Hujan Dan Air Mata
Katakan padanya bahwa setitik cairan bening itu telah jatuh membasahi kedua sisi wajahku. Gumpalan kapas di atas kepalaku seakan berarak mengiringi langkah tak pastiku. Katanya aku harus pergi, tapi aku malah berlari, tidak juga meninggalkan tempat ini. Jadi, haruskah aku beranjak meninggalkan segenap hati ini? meninggalkan tirta yang dulu sempat membayangi mata dan hati.
Pecah meruak gumpalan kapas itu. Bersamaan tirta yang jatuh dari pelupuk mataku. Karena tersapu sudah rasa yang dulu sempat singgah di hatinya. Sama seperti namaku yang lipur dari ingatannya. Sedangkan aku hanya bisa berputar-putar dalam kahayalan semata. Keduanya sama menyesakkannya. Meski jatuh dari asal yang berbeda.
Bangkit, bangkit, bangkit. Meskirasanya sakit. Sejenak aku seperti terhimpit. Oleh kenyataan yang begitu pahit.Kini aku telah berdiri. Menghalau harapan yang tak pasti. Melupakan tirta yangjatuh berkali-kali. Menggantikan embun dengan matahari. Menghilangkan kelabudalam hati.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top