Prolog

"Demi neptunus! Uranus! Saturnus! Dan pluto yang terlupakan! Kamu di mana sih? Biru...."

Gadis kecil bergaun putih dengan beludru lembut di tiap ujungnya mengubrak-abrik tumbuhan perdu yang tumbuh subur di pinggiran sungai.

Mata yang mulai berkaca-kaca membuat rona merah pada kedua pipi chubby-nya. "Duh! Dimana sih?"

Tak peduli dengan duri yang menusuk jari, ia terus menyibak kasar tumbuhan-tumbuhan di sana.

Telinga si gadis kecil dengan sigap menangkap bunyi  patahan ranting-ranting pohon yang diinjak. Matanya tajam menyisir, menembus pepohonan yang berjajar rapi mengisi hutan.

Seorang anak lelaki seusianya tengah mengendap-endap mengincar seekor capung yang hinggap di ujung bunga seruni tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Hei!" teriak gadis kecil bergaun putih.

Suaranya memecah keheningan gemericik air sungai. Ia berlari cepat menghampiri anak lelaki yang menatapnya tajam karena capung incarannya terbang entah ke mana.

Mata ambernya megerjap berulang kali seolah tak percaya jika 'Biru', yang dicarinya melingkar manis di pergelangan tangan si anak lelaki.

"Biru! Akhirnya, kamu ketemu!"

°°°

•to be continued•

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top