Beban yang ia simpan selama bertahun-tahun sudah ia salurkan sedikit demi sedikit kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan cara ... menyakitinya.

"Maafkan jika selama ini sudah menyakitimu dan yang lainnya. Maaf ... maaf jika perlakuanku terlalu kasar padamu."

Anton meraih tangan kedua wanita yang kini telah kehilangan kedua kaki dan matanya.

"Aku akan melakukannya dengan pelan. Naya sangat suka daging kalian, jadi kumohon, makanlah dengan baik agar stok makanan kami tak habis-habis."

"Jangan sakiti kami, bebaskan kami!" teriak Ani dan wanita satunya lagi.

"Sudah kukatakan 'kan, aku masih membutuhkan daging kalian."

"Bunuh saja aku kalau begitu! Cukup kau membuatku menderita."

"Ada saatnya sayang!"