chapter 10
Sebelumnya:
"SAKURA!!!"
.
.
.
.
Warning: typo everywhere :)
Lets reading minna🌸
.
.
.
.
Sebenarnya, ada apa denganmu?
.
.
.
.
.
"SAKURA!!" teriak Sasuke khawatir.
"Ne, Sakuraa bangun!! Saku.." Sasuke terus berusaha membangunkan Sakura dengan menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu.
"Kaa-san!! Nii-san!!" Teriak Sasuke.
Mikoto, Itachi, dan juga Naruto dan Hinata pergi ke kamar Sasuke.
"A-ada apa Sasuke-kun?" Tanya Mikoto.
"Kaa-san cepat telpon dokter. Sakura... sakura pingsan. Aku takut.." Ucap Sasuke terbata-bata, dia takut gadinya kenapa-napa.
Mikoto langsung turun ke bawah untuk menelpon dokter.
"Sebenarnya ada apa Sasuke?" Tanya Itachi.
"A-aku tidak tau.. Saat aku sedang menaruh gelas dan juga obatnya dia tiba-tiba pingsan." Ujar Sasuke yang masih setia membangunkan Sakura.
"Obat?" Itachi bingung. Pasalnya Sasori tidak pernah memberitahunya jika Sakura sakit dan harus minum obat.
"S-sasuke-kun h-hidung Sakura-chan berdarah." Ucap Hinata menunjuk ke arah hidung Sakura.
Itachi dan Naruto langsung mengikut arah yang di tunjuk Hinata.
"I-Itachi-nii cepat sumbat pakai tissu, agar darahnya berhenti." Ucap Naruto panik. Itachi langsung mengambil tissu dan menyumbatnya.
"Mari dokter silahkan di periksa." Ucap Mikoto yang sudah kembali dan membawa dokter.
"Baiklah saya periksa." Ucap Dokter itu.
Dokter pun mengeluarkan teleskopnya dan mulai memeriksa Sakura.
"Dia hanya kecapean. Sebelumnya apa dia pernah mengalami kecelakaan?" Tanya dokter.
"Iya dia pernah mengalami kecelakaan saat dia kecil." Balas Itachi.
"Hmm.. kalian jangan memaksanya untuk mengingat ingatannya. Jika tidak, dia akan ngedrop seperti sekarang." Jelas dokter.
"Apa dia sudah pernah dikasih obat oleh dokternya?" Tanya dokter.
"Sudah. Obatnya ada di meja." Saut Sasuke.
"Baiklah, saya akan mengasih obat antibiotiknya saja." Ucap sang dokter dan memberikan resepnya kepada Mikoto.
Mikoto mengantarkan dokter sampai pintu gerbang.
.
.
.
.
Sasuke masih terus mengamati wajah Sakura. Jari-jarinya mengusap pelan pipi Sakura yang sempat basah karena menangis.
"Sasuke kami pulang dulu ya. Aku harus mengantarkan Hinata-chan." Ucap Naruto.
"Hn."
Hanya ada Sasuke dan Sakura di kamarnya. Sasuke masih setia di samping gadisnya itu.
"Kumohon buka matamu." Ucap Sasuke memohon sambil menautkan jari-jari tangannya dengan jari-jari tangan Sakura.
.
.
.
.
.
Sakura POV
Di alam bawah sadar Sakura
D-dimana ini? Kenapa aku disini.
Kenapa disini gelap sekali. Seseorang tolong aku...
"Ughh" keluhku saat sinar terang menyilaukan mataku.
"D-dimana ini?" Tanyaku pada diriku.
Aku melihat ada beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman dekat perumahan.
Masing-masing anak memliki warna rambut yang berbeda.
Anak laki-laki yang sedang menedang bola berambut merah, dan aku bisa menebaknya dengan mudah. Ya itu adalah kakaku, Haruno Sasori.
Lalu ada anak laki-laki lagi yang sedang mengejar-ngejar kakakku rambutnya agak panjang dan warnanya hitam.
Lalu laki-laki yang sedang bersender di batang pohon bunga Sakura itu rambut berwarna biru tua, tapi bentuknya sedikit errr.. aneh.
Dan seorang gadis kecil berambut pink sebahu dengan bandana merah di kepalanya sedang memperhatikan wajah laki-laki disampingnya itu.
Ya aku tau anak perempuan itu adalah aku. Tapi.. siapa 2 anak laki-laki itu?
Aku berusaha mengingatnya. Mengingat, terus mengingat...namun nihil aku tidak dapat mengingatnya.
Laki-laki yang sedang bersenderan itu dia sering masuk dalam mimpiku. Seakan-akan memaksaku untuk mengingatnya. Siapa dia?
Aku mendekati mereka, tepatnya ke anak laki-laki yang sedang bersenderan itu.
Aku mensejajarkan tinggiku dengan mereka.
"Hei..apa aku boleh bertanya siapa namamu?" Tanyaku.
Tidak ada jawaban dari bocah laki-laki itu.
Lalu aku mengulurkan tanganku untuk mengelus rambutnya.
Syutt..
Deg..deg..
K-kenapa tidak bisa ku sentuh?
Aku berusaha lagi. Mencoba untuk menyentuhnya. Tapi tetap tidak bisa.
Akhirnya aku berdiri dan berjalan ke arah pohon Sakura yang ada di sampingnya lagi. Menatap ke atas bunga Sakura yang sedang bermekaran itu.
"Ne, onee-chan sedang apa disini?" Suara gadis kecil mengagetkanku.
Aku menolehkan kepalaku menatap gadis kecil itu. Aku tersenyum dan mensejajarkan tinggiku dengan gadis itu.
"Entahlah, Onee-chan juga tidak tahu kenapa nee-chan bisa ada disini." Ucapku menjawab pertanyaan gadis itu.
"Hm? Lalu nee-chan darimana?" Tanya gadis itu.
"Tadinya aku berada di rumah temanku, lalu tiba-tiba aku ada disini."
"Ohhh..."
"Apa nee-chan boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanyaku.
"Tentu." Balas gadis itu dengan senyum yang manis.
"Siapa nama bocah laki-laki yang sedang senderan disana?" Tanyaku.
"Ohh maksud nee-chan Sasuke-kun. Namanya Uchiha Sasuke nee-chan. Memangnya ada apa?"
Uchiha...
Uchiha..
Sasuke....
Aku seperti mengingat nama itu, tapi siapa dia? Dan dimana aku pernah bertemu dan mendengar nama itu?
"Onee-chan kenapa bengong?"
"E-eh.. gomenne. Kalau begitu arigatou. Etto..siapa namamu?" Tanyaku.
"Namaku Haruno Sakura Nee-chan." Ucap gadis itu dengan semangat.
'Hm..bayanganku saat kecil.' Batinku.
"Sakura-chan ayo kemari!!" Teriak bocah berambut merah itu.
"Ha'i nii-san."
Aku menatap kepergian gadis itu, lalu aku berjalan mendekati bocah laki-laki berambut raven itu.
Aku menyenderkan diriku di batang pohon Sakura itu. Menatap lekat wajah tenang dan datar itu.
"Hn. Apa?" Ketus bocah laki-laki itu saat aku menatapnya intens.
Aku menatap datar bocah itu. Dia mirip sekali dengan....
"Siapa kau?" Tanya nya penasaran.
"Haruno sakura." Balasku singkat. Dia kaget.
"Cih. Tidak mungkin kau Sakura. Sakura tidak cantik seperti dirimu." Lihat dia memujiku atau mengataiku.
"Apa kau Sasuke?" Tanyaku.
"Hn." Aku tau jawaban itu.
Aku menormalkan kembali dudukku, mengingat dan mengingat.
Siapa dia..??
Siapa Sasuke..???
Uchiha? Siapa...??
Bukankah kau mengenalnya beberapa belakangan ini...??
K-kumohon hentikan pertanyaan-pertanyaan itu!!!
Ughhh...kepalaku..
"E-eh.. onee-chan ada apa?" Aku menghiraukan panggilan bocah laki-laki itu.
Aku meremas kepalaku, meremas rambutku. Mencoba untuk mengingatnya, namun nihil aku tidak dapat mengingatnya.
.
.
.
Shing....
K-kenapa semua menjadi gelap lagi?
K-kemana semuanya? Dimana bocah laki-laki itu. Ada apa ini.
Sshhh...akhh... kepalaku sakit sekali. Seseorang tolong aku, nii-san, kaa-san, tou-san...
"S-sasuke..."
Bruk..
Sakura POV End
Kembali ke dunia Nyata.
Normal POV
Sasuke masih setia menemani Sakura di tempat tidurnya.
"Bangunlah Sakura. Aku mencintaimu." Ucap Sasuke pelan sambil mengusap punggung tangan sang gadis.
Salah satu jari Sakura bergerak itu artinya dia sudah sadar.
Sasuke langsung membuka matanya dan mempererat genggamannya.
"Sakura.."
"Enghh.." keluh Sakura mencoba membuka matanya.
"D-dimana ini?" Tanyanya.
"Kau berada di kamarku Saku." Balas Sasuke.
"Siapa kau?" Tanyanya.
"Kau tidak ingat?" Sasuke malah bertanya balik.
Sakura hanya diam. Mencoba mengingatnya.
"Apa..kau Uchiha Sasuke?" Tanyanya agar yakin dengan nama yang ia sebut.
"Iyaa aku Uchiha Sasuke." Balas Sasuke.
"Istirahatlah. Aku akan menelpon Sasori-nii dan bilang kalau kau akan menginap di rumahku. Lagi pula besok libur." Ucap Sasuke.
"J-jangan!! N-nanti Saso-nii tau kalau aku memaksakan diriku untuk mengingatnya." Ucap Sakura menahan tangan Sasuke.
"Hm. Aku tidak akan bilang soal itu. Kau tenang saja ya." Ucap Sasuke meyakinkan Sakura.
Sakura melepaskan tangannya pada tangan Sasuke membiarkan Sasuke pergi.
Sakura masih memikirkan hal tadi yang ada di alam bawah sadarnya.
Siapa bocah laki-laki itu? Kenapa dia merasa kenal sekali? Bocah laki-laki itu kenapa mirip sekali dengan Sasuke dari sifat maupun fisik? Dan gadis kecil tadi...
Pikiran Sakura langsung buyar saat Sasuke mengusap kepalanya pelan.
"Tak apa, jangan dipikirkan." Ucap Sasuke menenangkan Sakura, lalu mencium kening gadis itu.
Deg...deg...
"I-iya S-Sasuke. A-arigatou." Ucap Sakura terbata-bata. Dan mukanya sudah berubah menjadi merah, karena Sasuke.
Sasuke tersenyum tipis melihatnya. Dia duduk di atas ranjangnya di samping Sakura.
Sakura mengalihkan pandangannya ke arah lain agar Sasuke tidak dapat melihat pipinya yang memerah.
Sasuke tidak dapat menahan senyumnya melihat Sakura yang memerah seperti itu.
"Sakura." Panggil Sasuke.
Sakura tidak menyahut, dia masih berusaha untuk menghilangkan rona merah dipipinya.
"Hei lihat aku." Sasuke mengangkat dagu Sakura dan mengarahkannya ke hadapannya agar dia bisa melihat wajah Sakura.
Sakura hanya bisa menutup matanya. Hari ini Sasuke banyak tersenyum hanya karna gadis ini, gadis musim seminya.
"Hei tenang saja aku tidak akan memakanmu." Ucap Sasuke.
"B-bisakah kita menjaga jarak." Ucap Sakura.
"Tidak bisa cherry~" sepertinya Sasuke mulai menggoda Sakura. Hei Sasuke, Sakura baru bangun dari pingsannya.
"J-jangan menggodaku Sasuke. Jika tidak--"
"Jika tidak apa cherry? Kau mau memukulku?hmm.." tanya Sasuke.
Sasuke memainkan rambut Sakura dan Sakura mulai tidak nyaman dengan jarak yang dekat seperti ini.
"Sasu-chan~ aku membawakan cemilan untukmu dan Sak--"
"A-apa yang kau lakukan pada Sakura Sasuke?!!!!" Teriak Itachi.
Sasuke dan Sakura langsung menutup telinga mereka.
'Cih pengganggu.' Batin Sasuke.
"K-kau apakan Sakura-chan hah?!!"
"Hiks.. Saku-chan kau tidak apa-apa kan? Apa Sasuke macam-macam denganmu?" Tanya Itachi berlebihan.
Sasuke hanya memandang Itachi datar.
"Pergi kau dari kamarku." Usir Sasuke. Sepertinya kedatangan Itachi benar-benar mengacaukan rencanamu eoh Sasuke..
"Aku tidak akan pergi! Aku akan mengawasi kalian berdua!" Ucap Itachi dengan tegas.
"Jika kau tidak mengizinkannya, aku akan minta pada Kaa-san agar Sakura-chan tidur di kamar tamu." Ancam Itachi.
"Aku tidak akan berbuat macam-macam dengannya baka aniki. Sekarang pergi dari kamarku!" Usir Sasuke sambil mendorong Itachi ke luar.
BLAM..
Suara pintu tertutup dengan sangat keras oleh Sasuke.
Itachi di luar pintu hanya menggeleng-geleng kepala. Lalu tersenyum.
"Kau sudah mulai menyukainya heh Otoutou?" Tanyanya entah pada siapa.
.
.
.
.
.
Di Dalam Kamar
"Cepat tidur." Perintah Sasuke pada Sakura. Dan Sakura menurut.
"Jaga jarak, dan guling ini akan menjadi jaraknya. Jika kau melewatinya aku tidak akan segan-segan memukulmu S.A.S.U.K.E!" Ancam Sakura.
"Hn. Coba saja Cherry." Ucap Sasuke tersenyum- eh salah lebih tepatnya menyeringai.
Sakura yang melihat Sasuke menyeringai sangat menakutkan. Dia bergidik ngeri, takut terjadi apa-apa padanya.
'Kami-Sama tolong lindungi aku.' Mohon Sakura kepada Kami-Sama.
Dia berusaha untuk tidur menghadap ke arah lain dan tidak menatap Sasuke.
Sasuke naik ke tempat tidurnya dan menarik selimutnya untuk menyelimuti Sakura.
"Oyasumi Sakura."
Dan Sasuke langsung mematikan lampunya dan tidur.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi Hari
Cittt..cittt...cittt....
Suara burung berkicau di pagi hari. Matahari mulai muncul dan menyinari kamar yang berdominasi warna darkblue itu.
"Enghh.." Sakura mengerang sedikit merasakan otot-ototnya sedikit kaku. Dia membalikan tubuh ke arah samping.
Matanya terbuka dan dia melihat pemandangan wajah tampan bak dewa Yunani yang sedang tertidur pulas.
1 detik..
2 detik..
3 detik...
Dan.....
Blusshhh....
Muka Sakura memerah dan dia berbalik ke arah lainnya.
"Enghh..."
"Sakura? Kau sudah bangun?" Tanya orang yang ada di sampingnya itu.
"O-ohayou S-Sasuke." Ucap Sakura.
"Hmm.. Ohayou mou." Balas Sasuke.
Sakura bangun dari tempat tidurnya dan merapihkan rambutnya. Lalu dia menarik tirai agar sinar matahari masuk lebih banyak ke kamar Sasuke.
"Sebaiknya kau mandi duluan Sasuke, baru setelahnya aku." Ucap Sakura.
"Hn. Kenapa tidak mandi bersama hmm.." goda Sasuke.
Bugh...
Satu lemparan bantal dari Sakura sukses mengenai wajah Sasuke.
"Jika kau berani berbicara seperti itu lagi. Akan ku pastikan tanganku akan melukai wajah tampanmu itu." Ucap Sakura yang bersemu merah.
Sakura langsung turun ke bawah meminta pakaian ganti pada Mikoto.
Sasuke hanya tersenyum melihatnya. Rasanya sangat menyenangkan menggoda gadisnya itu.
Sasuke turun dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi.
.
.
.
.
Setelah beberapa menit Sasuke keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang belum di tutupi oleh baju, dia hanya baru memakai celana pendek.
"Sasuke jika kau sudah selesai aku akan--" Ucapan Sakura terpotong karena melihat Sasuke yang telanjang dada hanya menggunakan celana pendek dan rambut yang masih agak basah. dan itu terkesan errr... sexy.
Blushhh....
Lagi-lagi wajah Sakura memerah sempurna seperti buah tomat kesukaan Sasuke.
"Hei jangan melihatku seperti itu. Kau akan membuatku ingin memakanmu cherry~" Goda Sasuke.
"A-aku akan mandi sekarang kau keluar dari kamar." Ucap Sakura terbata-bata dan dia mulai masuk ke kamar mandi.
Sasuke hanya geleng-geleng kepala saja dan langsung mengambil bajunya di lemari.
Sementara di kamar mandi...
"Hah..hah..hah.. apa-apaan dia itu. Menyebalkan!" Ucap Sakura kesal.
"Daripada aku mengoceh tidak jelas lebih baik aku langsung segera mandi."
"K-kyaa!!!dingin!!!"
"A-ada apa?" Tanya Sasuke yang lari tergesah-gesah ke kamar mandi.
"A-airnya dingin sekali!" Ucap Sakura.
Sasuke tidak mendengarkan Sakura, dia memperhatikan badan Sakura yang tidak terselimuti sehelai benang pun.
Blushhh...
Sekarang giliran Sasuke yang memerah wajahnya.
Sakura menoleh ke Sasuke dan...
Blushh...
"Kyaa!!!! Pergi kau!!"
Bruk..
Sakura mendorong Sasuke hingga ke tembok dan dia langsung menutup pintu kamar mandinya.
Bagaimana nasib Sasuke? Dia masih terpesona dengan pemandangan beberapa menit tadi.
"Indah.." gumam Sasuke menyeringai. Kau mulai mesum eh Sasuke..
.
.
.
.
.
"Ohayou baa-san, Itachi-nii." Sapa Sakura turun dari tangga.
"Ohayou Saku.. ayo duduklah kita sarapan dulu." Balas Mikoto.
Sakura menggeser kursi yang ada di sebelah Itachi sampai...
"Kau duduk di samping Sasuke-kun saja Sakura-chan." Ucap Mikoto.
"Aa..tidak baa-san aku disini saja." Ucap Sakura.
"Jika kaa-san sudah memerintahkanmu untuk duduk di samping Sasuke, maka duduklah di sana Saki." Ucap Itachi.
"Ayolah nii-san aku ingin disini." Ucap Sakura memohon.
"Hahhhhh... baiklah kau boleh duduk disini." Ucap Itachi.
"Yeay.."
Sasuke yang melihatnya kesal. Sabar ya Sasu-kun pagi-pagi sudah dibuat kesal.hihihi sama gadis pujaannya pula. #Sasuke: diam kau author// Author: hahahaha jeolus//Sasuke: *Chidori*// Author: kabuurr. ~lanjut cerita😅~
Sarapan keluarga Uchiha+ putri Haruno itu berlangsung dengan suasana tenang tanpa ada yang berbicara. Hanya suara sumpit.
.
.
.
.
Setelah selesai sarapan mereka beranjak ke ruang tamu dan berkumpul bersama.
"Ita-kun,Sasu-kun, Saku-chan, kaa-san pergi keluar dulu ya. Kalian jaga rumah." Ucap Mikoto.
"Ha'i Kaa-san." Ucap mereka bertiga.
"Ne, Sakura apa kau pernah mendengar cerita seorang putri yang baik hati dan monster yang jahat?" Tanya Itachi.
Sakura menggelengkan kepalanya.
"Memangnya Itachi-nii tau? Ceritakan padaku." Ucap Sakura berbinar lalu merapat ke Itachi.
Sasuke yang merasa diabaikan kesal.
#author: hahahah kacian Sasu-chan diabaikan. Cini cini.. sama rifka-chan ajh😂# abaikan~
Sasuke yang merasa diabaikan kesal, dan ditambah lagi Sakura yang makin merapat ke Itachi.
Sasuke bangun dari tempat duduknya dan pindah ke tempat Itachi dan Sakura. Dia duduk diantara Itachi dan Sakura, dia duduk di tengah-tengah.
Sasuke melirik Itachi. 'Jaga jarakmu. Dia MILIKKU' seakan matanya mengatakan itu pada Itachi.
Itachi yang merasa di kasih kode seperti itu mengerti. Adiknya sedang menyukai gadis yang ada di sampingnya itu.
"Sasuke? Kau juga mau mendengar ceritanya?" Tanya Sakura polos.
"Hn."
"Baiklah aku akan mulai bercerita.."
"Dahulu kala ada seorang monster yang sangat jahat katanya dia akan memakan manusia jika manusia itu tepat dihadapannya. Monster itu tinggal di hutan yang gelap yang di tumbuhi banyak pepohonan yang lebat, dan hutan itu dekat dengan sebuah desa kecil.
Para penduduk desa ketakutan dengan adanya monster tersebut, mereka kesulitan untuk mencari kayu bakar dihutan itu.
Lalu suatu hari ada seorang putri yang sangat cantik dan baik hati ingin memasuki hutan terlarang itu.
Seorang pemuda bertanya 'hei nona kau mau kemana?' Sang Putri menjawab 'aku ingin ke dalam sana untuk mencari beberapa tumbuhan herbal untuk nenekku' 'jangan!' Cegah pemuda itu, 'disana ada monster jahat kau akan dimakan olehnya.' Gadis itu tidak percaya dengan omongan pemuda itu, dia berjalan memasukki hutan yang lebat itu..."
Itachi menjeda ceritanya dia melirik Sakura sekilas. Gadis itu sangat antusias mendengarkan ceritanya.
"Hn. Lanjutkan ceritamu." Ucap Sasuke. Lalu Itachi melanjutkan ceritanya..
"Lalu gadis itu memasuki hutan itu lebih dalam untuk mencari tumbuhan herbal untuk neneknya. Lalu tiba-tiba rumput yang ada di belakang gadis itu bergoyang-goyang, lalu muncullah monster yang jahat itu. Sang gadis belum menyadari bahwa ada monster yang jahat di belakangnya. Saat sang gadis ingin berbalik ke arah belakang dia terkejut dan dia terjatuh, semua tumbuhan herbal yang ia pegang jatuh ke rumput semua. Sang gadis sangat ketakutan, 's-siapa kau?' Tanya sang gadis. Sang monster hanya dia saja tidak menjawab pertanyaan sang gadis, dia hanya menatap lekat sang gadis. Lalu gadis tersebut bangun dan mencoba untuk menyentuh monster tersebut. Di peganglah monster tersebut dan dia mengelus lembut rambut monster tersebut. 'Kau baik.' Ucap sang gadis, si monster menatap lembut sang gadis. Tidak ada kebencian dimata sekelam malam itu, matanya melembut melihat gadis tersebut. Sang monster kaget saat sang gadis memeluknya. Lalu sang gadis melepaskan pelukannya dan bilang bahwa dia harus pulang dan dia akan menemui monster itu besok lagi..."
"Ceritamu terlalu berbelit-belit nii-san langsung saja ke inti ceritanya." Komentar Sasuke bosan.
"Ishh Sasuke biarkan saja, aku ingin mendengarnya sampai tuntas." Ucap Sakura. Dan Sasuke hanya menatap malas ke Sakura.
"Baiklah aku singkat cerita saja." Ucap Itachi.
"Hn."
"Yahh... ishhh semua ini gara-gara Sasuke." Ucap Sakura menggembungkan pipinya lucu.
"Sudahlah Saku.. nanti malam kau bisa mendengar ceritanya sampai akhir, tidak ada yang dipotong oke." Ucap Itachi gemas.
"Tapi.. nanti malam kan aku tidak menginap lagi disini." Ucap Sakura lemas.
Sakura berpikir "hmmm..bagaimana jika nanti malam aku akan menelpon Kak Itachi dan kita lanjutkan ceritanya lewat telpon." Ucap Sakura semangat.
"Tidak."
"Ehh kenapa emangnya Sasuke?" Tanya Sakura bingung.
"Tidak. Pokoknya tidak boleh." Ucap Sasuke.
'Kau cemburu heh Sasuke?' Batin Itachi dan dia menyeringai.
"Iyaa kenapa alasannya!!" Sakura mulai geram dengan Sasuke.
"Pokoknya tidak boleh!!" Ucap Sasuke. Suaranya naik satu oktaf.
Sakura kaget dan dia langsung menunduk. Sasuke yang sadar bahwa tadi dia sudah membentak Sakura.
"S-Saku.. aku--"
Sakura langsung naik ke atas dan memasuki kamar Sasuke dan menguncinya.
Sasuke menyusul Sakura ke atas, mengejar gadis itu.
"Saku dengarkan aku dulu." Ucap Sasuke lembut.
Tidak ada jawaban.
"Saku.. buka pintunya dulu, dengarkan aku dulu oke." Ucap Sasuke meyakinkan Sakura. Namun Sakura tetap tidak membuka pintunya.
Sakura menangis di bawah pintu itu sambil bersenderan di depan pintu itu dan tidak mendengarkan Sasuke.
'Kenapa aku harus menangis. Bahkan aku bukan siapa-siapanya, dan aku juga tidak punya hubungan apapun. Dekat saja tidak.' Pikir Sakura.
Nyut..nyutt..
Sakura merasa kepalanya berdenyut kembali. Dia memegang kepalanya dan meremas rambutnya.
"Shhh...akhh.." ringis Sakura.
Sasuke yang mendengarnya langsung khawatir.
"Sakura kau tidak apa-apa?" Tanya Sasuke.
Sakura berdiri dan membukakan pintunya.
"Sakura..kau tidak ap-"
Brukk..
Sakura pingsan tepat di hadapan Sasuke, dan Sasuke dengan sigap menangkapnya.
"Sakura? Bangunlah." Ucap Sasuke.
Lalu Sasuke menggendongnya ala bridlestyle dan menurunkan Sakura ke kingsize nya itu.
Di tatapnya gadis itu dan Sasuke melihat air mata Sakura yang masih tersisa. Gadisnya menangis karena dirinya..
"Maaf." Gumam Sasuke pelan sambil menghapus air mata Sakura di pipi gadis itu.
.
.
.
.
.
Kamu tidak akan tau, bahwa kesalahan kecil pun bisa membuat sakit yang amat sangat.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁🍁🍁
TBC (To Be Continue)
.
.
.
.
Area Author:
Yakkk!!! Di chapter 10 ini jelek ya hehe maaf ya.
Oh ya! Btw anime Naruto makin naik ya populeritasnya. Waahhh turut senang lah pokoknya. Semoga yg Boruto juga banyak yang suka ya.
.
.
.
Auth sama temen" yg deket sma auth lagi nunggu Realis Adaptasi Live Action Tokyo Ghoul nih😆. Nunggunya lamaaa....banget! Ceritanya mau nonton di bioskop bareng-bareng😊😅
Udh segituh curhatan author😅.
Jaa-matashite minna👐
Salam dari kekasihnya Ryuji:v *plakk*
#SasuSaku♡
#Uchiha_Haruno💕
#See you next time👐
#Bubayyy~~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top