10.
Hbd Daehan........
Hbd Ryu......
Jiyo dan Ryo sengaja merayakan dihari yang sama dan sekalian pula hemat biaya. Tapi bukan itu masalahnya, tapi emang pas aja ngumpul semua ditahun baru daripada cuman acara makan makan saja. Kemarin kemarin keluarga Kinos baru saja berduka sang papah tutup usia karena sakitnya.
"Hay Jiyo, bagaimana kabarmu? "Sapa Kenny dan kemudian memeluk Jiyo dilanjut Rion juga ingin melepas rindu.
"Baik, lihat diriku kini membengkak semakin bulat saja"Jiyo sedikit memanyunkan bibirnya. Dirinya merasa tubuhnya semakin besar karena gendut. Ryo terlalu memanjakannya dirumah bahkan hal sekecil apapun tidak boleh ia kerjakan. Walau sebenarnya Jiyo suka bandel.
"Itu bukan masalah, dia juga sama waktu beberapa tahun silam! "Suara bariton menggema dan saat menoleh Kean pun datang. Tapi tanpa serta membawa Sean. Yaps, waktu SMU dulu Jiyo emang rada gendutan.
"Maaf baru bisa datang, setelah beberapa kali rencana makan malam" Yaps kini Kinos dan Nakami sudah lima tahun menikah dan Kean baru bisa hadir ke Jepang untuk sekedar makan malam. Kalau Kenny sama Rion mah hoby traveling jadi kapan saja bisa pergi ke Jepang.
Kean sangat sibuk di Eropa mengurus surat perceraian yang alot, hak asuh anak bahkan permintaan Katty yang belibet.
"Iya tidak apa apa, dimana Sean. Kenapa gak ikut? "Tanya Jiyo spontan. Jiyo belum tahu kalau Kean berpisah dengan Katty dan kini keduanya tengah bagi asuh dan kali ini di liburan tahun baru Sean harus bersama Katty.
"Hmmm sama mommynya! "Jawab Kean ala kadarnya dan kini Kinos tengah menepuk bahu Jiyo untuk tidak bertanya lebih lanjut.
"Nikmati makanannya? "Jiyo tersenyum dan kini menggiring Daehan dan Ryu untuk segera tiup lilin.
........
Setelah acara pun usai dan si kecil sudah pada pergi tidur kini para sesepuh tengah berkumpul didepan perapian ruang tengah.
"Pakai selimut"Ryo memberikan selimut pada Jiyo yang sedari tadi meringkuk didepan perapian. Walau semuanya tengah anteng karena hangat hanya Jiyo sendiri yang masih merasa dingin.
Kean hanya bisa menatap mengintimidasi interaksi antara Jiyo dan Ryo.
"Ryo, boleh bicara sebentar dengan Jiyo? "Kean meminta ijin dan kini Jiyo menatap Ryo. Seraya bicara "Jangan Kasih" Jiyo takut. Tapi Ryo tahu mereka perlu bicara setelah beberapa tahun berpisah dan tahu sendirilah perpisahan mereka disaat mereka masih saling mencintai.
"Sayang.... "Jiyo menatap mata Ryo.
"Pergilah, kalau Kean berbuat macam macam teriak"Bisik Ryo yang membuat kekehan kecil keluar dari mulut Jiyo. Kean gak sebrutal itu Ryo, sehingga Jiyo perlu berteriak.
Cup.....
Ryo memberi kecupan dibibir Jiyo, yang ngelihatpun jadi panas dingin.
"Lihat mereka, ishhhh"Kenny iri dan kini Rion memilih memeluk erat pasangannya itu. Sedangkan Nakami tengah sibuk akan ulah Kinos.
"Hentikan atau aku cukur botak rambutku!! "Ancam Nakami karena Kinos terus saja memutar mutar rambut Nakami hingga kusut.
"Awas aja kalo berani! " Ancam Kinos kembali. Karena saat Nakami tak lagi mau memanjangkan rambutnya saat itu pula Kinos berusaha untuk tidak berambisi lagi untuk Nakami. Saling mengasihi dan saling menerima kekurangan dan keinginan pasangan itu lebih utama daripada egois yang pada akhirnya kehilangan yang membuat hati benar benar terluka. Siapa yang disalahkan? Hati yang egois.
"Berani!! 'Nakami beranjak bangun hendak pergi untuk mengambil alat cukur dan Kinos yang tahu akan ancaman itu langsung mengejar Nakami.
"Sayang hentikan!!! Rambut pendek itu sudah cukup mengganggu!! "Kinos teriak mengejar Nakami dan Nakami malah tertawa dan lari kelantai dua.
Kinos kini sudah tak bermasalah dengan obsesinya melihat Nakami dengan pakaian serba minim dan terkesan perempuan. Rambut panjang atau make up. Kinos kini lebih mencintai Nakami apa adanya, tapi setelah mendengar Nakami hendak membotakkan kepalanya itu sungguh membuatnya kesal.
.......
Diteras samping rumah.
"Hey,......"Kean senang Jiyo mau menemuinya sendiri. Dan kini Kean membantu merapikan selimut yang dipakai Jiyo. Jiyo canggung dan hanya bisa tersenyum saja.
"Hey juga..... "Balas Jiyo.
"Kamu makin manis saja. "Kean basa basi. Tapi bukan itu yang sebenarnya ingin ia bicarakan.
"Kean, anak anak suka berantem kalau ditinggal sendiri terlalu lama. "Jiyo beralasan toh itu juga gak masuk akal. Daehan dan Ryu sudah pergi tidur beberapa waktu lalu.
Kean hanya tersenyum melihat tingkah Jiyo yang canggung.
"Jiyo, mungkinkah hubungan kita bisa diperbaiki? "Kean bernafas lelah dan itu sungguh menyakitkan bagi Jiyo.
Masalalu tidak pernah bisa hilang begitu saja. Moment moment yang pernah dilalui bersama sejak pertama kali bertemu, pertama kali berpisah, saat diberi kesempatan bersama lagi dan nyatanya tetap tidak bisa bersama. Bukan tidak adil dan hanya bisa menyalahkan keadaan tapi sebenarnya itulah keadaan yang harus benar benar dilalui.
"Bisa.... "Suara lantang Jiyo langsung membuat Kean menoleh kearahnya. Suara lantang itu juga membuat Ryo yang mendengarnya bergetar. Ryo berfikir apakah Jiyonya berubah? Tapi Ryopun tak bisa berbuat apa apa. Jiyo terlalu banyak terluka, Ryo sudah terlalu bahagia dengan Jiyo bersamanya bahkan sekarang ada Daehan anak kecil yang sangat mirip dengan Jiyo. Wajah khas Koreanya bahkan nyaris tak ada kemiripin dengan Ryo. Ryu pun kalau pergi bersama Daehan tak ada kemiripan. Yang satunya khas Jepang yang satunya cubby Korea.
"Apa kamu akan melepasnya? "Tanya Nakami memegang bahu Ryo, Kinos yang menyaksikannya hanya bisa diam, ini bukan zonanya untuk berkomentar.
"Tidak, Jiyo milikku. Aku yakin Jiyo juga akan memilihku"Ryo yakin, walau episode dimana Jiyo selalu menginginkan Kean sudah tak pernah lagi tapi Ryo juga takut Jiyonya akan memilih cinta pertamanya. Tangannya makin dingin saat melihat interaksi Jiyo dengan Kean yang saling berpelukan.
Semakin dekat dan erat. Bahkan Kean kini menciun kening Jiyo.
Jlepppll, hati Ryo sakit.
Tratak.... Jantung Ryo seakan berhenti nafasnya tersenggal.
Tes.....
Airmata itu menetes, Nakami yang melihatnya pun tak kuasa.
"Aku akan memanggil Jiyo! "Nakami hendak pergi untuk memanggil Jiyo, Nakami gak mau adiknya terluka. Namun Ryo menahannya.
"Biarkan dia dulu kak? "Ryo sangat terluka untuk kali ini.
'Tapi.... "Nakami juga merasa tak kuasa melihat adiknya seperti itu.
"Kak.... "Suara Ryo memelas tapi malah membuat kekehan kecil keluar dari bibir Nakami.
"Tumben kamu ingat kalau aku kakakmu"Nakami menepuk bahu Ryo kembali dan Ryopun sedikit bisa tersenyum.
Baru kali ini Ryo mau memanggil Nakami dengan sebutan kakak.
.........
Kean memeluk Jiyo erat, bahkan sempat mencium keningnya.
"Terimakasih Jiyo"Kean senang untuk hari ini Jiyonya telah baik kepadanya.
"Buat apa, memang inilah yang semestinya. Keadaan kita! "Jiyo sempat tersenyum sembari melepas pelukan Kean.
"Terimakasih buat ciumannya"Kean canggung menyentuh pipi Jiyo.
"Itu kan kamu yang nyuri...... "Jiyo menghapus jejak kecupan itu.
"Dasar,...... Sayang.... "Jiyo memanggil Ryo dan kini Ryopun bergegas menghapus airmatanya dan menghampiri Jiyo.
"Iya.... "Ryo mendekat.
"Tolong kecup disini!! "Perintah Jiyo untuk Ryo mencium dahinya, spontan Ryo cengo dan Kean hanya menyunggingkan bahunya saat Ryo menatap Kean ingin mencari tahu.
"Ke... Kenapa? "Ryo bingung.
"Hapus jejak si pencuri itu!! 'Jiyo mengkerucutkan bibirnya lucu, Kean terbahak bahak. Karena Ryo masih tak tahu kondisinya memilih mengikuti perintah Jiyo saja.
Cup..... Ryo mengecup dahi Jiyo.
"Aku pergi dulu ya, cari aku di Thailand kalau rindu? "Kean pamit. Kean berencana ke Thailand karena disanalah mereka bertemu.
"Ogah...... "Jiyo menimpali.
"Idih jahatnya? "Kean tersenyum dan Ryo masih cengo. Menetralisir kecemburuannya.
"Hati hati kesana jangan sampai diculik trus dibuang di hutan Kalimantan"Jiyo tersenyum.
"Kamu masih mengingatnya? "Kean rindu moment itu.
"Tentu bagaimana tidak, kita kembalu ke Korea tak pake pasport macam teroris. Dan bahkan kamu mengancam membuangku kan? "Jiyo tertawa.
"Ish, Ryo aku pergi dulu. Kamu tahu kan kalau Jiyo itu suka bandel soal kesehatannya. Aku percaya padamu untuk memilih jorokin saja ke jurang kalau dia bandel buat istirahat! "Pesan absurd Kean bikin Jiyo kesal.
"Yak...... "Jiyo berteriak tapi Ryo kini memeluknya dan menciumi punggung leher Jiyo.
Kean pergi untuk berpamitan dengan yang lainnya.
.........
"Sayang.... "Ryo ingin bertanya, tapi dia bingung untuk memulainya untung Jiyo peka. Para uke mah selalu peka.
"Gpp sayang, Kean hanya meminta untuk aku kembali tapi jelas aku punya kalian. Walau kita pernah saling suka bahkan beberapa kali diberi kesempatan untuk kembali. Baik sekarang dimana aku bisa saja kabur dengannya. Tapi aku tahu takdirku itu bersamamu bersama Ryu dan Daehan."Ucap Jiyo lirih membuat hati Ryo tenang.
Ryo memilih menciumi wajah Jiyo tanpa harus bertanya lebih lanjut. Ryo harus yakin kalau Jiyo tak pernah berniat untuk meninggalkannya. Diapun harus menghilangkan prasangka buruk yang sempat terjadi tadi.
"Maafkan aku Jiyo telah ragu, kini aku lebih yakin tak perlu bertanya seberapa besar cintamu yang kamu berikan padaku tapi seberapa besar aku memberikan cintaku padamu. Karena sejatinya itupun akan berimbas padaku. Aku mencintaimu Jiyo" Guman Ryo dalam hati sembari terus mencium bibir Jiyo. Mengulumnya dalam dan Jiyopun membalasnya.
Happy Newyear
Tbc
Maaf typo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top