∑F=0
Hay temen-temen aku come back bawa cerita anaknya Arshaka. Mungkin cerita ini akan lambat update tapi kalau bnyk yg komen dan like aku usahain cepet kalau bisa diatas 1000 ribuan lah biar aku semangat...
Semoga suka cerita ini. Jujur aku masih asing nulis cerita tentang profesi insinyur roket, aku nulis ini terinspirasi dari drama You are my glory jadi aku ambil referensi dari sana dan membaca web LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional) kalau kalian ada yg paham tentang ini bisa koreksi aja ya. Kita belajar bareng-bareng.
Semoga suka cerita ini ♥️♥️
Love dulu buat part ini ♥️♥️
***
Pukul dua belas siang tepat, Airlangga merapikan beberapa berkas presentasinya. Ia dan timnya baru saja mempresentasikan tentang projek terbaru untuk mengembangkan satelit. Ketika ia hendak keluar tiba-tiba Prof Aldo mencegatnya.
"Angga, kamu ada waktu? Saya ingin bicara sebentar." Airlangga mengangguk patuh, ia mengikuti langkah prof Aldo menuju ruangannya.
Angga duduk dengan tenang sembari menatap Prof Aldo. Ia penasaran hal apa yang ingin beliau bicarakan padanya. Apa ini berkaitan dengan ide penelitiannya tadi? Apakah ia membuat kesalahan? Ia pikir semuanya berjalan baik.
"Saya ingin minta tolong sama kamu Angga." Kening Angga berkerut, ia semakin penasaran. Untuk apa Prof Aldo meminta tolong kepadanya.
"Apakah kamu mau menjadi guru privat anak saya untuk ujian masuk perguruan tinggi?"
Angga terdiam, ia menatap Prof Aldo bingung. Guru privat? Apakah ia tidak salah dengar? Bukankah di luaran sana banyak guru profesional yang bisa dijadikan guru privat terlebih Prof Aldo orang yang berada. Pasti tidak akan kesulitan mendapatkan guru yang profesional. Sedangkan dirinya hanyalah seorang peneliti bukan guru.
"Maaf, Prof. Kenapa Prof memilih saya? Bukankah di luaran sana banyak tenaga pendidik yang lebih profesional dan berkualitas dari pada saya?"
"Hahaha...." suara tawa Prof Aldo membuat Angga tambah bingung. Apa perkataannya lucu?
"Kalau berdua sama saya, jangan terlalu formal Angga. Anggap saja saya ayah kamu." Angga tersenyum tipis mendengar itu. Ia jadi salah tingkah. Bagaimana ia bisa menganggap atasannya sebagai ayah? Beliau adalah orang yang ia hormati.
"Saya memilih kamu, karena saya yakin hanya kamu yang mampu menaklukkan anak saya. Saya sudah menyewa hampir dua puluh tenaga pendidik dan tidak ada yang cocok. Mereka langsung keluar setelah satu atau tiga kali pertemuan. Tidak ada yang tahan dengan anak saya." Prof Aldo menghembuskan napas pelan. Ia sudah lelah menghadapi putrinya itu. Terlebih anaknya ingin menjadi atlit e-sport. Padahal Prof Aldo ingin anaknya menjadi seperti dirinya. Namun anaknya itu kerjaannya hanya bermain game tanpa henti.
"Bagaimana kalau saya juga gagal seperti yang lain?" Angga tidak enak menolak tawaran Prof Aldo, tapi mendengar cerita beliau tentang betapa parah kelakuan putrinya membuat Angga ragu terlebih ia tidak memiliki kemampuan mengajar.
"Kamu coba dulu saja. Saya yakin kamu cocok jadi guru privat untuk anak saya."
****
Dasar hyper tolol kalau ngk bisa main jgn pick hyper
Tau ngk gw capek anjir kalah trus
Tau gitu gw yg jadi hyper
Tai
Babi
Bggst!!..
Support anj! Ulty cuma ke hyper
Dasar bucin beban....
Naya mengirim pesan chat di room tim. Saat ini ia sedang bermain mobile legend sialnya ia mendapat tim tolol. Seharusnya ia tidak bermain solo rank. Biasanya ia main dengan teman-teman sekelasnya tapi ke empat temannya itu sibuk nongkrong. Maklum temannya itu cowok. Naya yang gabut dan tidak punya kegiatan apapun memutuskan untuk bermain game.
Naya menggunakan hero Beatrix, ia memilih role marksman dan menjadi raja di gold line. Turet di linenya belum ada satupun yang rubuh. Namun sayang turet di mid dan exp sudah hancur hanya tersisa satu.
Kalau nggk bisa pake Ling jgn sok pake Ling
Anj!
Ling lung!
Naya memaki ketika hanya tinggal dirinya sendiri. Sedangkan timnya sudah pada mati. Sial! Bagaimana bisa ia menahan turet sendirian dan melawan 5 orang.
You have slain enemy!
Double kill
Shutdown!
Tripple kill!!
Naya berseru senang ketika berhasil membunuh tiga lawan. Namun disaat ia ingin menghindar serangan musuh, ia terkena stun dari Hero Selena.
Shit!
You has been slain!
Naya membanting ponselnya, ketika ia terbunuh. Ia melompat-lompat di kasur dan membuang semua bantal ke lantai. Bukan hanya itu ia seprai kasurnya entah berterbangan kemana. Sialan! Gagal dapat maniac dan berakhir Defeat. Hilang sudah satu bintangnya, padahal ia sudah mau mithyc sekarang malah jadi legend satu bintang 1.
"Naya!! Tugas sekolah kamu udah kamu kerjain belum. Jangan main terus...," suara Nila menyadarkan Naya yang sedang kesurupan. Ia bergegas merapikan tempat tidurnya sebelum ibunya itu mengomelinya dan menghukumnya.
Bantal yang berserakan di bawah lantai ia pungut, belum sempat ia mengambilnya pintu kamar lebih dahulu terbuka.
"Bentar, Ma-" perkataan Naya terputus saat melihat sosok yang muncul di depan pintunya. Ia pikir ibunya akan datang sambil mengacungkan sapu seperti biasa. Namun di hadapannya muncul sosok malaikat tampan yang membuat syaraf-syaraf Naya mati seketika.
Nikmat Tuhan mana yang kamu dusta kan...
Naya mengerjapkan matanya berulang kali. Memastikan apa yang ia lihat itu nyata. Bagaimana bisa mahluk setampan itu ada di kamarnya? Seumur hidup belum ada cowok yang pernah menginjakkan kaki di kamarnya. Bisa dibilang cowok itu pertama....
Ganteng banget anjir!!
"Kamu Naya?" pertanyaan cowok itu membuat Naya sadar. Seketika ia malu, mengingat kamarnya yang berantakan seperti kapal pecah.
Naya buru-buru merapikan tempat tidurnya. Dalam hati ia mengutuk timnya tadi yang membuatnya kalah. Andai saja ia tak mati dan kalah pasti ia tidak akan bertindak bodoh seperti ini. Hancur sudah harga dirinya di depan cowok tampan ini.
"Astaga Naya!! Kamu itu apa-apaan. Kamu udah gede loh! Masih aja kayak anak kecil. Ini kamar kamu apaain berantakan kayak kapal pecah!" Aldo sang ayah kaget ketika memasuki kamar putrinya. Sedangkan Naya tersenyum kikuk habis sudah harga dirinya.
Diam-diam Naya melirik ke arah cowok tampan berkemeja hitam tadi. Tatapan cowok itu masih sama datar dan tidak menunjukan apapun. Naya penasaran apa yang sedang dipikirkan cowok itu. Apa cowok itu ilfil dengannya? Bayangkan saja baru pertama kali bertemu tapi ia sudah memberikan kesan buruk.
"Tadi ada kecoak, Yah." Naya akhirnya menemukan alasan yang tepat agar ia tidak terlihat bodoh di depan cowok tampan itu.
"Alasan kamu, bilang aja kamu kalah main game."
Sial! Habis sudah harga dirinya. Kenapa ayahnya tega mempermalukan putrinya sendiri?
"Beneran Nay nggak bohong!"
"Udah enggak usah banyak alasan. Sekarang rapiin kamar kamu, terus nanti belajar sama Angga."
"Angga?" siapa Angga? Apakah guru lesnya yang baru? Lalu siapa cowok yang masuk kamarnya ini. Ada keperluan apa?
"Dia Guru les baru kamu,"
"Angga titip anak saya. Didik dia jadi anak baik dan penurut." Perkataan ayahnya membuat Naya melotot. Jadi cowok yang tadi masuk itu adalah Angga. Cowok yang akan menjadi guru les barunya. Lutut Naya lemas. Ia ingin pingsan sekarang juga. Rasanya ia ingin tenggelam ke dasar bumi yang dalam. Ia sudah terlalu malu untuk berhadapan dengan cowok itu. Apalagi cowok itu akan menjadi guru lesnya?
Arghhhhh!! Sial!!!
Double kill!
***
Gimana part ini?
Next or no?
Spam komen disini
1000 komen ya baru lanjut...
Salam
Gulla
Istri sahnya song Jong Ki
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top