Pengumuman
Pain dan Konan sudah ada di ruang guru. Dia melihat Sasori dan Deidara. Sasori rada pucet gitu kayak setan ketabrak gerobak sampah.
"Eh Sas, luh ngapa? Muka luh pucet gitu, kek pocongan tahu gak? Ah ane tau, luh abis anu sama Deidara ya?"
"Eh hanjir!!!" seketika Deidara memisuh readers.
"Kagaklah, najis," balas Sasori singkat.
"Lah terus ngapa?"
"Keterlaluan tuh murid, per*etan!"
"Murid? Siapa?" tanya Pain lagi.
"Siapa lagi kalau bukan murid kesayangan luh, yang sama mesumnya sama luh, Sebastian Michaelis."
"Lah, si Sebas ngapa?" tanya Konan, tumben-tumbenan nih.
"Si Sebas nyaris bunuh gue, setan!"
"Wih si Sebas kece, dia bener-bener murid gue, daku bangga padanya," Pain memuji Sebastian.
"Anjuu, ah sudahlah, bicara sama ketua oon itu tidak ada gunanya," ucap Sasori sambil melangkah.
"Eh Sas, tadi luh bilang apa?!" tanya Pain yang membuat Sasori menghentikan langkahnya.
'Njir, mati gue,' batin Sasori sambil mengeluarkan keringat dingin.
"Tadi gue bilang luh baik hati Pain," Sasori nyoba ngeles biar gak digampar.
"Oh, gitu ya? Tapi gue denger luh tadi bilang gue oon," ucap Pain sambil nampilin tampang psychonya.
"Ha-hanjir, tadi luh salah denger Pain," balas Sasori sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Oh gitu ya, ya udah, sekarang duduk sono!" Pain benar-benar oon ternyata *digampar*.
"Ah iya Pain hehe," kata Sasori sambil berjalan ke tempat duduknya sambil cengar-cengir gaje. Sasori cengar-cengir? Itu merupakan suatu keajaiban bung :'v.
Dan terlihatlah Deidara yang bengong dengan nistanya mirip Mr. Krabs dari fandom lain. Mulutnya terbuka lebar dengan kedua mata hampir copot. Badannya dihinggapi laler karena gak mandi seminggu. Sungguh hal ini merusak pemandangan *dibom*.
"Dei, luh ngapain di situ?" tanya Pain ke Deidara.
"Heh? Gue ngapain di sini ya?" Deidara malah nanya balik dengan begonya.
"Mana gue tahu veak! Udah sono duduk!"
"Eh iya iya," ucap Deidara sambil jalan ke tempat duduknya.
Tak berapa lama, datanglah 2 Uchiha dengan santainya. Itachi biasa aja sambil mainan hp. Sasuke sambil minum panta warna violet. Sasuke terlihat agak mabok pemirsa, kebanyakan minum panta.
"Wih... gimana testnya?" tanya Pain.
"Tentu saja berhasil sesuai harapan," balas Itachi sambil berjalan ke tempat duduknya.
"Wih...."
Tak berapa lama datanglah Kisame dan Juugo. Kisame nampak setengah shock dan marah. Sementara Juugo biasa aja.
"Gimana Kis?"
"Gak usah tanya luh!" kata Kisame ketus sambil berlalu.
"Juugo, Kisame napa?" Pain bertanya ke Juugo soal Kisame. Ciee pehatian.. so sweet *Pain : "anjuu... gue bukan maho! Camkan itu!"*.
"Dia hampir dibunuh, walau belum diserang sih..." kata Juugo sambil berlalu.
"Wih... murid AHS sekarang kece-kece, pada mau bunuh gurunya sendiri, jiwa pembunuh, daku bangga pada mereka, aku terhura," ucap Pain dengan gajenya yang membuat seisi ruangan sweatdrop.
Lama kemudian, datanglah Hidan dan Kakuzu. Hidan kek abis mandi darah dan misuh-misuh gaje dan Kakuzu jalan sambil ngitung duit.
"Dan, luh ngapa?" tanya Pain lagi dan lagi.
"Demi DJ, tadi gue hampir mati anjir!"
"Hidan hampir mati? Njir ajaib," ucap Pain setengah gak percaya.
"Tuh murid yang namanya William T Spears njengkelin njir, demi DJ, udah dia ngehina ane ama Kakuzu, dia hampir bunuh ane coeg! Bahkan katanya kalau dia mau dia bisa bunuh ane beneran, hanjir! Udah gitu pake ceramah lagi!"
"Mungkin dulunya dia ustadz gak laku, atau dia tukang ceramah dalam kubur," balas Pain dengan gajenya. Nih ketua emang gaje.
"Njir Pain! Tadi kita berdua dihina bodoh coba! Iyakan Kuz?! Demi DJ"
"Hmm? Ya."
"Oh kalau itu sih pantas, toh kalian berdua emang oon, hahaha," hina Pain balik.
"Eh njir! Demi DJ, nih ketua kayaknya belum pernah ngerasain nyium goloknya Abang Yangleks ya?"
"Emang belum, luh aja sono yang nyium tuh golok, hahaha."
"Wanjret!!!"
"Udah sono duduk luh, merusak pemandangan tau gak..." ucap Pain sambil menendang pantat Hidan.
Karena itu, Hidan terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Hidan tenggelam~ *readers : "Nyanyinya udahan cuy! Bosen gue", Naori : "gak mau :'v", readers : ngehajar Naori*.
"Njir jatuh, selemah itukah kau Dan?" dan Pain pun meremehkan Hidan.
Hidan pun bangkit dari kubur *dibacok* ralat, Hidan bangkit dari jatuhnya dengan gaya yang sangat tidak elegan.
"Anjret si Pain, orang lagi lemes malah ditendang, Demi DJ!!!"
"Oh luh lemes? Bilang dong! Gue kira luh sekarat," balas Pain dengan tampang bego.
"Njir..."
Hidan dan Kakuzu berjalan ke tempat duduknya lalu duduk di sana. Kakuzu ngelanjutin ngitung duit dan Hidan ritual sambil misuh-misuh ga jelas.
"Ok ok semua, dapat dilihat test kita sudah selesai, bagaimana hasilnya?" tanya Pain pake speaker.
"Lulus..."
"Lulus njir"
"Lulus njir! Demi DJ"
"Lulus..."
"Ok kalau begitu kita akan umumkan hasilnya, Itachi kau tempelkan ini kertas yang habis diketik Konan, Undertaker kau umumkan kepada murid-murid suruh ke bangsal."
"Baik..." ucap Itachi sambil membawa kertas yang abis diketik Konan.
"Ya hyhyhy," ucap Undertaker sambil menyiapkan speaker.
"Baik... berbahagialah tahun ini test lisan lulus seratus persen."
***
"Hyhyhy, murid-murid, kalian semua berkumpul di bangsat eh bangsal hyhyhy, sekarang untuk lihat pengumuman hasil test lisan," Undertaker mengumumkan lewat speaker.
"Njir... tadikan udah dibilangin kalau lulus, ngapain diumumin coba," ucap Ciel.
"Saya tidak tahu Bocchan, mungkin merea kura Aqu* jadi otaknya geser Bocchan."
"Bisa jadi."
Kita lihat sisi trio shinigami.
"Membosankan, pake ke bangsat lagi," ucap William yang lagi minum teh botol sosr*. Tumben sekali mau minum dia.
"Will, bukan bangsat, tapi bangsal," Grell membenarkan sambil nyisir rambut.
"Suka-suka gue nyebutnya apaan, orang ini mulut gue," balas William sambil nenggak tehnya. Gak keselek nih???
"Njir... terserah lah Will."
"Btw senpai, tadikan udah dikasih tahu kalau lulus apa nggak, ngapain pake diumumin?" tanya Ronald.
"Mungkin mereka kurang belaian," jawab Grell gak nyambung.
"Entah..." jawab William sambil melemparkan botol tehnya.
PYARRR...
Botolnya pecah dengan tidak elegannya.
"Anjir Will!"
Dan tiba-tiba Undertaker bicara lagi lewat speaker.
"Woi murid-murid kamvret! Ga usah ngerumpi luh pada! Udah sono cepetan ke bangsat eh bangsal! Hyhyhy."
"Anjir tuh kakek kamvret tahu aja, Sebastian... ayo kita pergi."
"Yes my Lord..."
Sementara kita lihat trio shinigami.
"Wih si Kakek tau aja," ucap Grell.
"Anjirlah dia tahu, ehek ehek ehek," William pun keselek dengan teramat nistanya.
"Will, luh gak papa?"
William pun meminum air putih.
"Hanjir, gue keselek, ane gak papa geblek!"
"Ah syukurlah..."
"Btw ayo ke bangsal senpai," ucap Ronald mengingatkan.
"Oh iya..."
"Ogah amat njir," ucap William dengan begonya.
"Ayolah Will," ucap Grell sambil narik tangan William.
"Eh anjir, ya udah ayo," ucap William sambil melepaskan tangan Grell dan berdiri.
"Nah gitu dong!!!"
'Mending gue ikut daripada tangan gue yang suci ini dipegang-pegang sama banci kamvret penuh dosa,' batin William dengan sangat nistanya.
Dan mereka bertiga pun akhirnya pergi naik jet ke bangsal *readers : "njir..."*. Ok, yang ini ralat, mereka bertiga jalan kaki ke bangsal dengan sangat nistanya.
***
Murid-murid sudah bergerombol melihat kertas pengumuman. Terlihat hasil dan alasannya. Dan beginilah kertasnya.
"HORE LULUS!!!" ucap Matsuri dan Sari barengan.
"Anjir!!! Alasan gue lulus sama kek dua shinigami kamvret itu!!!" Sebastian pun merasa sedikit kesal.
"Jancog!!! Alasan gue lulus sama kayak iblis lucknut itu!!!" ucap William sambil membenarkan kacamatanya dengan deathscytenya.
"Aku juga senpai," ucap Ronald sambil ngebenerin kacamatanya dengan tangan.
Terlihat tatapan sadis dari William dan Ronald dan tatapan itu mengarah ke Sebastian. Sementara Sebastian juga membalas tatapan sadis itu dengan tatapan sadis ala iblis. Keheningan terjadi diantara mereka. Mereka seperti bersiap mau bertarung bung.
"Lah gue ngarepinnya sama kayak Sebas-chan biar serasi, eh malah beda," ucap Grell memecah keheningan.
"Najis amat...." ucap Sebastian santai.
"Ah Sebas-chan jahat deh 😙😘😙"
"Emang, luh kira gue baik gitu?"
"Ya siapa tahu Sebas-chan punya sisi baik 😙😘😙"
"Kagak mungkin, gue kan iblis."
"Pengumuman! Besok akan diadakan jeda semester hyhyhy selama 3 hari, murid-murid harap bersiap dengan kegiatan yang akan diadakan guru-guru hyhyhy," Undertaker mengumumkan pengumuman lewat speaker.
"Njir jeda semester!!!" murid-murid pun misuh seketika.
"Jadwal jeda semester akan dibagikan nanti malam hyhyhy ke kamar siswa masing-masing hyhyhy," lanjut Undertaker.
"Oh I see..."
"Wanjretlah..."
Dan setelah itu keheningan kembali terjadi.
"Sekarang apa?" tanya Sebastian.
"Kembali ke asrama bego!" kata Ciel sambil meninggalkan Sebastian.
"Eh tunggu saya Bocchan," Sebastian menyusul Ciel.
"Dasar lucknut," kata William sambil kembali ke kamar diikuti Ronald.
"Eh tunggu Will," Grell pun menyusul.
Setelah itu semua murid berada di kamarnya masing-masing untuk beristirahat menantikan hari esok yang nista.
Apakah yang akan terjadi pada mereka berikutnya? Nantikan di chapter berikutnya.
Hai minna...
Akhirnya Naori update lagi setelah menjalankan PTS dan nilainyapun jelek sekali untuk sementara ini. Doain 6 nilai lainnya bagus.. mohon doanya readers 🙏.
Yak, ini adalah chap yang ditulis di hari Minggu yang suram ini karena kurang piknik. Semoga hari Minggu kalian semua tidak seperti hari Minggu Nao yang sangat tidak bermutu. Sekian dari Naori, jangan lupa untuk menantikan chapter berikutnya yang tak akan kalah gajenya karena Naori ini memang gaje. Jangan lupa untuk vomments ya readers 😉. Sampai jumpa lagi.
Salam damai dari Naori
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top