∑F= m.a
Love dulu buat part ini ♥️
Semoga suka ya sama novel ini ♥️
****
Naya menatap sosok pria di depannya dengan kagum. Jujur Naya sering melihat cowok tampan namun yang membuatnya terpikat nggak ada. Lain halnya dengan Angga, dia bisa membuatnya seperti magnet yang bawaannya ingin menempel terus.
"Kamu itu mau belajar apa lihatin saya terus?" suara Angga membuat Naya sadar. Ia salah tingkah karena ketahuan sedang mengagumi Angga. Dalam hati Naya merutuki kebodohannya. Jadi cewek jual mahal dikit kenapa? Biasanya Naya kalau di depan cowok pasti selalu bersikap angkuh dan tak acuh. Tapi ini? Why? Kenapa Angga bisa membuat dunianya berbalik seperti ini?
"Kamu ngerti sama yang saya jelasin?" Angga rasa gadis itu tak memperhatikan penjelasannya. Pantas saja Prof Aldo mengeluh. Anaknya sangat tidak disiplin belajar.
"Enggak, Fisika bosenin bikin pusing mending natap Kak Angga." Angga terbatuk-batuk mendengar itu. Seumur hidup ia tak pernah digombali oleh lawan jenis. Hidupnya hanya seputar angkasa raya dan bagaimana cara mengelilingi galaksi di luar sana. Jadi ia merasa aneh.
"Kak Angga salting ya. Jangan-jangan suka sama aku." Baru kali ini Naya bertingkah aneh bahkan dengan berani menggoda seorang pria. Mau ditaruh mana mukanya. Demi Ling cowok paling ganteng di game mobile, ia malah membayangkan Angga menjadi Hero itu dan terbang dari dinding satu ke dinding lain. Aish sial!
"Impian kamu apa?" pertanyaan Angga membuat Naya terdiam. Cowok itu sama sekali tidak merespon godaannya. Padahal ia harus merendahkan diri untuk mengatakan hal tadi. Naya cemberut kesal.
"Jadi atlit e-sport Nasional cewek pertama di Indonesia. Yang wakilin Indo di Sea Games." Naya mengatakan itu dengan bangga.
"Kamu memang bisa main game?" What the fuck? Naya melotot mendengar itu. Bisa-bisanya pria ini menghinanya. Dia tidak tahu saja kalau Beatrix nya peringkat 1 Jakarta Raya.
"Memang Kak Angga bisa main?" Naya balik mengejek. Angga mengangkat alisnya, lalu melepas kacamatanya dan menaruhnya di atas meja dekat buku-buku pelajaran Fisika.
"Kalau saya bisa main, kamu janji mau belajar dengan serius dan mengurangi waktu bermain game kamu?" tantang Angga.
Naya berdecih tak suka. Naya yakin itu hanya gertakan saja. Lagipula mana bisa Angga main game. Angga itu pasti sama seperti ayahnya, cupu. Hanya tau belajar dan sibuk memikirkan angkasa raya. Buat apa coba susah-susah mikir terbang ke bulan. Emang untungnya apa?
"Oke." Naya tersenyum licik, ia akan memberikan akun smurf-nya (kecil/keduanya) untuk dimainkan. Akun Smurf-nya itu masih berada di rank Tier Epic. Epic adalah Tier Neraka bagi player mobile legend. Karena disini kamu akan menemukan retry dua, modal bacot no skill, asal pick Hero, player ngetrol, Lesley first pick, buta map, alufeed hyper dan lain-lainnya.
Naya mengeluarkan ponselnya lalu membuka akun smurf-nya dan memberikannya pada Angga. Naya pastikan Angga menyesal karena menghinanya tadi. Setelah ini Naya akan mengejek Angga, ia yakin cowok itu nub (amatir) parah. Emang dikira main mobile legend kayak main game ular-ularan.
"Nih kalau bisa naikin dari Epic 3 ke Epic 1. Aku bakal nurutin perintah Kak Angga tadi."
"Oke." Jawab Angga tanpa basa-basi. Ia menggulung lengan kemejanya. Lalu beranjak duduk ke sofa, Naya mengekori pria itu dan duduk di sebelahnya.
Naya penasaran Hero apa yang dipilih oleh Angga. Pasti cowok itu memilih Hero asal. Mending ia kasih rekomendasi saja, biar cowok itu kebingungan kalau bisa dihujat sama satu timnya. Naya tersenyum membayangkan itu.
"Pakai Hero ini aja, gampang banget cuma terbang-terbang doang di tembok." Naya menunjuk gambar Hero Ling. Untungnya Angga menurut. Sudah dipastikan cowok itu akan dibully sama satu tim.
"Kalau pakai Ling harus jadi hyper, jadi pakai retri, soalnya dia asassin mana-nya boros butuh buff." Naya menjelaskan seperti seorang pro player.
"Nanti kamu jungle dulu biar jadi itemnya. Clear minionnya nanti kalau pemain lain levelnya udah diatas 4."
"Oke."
Game di mulai. Seperti yang kalian tau kalau Epic itu Tier Neraka. Seperti sekarang, ada tiga MM, tidak ada fighter dan tank atau support. Naya tersenyum senang pasti udah kalah. Apalagi Marksman diisi sama Hero lesley, Layla dan Hanabi hero beban. Sudah dipastikan pasti kalah.
Naya bingung kenapa Angga bisa memainkan Ling dan pria itu tau cara jungle seolah-olah sering bermain. Jangan bilang jika Angga adalah player mobile legend juga. Cowok itu bahkan ketika dikepung empat orang sekaligus bisa membuat keempat Hero itu mati dan mendapatkan maniac. Gila baru 7 menit udah dapet 2 maniac. Dan hanya dalam waktu kurang 8 menit berhasil membuat musuh surrend. Gila! Padahal timnya beban semua.
"Mau pakai Hero apa lagi?" Angga seakan menantang Naya yang speechless. Wajah pria itu seakan mengejek. Naya cemberut ia merasa di bohongi dengan penampilan pria itu. Naya yakin Angga itu pro player. Pria itu kan anak teknik berhubungan sama teknologi dan lainnya. Pasti juga berhubungan dengan game.
Hanya dalam waktu kurang dari 2 jam berhasil mencapai divisi rank legend. Naya ketar-ketir. Padahal cowok itu solo rank. Dan parahnya lagi winstreak. Tubuh Naya lemas. Ia ingin menghilang sekarang. Ia malu.
"Udah jago kayak gitu? Belum kan? Jadi jangan halu bisa jadi atlit e-sport."
Deg! Ucapan pria itu membuat hati Naya potek. Dan semangatnya luntur. Ia akui, ia tidak sejago Angga. Bahkan ia kalau bermain harus party-an.
"Bisa kok, Vior aja bisa yang cuma bisa Angela, cyplops masuk MPL. Aku pasti juga bisa, bahkan bisa masuk pelatnas."
"Halu aja terus. Mending belajar sekarang. Fokus masuk perguruan tinggi. Lupain impian kamu karena itu nggak mungkin, coba liat kenapa tukang joki nggak bisa jadi atlit e-sport? Padahal mereka jago apalagi kamu?" lagi-lagi Naya terdiam mendengar perkataan Angga yang ada benarnya.
"Kamu sama Ayah sama aja nggak bisa ngertiin perasaan aku! Emang apa salahnya kalau punya impian jadi atlit e-sport? Memang salah?" tanpa sadar Naya menangis. Air matanya keluar membasahi mimpi. Sakit sekali rasanya. Kenapa semua orang disekitarnya selalu menghina impiannya tak ada yang mendukungnya. Naya terisak dadanya terasa sakit dan sesak.
Angga menghembus napas, biasanya ia tak peduli jika ada orang yang menangis. Tapi kali ini melihat Naya, hatinya tergerak. Ia melangkah mendekati gadis itu yang sedang terduduk sambil menangis menutupi wajahnya dengan tangan.
"Kamu beneran mau jadi atlit e-sport?" tanya Angga hati-hati. Ia tidak pernah membujuk seorang wanita. Baru kali ini, dan rasanya aneh. Ia yang begitu kaku harus melakukan ini.
"Iya lah, kalau enggak ngapain aku sampai nangis kayak gini. Hiks...."
"Saya ajarin kamu main sampai jadi atlit e-sport tapi jangan nangis gimana?"
"Emang kamu pro player, rank kamu apa?" Naya mengusap air matanya. Yang awalnya sedih jadi penasaran. Rank apa cowok itu hingga bisa bermain jago.
Angga mengeluarkan ponsel, lalu membuka akun mobile legendnya dan menyerahkan ke Naya.
Mata Naya melotot melihat rank Angga mithycal glory 3000 dan lebih parahnya lagi tittle cowok itu No. 1 Ling Indonesia. Naya malu padahal ia saja baru bisa provinsi. Sudah dipastikan cowok itu top global. Tapi kenapa Angga tidak jadi atlit aja. Dan bodohnya lagi tadi Naya meragukan cowok itu tidak bisa bermain.
"Kamu pasti player lama. Aku aja baru satu tahun kenal mobile legend. Curang!"
"Saya juga."
"Nggak mungkin dasar pembohong!"
"Terserah mau percaya apa tidak. Gimana saya bantu kamu biar jadi pro player tapi kamu belajar dengan benar dan lulus ujian perguruan tinggi." Ternyata membujuk orang tidaklah mudah, apalagi seorang anak remaja labil. Pantas saja banyak guru les yang tidak tahan dengan Naya. Angga menghembus napas sabar, sekarang ia tahu kenapa Prof Aldo meminta tolong padanya.
"Oke, deal ya!" Naya mengulurkan jari kelingkingnya sebagai tanda bahwa Angga harus menepati janjinya.
Angga hanya mengangguk, lalu dengan ragu menerima uluran jari itu. Rasanya aneh ketika tangan mereka saling bertautan padahal cuma jemari kelingking. Buru-buru Angga menarik jarinya.
"Kalau begitu kita mulai belajar hari ini dengan hukum gaya Newton." Ujar Angga seperti guru les pada umunya. Ia berusaha menormalkan dirinya. Ia merasa aneh dengan perasaannya. Tidak mungkin bukan ia tertarik dengan gadis kecil itu? Usia saja mereka jauh.
****
Gimana part ini?
Next or no?
Spam komen disini
Spam NEXT DISINI
1000 komen ya baru lanjut...
Salam
Gulla
Istri sahnya song Jong Ki
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top