Rapat Akatsuki
Di siang bolong di tengah gua buluk, merupakan suatu ruangan di sekolah, Akatsuki plus si kakek legend *Undertaker : "Ane bukan kakek legendlah :v", Naori : "serah ane, kan ane yang nulis", Undertaker : nusuk Naori pake deathscytenya* lagi kumvul-kumvul gaje. Katanya rapat sih...
"Selamat siang saudara-saudaraku tercintah..." sapa Pain yang membuat Akatsuki minus dirinya dan Undertaker muntah di tempat.
"Salam sejahtera bagi kita semua..."
"Salam," jawab Undertaker plus semua Akatsuki minus Itachi dan Pain. Kenapa Itachi gak jawab? Karena dia lagi chat sama Edgar Redmond, muridnya yang tanya pr malah lanjut jadi chat.
"Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa-"
"Stop!" potong Sasori.
"Apaan Sas?" tanya Pain dengan tamvang begonya *dirinegan*
"Emangnya lu punya Tuhan Pain?"
"Ane gak punya Tuhan, tapi ane Tuhannya hahaha," ucap Pain ngaku-ngaku sebagai Tuhan dengan nistanya. Dasar sesat -___-.
"Vangsat, Demi Dewa Jashin, Tuhan itu cuma Dewa Jashin Pain, bertobatlah," ucap Hidan.
"Njir.. hargailah orang yang berbeda kepercayaan, mungkin ente Tuhannya Dewa semprul apalah itu, tapi anekan beda"
"Njir Pain.. udah ente berada di jalan yang salah, ngehina Tuhan ane lagi, mau ane santet ente Pain!!!" bentak Hidan sok benar sampe air liurnya muncrat kemana mana.
"Udah-udah, gak bagus bertengkar masalah agama," Itachi nyoba ngelerai. Sebenarnya Itachi gak terlalu peduli, tapi HPnya itunya kesemprot air liurnya Hidan, makanya Itachi mau ngelerai.
"Bukan urusan luh."
"Bukan urusan luh."
Cyah Pain ma Hidan kompak ngomongnya. Sama, barengan lagi, romantis *Readers : "Njir....", Pain : "njeng ane gak homo!!!", Hidan : "ane juga gak sudi sama Pain", Naori : "lah maksud ane bukan kalian pacaran, tapi kalian romantis jadi teman", Hidan : nyantet Naori, Pain : Nusuk Naori, Readers : nggebuki Naori, Naori : "nasib ane bung T^T"*
".....", Itachi hanya diam.
"Santet aja kalau berani!!! Sebelum itu ane chibaku tensei ente!!" Pain melanjutkan pertengkarannya.
"Demi Dewa Jashin, dasar Ketua dodol, stres, govlok, idup pula!!!"
"Daripada ente, sesat, tukang misuh, stres, peak, govlok, abadi pula!!!"
"Lah daripada ente mesum dol!!"
"Dah ah cukup, males ane debat ma ente, gak ada gunanya!!!" Pain mulai capek debat ma Hidan.
"Bilang aja kalah!!! Kok repot"
"Anzay.. ane blom kalah... SHINRA TENSEI!!!"
Akhirnya Hidan ditabrakkan kedinding gua oleh Pain. Naasnya Hidan juga ketimpa batu runtuhan. Hidan pingsan seketika. Painpun melihat para anggotanya yang lain. Ternyata anggota yang lain sibuk melakukan sesuatu pada saat Pain debat ma Hidan. Konan ke WC . Itachi lagi main hp legendnya, gak usah tanya merknya apa. Sasori ama Deidara lagi debat babak ke 175787. Kakuzu lagi ngitung duit. Tobi sama Zetsu makan pop corn. Sementara Undertaker ngakak-ngakak gaje.
"Njir kalian... bukannya misah malah enak-enakkan," ucap Pain sambil kembali ke kursinya.
"Ngapain juga misah, kayak kurang kerjaan aja, malah lumayan ada tontonan," ucap Tobi mode serius tapi gak serius amat.
"Njir tontonan... :v, ok sekarang kita mulai saja rapatnya."
Hening...
"Pada kesempatan kali ini saya akan-"
Pain ngelirik Itachi yang lagi mainin hpnya.
"Woi Itachong!!! Matiin hpnya!!! Atau ane sita tuh hp!!!" tegur Pain.
"Sita aja, ane gak peduli," ucap Itachi. Memang benar hampir semua Uchiha itu kaya.
"Njir ok :v," Pain langsung ngerebut HP Itachi dan Itachi tampaknya rela-rela aja. Itachi cuma diam.
"Lumayan.. ane bisa streaming, lagian kuota ane lagi abis," ucap Pain sambil ngutak-atik hp itu dan nonton anime hentai.
"Uh sedapnya :v," kata Pain sedeng.
"Eh ane juga mo lihat," kata beberapa Akatsuki yang lain.
Akhirnya Pain, Kisame, Sasori, Deidara, Kakuzu, Hidan (udah sadar ceritanya) streaming bareng-bareng.
"Njir kenapa gue harus masuk organisasi yang anggotanya gesrek semua hyhyhy," ucap Undertaker meratapi nasibnya.
"Kagak semua vang, ane kagak tuh," kata Zetsu putih.
"Yayaya," ucap Undertaker.
"Btw bapak harus sabar, emang sudah biasa rapat gagal dilaksanakan," ucap Itachi.
"Ya hyhyhy."
Tak berapa lama Konan dateng mode setengah kertas dan terbang.
"Wih kayaknya ada yang seru, pada nonton apaan nih?" tanya Konan.
"Hus diem luh ganggu aja njir," ucap Kisame.
"Njir.. emang nonton apaan yak," Konan mendekati hp itu dan melihatnya.
"Anzay... Demi Pain berak di taman, anime hentai!!!" ucap Konan sambil merebut hp tersebut dan membantingnya dan
JDUARRR!!!
Hp tersebut meledak dan membuat Konan remuk, dan anggota yang lain plus Undertaker gosong.
"ANJAY!!! KAPAN RAPATNYA SIH?! ANE DAH GAK TAHAN DI SINI!!!" Undertaker jadi marah-marah.
"Savar vang, emang gitu semua," ucap Itachi nenangin.
"Njir... " ucap Konan sambil menyatukan dirinya.
"Ini hpnya siapa sih?!" sambungnya.
"Itachi," ucap Pain.
"Chi bener itu hp ente?"
"Dulu ya, tapi karena disita Pain tuh hp jadi milik Pain," jawab Itachi santai.
"Njir luh Pain!!!" ucap Konan sambil mukuli Pain gak pake ampun.
"Amvun...." ucap Pain tepar.
Setelah sadar dari ketevarannya, Pain langsung mimpin rapat lagi, hebat luh Pain, masih kuat aja.
"Jadi rapat kali ini memutuskan siapa yang akan jadi target selanjutnya? Ada yang punya usul?"
"Ane boleh tanya gak Pain?" tanya Kisame.
"Voleh, ente mo tanya apa?"
"Itu target maksudnya avaan yak?"
"Njir You Knowlah"
"Apa? Yu keno??? Yukeno?? Siapa tuh Pain?"
"Arghh Kis!!! Ente ikut rapat aja!!"
"Baik Pain," ucap Kisame sembari menundukkan wajahnya ala anak-anak dimarahin emaknya.
"Ayo ada yang punya usul siapa targetnya?" tanya Pain.
"Aku punya usul!" kata Undertaker sambil acungin tangannya.
"Siapa cuy?" tanya Pain.
"Bagaimana kalau Sebastian Michaelis, hyhyhy," ucap Undertaker.
"Jangan! Dia itu murid baru... kita harus pilih 4 murid lama."
"Okay lah, kirain kalau murid baru boleh hyhyhy," kata Undertaker.
"Okay, saya punya saran," kata Tobi mode serius.
"Siapa?"
"Edgar Redmond, Lawrence Bluer, Herman Grenhill, dan Gregory Violet," ucap Tobi.
"Maksudmu keempat perfect itu?" tanya Pain.
"Iya benar."
"Siapa sih kok ane gak kenal?" ucap Diedara.
"Bego lu Dei," ucap Sasori.
"Njir Danna, kalau orang gak tahu harusnya dikasih tahu," balas Deidara.
"Pftt... ya juga, ane tunjukin orangnya," kata Sasori sambil memperlihatkan hpnya yang berisi foto.
Deidarapun melihat foto keempat perfect itu atau biasa disebut P4. Inilah fotonya
Deidara langsung terkejut. Backgroundnya berubah menjadi bunga-bunga indah bertebaran. Bancinya langsung kumat.
"Wow Danna, tuh yang merah handsome, yang biru cool, yang ungu sexy, yang hijau keren," ucap Deidara dengan mata lope-lope.
"Njir mata ente katarak ya Dei?!"
"Apa? Danna cemburu?" jawab Deidara gak nyambung.
"Ya Tuhan..... berilah saya kesabaran menghadapi partner saya ini," ucap Sasori.
"Saya beri kesabaran," ucap Pain.
"Ngapain luh jawab Pain?" tanya Sasori pada Pain.
"Sayakan Tuhan," jawab Pain.
"Pfft.. tapi sayangnya Tuhan gue bukan ente Pain," ucap Sasori sinis.
"Njir... terserah," ucap Pain kemudian.
"Jadi ini fix mau narget ke keempat perfect yang biasa disebut P4 itu?" tanya Itachi.
"Hmm... gimana ya?" ucap Pain dengan begonya.
"Hyhyhy ketua vea," ucap Undertaker dengan santai.
"Apa?" Pain budeg jadi gak denger *dirinnegan*.
"Dia ngehina ente vea Pain," ucap Kakuzu.
"Njir... Apa itu benar Ker?!" Pain marah.
"Hyhyhy tentu saja tidak, saya hanya berkata anda pandai," Undertaker memutar balikkan fakta.
"Oh.. jadi ente ngehina ane Kuz dengan mengatas namakan orang lain?"
"Eh Apa?" Kakuzu bingung.
"Njir kurang ajar ente ya!"
Akhirnya Kakuzu dihajar Pain. Pinter kau Undertaker, bisa membuat Kakuzu dihajar Pain *Kakuzu : "Coeg, ane sial"*.
"WOI!!" gertak Konan.
Langsung hening. Semua langsung menghentikan aktivitasnya dan menatap Konan dengan nista.
"Nih keputusannya gimana?" tanya Konan.
"A-ano... ehmm... iya aja dah, kita akan menargetkan mereka," kata Pain rada ngeri.
"Gitu aja lama," ucap Konan.
"Rapat dilanjutkan, sekarang laporan keuangan," ucap Pain.
Kakuzu membaca suatu kertas yang sangat panjang. Panjangnya mungkin melebihi jarak dari Anyer sampai Panarukan *readers : "Njir impossible", Naori : "di fanfic ini gak ada kata impossible", readers : mukuli Naori bareng-bareng*
"Sisa Kas -50 ryo, buat mbagun markas baru 9000 ryo, buat mbangun jembatan 1000 ryo, buat nindik kuping kanan Pain 500 ryo, buat nambah kertas origami Konan 500 ryo, buat beli casing hp Itachi 1000 ryo, buat makanin ikan Kisame 2000 ryo, buat beli lempung Deidara 500 ryo, buat beli benangnya Sasori 500 ryo, buat beli sajennya Hidan 5000 ryo, buat beli topeng Tobi 1000 ryo, buat beli pot ma tanamannya Zetsu 3000 ryo, dan bulan ini tidak ada yang membayar kas, jadi sisa kas -24050 ryo," jelas Kakuzu panjang lebar yang buat Naori sendiri males.
Semua Akatsuki minus Kakuzu saling pandang rada bingung. Beberapa menit kemudian suatu halpun terjadi.
"Coeg!!! Ane dah bayar kas lah!!!" Sasori ngamuk.
"Kapan?"
"Vego luh Kuz!!!"
"Woi coeg, pakan ikan ane, yang beli ane pake uang anelah, ane gak pernah ngutang cuy!!" Kisame ikut ribut.
"Aku tidak pernah beli casing, ini dari fans," Itachi ikut mbela diri dan nambah ribut dengan gaya sok punya fans, tapi lebih tenang sih.
"Aku gak pernah beli lempung, seringnya nyolong!!!" ucap Deidara *Naori : "wanjir ngumbar aib", Deidara : "yang ngumbar aib ane entelah!", Naori : "kok bisa???", Deidara : "Ente yang nulis dodol!!!", Naori : "oh bener juga ya", Deidara : ngebom Naori*.
"Itu artinya Kakuzu korupsi!!!" ucap Pain menggelegar.
"Enaknya kita apakan saudara-saudara?!" ucap Tobi.
"Bunuh aja Pak," usul Undertaker.
"Ide bagus," balas Pain.
"Wanjir, ampun ampun, tuh duit emang ane korupsi, tapi tenang, tuh duit masih ada kok," ucap Kakuzu sambil sujud di kaki Pain.
"Ane maafin kalo uangnya balik," ucap Pain.
"Iya ya Pain, tuh duit maseh ada kok."
"Sekarang berdiri!"
Kakuzu berdiri dan kembali ke tempat duduknya.
"Eh siapa suruh luh duduk?" ucap Pain.
"Gak ada."
"Ya berdiri sono!!!!" perintah Pain.
Akhirnya Kakuzu berdiri mojok di deket dinding gua. Kakuzu udah kayak jones di malam minggu bung *Readers yang jones : nimpuk Naori pake panci*.
"Ya... rapat telah selesai, silahkan kembali ke ruangan kalian, sekian dan terimakasih, selamat siang," ucap Pain mengakhiri rapat gaje bin sarap tersebut.
Para anggota Akatsuki kembali ke ruangannya dengan teleport. Kalau Undertakermah ngilang. Tak disadari oleh semua anggota Akatsuki, tapi sebenarnya disadari Undertaker, ada sosok yang mengawasi mereka semua. Siapakah dia? Tunggu di chapter berikutnya.
Hai minna...
Akhirnya Naori bisa update nih. Maaf nih cerita lama banget diupdatenya. Soalnya Naori PAS alias UAS, jadi harus fokus belajar. Nah sekian dulu minna, nantikan chapter berikutnya ya. Jangan lupa vomments. Sampai jumpa
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top