Chapter 9

Haloo minna~👐 bertemu lagi dengan Author yang gaje ini. Sebelumnya auth berterima kasih sekali kepada para readers yang ingin membaca ffn yang gaje dan absurd ini. Arigatou Gozaimasu *bungkukkin badan🙏

Baiklah minna karena author tidak ingin berbacot ria diawal cerita. Kita langsung ke ceritanya ya. Cuzzzzzsss...
.
.
.
.
.
Lets Reading minna🍃🌸🍒🍅
.
.
.
.

Kau cintaku, milikku, selamanya akan menjadi milikku.
.
.
.
.
.

Kringg...kringg...kringg... (bel pulang sekolah)

"Sakura ayo kita pulang." Ucap Naruto membangunkan Sakura yang tertidur saat pelajaran Iruka-sensei.

"S-sakura-chan?" Hinata pun ikut membangunkan Sakura.

"A-ah! G-gomenn aku tertidur." Ucap Sakura terperanjat dari tidurnya.

"Kau sakit?" Tanya Sasuke datar, namun di suara datarnya itu terdengar rasa khawatir.

"Huh? Tidak kok." Balas Sakura tersenyum.

"D-daijobuka Sakura-chan?" Tanya Hinata sama khawatirnya seperti Sasuke.

"Daijobu ne Hinata-chan." Balas Sakura.

Dan mereka pun berjalan keluar kelas, Sasuke membantu Sakura berjalan karena tadi Sakura sempat linglung hampir jatuh kesandaran tembok.

"Sasuke-kun!~" teriak salah seorang gadis dari arah belakang mereka. Otomatis mereka menengokkan kepala mereka ke arah belakang. Dan ternyata...

"Karin?"

"Kau sedang ap.."

Bruk..

"Shhh aww.." rintih Sakura kesakitan saat Karin mendorongnya ke tembok.

"Upss..maaf aku tidak sengaja." Ucapnya dengan nada meremehkan.

"Apa-apaan kau!" Bentak Sasuke kasar. Dia langsung memegang Sakura kembali.

Sakura menolaknya dengan halus. Kepalanya sedang pusing.

"Sepertinya aku harus pulang dulu, nanti aku akan menyusul ke rumahmu Sasuke. Kalian duluan saja." Ucap Sakura dan dia mulai berjalan ke depan gerbang sekolah.

"Saskeh-kun kau pulang bersamaku saja yah~" ucap Karin dengan manjanya bergelayut di tangan Sasuke.

"Ck. Lepaskan!!" Sasuke menghentakkan tangan Karin kasar. Dan menyusul Sakura.
.
.
.
.
.
Di Tempat Sakura

Saat ini Sakura sedang menunggu bus di halte yang kebetulan dekat sekali dengan sekolahnya.

Sakura memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Dia mendongakkan kepalanya menatap lurus ke atas ke arah gugusan-gugusan awan cerah.

'Mungkin aku terlalu memaksakan diriku.' Batinnya. Dia terus menatap langit yang cerah itu sambil sesekali memegangi kepalanya. Sampai...

Lonely kaze ga fiute
Feeling ki ga siuta yo

Kotae wa doko nimo nai kedo
Call me wakaetteru wa

With You ai wa itsumo
Ataeau mono
FOR YOU~ (Azu-For You)

Terdengar nada dering telepon dari saku roknya. Sakura merogoh kantong roknya mengambil handphonenya dan melihatnya. Dan di layarnya tertera nama 'Sabaku Gaara'. Ya! Itu dari si bungsu Sabaku.

"Moshi-moshi"

[Kau sudah pulang?] Tanya Gaara dari suara sebrang telepon.

"Aku sedang menunggu bus dulu di halte." Balas Sakura.

[Hei..ada apa denganmu? Daijobuka?] Tanya Gaara.

"Daijobu nee, hanya sedikit pusing saja." Balas Sakura.

[Cepat pulang. Minum obatmu dan istirahat!] Ucap- ralat perintah Gaara.

"Baiklah..baiklah.. 'Tuan Cerewet'." Sakura sedikit terkikik.

[Hei apaan ini. Kau memanggilku dengan sebutan 'Tuan Cerewet' apa panggilan 'panda' tidak cukup untukmu?] Ucap Gaara kesal dan mendengus pelan.

"Hahaha Gomen, gomen."

"hmm..Gaara sudah dulu ya. Busnya sudah datang. Ku tutup ya.. Jaa-nee." Dan terdengar suara 'PIP'. Sakura menaikki bus yang sudah tiba di hadapannya ini.
.
.
.
.
.
Skip Time

"Tadaima~"

"Okaeri Saki."

"Kaa-san aku akan kerja kelompok di kediaman Uchiha nanti. Sekarang aku ingin ganti baju dulu." Ucap Sakura.

"Baiklah sayang~" balas sang ibu.

Di Kamar Sakura

"Akhhh!! Dimana obatku. Arghh dimana aku menyimpannya." Ucap Sakura meringis sambil memegangi kepalanya dan mencari-cari obatnya.

"Ketemu." Sakura langsung meminum obatnya dengan segelas air putih.

"Aku harus segera bersiap-siap."

Sakura mulai membuka lemari pakaiannya dan memilih baju yang akan dia pakai.
.
.
.
.
Skip Time.

"Kaa-san aku berangkat ya." Teriak Sakura.

"Hati-hati Saki." Balas sang Ibu.
.
.
.
.
Di Kediaman Uchiha

Tingtong...tingtong...

Ceklek (pintu kebuka)

"Hn. Masuklah." Ucap Sasuke mempersilahkan Sakura masuk.

"Haii Saku-chan lama tidak bertemu." Sapa Itachi sambil mengedipkan matanya. Dan Sasuke memberinya deatglare andalannya kepala baka anikinya itu.

"S-saku-chan k-kau.."

"Kawaiii!!!!" Teriak Hinata dan Mikoto memotong ucapan Naruto.

"S-Sakura-chan kau manis sekali." Ucap Mikoto dengan mata berbinar.

Naruto mengangguk setuju.

Bagaimana tidak terlihat manis. Lihat Sakura, dia mengenakan pakaian dress pendek sehari-hari. Dibagian bawahnya dan bagian lengannya tidak terlalu pendek berwarna merah dengan bagian kerahnya berwarna putih ditambah pita berwarna biru awan. Dan bagian rok bawahnya berwarna putih ada gambar cherry dan strawbery nya. Jangan lupakan lipgloss cherry yang ada dibibirnya, mukanya yang natural, rambut yang tergerai bebas, ditambah jepitan bergambar bunga sakura di poni sampingnya. Dan membawa tas ransel kecil untuk menaruh handphone dan dompetnya. Benar-benar terkesan simpel dan manis.

"Ekhm! Jika kalian sudah selesai. Bisakah kita mulai latihannya?" Tanya Sasuke yg mulai bosan.

"Yoshhh ayo kita latihan." Teriak naruto.

"Ck. Jangan berteriak di rumahku." Omel Sasuke.

"Ganbatte!!" Ucap Mikoto memberi semangat kepada 4 remaja itu.
.
.
.
.
.
Di ruang Musik Sasuke

"Ambil bagian kalian masing-masing." Perintah Sasuke.

Naruto mulai memegang drumnya, Sakura dan Hinata memegang biola mereka.(gomen, disini Hinata aku ganti bagiannya jadi main biola seperti sakura) dan Sasuke yang sudah memegang gitarnya.

"Fokus minna!" Teriak Naruto.

Dan mereka memulainya. Sasuke mulai memainkan gitar satu petikkan senar dan disusul dengan petikkan senar yang lainnya dan menghasilkan suara yang enak untuk di dengar. Lalu di susul oleh Sakura dan Hinata yang langsung memainkan biola mereka, menggesekkannya dengan lembut dan berperasaan. Lalu Naruto juga ikut menyusul mereka memainkan drumnya mengikuti irama.

Sasuke mulai masuk ke bagian lagunya dan mereka terus mengikuti iramanya... mulai menikmati alunan lagunya. Ternyata mereka benar-benar serius, bahkan Naruto yang notabenenya tidak bisa serius sekarang menjadi serius.

Di akhir bagian lagu, Sakura dan Hinata memainkan biola mereka dengan lebih pelan dan lembut lagi.

Dan lagu pun selesai....
.
.
.
.
Prokk....prok...prokk..

"Waahhhh kalian benar-benar kombinasi yang sangat pas. Lagunya juga enak sekali di dengarnya." Puji Mikoto yang sedari tadi mengintip mereka latihan.

"Wah wah wah suara otoutouku ternyata bagus juga." Puji Itachi. Kenapa Itachi ada disana juga? Tentu saja diajak oleh Mikoto sang ibu.

Sasuke POV

Akhirnya kami benar-benar lancar latihan hari ini.

Prokkk..prokkk...prokkk....

"Waahhhh kalian benar-benar kombinasi yang sangat pas. Lagunya juga enak sekali di dengarnya." Puji Kaa-san. Tunggu, sejak kapan Kaa-san ada disana? Dan lagi Kaa-san mengajak Itcahi-nii.

"Wah wah wah suara otoutouku ternyata bagus juga." Cih kau baru tau suaraku bagus. Pikirku.

"Kenapa kalian ada disini?" Tanyaku pada kaa-san dan juga Baka anikiku.

"Aku hanya diajak oleh kaa-san saja kok." Ucap Itachi.

"Kok kaa-san sih yang di salahkan Itachi-kun." Balas Kaa-sanku.

"Yasudah deh Kaa-san ke dapur saja menyiapkan minuman dan cemilan untuk kalian." Lanjut Kaa-san dan kaa-san pun pergi ke dapur.

"Apa aku boleh disini? Aku ingin bersama Sakura-chan." Ucap Itachi dengan mata memohon. Cih jelek sekali dia. Ejekku dalam batin.

"Tidak. Cepat sana pergi!" Ku usir dia.

"Uhhh... Sasu-chan jahat."
.
.
.
.
"Hahhhh... akhirnya selesai juga!" Teriak Naruto.

"Sudah ke-sekian kalinya kau berteriak dobe." Ucapku datar.

"Biarkan saja teme, aku senang akhirnya selesai juga. Latihan kita berjalan lancar." Balasnya.

Kami sedang duduk sambil mengobrol, lebih tepatnya si Naruto-dobe saja yang berbicara.

Sakura sedang mengobrol dengan Hinata. Aku penasaran apa yang dibicarakan gadis itu.

Hari ini dia benar-benar cantik, tapi tunggu... mukanya pucat? Apa dia sakit?

Aku bangun dari tempatku dan menuju Sakura.

"Sasuke?"

Aku hanya diam saat dia menyebut namaku. Aku melihat dengan teliti wajahnya. Dan benar, dia kelihatan sedikit pucat.

"Sasuke, ada apa?" Tanyanya. Aku melihat raut wajahnya yang bingung saat kutatap seperti itu.

"Hn. Kau sakit." Ucapku datar.

"E-eh.. tidak." Kulihat dia agak terkejut, namun dia dapat mengontrolnya kembali.

Aku menatapnya datar. Dia juga menatapku datar. Kami masih saling menatap datar satu sama lain.

'Kau sakit'

'Tidak.'

'Sakit.'

'Tidak Sasuke!'

'Hn. Jangan menyembunyikannya dariku Saku.'

'Tau apa kau tentangku?'

'Hn.semuanya.'

Kami masih berbicara lewat tatapan mata. Akhirnya aku memutuskan kontak mata kami.

Setelahnya aku keluar dari ruangan itu.
.
.
.
.
.
Aku menuju ke dapur mencari Kaa-sanku.

"Ne, Kaa-san dimana Kaa-san menyimpan alat termometer?" Tanyaku.

"Ada di laci kamarmu Sasuke. Ada apa?"

"Arigatou Kaa-san." Aku langsung menuju kamarku dan menghiraukan panggilan Kaa-sanku.

Aku membuka laciku dan aku mendapatkannya. Lalu aku turun ke bawah lagi dan menuju ruangan dimana teman-temanku berada.

"Sasuke kau kemana tadi? Tidak baik meninggalkan temanmu di rumahmu sendiri." Oceh Naruto.

Aku menghiraukannya dan terus berjalan ke arah Sakura.

"..?" Dia menatapku bingung.

Aku menunjukkan alat termometer di hadapannya, dan dia terbelalak kaget.

"U-untuk apa Sasuke?" Tanyanya gugup.

"..." aku tidak menjawabnya dan terus mendekatinya.

Aku memasukkan alat itu ke dalam mulutnya. Dan dia hanya menurut saja.

Setelah beberapa menit, dia melepaskannya. Dan aku lihat, suhu badannya agak naik dari suhu normal. Hn.. kau sakit Saku..

"Lihat. Kau sakit." Ucapku datar.

"Yare..yare.. aku hanya sedikit pusing itu saja kok." Ucapnya.

"Sakura-chan sakit? Kenapa tidak bilang saja." Naruto langsung heboh sendiri.

"Ck. Berisik kau dobe." Bentakku.

"Ikut denganku." Aku langsung menarik tangan Sakura dan keluar dari ruangan itu. Tentu saja disusul oleh Naruto dan Hinata juga di belakang.
.
.
.
.
.
"Eh ada apa ini?" Tanya Kaa-sanku yang sedang membawa beberapa minuman dan cemilan.

"Wahhhh... ada makanan!!! Ayo Hinata-chan kita makan cemilan buatan Mikoto Baa-chan pasti sangat enak!!" Teriak Naruto girang.

Aku menarik Sakura ke lantai atas menuju kamarku.

"Duduk." Perintahku. Dan dia langsung duduk.

Aku kebawah untuk mengambil makanan. Sampai tangannya mencegahku.

"K-kau mau ngapain? Kenapa aku dibawa ke sini." Tanyanya. Ku lihat dia ketakutan.

"Hn. Kau istirahat." Dan setelahnya aku langsung turun ke bawah.

Sasuke POV End

Normal POV

Sasuke turun ke bawah dan menuju dapur. Dia mengambil mangkuk dan juga sendok. Lalu dia mengambil sup tomat yang dibuat Kaa-sannya itu, yang kebetulan masih hangat. Dia juga membawa segelas air putih.

Setelah merasa sudah semua, dia naik ke atas dan kembali ke kamarnya.

Ceklek.. pintu kamar terbuka.

"Sasuke."

"Hn. Kaa-san membuat sup tomat, makanlah. Aku akan menyuapimu." Ucap Sasuke.

Dan Sakura Hanya menurut saja.

Sasuke mulai menyuapi Sakura dengan pelan dan hati-hati. Dia meniup pelan sup tomatnya yang masih agak terasa panas, lalu menyuapinya ke dalam mulut Sakura.

Sakura yang di suapi seperti itu berblushing ria, dia tidak bisa mengontrol detak jantungnya.

'Kami-sama.. ada apa ini. Kumohon bantu aku menormalkan detak jantungku.' Batin Sakura memohon kepada Kami-sama.

Saat suapan terakhir pun Sakura masih belum bisa mengontrol detak jantungnya sendiri.

"Istirahatlah." Ucap Sasuke sambil menyelimuti Sakura.

Sakura POV

"Istirahatlah." Ucap Sasuke sambil menyelimutiku.

'Kenapa dia perhatian sekali sih? Aku heran padanya. Dia tidak seperti yang Ino bilang.' Batinku.

"T-tunggu. Kenapa kau menyuruhku untuk istirahat di sini? Aku bisa saja pulang dan istirahat di rumah." Tanyaku kemudian sebelum dia turun kebawah.

Dia hanya diam. Lalu berjalan ke luar dan menutup pintunya.

Aku hanya bisa menghela nafas. Ku telusuri setiap sudut kamar ini. Satu kata untuk kamar ini, yaitu rapih. Jarang sekali anak laki-laki kamarnya serapih ini.

Kamar yang berdominasi biru tua dengan sedikit motif klasik, kingsize nya yang berwarna biru tua juga. Kamar yang tersusun rapih, tataan buku-buku yang rapih. Hmm.. benar-benar kamar yang mencerminkan kepribadiannya.

Aku masih terus asik menelusuri setiap sudut kamar Sasuke. Sampai mataku melihat ke arah bingkai yang dekat di meja belajarnya itu.

Aku bangun dari tempat tidurnya menuju foto bingkai di sana.

Kulihat di foto ada 3 laki-laki dan satu perempuan sedang berfoto bersama. Mereka tampak bahagia dan senang, kecuali gambar anak laki-laki yang berambut darkblue, dia tampak tak senang berfoto bersama mereka.

Aku tersenyum melihatnya, yaa aku memang menyukai anak kecil.

Tapi tunggu.. aku merasa aneh dengan foto ini, terutama pada anak perempuan yang sedang tersenyum manis dan memakai bandana berwarna merah di kepalanya dan juga anak laki-laki yang ada di samping kanannya itu, yang berambut darkblue.

Yang membuatku heran lagi adalah, anak perempuan itu warna rambutnya sama sepertiku, berwarna merah muda.

"Sudah kubilang istirahat." Ah itu suara Sasuke. Aku bahkan sampai tidak tau kalau dia sudah kembali ke kamar ini.

"Apa kau mau memberitahuku siapa saja anak kecil yang ada di foto ini? Aku merasa, aku mengenal mereka." Ucapku penasaran.

"Duduklah dulu. Aku akan memberitahukannya padamu." Ucap Sasuke sambil memegang pergelangan tangan kananku.

"Cepat beritahu aku." Aku merasa tidak sabaran, aku ingin mendengarnya, tapi kepalaku berdenyut kembali.

"Hn. Yang berambut merah ini Haruno Sasori kakakmu, yang berambut hitam dan panjang ini Uchiha Itachi kakakku, --"

Tunggu! Kakak? Itachi-nii? Apa ini kenapa...

Akhhh... kepalaku berdenyut lagi. Sial!!

"-- dan anak laki-laki yang ada di samping kanan anak perempuan itu, yang berambut darkblue adalah aku. Uchiha Sasuke." Kulihat Sasuke menghela nafasnya sebelum melanjutkannya.

"Dan anak perempuan ini adalah kau Sakura. Haruno Sakura." Ucap Sasuke.

Deg...deg...deg...

Apa ini? Pantas saja aku seperti punya hubungan dengan keluarga Uchiha ini. Tapi, kenapa aku tidak mengingatnya. Ayo mengingat Sakura!!

Semakin ku memaksa untuk mengingatnya, semakin berdenyut kepalaku. Aku terus memegangi kepalaku sambil mengingat-ingat kembali ingatannku yang hilang itu.

Apa mungkin Sasuke dan keluarga Uchiha ini ada bagian ingatanku?

Aku benar-benar kesal dengan diriku, kenapa aku tidak bisa mengingatnya. Ayo mengingat Sakura!!!

Sakura POV End
.
.
.
.
.

Sakura tidak sadar bahwa dia sudah memaksa otaknya untuk mengingat ingatannya yang hilang dan dia tidak sadar hidungnya mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

Sasuke yang melihat itu khawatir.

"Sakura! Ada apa?" Tanya Sasuke memegang pundak Sakura. Sakura tidak menyahut panggilan Sasuke, dia masih sibuk untuk mengingatnya.

"Sakura? Ada apa? Jangan membuatku khawatir!!" Sasuke benar-benar panik. Pasalnya hidung Sakura masih mengeluarkan darah dan Sakura juga terus memegangi dan meremas rambutnya.

"Sakura!! Jangan di paksa oke."

"Sakura!! Kumohon jika kau tidak bisa mengingatnya, jangan dipaksa. Sakura kumohon!!" Sasuke terus saja menggoyang-goyangkan pundak Sakura.

Sakura menunduk sambil memegangi kepalanya dan tanpa sadar cairan bening dari matanya membasahi pipinya.

"D-dimana obatku?" Tanya Sakura masih menunduk dan memegangi kepalanya.

Sasuke bingung. Apa mungkin Sakura membawa obatnya di tasnya. Ya mungkin dia membawa obatnya di tas. Pikir Sasuke.

Dia pun mengambil tas Sakura. Dan benar saja, Sakura membawa obatnya.

'Dia..sakit?' Batin Sasuke.

Sasuke langsung memberikan segelas air putih dan memberikan obatnya juga pada Sakura.

Gadis itu membuka obatnya, lalu segera meminumnya. Sasuke menerima kembali gelasnya.

Setelah meminum obatnya, Sakura pingsan saat Sasuke sedang menaruh obat dan gelasnya di atas meja.

"SAKURA!!"
.
.
.
.
.
.
TBC (To Be Continue)
.
.
.
.
.

🌸🌸🌸🍒🍒🍒🍃🍃🍃🍅🍅🍅🌸🌸🌸🍒🍒🍒🍃🍃🍃🍅🍅🍅🌸🌸🌸🍒🍒🍒🍃🍃🍃🍅🍅🍅🌸🌸🌸🍒🍒🍒🍃🍃🍃

Kamus:
* Sensei : Guru
* Daijobuka : apa kau baik-baik saja
* -kun : embel-embel untuk panggilan laki-laki biar terlihat akrab dan biasanya terdapat di nama belakang ketika memanggil namanya. Misalnya 'Sasuke-kun'.
* -chan : embel-embel untuk panggilan perempuan sama seperti surfix '-kun' biasanya terdapat di nama belakang. Misalnya 'Sakura-chan' 'Hinata-chan'.
* Kawaii : manis, imut, lucu, cantik.
* Kaa-san : ibu
* Baka Aniki : kakak bodoh.
* otoutou : panggilan itu adik laki-laki.
* Tadaima : aku pulang
* Okaeri : selamat datang
* Moshi-Moshi : halo.
* Gomenn : maaf
* Yare, yare : baiklah, baiklah.
* Ganbatte : semangat.
* Baa-san /Baa-chan : bibi.

》》》》》》》》🌸《《《《《《《《

Arigatou Gozaimasu kepada kalian para readers. Thanks you so much💋
Sudah mau membaca cerita ffn-ku yang pertama.

Ini juga berkat dorongan dan semangat dari senior-seniorku. Seperti kak Chalista, Emi, kak Karin, kak Hanare, dan Ayu. aku gk bisa ya nyebutin semuanya😅. Pokoknya senior-seniorku lah. Arigatou Gozaimasu *bungkuk badan🙏*

Do'akan diriku yang sedang menghadapi Ujian Sekolah dan UNBK ya. Semoga aku diberi kelancaran untuk mengerjakan soal-soalnya dan mendapatkan hasil yang terbaik. Do'akan aku ya semuanya.😊
.
.
.
.
Don't forget to voted and comment💕

Jaa-matashite minna👐👐
#SSL🍒🍅
#SasuSaku♡
#Uchiha_Haruno💕
#LoveYouAll...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top