Episode 30
-Yesterday is yesterday, today is today, and tomorrow is tomorrow.-
-Tidak ada yang tahu bagaimana hari ini akan berlalu dan apa yang akan terjadi esok hari.-
-Karena seorang sahabat adalah dia yang tidak akan membiarkanmu berjalan seorang diri.-
-Cinta bukan hanya tentang dua insan yang terikat atau menjadi satu atas nama cinta, tapi cinta juga lebih dari itu. Dia yang tak terlihat, dia yang berupa bayangan, dan dia yang terlalu bersinar. Dia, cinta.-
- - -
Sabtu.
[6:37 AM.]
Willy dan Amy mencari dan mengumpulkan semua bukti untuk membersihkan nama Vie.
[8:55 AM.]
Bukti telah terkumpul. Video lengkap yang direkam dari sudut pandang Willy dan dari sudut pandang Amy.
[11:23 AM]
[Willy Z.]
Aku udah kumpulin semua buktinya.
[4:56 PM]
"Gimana Vie? Buktinya udah terkumpul semua?" Dyni menghampiri Vie yang duduk di meja makan.
"Sudah."
Minggu.
[6:56 PM]
"Dee, gimana ya besok?" Vie merasa gugup. Masih ada waktu sekitar sepuluh jam lagi untuk menginjakkan kaki ke sekolah dan mendengar apa hukuman yang akan diberikan guru kepadanya.
"Udah Vie, kamu yakin aja. Itu nggak akan terjadi." Dyni menyemangati Vie.
° ° °
Senin.
Mendung menghiasi langit kota Palembang. Matahari enggan menampakkan diri dan lebih memilih untuk bersembunyi di balik tumpukan awan. Sepanjang perjalanan, Vie terus menoleh ke kiri, menatap nanar keluar jendela.
Kali ini, Dyni menyuruhnya untuk duduk di sebelah kemudi. Sementara Dyni duduk di kursi penumpang, di belakang Vie.
"Everything gonna be alright." Begitulah pesan Dyni tadi pagi. Kedua kembar ini tidak memberitahukan perihal kejadian itu kepada Tami atau pun Dimas. Mereka yakin, -tidak. Dyni yakin, bahwa kasus ini akan tuntas dan selesai tanpa harus melibatkan kedua orang tua merekea.
Vie banyak diam selama di perjalanan, Dimas menyadari itu. Biasanya putri kembarnya satu itu akan ceria setiap harinya. Dimas menagkap keresahan dari putrinya satu ini.
"Kak, ada masalah?" Dimas melirik putrinya yang diam membisu melempar pandangan kosong keluar jendela.
Vie diam bergeming.
"Kak?" Dimas memanggil putrinya sekali lagi. Ingin rasanya Dyni mengguncang kursi di depannya agar si empunya nama menggubris.
Dimas menepuk pelan pundak Vie, membuat gadis dengan surai yang dikuncir satu itu menoleh. Namun, tidak berucap sepatah kata pun.
"Kakak lagi ada masalah?" Bukannya bertanya langsung kepada Vie, Dimas malah melempar pertanyaan kepada Dyni yang sedari tadi bersidekap dada.
"Eh?" Dyni langsung menurunkan tangan dan membenarkan posisinya. "Why, Dad?"
Dimas menghela napas. Sepertinya, kedua putri kembarnya ini memang lagi ada masalah.
Dyni keluar lebih dulu setelah berpamitan dengan Dimas, disusul Vie yang dicekal Dimas sebelum turun sepenuhnya.
"Kakak, apapun masalah yang tengah kakak hadapi sekarang, kalau kakak yakin semua baik-baik saja, maka semuanya akan baik-baik saja. Ayah percaya sama kakak." Dimas mengelus pucuk kepala putrinya, lalu mengecup kening Vie.
Vie mengamati dalam iris coklat itu. Ada secercah semangat yang ikut masuk ke dalam dirinya. "Ya, yah." Vie menarik kedua sudut bibirnya.
° ° °
Jam istirahat pertama. Vie disuruh menghadap ke ruang BK, kembali menemui Bu Putri. Bu Putri memberitahukan bahwa kemungkinan Vie akan disuruh pindah sekolah karena perbuatannya yang telah melanggar kode etik SHS. Vie diharuskan membawa orang tuanya besok untuk rapat bersama kepala sekolah, para guru, beserta staff jajaran lainnya.
Vie menceritakan hal tersebut ke Dyni. Dengan cepat pula berita tersebut menyebar di penjuru SHS, entah siapa yang memulai gosip itu. Bahkan, video bullying kemarin meskipun telah dihapus, tapi sampai hari ini masih menjadi buah bibir hangat warga SHS.
Harapan Vie sekarang adalah menunggu Willy dan Amy menjalankan aksinya.
° ° °
Willy telah memberitahu Ira bahwa ia punya bukti tentang video bullying itu dan menyuruh Ira untuk mengakui kesalahannya. Namun, bukan Ira namanya jika langsung menyerah begitu saja. Ia tetap bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah.
Tidak ada pilihan lain, mereka harus melakukannya dengan cara mereka sendiri. Jika kedua orang tua Ira punya sedikit pengaruh di SHS, maka kemungkinan untuk langsung melaporkan pada guru adalah hal yang salah. Setidaknya, seperti itulah paham yang mereka anut sekarang.
Tak hanya Amy dan Willy, Dyni juga meminta bantuan Zayan dan Leon untuk membantu mereka. Mereka gencar menemukan bukti-bukti lainnya. Bukan hanya video bullying Dyni, tapi mencari video bullying Ira kepada siswa dan siswi lainnya.
Tidak ada CCTV di gedung baru, sehingga pencarian jejak cukup menantang. Mereka sudah punya satu saksi mata, yaitu Amy. Selain menyaksikan bullying Dyni di gudang sekolah, Amy juga menjadi saksi saat Ira mengotori bangku meja Vie di kelas.
Ada beberapa anak kelas sebelas yang memang tampang culun mengaku pernah dibullying oleh Ira and the gank. Willy dengan sigap mengumpulkan kesaksian mereka. Tugas Leon dan Zayan adalah menyebarkan video lengkap dari video pembullyan 'Vie' yang tersebar. Bukan, bukan dengan membuka aib Ira terang-terangan ke jagat media. Mereka hanya menampilkannya di layar proyektor tiap kelas. Menyetal secara bersamaan sehingga semua orang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Tugas Amy, menanyai anak-anak yang hobi narsis, barangkali lewat jepretan mereka terdapat beberapa bukti untuk mendukung kasus ini. Tak sia-sia, Amy mendapat sebuah video amatir Hadi cs saat di kantin. Bertepatan video itu diambil, saat itu juga Ira tengah menyiram Dyni dengan minuman. Mereka juga mendapat banyak saksi atas kejadian itu.
Orang-orang yang awalnya mencibir Vie, kini mulai berbondong-bondong membela Vie. Mereka saling membantu dan menyemangati Vie. Penjuru SHS kini heboh dengan kebenaran itu. Beberapa siswa yang diduga adalah dalang dari keributan ini dipanggil ke ruang BK.
Willy, Reno, Amy, Leon, Zayan, Hadi, Bayu, Lisa, Dyni dan Vie berbaris memenuhi ruangan. Bu Putri mengamati mereka satu persatu, tak hanya Bu Putri, ada Bu Riza, Bu Diana, dan beberapa guru lainnya yang menatap geram para siswa-siswi yang berbaris dengan gagah tanpa merasa berasalah sedikit pun.
Beberapa menit setelah oknum yang diduga dalang dari kehebohan SHS siang itu dipanggil, puluhan siswa-siswi, bahkan mungkin hampir dan lebih dari seratus orang, berbondong-bondong datang mengerumuni ruang BK dari luar. Mereka bukanlah masa yang hanya ingin menonton atau menyaksikan kejadian yang terjadi di dalam sana. Melainkan mereka ingin memberi dukungan suara bahwa Vie tidak bersalah.
Setelah dikulik kebenarannya dan alasan mereka melakukan itu, maka dibuatlah pertimbangan baru. Bu Putri, para guru, beserta staff dan jajaran berembuk untuk membahas soal itu. Semua bukti kuat beserta kesaksian para korban bullying mau tak mau membuat Ira harus menerima dakwaan bahwa ia bersalah.
Hari itu juga, Bu kepala sekolah memustuskan untuk membebaskan nama Vie. Ira dan bukti-buktinya telah ditindaklanjuti. Namun, mengingat Ira sudah kelas tiga dan akan segera hengkang dari SHS, maka Ira hanya diberi peringatan satu. Ira diberi keringanan atas perbuatannya, bukannya berterimakasih atau meminta maaf, ia malah berlalu begitu saja. Seolah tidak pernah terjadi apapun.
Biarlah, Vie dan Dyni tidak terlalu mempermasalahkannya. Asalkan sekarang nama Vie sudah bersih dan Ira telah mendapatkan buah dari hasil perbuatannya.
Beberapa hari berlalu, Ira dan Amy adalah dua kandidat terkuat. Mereka harus bersaing untuk memperebutkan gelar putri sekolah. Tidak ada hal yang berbeda dari persaingan mereka, tapi setidaknya mereka telah bersaing secara sehat dengan hati dan pikiran.
Vie sudah memaafkan Willy yang telah membohonginya, Dyni juga menjelaskan kesalahpahaman Vie antara dirinya dan Leon. Dari kejadian-kejadian tersebut, mereka sama-sama mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru. Vie juga mengingat beberapa kejadian-kejadian penting di masa kecilnya.
"Dia, juga sahabatku."
° ° °
•The End•
Hola!
Apa kabar Avers?
Rain harap kalian bahagia dan sehat selalu ya😚
Yeay! Hari ini tamat!
Maaf kalau nggak sesuai ekspetasi kalian😣
Di revisi berikutnya, insyaallah Rain akan menyajikan naskah ini lebih baik lagi.
So, stay tuned, ya!
Masih ada satu part lagi, "Epilog". Vie dkk masih akan menemani kaliannn lho😆
Next ya!🔥🔥🔥💓💘💕❣️
With love,
akuhujan_
The author in the shadow.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top