7.
"Kenapa packing, mau pergi keluar kota. Sini aku yang beresin! "Jiyo ingin mengambil alih namun ditahan Ryo. Kalau Ryo yang mau pergi pasti Jiyo juga ikutan repot, beresin keperluan Ryo dari yang terkecil sampai bawain bekal yang biasa dimakan Ryo. Jiyo itu sangat telaten untuk itu Ryo semakin hari semakin cinta pada Jiyo.
"Sudahlah sayang hmmm, besok kita ke Hokkaido kamu harus istirahat. "Ryo kini ngecup kening Jiyo dan menyuruh Jiyo untuk lekas istirahat biar dia saja yang packing. Karena besok perjalanan jauh dan harus ekstra tenaga. Ryo juga tahu Jiyo itu rada bandel kalau masalah istirahat walau dia gak rewel amat tentang masalah makanan tapi malah buat Ryo khawatir. Jiyo terlalu mandiri jadi Ryo juga harus ekstra memperhatikannya. Kalau meleng dikit ya kayak kejadian yogurt kemarin. Gak pulang pulang, lupa bawa handphone bahkan ngobrol ma pria lain. Heeee Ryo cemburu walau yang bersama Jiyo hanyalah Kinos.
"Ke Hokkaido? "Jiyo heran kenapa tiba tiba Ryo ingin ke Hokkaido. Padahal dia belum membahasnya dengan Ryo. Moment tahunan itu sangat diinginkan Jiyo tapi karena tahun lalu dia masih depresi hebat jadi hal itu tidak terfikirkan olehnya. Dan kesempatan ini sangat diinginkan Jiyo tapi tak disangka Ryo juga ingin kesana jadi Jiyo senang.
"Aku menemukan ini dan karena mungkin kita hanya kebagian dua hari untuk menikmati suasana rumah besar disana kamu harus istirahat biar gak sakit. "Ryo kini memasang selimut untuk Jiyo. Mata Jiyo mulai bekaca ia hendak menangis, dia senang karena Ryo begitu mencintainya.
"Sudah istirahat ya jangan menangis nanti babynya juga ikutan sedih ! "Ryo kini ngecup mata Jiyo agar Jiyo gak jadi menangis, mengusap punggung Jiyo agar lebih nyaman untuk tidur. Setelah mendengar suara nafas Jiyo yang teratur Ryopun kini melanjutakn packing dan memerintahkan maid untuk membantu packing Ryu karena besok Ryu juga diajak. Dirumah gak ada yang jagain Nakami udah mau mulai kerja.
......
Keesokan paginya, rumah tengah heboh karena Ryu menangis terus dia tidak mau ikut dan maunya bersama Nakami dan membuat kesal Ryo karena tidak mau ketinggalan pesawat kalau Ryu terus terusan rewel.
"Ryu ikut papah gak, kalau enggak papah tinggal sama appa. Ryu dirumah bersama paman! "Ancam Ryo. Dia udah benar benar kesal, Ryu terus menangis dan gak mau dipegang maunya tetap sama pamannya. Dan mulai menendang nendang appanya ketika Jiyo ingin gendong Ryu yang tambah bikin marah Ryo. Karena gak mau baby diperut Jiyo terluka.
"Huwaaaaa"Ryu terus menangis histeris dan minta gendong Nakami.
"Ryu ikut papah atau ikut paman, papah ketinggalan pesawat kalau Ryu terus terusan menagis hmm! "Nakami mencoba membujuk Ryu. Ryu tak mau pergi tapi juga gak mau ditinggal kan jadi ribet urusannya.
Ting
Ting
Suara klakson Kinos terdengar untuk menjemput Nakami.
"Nah, paman udah dijemput paman kinos. Nakami ikut appa ya? "Jiyo kini mengulurkan tangan dan Ryu pun akhirnya menurut. Sambil sesegukan dan kini Jiyopun menggendong Ryu masuk kedalam mobil.
"Anak pintar"Jiyo yang sabar, membuat Ryo geleng geleng kepala. Kepalanya tadi hampir pecah gegara Ryu rewel kini melihat interaksi keduanya Ryo jadi sedikit lega setidaknya Ryu gak menendang nendang perut Jiyo lagi.
"Hati hati dirumah "Pesan Ryo kepada Nakami dan dibalas tatapan kesal oleh Nakami.
"Aish aku bukan anak kecil lagi! "Gerutu Nakami dan kini dibantu jalan sama Kinos. Sebenarnya tidak ada yang patah namun bengkaknya sampe membiru jadi sulit sembuhnya.
Ryo kini berangkat menuju Hokkaido untuk liburan sedangkan kini Nakami dan kinos sudah siap berangkat menuju kliniknya Nakami.
"Pasang sabuk pengamannya"Kinos mengingatkan.
"Iya..
.......
Menyusuri jalanan Tokyo yang ramai sampailah diklinik Nakami dan Kinos pun membantu sampai diruangan Nakami.
"Terimakasih"Nakami tersenyum. Kearah Kinos yang membuat Kinos memerah.
"Sama sama jadi aku jemput jam berapa? "Tanya Kinos canggung.
"Nanti aku kabari"Nakami tersenyum kembali.
Dan Kinos memilih segera pergi daripada dia sulit untuk mencerna perasaannya. Masih galau antara Nakami seperti pria atau wanita yang disukainya.
"Oh iya, aku tidak akan bisa hamil kayak Jiyo apa kamu keberatan? "Nakami kini berdiri dan menghampiri Kinos, Kinos pun langsung berbalik dan berhadapan dengan Nakami. Bingung kenapa Nakami tiba tiba membahas tentang itu.
"A.... Apa? "Kinos bingung dan menatap Nakami dengan segudang pertanyaan.
"Yach kalau aku nanti tidak hamil apa kamu keberatan? " Nakami mencoba memperjelasnya.
"Aku tidak akan menuntutmu!"Kinos mengucapkannya dengan tegas. Dan Nakami pun tersenyum kearah Kinos.
"Aku mencintaimu" Ucapan Nakami membuat Kinos memantung, seharusnya dia yang mengucapkannya terlebih dahulu tapi dia terlanjur tenggelam dalam keraguannya.
"Aku bisa memanjangkan rambut untukmu tapi tidak untuk memakai gaun kembali."Nakami serius, karena semalam Jiyo memberitahukan keluh kesah Kinos, Nakami juga mencintai Kinos tapi kalau menunggu Kinos akan lama untuk jadiannya. Kinos pun tak memberitahunya apa masalahnya.
"Jiyo memberitahumu? "Tanya Kinos dan Nakami pun mengangguk. Kinos harus berterimakasih pada Jiyo karena membantunya. Walau Kinos tidak meminta tapi Jiyo punya inisiatif untuk membantunya.
"Jangan salahkan Jiyo, maaf karena membuatmu bingung. "Nakami serius dan menatap mata Kinos yang masih canggung.
"Aku yang harusnya mengungkapkan cinta untuk pertama kali bukannya kamu" Lalu Kinos pun menatap mata Nakami. Memegang kedua tangannya dan mengungkapkan isi hatinya.
"Kita menikah saja! "Karena Kinos merasa Nakami mendahuluinya untuk mengatakan cinta maka Kinos ingin mendahului melamar Nakami.
"Ha..... "Nakami kaget, bukan ini yang sebenarnya ia inginkan. Pacaran dulu aja tapi karena Kinos serius Nakami pun mulai memikirkannya.
"Kita menikah saja? " Kinos kini mencium kilat bibir Nakami dan terlihat Nakami masih melongo. Karena Kinos mengeluarkan surat untuk diajukan ke catatan sipil.
"Apa kamu serius, ini terlalu cepat? "Nakami bingung karena surat surat nya sudah lengkap, Nakami lupa kalau Kinos itu seorang pengacara.
"Aku serius! "Kinos kini menatap mata Nakami.
"Baiklah, tapi aku tak mau ada acara pernikahan cukup makan malam saja bersama anggota keluarga! "Nakami pun menandatangani surat pernikahan itu. Dan Kinos memberikan cincin untuk Nakami.
"Bahkan kamu sudah menyiapkan semuanya? "Nakami heran itu Kinos kok sampe segitunya, surat lengkap bahkan cincin. Mau acara besar pun Nakami yakin Kinos sudah menyewa gedungnya.
"Aku hanya takut kamu tersinggung, aku suka kamu dengan rambut panjang itu tapi aku tak mau jadi egois jadi aku ingin membuat diriku nyaman dulu dan melamarmu! "Alasan Kinos yang membuat Nakami tertawa.
"Seharusnya kamu bilang dari awal? '
Nakami tertawa melihat ekspresi canggungnya Kinos
"Tapi kata Jiyo kamu tak suka atribut perempuan." Kinos mengungkapkan alasannya.
"Yach Jiyo itu terlewat polos, hmmm. Atribut perempuan bukan rambut kan? "Nakami menambahkan dan membuat Kinos lega.
"Aku mencintaimu"Kinos lalu mencium bibir Nakami.
.....
"Yak, aku tinggal beberapa jam kalian menikah dasar! "Gerutu Ryo yang baru sampai di Hokkaido.
"Aku akan menyusul kalian, nikmati liburan disana hmmm. "Nakami mengirim pesan serta fotonya yang baru dari catatan sipil serta cincinnya.
Tbc
Heeee, maaf ya bukan dicepetin atau kayak gimana. Cinta mah cinta cukup dikatakan dan hasilnya itu bonus atau anda belum beruntung bila ditolak. Oke
Mungkin disini gak akan ada konflik berat atau masalah orang ketiga. Hmmm walau mungkin serasa hambar tapi disini akan menceritakan betapa keluarga sangatlah penting.
Disaat anak anak Jiyo nantinya besar.
😊😊😊😊😊😊😊
Maaf typo.....,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top