Lokasi Ketiga
Anak-anak di bis melihat lokasi ketiga tersebut. Lokasi ketiga itu dari luar tampak seperti gua. Kalau dari dalam ya nggak tau, orang belum masuk.
"Anak-anak, saatnya turun" ucap Pak Guru bences taman lawang a.k.a Bakoro.
Semua anak-anak turun dari bis dengan malasnya, dan jalannya gontai. Kayak pohon kelapa melambai-lambai *readers: "nggak mirip kali", naori: "emang gue peduli", readers bawa batu siap ngelempar naori yang edannya nggak ketulungan*. Akatsuki pun turun dengan sangat-sangat malas.
Setelah turun dari bis, semua anggota Akatsuki tak terkecuali, langsung bengong, mangap, melongo.
"Hei, bukannya ini markas kita ya?" Tanya Pain masih pake tablo alias tampang bloonnya
"Iya" jawab anggota lain sambil ajep-ajep gaje *naori dibantai akatsuki*
"Anak-anak, karena gua ini saat ini tertutup, kalian ngelakuin pengamatan di luar" ucap Tsunade-sama.
"Lah jadi kita ngelakuin pengamatan di luar Pain?" Tanya Dei sambil teriak-teriak kayak orgil *DUARRR... Naori di bom, Naori: "Anjirrr..., dasar sedeng lu Dei", Dei: "Ape?! Lu bilang gue sedeng?!" Dei ngebom Naori tapi kena diri sendiri, Naori: "Hahaha... rasain lu Dei, guekan pakek genjutsu kas uchiha"*.
"Pain, kalau kita ngamatin di luar, apa yang bisa kita dapatkan? Yang ada tugas kite gak selesai!!!" Ini lagi. Si Sasori saos tiram *Sasori: "Anjir...", Naori: "..."*
"Jelas aja gua ini ditutup, orang kuncinya kita yang bawa, gimana sih?" Kata Pain.
"Pain, emang gua ada kuncinya? Ya nggak adalah tih" Zetsu.
"Hih... kalian ini mendadak bego atau gimana sih???!!! Kan kita ngunci nih gua pake segel 4 titik! Lagian kita bisa masuk kapan saja tanpa harus buka segelnya!!!" Pain jengkel sendiri kayak orgil.
"Pain" panggil Itachi.
"Apa???!!!" Jawab Pain masih jengkel.
"Yang bilang tadi cuma Zetsu, kitamah nggak, kita nggak bego kayak yang kau bilang Pain!!!" Itachi membela Akatsuki lainnya. Sebenernya mau mbela diri sendiri aja sih. Cuma bahasanya dibuat tinggi aja, biar dipuja yang lain *Itachi: "...", Naori: "Lu nggak misuh-misuhin gue?, Itachi: "Nggak ada gunanya*.
"Kali ini aku setuju dengan si Uchiha" kata Dei. Dia sendiri nggak mau dibilang bego, padahal aslinya ia *Deidara ngelemparin Naori bom tapi kena diri sendiri lagi, hahaha*
"Ya sorry deh" ucap Pain dengan santainya.
"Sorry sorry pale lu sorry, ini menyangkut harkat, martabat, dan har-"
"Kattt..." Pain motong ucapan Kisame.
"Dah Kis, cukup, mending kita buka nih gua" lanjut Pain.
"Pain, bukannya ni gua bisa mbuka otomatis jika kita yang datang" ucap Konan.
"Oh iya my babe, dah ayo kita masuk"
Akhirnya Akatsuki bisa masuk ke markas mereka sendiri.
"Sekarang lihat soalnya dan kerjakan" ucap Pain.
"Soalnya gawea crita sejarah Goa nganggo Basa Krama (translate : Buatlah cerita sejarah Gua menggunakan Bahasa Krama)" ucap Pain lagi.
"Kis...."panggil Pain pada Kisame yang lagi sibuk ngerjain soal Bahasa Inggris.
"Hmmm..." Respon Kisame
"Lu bisa nggak bantuin gue?" tanya Pain.
"Bantuin apa?" Kisame menjawab dengan masih ngerjain Bahasa Inggris.
"Bantuin ngerjain Bahasa Jawa Kis"
"Pain, apa lu nggak lihat gue ini sibuk! Nih Bahasa Inggris soalnya susah! Mending lu yang bantuin gue! Bukan gue yang bantuin lu!" Kisame malah marah-marah gaje.
"Iam Sorry Kis, yasud lah, kuminta bantuan yang lain ajalah" kata Pain sambil menjauh dari Kisame.
Pain akhirnya menghampiri Itachi yang merupakan sohib Kisame. Pain berpikir Itachi akan mau membantunya karena dia anak baik *Tobi: "Bukannya yang anak baik itu Tobi ya senpai?"*.
"Itachi..." Panggil Pain pada seorang Itachi Uchiha.
"Apa?"
"Bisa bantuin gue nggak?"
"Bantuin apa?"
"Nih soal Bahasa Jawanya susah"
"Soalnya apa?" Itachi telah memberi Pain sebuah harapan yang sangat-sangat besar.
"Membuat cerita sejarah gua ini"
"Ehmm...."
"Gimana, bisa bantuin nggak?"
"Ehmm... maaf ya Pain, aku nggak bakal bisa bantuin karena aku juga nggak tahu sejarah gua ini"
Pain lemes ngedengernya.
"Eh Pain, bukannya gua ini kau tahu sejarahnya, yang katanya dulu buat penyiksaan orang Ame"
Kata-kata Itachi mengingatkan Pain pada masa lalunya yang kelam. Tapi, karena ini juga Pain ingat sejarah gua ini.
"Makasih Chi udah mbantuin" Kata Pain sambil berjalan ke arah lain.
"Perasaan aku tidak melakukan apa-apa, ah tapi entahlah" kata Itachi sambil motret benda-benda di dalam gua. Emang ada bendanya? Tentu ada dong, inikan bukan sekedar gua biasa.
1 jam kemudian.
"Huah, akhirnya kerjaan kita selesai" kata Pain sambil membaringkan tubuhnya pada tanah. Di tubuhnya terlihat banyak keringat bercucuran. Mukanya terlihat sangat nista.
Sementara di luar
"Anak-anak, karena gua ini tidak bisa dibuka, lebih baik kita melanjutkan perjalanan pulang, semua anak-anak dimohon ke bis yang sudah ditentukan" ucap The Headmaster Tsunade-sama lewat Toa nyolong masjid terdekat.
Semua anak-anak masuk bis kecuali Akatsuki.
"Anak-anak udah komplitkan?" tanya Orochimaru bences.
"Udah dong Pak"jawab semuanya.
"Baik, siap berangkat" ucap Orochimaru.
Sementara di dalam gua
"Zetsu, priksa keadaan luar, takutnya bisnya berangkat" perintah Pain.
"Ya Pain" ucap Zetsu
Zetsu memeriksa keadaan di luar dan kembali dengan sangat cepat.
"Gawat!!! Bisnya udah mau berangkat, pintunya dah ditutup, tinggal jalan" Zetsu putih ngejelasin.
"APAAAAA???!!!" Semua Akatsuki histeris, tak terkecuali Itachi yang biasanya terlihat cool.
"Kalau gitu kita harus keluar" kata Pain.
Dengan cepat Akatsuki keluar gua dan berlari menuju Bis yang harusnya mereka tumpangi. Tapi naas saat bis sudah di depan mata, Bispun berangkat. Semua Akatsuki cuma melongo.
"Sial!!!!" Gumam Pain.
"Apa yang akan kita lakukan Pain?" tanya Konan.
"Tak ada pilihan lain, selain KEJAR BISNYA!!!!" ucap Pain.
"APAAA????!!!" Akatsuki minus Pain tentu sangat terkejut dong.
"Tapi tak ada pilihan yang lain, jika kita pakai jalan pintas, mereka akan heran" kata Pain
"Ya, Pain itu benar" ucap Tobi.
Akhirnya seluruh Akatsuki berlari sekuat tenaga.
"WOY!!!! JANGAN TINGGALKAN KAMI!!!" Ucap Sasori sambil lari.
"IYA DANNA BENAR, KAMI ADA DI SINI!!!' Ucap Deidara.
"DEMI DEWA JASHIN YANG AGUNG!!! SELAMATKAN KAMI!!!"
"KALAU AKU BISA MASUK KE BIS ITU, AKU JANJI AKAN MEMBERI KOTAK AMAL MASJID SEBESAR SERIBU RUPIAH!!!" SUMPAH KAKUZU.
"Udah, sekarang fokus, kejar bisnya!!!" Ucap Pain.
Dengan banyak usaha, dan melewati halangan dan rintangan, akhirnya Pain berhasil mengetuk pintu bis belakang itu.
DOK DOK DOK
Pain terus mengetuk pintu bis belakang itu dengan sangat kasar
"WOY, BUKAIN PINTUNYA!!!" Teriak Pain.
Sementara di dalam Bis.
"Aku mendengar sesuatu" ucap Orochimaru sambil melepas Headsetnya.
Orochimaru melihat ke luar jendela dan
"Hoy, Pak Orochi, tolong hentikan Bisnya!!!!" Teriak Pain
"Hoy, kenapa kalian ada di situ? Kenapa nggak di Bis?" tanya Orochimaru.
"Ceritanya panjang Orochimaru-sensei, sekarang tolong hentikan bisnya!!!" Teriak Itachi sambil lari
"Baiklah my honey" ucap Orochimaru.
Orochimaru menutup jendela kemabli dan
"Woy!!! tolong hentiin Bisnya!!! Ada 10 anak yang ketinggalan Bis dan mengejar Bis ini!!!" Teriak Orochimaru pada si Sopir.
Dengan sangat cepat, Si Sopir mengerem dadakan. Mengakibatkan bis sedikit terguncang dan membangunkan Nyonya Kaguya yang lagi tidur.
"Huh, akhirnya berhenti" kata Pain.
Dengan cepat Pak Orochi membuka pintu dan membiarkan para Akatsuki masuk.
"Kalian kok bisa ketinggalan bis sih?!" Tanya Pak Orochimaru.
"Ceritanya panjang Pak" kata Pain sambil merebahkan tubuhnya
Akhirnya Akatsuki bisa istirahat, tapi
"Dasar anak nakal!!!" Tiba-tiba Nyonya Kaguya, Guru terkiller di sekolah sudah muncul di hadapan Pain.
"Ka-kaguya-sama, kau mau apakan kami?" tanya Pain.
Tanpa pikir panjang, Akhirnya Akatsuki dihabisi oleh Nyonya Kaguya. Tapi tenang, mereka nggak mati kok, cuma pingsan aja.
Hah, readers, akhirnya selesai chapter gaje ini, maaf karena sangat lama update, berbulan-bulan lamanya, Salam maaf Author nista, jangan lupa nantikan kisah selanjutnya Akatsuki, kalau bisa Vote dan Comments ya readers, Sekian and thanks.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top