EP = m.g.h

Love dulu buat part ini ♥️

Absen dulu yuk kalian dari kota mana aja!

Tolong dong semangatin aku biar aku aktif nulis lagi. Aku kadang minder tulisanku itu bagus apa enggak.

***

Walaupun Kak Angga diem dan seolah nggak peduli sama aku, tapi aku tahu kakak peduli sama aku seperti energi potensial. Meskipun benda itu diam tapi dia juga memiliki energi.

- Naya-

***

Angga terdiam menatap layar laptop di hadapannya. Akhir-akhir ini beban hidupnya bertambah semenjak kehadiran Naya. Ia menyesali perihal perkataannya kemarin yang bersedia menjadi pacar Naya. Padahal ia terpaksa melakukan itu karena ia teringat sahabatnya Kai.

"Bengong mulu dari kemarin!" Alan datang mengganggu Angga, mereka sedang berada di kantin kantor. Angga memutar mata menatap Alan sebal.

"..."

"Ditanyain malah diem, pantes aja banyak yang bilang lo kayak gunung es."

Angga tak membalas perkataan Alan, ia tetap fokus sambil memikirkan cara agar bisa lepas dari Naya. Ia menyesal telah mengizinkan Naya masuk ke dalam hidupnya. Kalau begini terus maka ambisinya akan memudar. Cinta itu hanya akan melemahkan orang-orang terhadap impiannya.

"Pasti mikirin cewek! Si anak profesor itu, kan?" Angga langsung melotot menatap Alan ketika pria itu membahas prihal Naya. Kenapa Alan bisa tau apa yang ia pikirkan?

"Kaget, ya gue bisa tau? Muka lo aja akhir-akhir ini udah jelasin kayak cowok puber yang baru pertama kali jatuh cinta." Kemudian Alan tertawa setelah mengatakan itu.

"Gue nggak jatuh cinta," bantah Angga, ia tak terima jika dibilang jatuh cinta pada Naya. Ia bukan jatuh cinta tapi ia kesal karena selalu menjadi pria bodoh yang mau mengikuti permmintaan Naya, hanya karena tak ingin melihat gadis itu menangis. Mungkin benar ia sudah gila.

"Bantah aja terus, nanti jadi bucin beneran baru tau rasa."

"Serius gue nggak cinta sama anaknya profesor!"

"Gue denger-denger bokap lo sama profesor udah temenan sejak lama?" tanya Alan.

"Iya, dulu bokap sama Profesor pernah jadi dosen di satu univ yang sama, pas gue masih kecil."

"Berarti lo sama anak profesor udah kenal dari kecil juga, dong?" pertanyaan Alan membuat Angga terdiam. Ia memutar ulang masa lalunya ketika ia masih di sekolah dasar. Ia ingat dulu ketika ibunya mengajaknya bermain ke sebuah rumah besar yang tak lain milik Profesor Aldo. Ada anak kecil perempuan yang selalu menatapnya dengan tatapan permusuhan. Apakah itu Naya? Namun kedua anak itu berbeda. Naya kecil membencinya berbeda dengan sekarang yang mengejar-ngejarnya seperti orang gila.

"Mungkin, tapi gue nggak terlalu inget."

"Gue curiga kalau bokap lo sama prof Aldo sengaja deketin lo berdua biar bisa jodohin lo sama Naya."

"Ngaco banget pikiran lo!"

"Dih ngenyel! Liat aja nanti."

Angga tidak menghiraukan itu. Jelas itu tidak masuk akal, mana mungkin ayahnya dan profesor diam-diam mau menjodohkannya dengan Naya. Angga menghembuskan napas mencoba menenangkan dirinya. Lalu sebuah notifikasi masuk di ponselnya tertera nama Naya. Baru saja diomongin anak itu langsung muncul. Ada apa lagi?

Naya

-Kak Angga

Airlangga

-Apa?

Naya

-Ada yang ngajakin aku by one kagura

Airlangga

-Trus?

Naya

-Masalahnya ini yang ngajakin temen squad Kak Angga cewek nicknamenya Cyiraaimutt

-Aku nggak bisa kagura, Kak. Dia bilang aku beban, modal desah,  terus cuma mau manfaatin Kak Angga soalnya Kak Angga duitnya banyak

-Kata si Cyra kalau aku kalah by one sama dia, aku harus hapus afinitas lovers aku sama Kak Angga

Simbol afinitas di game mobile legend kalau pacaran

Angga

-Kirim password sama email akun kamu

Naya

-Buat apa Kak?

Angga

-Biar aku aja yang by one sama dia pakai akun kamu. Kalau dia chat  lagi jangan ditanggepin black list aja

Angga loading ke aplikasi mobile legend lalu ia keluar dari akunnya dan masuk ke akun Naya. Benar saja terlihat akun Cyraa yang online. Sepertinya Cyraa memang sengaja mengajak Naya by one. Kekanakan sekali sikapnya. Tanpa basa-basi Angga langsung mengundang Cyra ke roomnya untuk by one Kagura. Kagura adalah salah satu hero di mobile legend yang memiliki wajah cantik, biasa di pakai oleh cewek. Tapi hero ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, tidak semua orang bisa menggunakannya.

Hero Kagura

"Lo ngapain main game, bentar lagi udah mau masuk jam kerja. Makanan lo aja belum habis." Alan menegur Angga, ia merasa an eh dengan perilaku temannya satu ini.

"Ada urusan penting gue!" Angga tidak sadar kalau ia lebih memprioritaskan Naya dibanding dirinya sendiri. Bahkan ia rela tidak menghabiskan makanannya hanya untuk by one dengan Cyraa karena telah berani menghina Naya.

"Penting apaan itu cuma game!"

Angga lebih memilih diam, dia tidak memperdulikan perkataan Alan. Ia anggap sebagai angin lalu. Ia lebih fokus untuk by one dengan Cyra agar tidak menggangu Naya lagi. Entahlah ia merasa tak suka jika ada yang mengusik Naya meskipun orang itu adalah teman squadnya sendiri. Ia merasa hubungannya dengan Cyra tak pernah dekat. Cyra itu masuk squad yang sama dengannya juga karena ada temannya yang suka dengan Cyra. Bahkan ia tak pernah mengobrol atau mengirim pesan pada Cyra.

"Lo jadi berubah banget semenjak sama Naya, jadi aneh gini. Lo by one sama siapa?" Alan tak sengaja melihat room yang dimasuki Angga adalah custom, dan duel menggunakan kagura.

"Berisik! Bisa diem, nggak!" Alan yang mendengar itu langsung terdiam. Perkataan Angga membuatnya merinding ketakutan. Baru kali ini ia melihat Angga yang begitu marah dan tdak bisa menahan emosi.

Angga mulai fokus by one dengan Cyra. Untungnya tak butuh waktu lama untuk menang. Ia menang telak 10-0 melawan Cyra. Ia tidak membiarkan Cyra menang atau membunuhnya. Selesai pertandingan, Angga langsung mengetik sebuah pesan pada Cyra.

-NGGAK USAH CAPER LAGI SAMA GUE, SOK CANTIK!!

Selesai mengetik pesan itu, Angga langsung memblacklist Cyra dari akun Naya. Ia benci dengan cewek Pick Me macam Cyra yang seenaknya bisa membully orang mentang-mentang cantik, high rank tinggi dan punya skin banyak bisa berprilaku seenaknya dengan orang-orang.

Lalu Angga juga membuka akunnya lagi. Ia mengetik sebuah pesan pada Cyra sebelum memblacklistnya.

-NGGAK USAH GANGGU CEWEK GUE.

-DIA LEBIH JAGO DAN CANTIK DARI LO

"Sejak kapan seorang Airlangga Xavier bisa berkata kasar sama cewek?" Alan kaget, baru kali ini ia melihat Angga menghujat cewek, apalagi cewek yang dihujat itu cantik.

"Sejak tadi,"balas Angga singkat, tak peduli.

"Gila si Naya mampu merubah si gunung es ini menjadi bucin. Baru pertama kali gue liat lo ngehina orang, biasanya lo kalau diganggu orang juga diem aja."

"Bukan urusan lo!" Angga langsung membereskan laptopnya ke dalam tas. Ia tak mau mendengar perkataan Alan yang begitu mengusiknya. Angga berpikir keras kenapa ia tadi sebodoh itu bertindak hanya karena Naya di hina oleh Cyra dan kenapa juga dia harus peduli pada Naya hingga merelekan waktu makan siangnya terbuang.

"Itu tandanya udah lo udah jatuh cinta sama dia, tapi lo gengsi buat ngakuin."

"Gue nggak jatuh cinta sama siapapun, perasaan gue ke Naya murni karena kasian itu aja nggak lebih."

"Cckckck dasar es batu, liat aja gue pastiin lo bakal bucin banget sama Naya."

***

Gimana part ini?

Next or no?

Spam komen disini

100 komen ya baru lanjut...

Salam

Gulla

Istri sahnya song Jong Ki

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top