Bintang Tamu dan Pengumuman
Ini chapter spesial btw 😃😃 karena ada bintang tamu.
Ada disclaimer tambahan, yaitu Nasu Kinoko dan Takeuchi Takashi.
Ratingnya masih sama.
Baiklah... mari kita mulai ceritanya.
Happy reading.
Pagi ini murid berkumpul di tempat yang di sebut aula oleh Akatsuki. Mereka semua menantikan hasil pengumuman. Ada yang cemas, ada yang biasa saja, ada yang salto, ada yang ngiler, ada yang ayan alias epilepsi sampai berbusa.
Pain maju ke depan dan memegang microphone.
"Ohayou Minna!!!"
Semua murid celingukan, kecuali sang bangsawan, Iblis lucknut, dan trio shinigami.
"Ohayou apaan?"
"Ohayou itu merk snack cuy!"
"Oh kepsek mau bagi-bagi makanan? Wah kepsek habis mendapat hidayah pasti."
"Semoga saja gak PHP, di sini bilang Ohayou entar ngasihnya L*ys."
"Eh kamvret, L*ys lebih enak!"
"Lebih enak lagi Ktela!"
"Enak kutidaksuka!"
Dan akhirnya semua murid mendebatkan merk-merk chiki. Sungguh tidak bermanfaat sekali.
"Woi! Gue bukan mau ngasih chiki buat kalian! Orang gue beli chiki buat diri sendiri aja gak mampu!" kata-kata ini menunjukkan kalau Pain memang miskin *dishinra tensei*.
"Lah terus?"
"Ohayou itu sapaan selamat pagi dalam bahasa Jepang! Kalian ini orang mana sampe gak tau?!"
Tiba-tiba seorang murid bernama Paimin sudah ada di sebelah Pain. Dia langsung salto sambil nyanyi. Nyanyinya pake nada iklan Sakatonik ABC.
"Aku anak Indonesia! Gak sehat dan ga waras! Karena ibu memberi! Obat klinik Tong Fang! A untuk muka dan monyet! B untuk para jones! C untuk orang yang sarap! D untuk anjing yang rabies! Obat klinik Tong Fang!"
Semuanya langsung sweatdrop melihatnya.
"Beri tepuk tangan yang meriah atas kestresannya," ucap Pain sambil tepuk tangan diikuti yang lain.
Paimin hanya senyum-senyum stres melihat Pain. Pain merasa ngeri sendiri.
"Udah sono! Kembali ke tempat duduk!" perintah Pain.
"Lah nggak dikasih chiki?" tanya si Paimin.
"Nggak kali, siapa juga mau ngasih?! Udah sono!" ucap Pain sambil menendang bokong Paimin sampai Paimin terbang ke luar angkasa.
"Mpoz rasain! Baik, kita mulai acaranya, baik sebelum pengumuman, akan ada orang yang memberikan motivasi kepada murid-murid sekalian karena akan lulus."
"Heh siapa?!"
"Mari kita sambut, Vang Gilgamesh dari fandom sebelah!"
Hening...
Krik krik krik
Gak ada yang masuk.
"Njer... tepuk tangan dulu kali ya biar masuk," ucap Pain sambil tepuk tangan diikuti muridnya.
PROK PROK PROK
Belum ada yang masuk juga.
"Tuh orang kemana, tadi udah ada di balik panggung... ah masa nyasar," ucap Pain sambil jalan.
Tiba-tiba terlihat orang berambut pirang bermata merah kayak setan *digampar* berlari memasuki panggung dikejar Deidara. Diketahui orang itu adalah Gilgamesh.
Gilgamesh langsung berdiri di belakang Pain. Lalu, kejaran Deidara terhenti di depan Pain.
"Ada apa ini?!" tanya Pain marah.
"Dia ingin menodaiku Pain, takut..." ucap Gilgamesh.
"Tamvanku kau tidak boleh kabur! Kau adalah milikku!" ucap Deidara.
"Daku bukan milik Anda kali! Anda tidak berhak memiliki saya," ucap Gilgamesh lalu berlari.
"Tunggu a-" Deidara hendak mengejar lagi tapi tangannya sudah ditahan oleh Pain. Cieee so sweet *dibom*.
"Napa sih Pain?!" tanya Deidara dengan nada marah.
"Kau akan kuhukum membersihkan wc, tidak boleh menolak!"
"Tapi-"
"Sudah kubilang tidak boleh menolak!"
"Ya sudahlah," ucap Deidara sambil keluar panggung dan menuju ke wc buluk Akatsuki.
"Mpoz luh Mpoz!" ucap Gilgamesh yang ada di pojok ruangan.
Setelah Deidara pergi, Gilgamesh naik ke atas panggung lagi.
"Nah inilah dia, Abang Gil dari fandom sebelah!" sambut Pain.
"Eh Pain kamvret, manggilnya ngehormatin dikit napa, gue ini bukan makhluk sembarangan loh!" protes Gilgamesh.
"Iya-iya maaf-maaf, soalnya luh orangnya agak kamvret sih," ucap Pain yang langsung mendapat tatapan tajam dari Gilgamesh.
"Eh sorry lagi, ane ulangin deh... jadi inilah dia Gilgamesh dari fandom sebelah! Berikan tepuk tangan!"
"Kyaaa ganteng!"
"Tamvannya!"
PROK PROK PROK
Kita lihat sisi shinigami sejenak.
"Eh Will, dia genteng ya?" ucap Grell.
"He genteng?"
"Maksudku ganteng Will, kuingin memegang tangannya itu," ucap Grell dengan background bunga bangkai.
"Jangan bikin masalah di saat seperti ini Grell," William mengingatkan.
"Will cemburu yah? Ngaku aja..." ucap Grell yang langsung mendapat tabokan dari William.
"Aibk is tydacs syudi cembokut syama myakhluk macyam dya," ucap William mode stres.
"Njer senpai kumat," ucap Ronald yang berada di pojokan.
"Kalo kau tidak cemburu biarkanlah aku bebas," ucap Grell dengan tatapan penuh harapan.
"Itu semua terserah ente."
"Bagus Will..."
"Wee senpai.."
Kita kembali ke Gilgamesh dan Pain. Pain menyerahkan microphone ke Gilgamesh dan turun dari panggung.
Terlihat Grell yang kumat. Dia maju ke panggung dan mendekati Gilgamesh. Murid perempuan menatap Grell iri.
Gilgamesh menatap Grell dengan ekspresi heran penuh tanda tanya. Grell memutari Gilgamesh dengan gajenya.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Gilgamesh.
"Aku hanya ingin mentap wajahmu yang tamvan."
"ANJER BANCI!!!" teriak Gilgamesh menggema di seluruh ruangan.
Grell maju dan Gilgamesh semakin mundur.
"Btw nama kita serasi, sama-sama berawalan G," ucap Grell.
"Gak duli amat," ucap Gilgamesh dengan nada nista.
"Njer..."
Tak sengaja, Grell terpeleset dan badannya jatuh menimpa Gilgamesh. Gilgamesh jadi ikut jatuh dan badannya ada di bawah Grell.
Adegan tersebut berlangsung selama 1 detik 2 detik 3 detik.
"Njer... gue berhasil disentuh banci, KYAAA!!! Najis!!! Badanku masih yang suci kaka... Kyaa!!!"
Gilgamesh pun mendorong Grell ke atas dan langsung berdiri.
"Kurang ajar Grell... nanti nilai ujianmu gue minus satu!" ucap Pain.
"Ga duli ah sensei."
"Peringkat luh turun?"
"Ga duli juga sensei..."
"Oh ya udah, ntar w turunin nilai mpoz luh," ucap Pain sambil menendang bokong Grell.
Grell terbang dan jatuh tepat di depan William tapi nampaknya William sangat tidak peduli. Grell bangkit kembali dan mulai ngoceh ga jelas bak burung beo.
"Will jahat ih, masa nggak mau nolongin aku ih."
"Sudi amat nolongin banci laknat penuh dosa macam luh! Aink is tydacs syudi!"
"Anjer!"
"Syudah-syudah, jangan berteman," ucap Pain melerai mereka.
Grell kembali ke posisi semula.
"Baik, Abang Gil silahkan memberi motivasi," ucap Pain kepada Gilgamesh(um).
"Baik, di sini saya akan memberi motivasi kepada kalian semua."
"YAA GANTENG!!!"
"Kita mulai saja, kita lihat di zaman sekarang banyak anak-anak yang mungkin menganggap dirinya dewasa padahal masih bocah," ucap Gilgamesh pedas.
"Ne?!"
"Jadi, karena mereka menganggap dirinya sudah dewasa, mereka jadi suka melakukan hal yang tidak pantas, seperti membaca komik yang jelas-jelas ratingnya 18+, sungguh miris."
Tiba-tiba Matsuri mengacungkan jarinya.
"Ya ada apa orang jelek?" Gilgamesh mulai menghina kawan.
"Kalo misal kita melakukan hal itu?"
"Misal?"
"Saya sering melakukan yuri dengan Sari," ucapan Matsuri ini berhasil membuat Sari menabok Matsuri.
"ASTAGA TOBATLAH NAK! HIDUPMU BENTAR LAGI BERAKHIR! TURUT BERDUKA CITA ATAS NASIB KAMU MZ!" ucap Gil.
"Lahh...."
"Jadi gini ya, seumuran remaja kalian ini, jangan melakukan hal-hal seperti itu, kalo masa depanmu ancur mpozzz Luh!"
"Masa depan ancur malah bagus dong! Keren bin anti mainstream!" ucap Paimin yang langsung dapat lemparan microphone dari Bang Gilgamesh.
"Sudahlah, ndak ada gunanya mberi motivasi ke murid-murid sarap seperti mereka," ucap Gilgamesh sambil berjalan meninggalkan mereka semua dengan backsound "Ouhhh....". Murid-murid cuma menatap miris Gilgamesh.
Tiba-tiba Grell langsung berlari ke arah Gilgamesh dengan sangat dramatis. Tentunya ada backsoundnya.
Diputar aja lagunya. Biar baper.
Grell memeluk Gilgamesh dari belakang. Gilgamesh langsung merinding lalu melemparkan Grell ke angkasanya.
"Mpozzz Luh! Mati aja Luh di angkasa!" Gilgamesh nyumpahin Grell dan pergi.
Pain mengambil microphone.
"Baik minna... waktunya pengumuman nilai!!! Saya cuma mengumumkan lima besar sekolah!!!"
"Yosh!!!"
"Jadi peringkat satu tahun ini adalah...."
"???"
"Adalah...." Pain mulai mendramatisir suasana.
"???"
"Adalah... Ciel Phantomhive dengan nilai 100."
Semua langsung bengong kecuali 3 shinigami plus 1 iblis dan Ciel sendiri.
"Peringkat kedua... diduduki 2 orang... yaitu Sebastian Michaelis dan William T Spears dengan nilai 99,75"
Yang disebutkan langsung saling menatap dengan sinis.
"Peringkat ketiga sebenarnya Grell Sutcliff tapi karena tadi tidak sopan ke bintang tamu, jadi nilainya gue minus 1, pada akhirnya peringkat ketiga jatuh pada Ronald Knox, dengan nilai 98,50."
"ANJER!!!" Grell misuh.
"Yes... Sutcliff senpai kalah taruhan..." ucap Ronald yang ternyata taruhan sama Grell, yang kalah harus masuk selokan.
"Ya lah.. lagipula gue dah kebal masuk selokan," ucap Grell.
"Pfft mpozzz..."
"Peringkat keempat diduduki Grell Sutcliff dengan 97,75 yang awalnya 98,75... karena diminus jadi 97,75."
"Argh..."
"Peringkat 5 ada dua orang yaitu Matsuri dan Sari dengan nilai 69."
"Yeee 69!!!" ucap Matsuri dan Sari barengan.
"Baik, sekian pengumumannya, silahkan kembali ke asrama."
Semua murid kembali ke asrama masing-masing. Melanjutkan aktifitasnya masing-masing.
Yo minna... akhirnya Naori update.
Kalo garing maafkan.
Btw makasih untuk RizqFaa yang sudah memberi ide untuk bintang tamu.
Jangan lupa nantikan kelanjutannya dan jangan lupa pula untuk vomments.
Sampai jumpa di chapter berikutnya.
Salam damai dan salam cool person dari Naori😎.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top