Pertama Kali Ekskul

Hari ini Hari Sabtu. Hmm... sekarang mereka masih ada di gua tentunya. Mereka bisa disebut ada di sebuah ruang seni yang ada di tengah gua.

"Huah... gurunya lama sekali, aku ngantuk sekali hoam," ucap Ronald sambil menguap lebar.

"Huft... makan kecoak sana biar gak ngantuk," perkataan Grell ini cukup membuat Ronald diam sesaat.

"Huft... aku ingin pesta," ucap Ronald kemudian.

"Pesta sendiri di depan sono, biar disangka orang gila," ucap Grell asal yang membuat Ronald diam sesaat lagi.

"Yang benar saja 😒," ucap Ronald sambil mengamati seekor kecoak yang jalan melintas. Mau dimakan Nak? *dilempar mesin pemotong rumput*.

Tak berapa lama datanglah 3 orang yang disangka guru ekskul. Ada yang handsome, matanya merah kayak habis keculek obeng, rambutnya kayak pantat ayam *dan Naori tepar diamaterasu Sasuke*. Lalu ada cewek yang penampilannya bisa dibilang mirip Grell, gak cantik-cantik amat sih *kena omel*. Ada cowok yang giginya macam hiu kayak punya Grell *readers : "kok Grell mulu?", Naori : "itu realitanya", Readers : menendang Naori bareng bareng*, bawa pedang raksasa. Ada juga yang mirip genderuwo tapi rambutnya oren. Diketahui nama mereka Sasuke, Karin, Suigetsu, dan Juugo.

Saat Sasuke, Juugo, dan Suigetsu udah masuk, Ronald langsung menghadang Karin dan mengamatinya dengan pandangan nista dan tajam.

"Anjer :v," ucap Ronald setelah selesai mengamati Karin tersebut.

"Murid kurang ajar, ngapa ngamatin gurumu gitu? Suka yah?" cewe yang diketahui bernama Karin itu gayanya judes tapi udah kepedean tingkat tinggi ma Ronald.

"Waks siapa juga yang suka :v, sensei pd banget, saya hanya melihat bentuk fisik anda yang errr..," Ronald tak melanjutkan kata-katanya.

"Weh tubuh saya sekseh ya?" Karin makin kepedean. Njer, ama Ronald aja gini, kalau sama Sebastian gimana lagi nih orang *readers : "mungkin akan cinta", Naori : "sok tahu luh pada", readers : melempari Naori pake galon".

"Kagak lah :v, hii... bagi saya fisik anda kayak orang yang disana itu," ucap Ronald sambil nunjuk Grell yang lagi ngaca dengan background lope lope.

"Whot de pak, beda jauh kali nyet, udah sana duduk!" ucap Karin.

"Baik sensei," ucap Ronald lalu kembali ke tempat duduknya dengan lesehan tanpa karpet, akatsuki emang miskin, beli karpet aja gak sanggup *digaplok pake tindikan*.

Sekarang keadaan hening. Sasuke dkk duduk lesehan juga. Lalu Sasuke berdiri.

"Ok Selamat pagi-"

"Siang!!!" ucapan Sasuke dipotong secara kompak dari para murid. Kenapa Sasuke jadi dodol ya *Sasuke : "enton kagutsuchi!", Naori : "Izanami"*.

"Ok saya ulangi, selamat siang semua dan karena ekskul ini isinya murid baru semua saya akan memperkenalkan diri, Nama Sasuke Uchiha, umur masih 18 tahun, saya putus sekolah karena saya menganggap sekolah adalah hal yang sangat tidak penting, oh ya, saya adik dari Itachi Uchiha" ucap Sasuke sombong.

"Uh tampannya, cool dan keren, itu tipeku, kakak dan adik mirip sekali" ucap Grell yang tiba tiba sudah ada di sebelah Sasuke.

Dengan sangat santai Sasuke menjawab, "Duduk sana murid yang kekurangan jiwa, sebentar lagi kita mulai membuat drama."

"Ah tidak mau, yang penting hanyalah cinta," ucap Grell yang bikin jijik *digorok*.

"Woi jadi kau itu maho? Dan kau suka Sasuke? Tidak akan kubiarkan kau menyentuhnya", ucap Karin.

"Kalau iya kenapa? Ente gak suka? Ane bisa bunuh ente kapan aja ya, lagipula dia belum menikah, jadi dia bukan milik siapa siapa!"

"Heh murid gak sopan yah, udah gak punya sopan santun, maho, banci, sok sokkan lagi, pokoknya Sasuke itu milikku!"

"Buat apa sopan dengan guru macam kau itu, udah jelek, galak, bawel, genit, dan kelihatan banget kalau sok tahu," Grell malah ngatain Karin balik.

"Dasar murid kurang ajar! Akan kukeluarkan kau dari sekolah-"

"Cukup!! Karin dan kau, Grell ya, cukup!! Atau akan kutusuk dengan chidori!" Ancam Sasuke sambil mengaktifkan mangekyou sharingannya.

"Ah... baiklah Sasuke, aku akan tenang, lagipula aku akan gila menghadapi murid sepertinya," ucap Karin sambil duduk.

"Ah dingin, aku suka, kau mirip Will, suaranya juga mirip" ucap Grell gak takut ancaman dan gak ndengerin ucapan Karin. Ya iyalah suaranya mirip, orang seiyuunya Sasuke sama William aja sama.

"Hmm.. dasar Grell bodoh," ucap William di tempat duduknya yang lesehan itu.

"Cuih," ucap Sasuke sambil ngeluarin chidori di tangannya *readers : "ya iyalah... masa pantatnya :V"*.

"Wih keren... ada listrik di tangannya, andaikan listrik itu bisa menyengat hatiku" ucap Grell dengan background lope lope.

"Shut up, kau menyebalkan!" ucap Sasuke sambil menusuk dada Grell dengan chidori. Ucapan Grell terkabul sobat karena listriknya nyebar sampe ke hati.

Grell langsung terjatuh dan tak bisa bangkit lagi *readers : "njer ane baca sambil nyanyi"* dengan bersimbah darah tapi gak mati. Hal itu yang membuat Sasuke kebingungan.

'Perasaan dah ane tusuk pas di jantung, kok nggak is DEATH? Nggak mungkin jugakan seorang Sasuke Uchiha gak tepat sasaran?! Emang ane bego apa ya' Ucap Sasuke dalam hati. Ya Sasuke, kau itu bego *dikirin*.

Grell bangkit lagi. Sasukepun shock melihat Grell, tapi tetap sok cool jaga imej, biasalah Uchiha, mungkin kecuali Naori *digebuki bareng bareng sama all Uchiha*.

"Ah... Sasu-chan jahat... masa aku ditusuk sih, padahal aku orang baik baik," kata Grell yang lukanya langsung sembuh. Btw Grell pantas juga sih ditusuk gitu *digergaji*.

"Sudah, mbalik sana luh, kelamaan," ucap Sasuke sambil menendang pantat Grell sampai Grell terjatuh dan tak bisa bangkit lagi *readers : "jangan nyanyi lagi dodol! Suara luh jelek juga", Naori : "...."*. Grell langsung duduk di tempatnya lagi.

"Ok sebelum membuat naskah drama kita harus menentukan karakter, iyakan Sasuke?" ucap Karin sok tahu.

"Salah..." jawab Sasuke.

"Lalu apa Sasuke? Perasaan yang harus ditentukan dalam drama adalah karakter," ucap Karin sok tahu lagi.

"Dasar bodoh, aku menyesal memilihmu dalam tim, ok Sebastian kau jawab, apa yang harus ditentukan dahulu dalam drama?" tanya Sasuke pada Sebastian dan ucapan Sasuke membuat Karin cemberut.

"Tentu tema sensei," jawab Sebastian.

PLOK PLOK PLOK
"Bagus Sebastian," ucap Sasuke sambil tepuk tangan.

Sebastian langsung senyum nista dengan pdnya. Sementara Ciel, Ronald, dan William berekspresi tidak suka. Grell makin terpesona. Matsuri dan Sari mimisan.

"Cih...," Ciel berdecih tidak suka.

"Ada apa Bocchan?" tanya Sebastian heran melihat ekspresi Ciel yang suram.

"Siapa suruh kau jadi murid terpintar?"

"Ehmm tidak ada Bocchan, tapi bukannya itu lebih baik?"

"Lebih baik gundulmu! Harusnya ane yang paling pinter!" ucap Ciel nista.

"What the Hell, Bocchankan gak bilang."

"Tapi biasanya kau mengerti dodol!"

"Lah itukan biasanya, sekarang bukan biasanya," jawab Sebastian santai.

"Cih... iblis laknat," ucap Ciel yang membuat Sebastian diam lagi.

"Ok... pertama tentukan tema dahulu, ada yang punya usul?" tanya Sasuke.

"YURI!!!" ucap Sari dan Matsuri barengan.

"What the fuck, otakmu dimana Nak?! Kok Yuri? Siapa yang mau lakuin gituan," ucap Suigetsu.

"Tentu saja kami berdua," ucap Sari dan Matsuri kompak.

Suigetsu langsung shock mendengarnya. Bahkan Suigetsu membayangkannya. Karena gak tahan ngebayanginnya, akhirnya mencair. Njer ternyata Suigetsu ngeres *digorok*.

"Sudahlah Suigetsu... jangan dengarkan mereka, kau tahukan mereka berdua gila?" kata Sasuke yang membuat Sari dan Matsuri marah tapi gak berani lawan Sasuke.

"Baiklah Sasuke," balas Suigetsu kembali ke bentuk asli.

"Ehmm... itu usul yang bagus," ucap Sasuke*readers : "Njer Sasukenya"*. Bagus dari apanya coba?

"Tapi itu sangat tidak tepat untuk saat ini, ada yang punya usul lain?" lanjut Sasuke.

"Gimana kalau cinta sensei alias romance, karena yang terpenting adalah cinta" usul Grell.

"Bagus sih," tanggap Sasuke sambil sweatdrop.

"Kalau soal cinta aku gak ikut," ucap William sambil berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Hei Will! Kau mau kemana?!" tanya Grell yang masih duduk.

"Mau pulang, aku tidak peduli soal misi ini lagi," ucap William sambil jalan pergi.

"Apa?! Kenapa kau jadi gini Spears senpai? Kok ente jadi dodol sih?" ucap Ronald masih duduk.

"Aku memang dodol Ronald," ucap William kenyataan *dipukuli*.

"Uwa.. Will-chan, jangan pergi dari sini," ucap Grell dramatis sambil memegang kaki William.

"Apaan sih luh Grell?! Dasar bodoh! Lepaskan kakiku yang suci ini," ucap William marah dan sok sokkan.

"Aku tidak akan melepaskannya."

'Njer daripada ane dipegang kakinya ma nih homo nanti akhirnya dihomoin, mending ane di sini dah,' batin William.

"Pokoknya Will tetap di sini."

"Ya, aku tak kan pergi, yang penting sekarang lepaskan kakiku!" ucap William sambil mengangkat kakinya yang membuat Grell terlempar ke tembok dengan sangat indah *digergaji*.

"Nah gitu dong," ucap Grell langsung berdiri lagi.

PLOK PLOK PLOK
"Kalian berdua dramatis sekali, bagus sekali buat pemeran drama," puji Sasuke dengan tidak ikhlas.

"Ya sensei, karena aku ini memang artis DEATH Hahaha," ucap Grell pd sekali dan membuat semua minus Grell sweatdrop di tempat.

"Padahal aku dari tadi serius," ucap William datar.

"Sudah kalian berdua kembali ke tempat!" perintah Sasuke.

Akhirnya Grell dan William duduk lesehan lagi.

"Gini aja, buat voting antara setuju dan tidak," ucap Sasuke.

Dan mereka membuat voting. Yang tidak setuju adalah Ciel, William, dan Sebastian. Alasannya Sebastian dia takut jadi korban mahonya Grell. Dan yang setuju Grell (pastinya), Ronald, Matsuri, Sari, Karin, Cacing, Kecoak (?), dan tentunya Naori sendiri.

"Dan akhirnya kita akan membuat naskah drama bertema percintaan atau romance," ucap Sasuke.

TENG TENG TENG

"Nah jam ekskul selesai, silahkan kembali ke asrama masing masing, selamat sore-"

"SIANG!!!"

"Ya selamat siang dan terimakasih," ucap Sasuke sambil ngeloyor pergi diikuti ketiga babunya *Suigetsu : "Anjer, ane bukan babunya Sasuke coeg!", Naori : "lah terus apa dong? Kaliankan selalu ngikutin Sasuke persis babunya", Suigetsu, Karin, Juugo : nggebuki Naori pake pedang, wajan, panci, dll*.

Dan semua murid kembali ke asrama masing masing.

***

"Gimana ekskulnya," tanya Itachi pada mereka semua.

"Ehmm... b-"

"Pasti jelek dan buruk, karena yang ngajarin seorang Uchiha," Deidara nyolot aja.

Tanpa sadar mata Itachi langsung berubah jadi sharingan. Mungkin merasa tersinggung karena klannya terutama adiknya seperti direndahkan. Tapi Deidara tak tahu mata Itachi sudah jadi sharingan karena dia bego *dibom pake C4*.

"Nggak kok Deidara sensei, ekskulnya cukup bagus, apalagi semseinya tamvan," ucap Grell.

'Aduh gawat, adikku bisa jadi korban mahonya kalau gini,' batin Itachi.

"Cuih... ternyata Uchiha hanya bisa menarik minat sesama jenis, jangan jangan semua Uchiha itu maho," ucapan Deidara ini membuat Itachi menggenjutsu Deidara dan Naoripun tersinggung berat.

Karena kejadian ini, kunci kamar William, Grell, dan Ronald diambil alih oleh Itachi. Semua murid terdiam melihat Deidara yang tepar.

"Sekarang kalian semua masuk asrama masing-masing, akan kukunci"

"Baik Itachi sensei," ucap semua murid kemudian masuk ke asramanya.

Itulah hari pertama ekskul mereka dimulai. Hari hari berikutnya mereka memulai pelajaran seperti biasa. Sampai mereka melihat seseorang yang mencurigakan. Siapakah dia? Tunggu di chapter berikutnya.

Hai minna...
Jumpa lagi dengan fic dari Naori. Maaf kalau menunggu lama karena Naori sibuk *readers : "Jyah sok sibuk"*. Lalu maaf kalau garing, karena Naori lagi stres *readers : "luh memang stres kali"* jadi gak bisa mikir ribet ribet. Ok sampai jumpa di chapter selanjutnya. Ditunggu vommentsnya XD.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top