Hari Pertama Pengerjaan Tugas
Yak, pagi ini Akatsuki berkumpul, kali ini mereka bukan kumpul di gua *readers : "lalu dimana?", naori : sambil ngaktifin sharingan "makanya orang ngomong dengerin dulu!!!", readers : takut "hi, serem... iya iya"*. Mereka kumpul di kafe. Mereka kumpul di kafe dengan mbayar sendiri-sendiri. Jangan remehkan mereka kalau soal uang, karena mereka pintar mencari uang, terutama Kakuzu yang biasanya nyolong, nyopet, dll.
Yak yang pertama datang adalah Itachi dengan membawa 1 laptop, 1 notebook, 1 netbook *readers : "apa bedanya notebook ama netbook?", naori : "beda coeg, beda ukuran", readers : "eh iya to?", naori : "iya"*, dan 1 hp samsungnya, jangan lupa flashdisk 16 GB. Nggak repot ya, mbawanya banyak bgt. Katanya jaga-jaga. Eh sampai lupa, dia juga mbawa uang *readers : "ya iyalah"* dengan jumlah tidak diketahui.
Yang kedua datang adalah Tobi dengan jeda waktu 20 detik. Tobi membawa 1 laptop, 1 hp samsungnya *readers : "sejak kapan hpnya Tobi samsung?"*, flashdisk 16 GB, dan uang dengan jumlah tidak diketahui.
Yang ketiga datang adalah Pain dan Konan dengan jeda waktu 30 detik. Pain datang dengan masih nge-game COC seperti biasa. Pain juga membawa 1 laptop jadul, flashdisk 8GB, dan uang yang tidak diketahui jumlahnya. Kalau Konan membawa notebook dengan hiasan origami mbuat mbuat sendiri, flashdisk 8 GB, dan sejumlah uang.
Yang keempat datang adalah Kisame dengan jeda waktu 10 detik. Kisame membawa 1 laptop, 1 hp, flashdisk ukuran 4 GB, dan sejumlah uang yang tak diketahui jumlahnya.
Yang kelima datang adalah Zetsu dengan jeda waktu 30 detik. Alasan terlambat karena merasa diikuti dan ternyata dia diikuti copet. Copetnya dia makan dulu, jadi lama. Zetsu membawa 1 laptop, dan sejumlah uang yang tidak diketahui jumlahnya.
Yang keenam datang adalah Hidan dan Kakuzu. Hidan membawa sebuah laptop. Dia tidak membawa uang karena dia lagi puasa, jadi tak perlu bawa uang. Kakuzu datang tidak membawa apa-apa, cuma bawa flashdisk 2 GB. Dasar otaknya licik, dia cuma mau manfaatin temennya.
Yang terakhir datang adalah Sasori dan Deidara dengan jeda waktu 5 menit. Sasori menyeret Deidara seperti biasa. Sasori sih mending datang mbawa notebook sama HP dan sejumlah uang. La Deidara? Udah dateng nggak bawa apa-apa, penampilannya pake baju tidur kumel, pake selop hotel lagi.
"Hmmm... kalian berdua terlambat" ucap Pain sok cool. Tapi kalau Pain sok cool malah mirip kucing kelindes truk suaranya *Pain : "njay, lu ngeledek gue?!", naori : "perasaan enggak tuh", Pain : "Anjir... udah ngeledek, gak ngerasa lagi"*.
"Maaf Pain, tapi ini karena Deidara susah dihubungi, harus kucari ke seluruh kota, ternyata dia nginep di hotel, nggak ngajak-ngajak lagi, terus pas aku sampai depan kamarnya pintunya nggak dikunci, ya udah aku masuk, ternyata dia masih ngorok, ya udah aku bangunin biar cepet, dia nyari uangnya dulu, dan ternyata uangnya dirampok, akhirnya aku yang mbayar sewa hotelnya, lalu kuseret dia kesini karena dia masih mslas katanya" jelas Sasori panjang kali lebar kali tinggi.
"Baik, kali ini kalian kumaafkan, tapi Deidara, sebagai hukumannya kau harus membantuku" kata Pain. Pain gaje bener ya, kalau udah maafin kok masih dikasih hukuman? *Pain : "suka-suka gue dong", naori : "...."*
"Tapi-tapi-tapi Pain-"
"Nggak ada tapi-tapian Dei. Siapa suruh kau nyusahin orang?! Lagipula kau terlalu banyak masalah" Kata Pain. Kayak lu nggak pernah banyak masalah Pain. Padahal lebih banyak.
"Ghhh, baiklah" gumam Deidara.
Sementara di ujung meja terpampanglah seorang anak laki-laki berambut merah sedang duduk dan menyeringai penuh kemenangan.
"Baik, sekarang kerjakan tugas masing-masing dan mulai mengetik!!!" Perintah Pain.
Semua langsung menjalankan perintah Pain. Kakuzu pinjem notebooknya Itachi. Semua sedang mengerjakan tugasnya.
"Ehmm... Deidara, aku mulai membuat cover, tolong bacakan urutannya" kata Pain yang tumben kata-katanya halus.
"Pertama tulis Laporan Outdoor Study"
Pain ngetik
"Terus sertain logo"
Pain ngetik
"Tulis Kelompok Akatnikah"
"Leh kok Akatnikah Dei? Kan kelompok kita Akatsuki"
"Terserah Lu Pain"
Pain ngetik lagi
"Tulis mapelnya"
Pain ngetik lagi
"Terus tulis nama anggota"
Pain ngetik lagi
"Tulis alamat sekolah"
Pain ngetik
"Tulis tahun Pelajaran 2016/2017"
Pain ngetik
"Selesai Pain"
"Akhirnya selesai, Hoi semua!!! Cover depannya dah ane buat, sekarang bisa dilihat"
Semua langsung melihat ke arah laptop jadul, butut, jelek, virusan karena sering buat mbuka situs terlarang, dan gampang nge-hang. Mereka langsung cengo. Emang Pain ngetik apaan? Nih lihat.
Laporan Outdoor Study
Setain logo
Kelompok Akatnikah
Mapelnya
Nama anggota
Alamat sekolah
Tahun Pelajaran 2016/2017
"GYAH!!! PAIN LU ITU BENER-BENER DODOL YA!!! SAMPAI NGETIK COVERPUN KAYAK GINI!!!" Konan udah nyekik Pain.
"Tapi salahku apa?" Tanya Pain tanpa rasa bersalah sedikitpun. Membuat yang lain sweatdrop. Konan langsung melepaskan cekikannya membuat Pain jatuh terguling-guling.
"Udah salah, gak ngerasa lagi" ucap semua Akatsuki minus Pain.
'Ucapan itu, dimana ya aku pernah dengar?' Batin Pain.
"Sudah, daripada bingung aku saja yang mbuat semua covernya" kata Itachi.
"Emang lu bisa?" Dei meremehkan nih.
"Bisa"
"Kalau begitu buktikan!"
"Besok aku akan membawa semua covernya"
"Kenapa tidak sekarang"
"Karena sekarang aku sedang mengerjakan tugasku"
"Baiklah Uchiha, tepatilah janjimu" ucap Deidara.
Ternyata selama adegan itu berlangsung semua Akatsuki minus Itachi dan Deidara melongo melihat mereka berdua. Menurut mereka itu seperti adegan film. Benar-bebar menegangkan *readers: "menegangkan apanya? Garing gitu" naori : "menegangkan bagi merekakan"*.
"Adik-adik mau pesan apa?" Tanya seorang pelayang yang diketahui bernama Samui. Ada yang belum pernah lihat karena kurang populer? Nih gambarnya
Semua Akatsuki langsung menoleh kearah Samui.
"Hua cantiknya... hot, bohay, sexy, nona maukah kau jadi pacarku" Pain nembak Samui yang langsung kena dua pukulan diwajahnya. Satu dari Konan satu dari Samui.
"Dasar tak tau diri!!!" Ucap Konan yang sepenuhnya telah berubah jadi Iblis. Bukan malaikat lagi. Karena malaikat sudah dibunuh sang iblis *readers : "lu pikir ini Black Butler?"*.
"Ampun Konan, ampun Konan" ucap Pain sambil nyembah-nyembah Konan.
"Tak ada maaf bagimu" kata Konan sambil menyeringai.
Pain hanya bisa menelan ludah. Semenit kemudian muka Pain dah hancur wkwkwk *Pain : "Kok perasaan dari tadi lu nistain gue terus sih?" Naori : "EGP" Pain : "Cih... mau gue shinra tensei lu" Naori : "Eh lu nantangin? Yang mbuat Fanfic ini ane, jurus Shinra tensei lu gak bakal ngaruh*. Hmm... akan kita tampilkan muka Pain yang ancur.
Baik kita tinggalkan dua sejoli yang sedang bersenang-senang itu *readers : "lu pikir ke pasar malam"*. Kita lihat yang lain saja.
"Ehmmm... nak, bisa dicatat makanan apa yang mau dipesan" kata Samui sambil memberikan kertas kecil ke Deidara, tak lupa bolpen juga.
"Oh ya" Deidara menerima bolpen dan kertas itu.
Deidara mulai melakukan pendataan
"Aku sendiri pesen Bakudan, Sasori?"
"Aku nggak makan"
"Oh betul juga, Tobi?"
"Aku mau lolipop-senpai"
"Zetsu?"
"Gimana kalau salad? Nggak, salad itu sayuran, kita pesen Steak daging aja, yasudah"
"Jadinya pesen?"
"Steak daging"
"Ehmm... Hidan?"
"Gue puasa dodol!!!"
"Kakuzu"
"Nggak, penghematan" alah bilang aja gak ada duit.
"Konan?"
"Oh aku... ikan bakar" kata Konan sambil menghentikan kegiatannya.
"Pain?"
"Sama dengan Konan" kata Pain dengan posidi masih tergeletak di tanah karena dihajar Konan.
"Kisame?"
"Ehmm udang bakar"
"Itachi?"
"Nggak"
"Kenapa Chi nggak pesen?" Tanya Kisame.
"Bilang aja nggak punya duit" remeh Deidara.
"Apa kalian tak tahu?" Tanya Itachi Akatsuki minus dirinya dengan datar.
"Soal apa?"
"Hari ini hari pertama puasa" kata Itachi.
"APA???!!!" Teriak mereka semua minus Itachi, Sasori, Hidan, dan Kakuzu.
Setelah itu semua lemes seketika minus Itachi, Sasori, Hidan, dan Kakuzu.
"Nak... gimana pesenennya?" Tanya Samui nagih kertas itu.
"Oh... ini" kata Deidara sambil menyerahkan sehelai kertas dan bolpen.
Mereka masih lemes aja sampai pesenan datang. Mereka makan dengan rakusnya. Tidak menedulikan Itachi yang masih mengerjakan tugasnya. Akhirnya setelah makan mereka mengerjakan tugas lagi. Kakuzu masih pakai notebooknya Itachi. Deidara makai netbooknya Itachi.
Jam 3 sore
"Huah capek... hari ini udahan ya?" Tanya Pain.
"Hmm baiklah" jawab semuanya.
"Baik kemasi barang kalian!" Pain memberi perintah sambil mengemasi barangnya.
Semua Akstsuki mengemasi barangnya.
"Baik besok kita kumpul di gua kita untuk mengerjakan tugas kembali" kata Pain.
"Siap" ucap semua Akatsuki minus Pain tentunya.
"Ehmmm... Deidara kau mendengarku?"
"Hhh... tidak" kata Deidara dengan santainya.
"Sabar Pain Sabar" ucapnya sambil ngelus dada.
"Oh... ya Pain, besok kita kumpul dimana?" Tanya Deidara dengan santai.
"Itu tadi yang kukatakan Kampret!!! Makanya orang ngomong tuh didengerin" Pain sudah misuh-misuh.
"Hehe maaf Pain... aku tadi tidak fokus"
"Maaf-maaf, kau hanya bisa katakan itu, besok kita kumpul di gua"
"Oh baiklah"
"Baik sebelum kita akhiri kegiatan pada sore hari ini, berdo'a mulai" pimpin Pain.
Mereka berdoa dengan khusuk
Khusuk
Khusuk
Minus Hidan yang berdoa sambil nusuk dirinya sendiri.
"Berdo'a selesai" Pain mengakhiri do'a.
Setelah itu Akatsuki pulang ke rumah masing-masing.
Huah... akhirnya chapter gaje ini terbit. Ok maaf jarang update dikarenakan Naori sibuk (tidur) selama puasa. Nantikan chapter berikutnya yang nggak kalah gaje.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top