Akatsuki Rapat Tak Mutu

Akatsuki menggelar rapat lagi. Kali ini mereka rapat di gua batu prasejarah mereka. Lah kenapa di gua prasejarah mereka? Nggak di rumah Itachi aja? Soalnya nggak dibolehin ama Itachi. Kenapa nggak dibolehin? Karena dia takut Akatsuki mbuat keributan. Kalau Akatsuki mbuat keributan, barang di rumah dia bisa ancur, rugi deh keluarga Uchiha. Lagian jika di rumah Uchiha, siapa yang dimarahin Pak Fugaku Uchiha? Jelas Itachi selaku yang mengundang mereka. Ok, ceritanya mereka lagi di sebuah ruangan *katanya gua, kok ruangan?* ok salah, maksudnya lorong gua. Di depan mereka ada sebuah meja yang panjang yang buat rapat itu lo. Entah tuh dapet darimana atau nyolong darimana. Pain duduk di pojok tengah layaknya direktur. Sementara yang lain duduk berhadap-hadapan. Penerangannya cuma ada di depan Pain aja. Yang lainnya dalam kegelapan. Ok mulai saja rapat ini.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" Pain memberi salam. Tumben. Sok alim *naori di shinra tensei*.
"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" jawab anggota Akatsuki yang lain minus Hidan. Kenapa Hidan nggak jawab? Karena dia sesat.
"Salam sejahtera bagi kita semua" lanjutnya lagi *nih Pain mau mimpin rapat atau pidato?*
"Salam" jawab semua anggota Akatsuki.
"Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya kita dapat berkumpul di dini dalam keadaan sehat wal'afiat tak kurang suatu apapun. Ha-"
"Cut" Konan memotong ucapan Pain.
"Ada apa yang" Cieee Pain sok romantis.
"Lu itu mau mimpin rapat apa mau pidato sih?" Konan kesal.
"Ya dua-duanya"
"Lah kenapa harus pidato segala?"
"Sekalian latian gitu"
"Dalam rangka apa lu latian pidato? Mau ikut lomba pidato?" Tanya Konan.
"Kagak" kata Pain inocent yang membuat seluruh anggota Akatsuki minus dirinya sweatdrop.
"Sudahlah Pain, to the point aja, pidatomu itu tak ada gunanya" kata Sasori nusuk.
"Betul itu" Deidara membenarkan.
"Iya, lo nggak tau sih gue sibuk, banyak kerjaan" kata Kakuzu sok sibuk, sibuknya paling apa? Ngitungin duit.
"Perasaan kau bukan pengikut dan penyembah Jashin-sama deh, kok sibuk? Sibuk apaan Kakuz-u?" Tanya Hidan.
"Lah, emang cuma anggota aliran anehmu yang boleh sibuk? Gue sibuk nyopet, ngerampok, malak, dll"
"Demi Jashin-sama! Lo bilang aliran gue aneh?!"
"Lah, itukan kenyataannya"
"Kalau lu nggak minta maaf ke Jashin-sama, gue hajar lu!!!"
"Ngajakin berantem? Ayo maju sini, siapa takut!?"
Buagh bugh bagh dzigh bugh
Akhirnya terjadilah perkelahian antar pelajar sableng yang tidak diinginkan.
"WOY!!!" Pain nggebrak meja.
Semua mata Akatsuki termasuk Hidan dan Kakuzu terarah pada Pain.
"KALAU GINI TERUS RAPATNYA NGGAK KELAR-KELAR!!!" Pain marah.
"Bukannya nggak kelar, nggak mulai-mulai malah" kata Sasori diikuti anggukan semua Akatsuki minus Pain, Hidan, dan Kakuzu.
"Sudah, berantemnya nanti aja! Sekarang kita harus rapat! Hidan, Kakuzu, kembali ketempat!" Perintah Pain.
Dengan berat hati, Hidan dan Kakuzu kembali ke tempat.
"Baik, semua anggota Akatsuki dimohon mendengarkan saya! Termasuk kau Itachi!" Pain menangkap basah *jyahh kayak apa aja* Itachi sedang nain HP. Itachi langsung memasukkan HPnya kembali. Kenapa Pain bisa tahu? Padahal ruangan, eh kok ruangan, lorongnya gelap? Karena Itachi duduk berhadapan dengan Konan. Sementara Konan duduk di deret pertama, yang artinya di sebelah Pain tapi miring, begitu juga dengan Itachi *njelasin gitu aja ribetnya selangit*. Apa Pain tak cemburu? Jelas tidak karena Itachi masih anak-anak, tak meengerti soal cinta. Sekalipun tahu, kayaknya nggak bakal tertarik ke sana.
"Lagi main apa Chi?" Tanya Kisame sang partner setia yang kebetulan duduk di sebelah Itachi yang sepertinya peduli.
"Update status" kata Itachi.
'Gila, partnerku ini narsisnya nggak ketulungan, di gua gelap gini masih aja update status, ckckck' Kisame meratapi Itachi yang narsis.
"Ok, rapat di rapat kali ini kita akan membahas... outdoor .... bab seragam yang kita gunakan"
GUBRAKKK
Akatsuki minus Pain berguhrak ria.
"Yaelah Pain, jadi kita dikumpulkan di sini hanya untuk membahas hal sepele seperti itu" kata Tobi ala Madara.
"Itu juga penting Tob" kata Pain.
"Tapi, bukankah kemarin kita diberitahukan pake seragamnya yang batik" kata Zetsu.
"Ini beda Zetsu" kata Pain.
"Beda? Kau tahu maksudnya? Tidak aku tidak tahu, ya sudah kalau begitu" Zetsu hitam dan putih saling tanya jawab.
"Maksudku itu, kan kelas lain pada bikin jaket tuh biar seragam, lah kita juga harus seragam, kita mau bikin apa?" Tanya Pain.
"Pain, kayaknya kalau pesen gituan waktunya nggak nyampek deh, outdoornya aja tinggal kurang dari 2 minggu, secara kalau pesen gituan minimal 1-2 bulan sebelum acara" kata Konan.
"Lah kita pake apa dong biar seragam" kata Pain.
"Pakai jubah Akatsuki aja, kan anti mainstream tuh, lagian satu sekolah juga belum tahu kita punya seragam jubah" usul Kisame.
"Ha!!! Aku setuju usulmu Kisame, tumben kau pintar" kata Pain muji tapi sepertinya juga menghina.
"Ok, sudah diputuskan, sebagai ciri khas, Akatsuki akan memakai jubah awan merah, sepatu, ikat kepala, kutex, dan caping, beserta cincinnya, hahaha" Pain tertawa laknat dengan gajenya. Semua Akatsuki minus Pain sweatdrop lagi melihatnya.
"Pain" panggil Konan.
"Apa?"
"Yakin kita harus pake cincin, caping, ama kutex, plus ikat kepalanya segala?"
"Yakin, pokonya semua harus make, ya" kata Pain.
Dengan terpaksa, Akatsuki minus Pain mengiyakan kata ketua sableng and kentir mereka.
"Ok, karena masalah udah selesai, rapat Akatsuki saya nyatakan ditutup" kata Pain ngetuk palu.
"Semua boleh pulang" kata Pain lagi.
Akhirnya semua pulang minus Pain dan Itachi. Itachi harus merapikan ranselnya dulu, kalau Pain, entahlah.
"Pain, kau tidak pulang?" Tanya Itachi sambil ngangkat ranselnya, tumben peduli.
"Betul juga ya, ngapain aku di sini" kata Pain nyusul Itachi jeluar gua.
'Gaje' batin Itachi yang mengungkapkan Pain.
Merekapun pulang ke rumah.

Hah, akhirnya selesai juga chapter very gaje ini.
Maaf masih bantak salah, ini fic pertama saya soalnya.
Para readers semoga tak bosan dengan cerita ini dan ikuti sampai selesai, kalau bisa vote dan comment.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top