Pengumpulan Soal

Sebastian mengikuti para guru Akatsuki High School dengan gajenya. Dia mengintip di balik tembok - tembok bak detektif amatiran. Pain yang merasa bulu keteknya sudah berdiri *readers : "eh jadi gimana tuh? :V", Naori : "eh sorry -sorry, itu salah ngetik, maksudnya itu bulu kuduknya", readers : "njay typonya jauh amat, pasti luh sengaja kan?", Naori : "emang", readers : ngeracuni Naori pake sianida*. Pain menghentikan langkahnya bak mengerem mobil yang membuat Akatsuki + Team Taka + Undertaker lain juga berhenti.

"Luh ngapain njir! Kok berhenti Pain?" tanya Sasori pada Pain.

"Tunggu sebentar...."

"Nunggu apaan? Nunggu hujan, hujan turun lagi, membasahi payung hitam kuberlindung," Saori saos tiram malah nyanyi lagu antara benci dan rindu dengan suaranya yang bak knalpot rusak.

"Yang ingatkah kau padaku, di jalan ini dulu kita berdua," Deidara melanjutkan lagu Sasori dengan suara khas banci taman marga satwa *Deidara : "eh anjay :V"*.

"Basah rambut ini, basah tubuh ini, kau hapus dengan sapu tanganmu," semua nyanyi minus Itachi, Undertaker, dan Team Taka.

"Nii - san... kok aku gak pernah tau lagunya ya," ujar Sasuke sambil cengo dihinggapi laler pada sang kakak tercintah, Itachong *Itachi : "what the!!!"* alias Itachi Uchiha.

"Lagu itu sudah terlalu kuno untukmu adikku."

"Btw, ane ini dah tua, kok ane juga gak tau lagunya?" kali ini kata Undertaker.

"Berarti luh pada masa itu kudet, alias kurang update, gara - gara luh pada masa itu sibuk mencari info yang berkaitan dengan dunia bawah tanah."

"Njir bener... eh luh tau darimana soal dunia bawah njir?" Undertaker sebenarnya gak heran pada Itachi, cuma sok heran aja, biar normal kelihatannya. Dasar nih kakek legend.

"Itu jangan ditanya Om, Om kan udah tau alasannya, btw nih ngapa pada nyanyi sih! Suara kayak knalpot bocor juga dibanggain, sakit nih kuping ane!" kata Itachi dengan sangat sinisnya.

Semua langsung menghentikan nyanyiannya.

"Oh iya... tadi gue ngelihat apa ya?" tanya Pain dengan begonya.

"Mana ane tau," kata Konan.

"Oh anu, tadi gue ngerasa diikuti sesuatu atau seseorang," kata Pain.

"Apaan Pain, jangan aneh - aneh deh," ucap Kakuzu mulai merinding. Njay Kakuzu merinding, ajaib sekali pemirsa.

"Hmm... siapapun kau di sana, keluarlah, kami sudah tahu keberadaanmu," ucap Pain.

'Anjay,' batin sesuatu.

'Jangan keluar njir, jangan,' batin Undertaker.

"Keluar saja, aku tahu kau disitu!" ucap Pain.

Akhirnya keluarlah sesosok iblis yang dapat diketahui bernama Sebasuchan Mikaerisu :V. Mempunyai mata merah menyala hampir keunguan. Menggunakan baju pelayan, sarung tangan putih, dan membawa nampan.

'GOMOS!!!' batin Undertaker.

"Halo Om Om," sapanya sambil tersenyum sedeng dan melambaikan tangannya.

"Eh anjay, kita bukan Om - Om keles, btw luh pasti Sebasuchan Mikaerisu," kata Pain.

"Iya Om, wah ternyata saya terkenal."

"Iya terkenal, terkenal gobloknya," ucap Deidara meremehkan iblis.

"Eh njir... gue gak goblok-goblok amat kale, siapa yang nyebarin gosip gue goblok?" tanya Sebasuchan pada semua Akatsuki.

Seluruh Akatsuki langsung nunjuk ke arah kakek legend, kakek Sugiono *Readers : "CUT!!!"*. Ralat, maksud Naori kakek legend yang lain, Mbah Taker.

"Eh njir!!! Ngapain luh Om nyebarin gosip gue goblok! Ane gak ada salah sama Om juga."

"Luh mang goblok njay," balas Undertaker dengan santainya.

"Njay, kalo ane goblok, apa buktinya?"

"Eh GOMOS!!! Kalo gak dodol ngapain luh menampakkan diri njir! Biasanyakan luh sembunyi tahan lama! Nih sama manusia aja kalah! Hyhyhy iblis GOMOS," Undertaker ngatain Sebasuchan gomos. Adakah yang tau pemirsa apa itu gomos? Gomos adalah singkatan dari goblok maksimal.

"Ane lagi pingin nunjukkin diri Om, soalnya gue lagi trend di sekolah ini, dan juga anekan hot, trendy, modis, awesome, terus juga anekan banyak dipuja di sekolah ini," Sebastian kumat narsisnya saudara-saudara.

"Anjir hyhyhy, hanya orang veak yang mau nyembah luh hyhyhy," ucap Undertaker.

"Berarti si Pain peak dong Om, dia setiap hari nyembah-nyembah saya sambil nangis sama sujud-sujud nista minta dijadiin playboy kelas cumi-cumi yang dengan mudahnya mainin hati cewek, dan dia juga minta jadi orang terkuat sepanjang sejarah Om."

Semua langsung natap ke Pain dengan nista.

"Eh anjir luh iblis! Bukan ngabulin permintaan ane, eh malah aib ane dibuka semua!"

"Pfft... makanya jangan sesat dengan nyembah aje Om."

"Hmm... Sebasuchan, kau mau ngapain?" tanya Itachi pada Sebasuchan.

"Ano Om, ane ingin melihat soal buatan kalian Om, cuma lihat-lihat, siapa tau juga bisa bantu Om."

"Ok deh... kalo luh mau bantu kita-kita ya udah, malah bagus," ujar Pain.

"Sip Om."

Akhirnya 2 makhluk halus dan Akatsuki serta Team Taka masuk ke dalam ruang rapat. Mereka duduk seperti biasa kecuali Sebasuchan Mikaerisu.

"Jadi apa kalian sudah mengerjakan apa yang ane perintahkan?" tanya Pain pada semuanya.

"Emang luh merintahin apaan njeng? Demi Dewa Jashin, jadi orang merintah mulu njay."

"Wee jangan bilang luh lupa njay!"

"Demi DJ, emang gue lupa.... luh merintahin apaan njay?"

"Eh anjay! Gue merintahin luh semua membuat soal buat ujian! Gak luh kerjakan?! Mending mati aja luh?! The Fak! Btw selain Hidan siapa yang blom buat soal?!"

Semua yang ada di sana langsung mengangkat tangan kecuali Konan, Itachi, Sasuke, dan Undertaker. Karena Sebas kuker, dia juga ikutan angkat tangan tanpa tau alasannya apa.

"Njay, mati aja luh semua," ucap Pain lemes sambil nunduk-nunduk.

"Sabar Pain," ucap Konan.

"Nih gak bisa sabar Yang, ya udah gini aja, yang blom buat soal, buat soalnya sekarang! Pokoknya siang ini harus dikumpulin! Kalo gak, gue bunuh luh semua!" Pain mulai menampakkan sisi kelamnya bung.

"Eh njir ketua jadi sadis!"

"Ane takut coeg!"

"Woi udah-udah, sekarang kerjakan itu! Kalo gak you will die!"

"Yaiks!"

Semua Akatsuki langsung ngebuat soal di kertas kosong. Sebasuchan juga mbuat. Inimah iblis legend ya mbuatnya cepet juga banyak.

Beberapa jam kemudian.

"Semuanya, kumpulkan seadanya!"

"Njay Pain, ane baru buat 1 soal."

"Njay... gak duli! Pokoknya kumpulkan, mau ane print sekalian kunci jawabannya."

"Kunci jawaban?" ucap Sebas tiba-tiba.

"Napa?" tanya Pain.

"Gini ya ketua yang dodol, yang baru buat 1 soal suruh buat soal lagi, soal ngeprint ane aja bisa, pokoknya leader terima aja hasilnya, memang ini mau diprint sampai berapa?"

"Hmmm.... paling untuk 15 siswa, kelasnya Bocah Phantomhive sama 1 kelas yang lain."

"Siap..."

Beberapa waktu kemudian, semuanya sudah ngumpulin soalnya ke Sebas. Sebas langsung lari ke mansion Phantomhive untuk ngeprint. Jarak mansion ke Akatsuki High School kira-kira 10.000 km, niat amat ya lari dalam jarak segitu. Lalu dia ngeprint secepat-cepatnya. Sebas langsung ngetik soal yang ditulis Akatsuki dengan kecepatan ala iblis. Lalu Sebas memanipulasi mesin printnya biar ngeprintnya cepet *readers : "emang bisa?", Naori : "bisa lah, kan ane yang mbuat gitu", Sebastian : "Jika pelayan Phantomhive tidak bisa melakukannya, maka apa yang akan terjadi?", Naori : "jangan tanya ane, ane kagak tau", Sebastian : "njay itu kalimat tanya retoris, kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban", Naori : "luh kalo mau nerangin pelajaran Bahasa Indonesia jangan di sini, udah sono pergi, lanjut ngeprint", Sebastian : "anjay diusir!"*.

Ok back to the story, setelah semuanya diprint, Sebastian langsung nyalin kunci jawaban di kertas. Lalu dia balik ke Akatsuki High School.

"Ini semuanya ketua gomos," ucap Sebastian sambil menyerahkan berbendel-bendel soal.

"Anjay luh! Ngetik dan ngeprint semua ini cuma dalam waktu 2 menit? Cepet amat :v, luh gunain cara apa njay?" kata Pain keheranan yang sudah melihat Sebastian balik ke situ dalamwaktu sangat singkat.

"Itu jangan ditanya kamvret leader, pokoknya terima beres."

"Ok makasih :v"

"Btw saya pamit dulu."

Setelah itu Sebastian balik ke kamarnya. Tampak Ciel lagi berdiri sambil sedakep. Ciel udah nungguin dari tadi.

"Luh darimana aja njay? Lama amat!" semprot Ciel begitu melihat Sebastian datang.

"Maafkan hamba Bocchan, saya pergi mencari kunci jawaban, dan btw Bocchan, ada beberapa soal ujian dari saya."

"Wih mana-mana lihat! Btw soal luh gak susahkan?" Ciel langsung antusias mendengar kata kunci jawaban.

"Tentu saja tidak Bocchan, bahkan Bocchan tidak perlu mempelajari soal saya pasti bisa mengerjakannya," ucap Sebastian sambil menyerahkan kunci jawaban ke Ciel.

Ciel membaca-baca soalnya. Dia membaca dengan sangat serius.

"Anjay, kunci jawaban macam apa ini, btw soal yang luh buat mudah amat :v," komen Ciel setelah membaca kunci jawaban.

"Tentu saja Bocchan."

"Ya Sebastian, untuk ujian sekolah kali ini, jadikan nilaiku paling tinggi diantara yang lain," ucap Ciel sambil menyeringai licik.

"Yes my Lord," ucap Sebastian sambil menunduk hormat.

Setelah itu dapat kita lihat Ciel dan Sebastian di kamarnya dengan tenang. Para shinigami ternyata juga gak belajar. Terlihat semua siswa santai saja. Karena semua tahu bahwa soalnya pasti gak bermutu.

Hai minna... akhirnya Naori update lagi. Maafin lama update, karena Naori minggu-minggu ini banyak ulhar. Tolong dimaklumi ya minna. Btw maaf part ini gaje sanget. Terus nantikan part berikutnya dan jangan lupa vommentnya. Sampai jumpa lagi.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top