Prolog
Semilir angin malam menerpa rambut panjang seorang gadis yang tengah berdiri di sisi gedung berketinggian tiga puluh meter. Matanya terpejam, tetes demi tetes butiran bening keluar dari kelopak matanya. Gadis itu mengabaikan ponsel miliknya, meskipun terus berdenyit sejak kakinya menginjak lantai teratas gedung itu.
Keheningan malam dipecah oleh suara mesin mobil yang lalu lalang di bawah sana. Sayup-sayup suara musik dari gedung sebelah terdengar samar ditelinganya. Dia tidak peduli ramainya dunia, yang dia rasakan hanya sendiri dan sepi. Perlahan kaki indah si gadis mendekat ke tepian gedung yang hanya dibatasi pagar besi setinggi tempurung lutut.
"Dasar gadis bodoh! Kamu hanya akan melakukan kesia-siaan." Suara bariton membentak sambil mengatai si gadis.
"Jangan mendekat." Si gadis semakin mempercepat langkahnya untuk terjun ke bawah.
Tubuh gadis itu hilang keseimbangan, dengan cepat si lelaki mengambil alih, membawa tubuh gadis itu ke dalam dekapannya.
"Lepaskan! Lepaskaaan!!!" dia meronta, berusaha melepaskan dekapan kuat lelaki itu. "Lepaskan."
Dia terus meronta, hingga pingsan dalam dekapan si lelaki.
Lelaki itu memandang miris. "Kau halal untukku," lirihnya di dekat daun telinga si gadis. "Hidup tak akan berarti jika kau hanya memandang gemerlap dunia."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top