Part 2

Happy Reading Guys, buat yang minat aja ya 😁🤭

💔💔💔💔💔

Nafira kini tengah berbaring diranjang dengan masih terisak, dia benar-benar merasa sendirian sekarang, dia tidak ingin merepotkan Sasi dan juga ibu angkatnya Sinta.

"Nafiraaaa," Teriak Vania dari luar kamar, membuat Nafira membuka matanya dan menghapus air matanya yang masih tertinggal dipipinya, lalu Nafira pun membuka pintu kamarnya dan dia melihat Vania tengah berdiri dengan penuh amarah.

"Ada apa Bu?,” tanya Nafira yang terlihat ketakutan karena sorot mata Vania yang tajam padanya.

"Ada apa, ada apa?, suruh siapa kau mengunci pintunya hah!!,  kau tau cucian piring sangat menumpuk, kolam ikan pun belum kau bersihkan dan lihat lantainya sangat berdebu, tapi kau malah enak-enakkan dikamar mu, jangan berharap kau merasa kan kebahagiaan ya, kau itu anak pembawa sial ibu mu meninggal juga karena menyelamatkanmu dari kecelakaan itu, sekarang kau bersih kan semuanya,” Ucap Vania  lalu mencekal tangan Nafira dan dibawa nya kedapur untuk mencuci piring-piring kotor bekas makan-makan  saat arisan tadi. Setelah itu Vania pun pergi meninggalkan Nafira yang kini kembali menitikan air mata, kepalanya masih terasa sakit tapi dia tidak boleh manja dia pun membersihkan piring-piring itu, lalu setelah selasai kini beralih ke kolam ikan dan terakhir kelantai dua, setelah semua selesai Nafira pun kembali kekamar untuk beristirahat karena tubuhnya yang sudah merasa lelah.

"Ya Tuhan sampai kapan aku terus seperti ini, aku sudah tidak kuat, Bunda, Nafira kangen banget sama bunda, Ucap Nafira sambil berbaring diranjang dan memeluk photo Bundanya, sambil terus menitikan Air matanya yang seakan tidak pernah berhenti mengalir, matanya pun sudah sembab karena terus-terusan menangis, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi, ada Notif dari seseorang yang pastinya membuat Nafira sedikit melupakan masalahnya, Kak Bara,”ucap Nafira dengan mata yang berbinar.

@Bara_Aksara
"Besok aku tunggu kamu dibelakang sekolah.”
                                      @NafiraAnjani
"Ada apa kak Bara?, tumben ngajak ketemuan.”

@Bara_Aksara
Jangan banyak tanya!!, pokonya temui aku besok dibelakang sekolah.”

                                          @NafiraAnjani
"Baik kak.”

Ada apa yah?, kenapa tiba-tiba kak Bara ingin menemuiku, setelah seminggu ini dia terus menghindariku, apakah ada hal yg penting?, semoga cuma perasaanku saja aku harus berpikir positif,” Ucap Nafira bermonolog, karena Bara yang sedikit ketus dalam Balasan Chat tidak seperti biasanya yang bersikap manis dan diawali dengan kata-kata manis saat awal mereka melakukan chat.
                                                                                 *****

Keesokan hari Seperti biasa Nafira pun pergi kesekolah dengan menggunakan kendaraan Umum, dia datang pagi-pagi karena permintaan Bara yang ingin bertemu dengannya, kini Nafira pun tengah berada di taman belakang sekolah untuk menunggu Bara, setengah jam Nafira menunggu akhirnya Bara pun datang menghampirinya yang sedang duduk sendirian, melihat kedatangan Bara, Nafira kini tersenyum lebar dia terlihat sangat bahagia karena sudah lama dia tidak bertemu kekasihnya itu, Bara pun duduk disamping Nafira namun tanpa senyuman yang biasa Bara berikan untuknya saat mereka berdua saja.

"Kak Bara apa kabar?, sudah beberapa hari ini kita tidak bertemu, aku sangat merindukan kak Bara," Ucap Nafira sambil sesekali menoleh kearah Bara, untuk melihat reaksi dan ekpresi wajah Bara, dan Nafira kecewa karena kini ekpresi wajah Bara biasa saja bahkan bisa dibilang sangat datar dan dingin.

"Baik, aku ingin membicarakan sesuatu yg penting denganmu," Ucap Bara datar, to the point tanpa menanyakan keadaan Nafira, atau menjawab kata-kata Rindu yang keluar dari mulut Nafira padahal satu Minggu Bara tidak bertemu Nafira.

Inikah pria yang beberapa tahun yang lalu akan menjaga Nafira saat Bunda Sahira meninggalkan Nafira sendirian untuk selamanya. Entah kemana hilangnya pria yang selalu membuat Nafira bahagia dan semangat untuk menjalani hidupnya.

"Bicara apa kak?, Fira merasa kakak sangat berubah sekarang, kenapa Kak?, apa ini hanya perasaan ku saja?," tanya Nafira dengan mata yang sudah memerah karena ingin menangis saat melihat ekpresi wajah kekasihnya yang datar dan dingin padanya.

"Aku ingin kita mengakhiri hubungan kita," Ucap Bara yg to the point dan tanpa menoleh kearah Nafira sedikit pun.

"Mengakhiri?, maksud kak Bara kita putus?," tanya  Nafira dengan mata yang sudah berkaca-kaca dia tidak menyangka hubungan yang dia jalin selama 4 tahun bersama Bara harus kandas begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Bukankah selama ini Nafira selalu setia pada Bara.

"Iya kita putus saja,” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun pada Nafira.

"Ke-kenapa kak, kenapa?, apa alasannya, apakah aku berbuat salah pada kakak?, katakan ka!!, biar aku bisa merubahnya, katakan kak aku mohon apa alasan kak Bara putusin aku,” tanya Nafira dengan suara yang gemetar, dan air mata yang sudah akan tumpah.

"Aku jenuh dengan kamu Fir, aku bertahan selama 4 tahun bersama kamu dan itu membuatku bosan dan lihat lah sekarang penampilanmu, dan itu  mungkin yang membuatku ada dalam titik jenuh sekarang, sebenarnya kamu tidak salah Fir tapi yang salah enampilanmu sekarang jauh sekali dengan Nafira ku dua tahun yang lalu, yang selalu menjaga penampilan dan merawat tubuhmu, tapi lihat sekarang kamu itu kerjaannya cuma nangis dan nangis saja, apa kamu tidak lelah terus menerus menangis hah!!, dan lihat tubuhmu sekarang jadi kurus sepeti ini, aku malu jika harus jalan sama kamu, aku sangat jenuh dengan hubungan kita Fir, aku harap kamu bisa Terima keputusan ku, maaf jika ini menyakitimu,” ucap Bara yang kini berdiri dan bermaksud meninggalkan Nafira, namun saat akan melangkah meninggalkan tempat itu, ucapan Nafira menghentikan Langkah Bara dan dia pun terdiam saat mendengar ucapan Nafira namun tanpa menoleh sedikitpun kearah Nafira, dia berdiri membelakangi Nafira.

"Semudah itukah kamu mengatakan putus kak?, semudah itu kah kamu melupakan ku karena penampilan dan kondisiku sekarang jawab kak Bara!!, Oh aku tahu kenapa kamu melakukan ini padaku karena Ada gadis yang lebih dariku kan?, kamu tahu kak selama ini aku selalu menutup mata dan telinga saat mendengar tentang kamu dan Gita, aku mencoba mengabaikannya, dengan harapan kamu datang padaku dan menjelaskan semua tentang gosip yang beredar itu tidak benar, tapi ternyata aku salah, kamu datang bukan untuk menjelaskan tentang berita yang beredar disekolah ini, tapi kamu malah mengakhiri hubungan kita dsn itu berarti apa yang aku dengar benar adanya, bagus kak aku suka cara kamu menyakiti dan menghianatiku dengan adik tiriku Gita, ternyata kamu cukup kejam ya Kak, ternyata kata-kata manis yang kamu sering ucapkan semua hanya bualan semata, semuanya bullshit, janjimu untuk menjaga saat kepergian Bunda semuanya bohong, baiklah jika kamu ingin berpisah denganku, baik aku Terima Kak lagi pula dengan begitu aku tidak akan berat jika suatu saat nanti aku harus pergi jauh, tadinya aku berpikir bagai mana nasib Kak Bara saat aku harus pergi jauh darinya, apakah dia bisa hidup dengan baik dan bahagia tanpa aku, tapi sekarang aku sudah mendapat jawabannya, dan sekarang aku tidak akan berat lagi saat aku harus pergi jauh, karena orang-orang yang aku sayangi sudah mendapatkan kebahagiaannya sendiri, meski tanpa adanya aku, baiklah kita Putus Kak, hubungan kita sudah berakhir mulai saat ini kita tidak akan ada hubungan apa-apa lagi, semoga Kak Bara selalu bahagia dan selamat tinggal Kak, semoga kamu selalu bahagia dengan pilihanmu, aku janji aku tidak akan menganggu kehidupan Kak Bara lagi mulai saat inj, Terima kasih atas semua kebahagiaan yang kakak berikan selama 4 tahun ini, dan terima kasih sudah mau bertahan selama 4 tahun Dengan gadis sepertiku, terima kasih kak Bara dan selamat tinggal untuk selamanya," Ucap Nafira dengan air mata yang kini sudah mengalir membasihi pipinya.

Bara yang semula akan meninggalkan Nafira pun kini dia malah berdiri mematung, dia jadi teringat saat kebersamaannya bersama Nafira, momen-momen indah bersama Nafira seolah berputar diotaknyak bagai kaset rusak, dia ingat dengan janjinya pada Nafira untuk terus menjaganya bahkan Bara bilang kalau dia hanya ingin menikah dengan Nafira, dia pun teringat akan kenangan-kenangan Manisnya bersama Nafira semuanya terus berputar diotaknya, dan kenangan itu membuat Bara sadar Nafira begitu berharga untuk dia campakan.

"Apa maksudnya meninggalkan ku untuk selamanya?, aarrgghhtt.. shit!!, Sial kenapa aku bisa sangat bodoh seperti ini, apa yang sedang aku pikirkan, aku telah menyia-menyiakan Nafira, seharusnya aku tidak berkata seperti itu padanya, kenapa aku hanya mengikuti emosi sesaat ku, aku harus minta maaf padanya,” Ucap Bara mengumpat lalu buru-buru pergi dari tempat itu untuk mencari Nafira dan meminta maaf atas apa yg dia ucapkan tadi.

Kini Bara pun pergi dari taman itu, bermaksud untuk mengejar Nafira, tapi sayang Nafira sudah tak terlihat lagi, Bara pun tengah mengelilingi sekolah itu, namun hasilnya nihil, dia tidak menemukan Nafira, Bara terlihat frustasi, apa semuanya sudah terlambat untuk Bara. entahlah.

Tbc

Penasaran sama lanjutannya Monggo mampir ke e-booknya, Linknya ada diBioku ya 😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top