirnya semua mengerjakan tugasnya masing-masing kecuali Sasori, Deidara, Pain, Zetsu, Konan, Kakuzu, dan Hidan *lah yang kerja cuma Itachi, Kisame, dan Tobi*. Itachi paling ribet. Mbawa papan, nyatet, terus bendanya di foto, maklum matematika. Kemarin pas outdoor Naori juga kayak gitu, Naori kan juga matematika, mana meterannya ilang lagi *readers: "NGGAK USAH CURHAT!!!"*, bedanya ama Naori, dia nggak ngukur bendanya, Itachi apal betul ukurannya. Kisame cuma nulis 'Describing Place: Uchihas Clan Museum'. Tobi nulis sejarah Madara Uchiha, Tobi gak usah baca pun udah hafal.

"Ah lihat facebook ah" kata Kisame sambil melihat hpnya karena tugasnya dah selesai *iya, tugasnya pengamatan doang*.
"Wot de pak! Gila, bocah itu kapan ngambil fotonya?" Kata Kisame sambil ngelihat status Itachi bertuliskan 'PEMBOKAT GUE YANG TOLOL UDAH GUE HAJAR KARENA TAK KENAL TUANNYA, SIAPA SELANJUTNYA?' Dengan gambar Itachi nendangi bokongnya trio satpam. Dengan 100.000 like, 1000 komen. Kisame hanya mijit kepalanya melihat itu semua.

1 jam kemudian

Semua anak baru boleh masuk karena museum baru dibuka. Semua heran kenapa Akatsuki sudah boleh masuk dahulu.
'Apa mereka itu setan ya, masuknya nembus pintu, hih serem' semua menatap ngeri pada Akatsuki.
"Eh senpai, kenapa mereka memandangi kita ya?" Tanya Tobi yang mode Obitonya nggak konek sama sekali.
"Mereka ngefans sama gue kali" Pain gr tingkat dewa.
"Senpai mah gitu orangnya" balas Tobi.
"Demi DJ!!! Kenapa kalian mandangin gue hah!!! Fuck You!!!" Hidan misuh-misuh sendiri tanpa sebab.
"Kenapa dia?"
"Entah, kayaknya otaknya geser"
"Sudah gila dia ya"
Hidan jengkel mendengar itu.
"DEMI DJ!!! GUE TANYA KE ELU VROHHH, KENAPA LU MALAH NGATAIN GUE!!!" Hidan ngamuk.
"Abis lu sedeng Dan" seorang anak ngatain dia sedeng.
"DEMI DJ!!! BE-"
"CUKUP!!!" Tiba-tiba Pain muncul diantara kedua anak itu tuk melerai.
"Lo berdua diem, kalau nggak DEAD YOU!!!" Pain mulai ngancem.
"DEMI DJ!!! LO NGGAK USAH IKUT CAMPUR!!! GUE GAK TAKUT ANCAMAN LU!!!" Hidan gak terima.
"Betul tuh, Pain lu minggir aja!" Perintah anak yang lagi ribut ama Hidan.
Pain pundung dipojokan.
"DEMI DJ!!! LU NANTANGIN GUE???!!! O-" Hidan terpotong oleh lemparan kunai yang melewati kepalanya, maksud lewat samping kepalanya.
"DEMI DJ!!! SIAPA YANG NGELEMPAR KUNAINYA???!!! GANGGU TAUK BANGZAT!!!" Hidan misuh lagi.
"Aku yang ngelempar, kenapa heh?!" Itachi tiba-tiba nongol bersama Akatsuki yang lain.
"Demi DJ, apaan sih lu Chi?! Ganggu gue aja"
"Ini museum, harap tenang!!!"
Hidan cengo ngelihatnya, entah tuh otaknya konek ato nggak.
"Anak-anak saatnya pulang!!! Waktu telah habis!!!" Ucap Tsunade-sama selaku kepala sekolah yang baik lewat speaker.
"HAH APA!!!???" Banyak anak-anak yang terlihat tak terima. Pasalnya banyak yang tugasnya nggak selesai akibat dari melihat Hidam ribut tadi. Akatsuki minus Itachi dan Hidan terkekeh memberi laknat pada mereka. Karena waktu habis, dengan terpaksa semua anak naik bis lagi daripada diusir tiga satpam gaje dan abal kita.

Akhirnya chapter yang ini beres.
Sepertinya chapter ini nggak nyambung and garing, hah biarlah.
Untuk lokasi selanjutnya nggak tau dimana.
Untuk readers baca trus kelanjutannya, kalau bisa vote dan comment ya.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top