Part 19
Naya duduk di sebuah kafe dengan
earphone di telinganya. Detuman-detuman musik itu menemani kesendirian gadis remaja itu. Sejak duapuluh lima menit yang lalu ia berada di kafe itu, hanya meminum secangkir latte dengan sepotong cake favoritnya.
Naya berdiri. Meletakkan beberapa lembar uang biru di sana. Ia melenggang keluar dari tempat yang sungguh membuatnya bosan.
Naya berjalan di sepanjang trotoar. Banyak sekali pedangan kaki lima yang sepertinya tak kapok-kapok bila ada razia. Mengambil jalan pelajan kaki itu hal yang tak wajar.
Tak jauh dari tempatnya di sana, Naya melihat sesosok pria jangkung dengan tinggi sekitaran 182 cm. Pria itu menggunakan setelan kaos putih dan celana jeans biru navi. Tangan pria itu menggenggam tangan seorang ... wanita?
Naya meremas sendiri buku jarinya. Matanya melotot merah, tak menyangka jika pria di sana ... selingkuh!
Tak ingin mencari masalah di tempat umum, Naya memilih mengawasi mereka dari jarak yang cukup jauh. Matanya bak elang yang sedang mengawasi mangsanya. Naya sungguh marah. Bagaimana bisa ia di perlakukan seperti itu.
Dada Naya naik turun, napasnya memburu. Remasan tangannya semakin kuat sehingga membuat telapak tangan itu robek dan mengeluarkan darah segar akibat kukunya yang agak runcing dan panjang.
Emosi telah menguasai dirinya. Naya mengikuti langkah dua manusia itu. Ia harus mencari tahu siapa wanita itu sebenarnya. Apa kelebihannya? Apa dia aktris?
Sesekali Naya bersembunyi saat pria itu berbalik. Ia melanjutkan langkahnya lagi saat mereka kembali berjalan.
Resto. Itu tempat tujuan kedua manusia itu. Mata Naya membendung air mata saat tak sengaja ia menangkap momen di mana pria itu saling menautkan diri satu sama lain.
"Sial!"
"Ternyata seperti itu caramu? Tunggu saja, akan kuperlihatkan permainan yang sesungguhnya."
Naya memilih pergi dari tempat itu sambil menghapus air matanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top