❥09. Adore U [RaiNo]

Cast:

❣Raichi Hoshimiya
❣Noel Othosiro
❣Aoi Kiriya
❣Ichigo Hoshimiya
❣Ran Shibuki [numpang lewat doang]

· · • • • ✿ • • • · ·

Bunyi seruputan susu kotak, masuk ke telinga Noel. Gadis berpita pink itu, tengah duduk di meja rumah Raichi. Tentunya dia tak sendiri di sini, karena ada Raichi yang menemaninya. Mereka berdua duduk bersama, meminum susu kotaknya bersamaan dengan tangan yang fokus membolak-balikan halaman majalah.

"Woahh ... Kak Aoi masuk 10 besar top idol! Dia memang hebat!!" kata Raichi dengan mata berbinar ke arah Noel.

Noel tersenyum tipis, dia menggelengkan kepala lalu menunjuk ke arah majalah."Kak Ichigo juga hebat kok, lihat dia yang ada di peringkat 1," kata Noel yang merupakan fans Ichigo.

Raichi tampak tak peduli dengan peringkat Sang Kakak. Padahal Ichigo adalah Kakaknya sendiri, tapi dia? Dia lebih menyukai Aoi tentunya. "Huft! Aku tak percaya bisa-bisanya idol ceroboh seperti Kak Ichigo jadi top idol. Dia bahkan berhasil mengalahkan Kak Aoi," kata Raichi heran.

"Eyy! Kak Ichigo itu hebat! Meski sedikit ceroboh," bela Noel yakin.

Belaan Noel itu membuat Raichi merotasikan matanya malas,"Iya iya Kakakku memang hebat. Tapi Kak Aoi jauh lebih hebat tentunya." Raichi menunjuk ke arah foto Aoi, yang ada pada majalah.

"Kak Ichigo lebih hebat!" Noel ikut menunjuk pada majalah.

Mata Noel dan Raichi menatap sinis satu sama lain. Mungkin jika ini komik, akan terlihat listrik yang saling berperang antara keempat bola mata itu. Mereka tak mau kalah, Raichi memihak Aoi dan Noel memihak Ichigo.

"Kau tak tahu, jika selain ceroboh ... Kakak juga sangat suka makan. Makananku saja, sering dia ambil," ucap Raichi yang masih mempunyai dendam terselubung pada Sang Kakak.

"Pokoknya orang seperti dia? Menjadi top idol? Ah rasanya itu terlalu cepat. Dia masih harus banyak belajar," sambung Raichi.

Noel baru saja akan memotong ucapan Raichi. Sebelum, bola matanya membulat sementara kedua tangannya menutup mulutnya yang terbuka. Tepat di belakang mereka, pintu rumah itu terbuka. Menampilkan gadis berbando merah, yang datang dengan kedua temannya.

"Sudah berisik, menyebalkan, suka marah-marah, pelupa, dia bahkan ... "

Kepala Noel bergeleng-geleng, sementara jari telunjuknya dia taruh di depan bibir. Noel berusaha untuk memberitahu jika Ichigo, berjalan menuju ke arah Raichi dari belakang. Semua kode Noel berikan, tapi Raichi tak peka juga. Dia masih berbicara menjelek-jelekkan kakaknya sendiri. dan ujung-ujungnya yang dia dapat adalah ...

"Kekanakkan, tak pernah mau mengalah, dia jug---"

"AUWW SAKIT!!!!!!" teriak Raichi saat kupingnya di jewer Ichigo.

Ichigo tampak marah, wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Dia juga tak segan-segan memelintir kuping Raichi, hingga adiknya itu bercicit kesakitan. "Bagus ya! Aku tak ada, dan kau dengan senang hati menjelek-jelekkanku! Adik siapa sebenarnya kau ini!"

"Ampun Kak! Aku tak bermaksud menjelek-jelekkanmu!" ucap Raichi meminta Ichigo untuk berhenti.

"Tak bermaksud?! Tapi kau tampak senang mengucapkannya!!"

"Iya kak ... aku minta maaf!"

Perut Noel terasa digelitiki, begitu melihat Raichi pasrah meminta maaf. Dia tertawa kecil, siapa suruh menjelek-jelekkan kakak sendiri? Akhirnya dia dapat balasannya juga kan? Untung saja, Ichigo hanya menjewer, tak sampai memukul.

"Ichigo sudah dong, kasihan Raichi! Lihat, kupingnya merah!" ungkap Aoi melihat telinga Raichi memerah.

Tunggu, memerah? Ah, sebenarnya kuping Raichi memerah, bukan karena di jewer Ichigo. Kupingnya memerah, karena ada Aoi. Idol yang dia sukai. Kenapa juga Aoi harus melihatnya dijewer Ichigo?! Dia kan jadi malu.

Ichigo, Aoi dan Ran datang ke rumah Ichigo, untuk memakan bento. Mereka makan bersama, sesekali diwawancarai oleh Noel dan Raichi. Mungkin hanya Noel saja, yang bibirnya bekerja menanyai Soleil. Sementara Raichi? Dia fokus memotret Aoi. Sebenarnya, Raichi mendukung ke tiga idol itu untuk menjadi top idol. Hanya, dia sedikit lebih dominan pada Aoi.

Setelah makan, Ichigo dan Ran memutuskan untuk membantu ibu Ichigo mencuci piring. Aoi tak ikut membantu, karena dia tengah fokus membaca majalah yang Raichi berikan.

"Raichi," panggil Aoi.

Orang yang dipanggil itu mendadak gugup. Dia melirik ke arah samping, tepatnya ke arah Aoi. Baru kemudian menyahut,"Ya?"

Belum saja, Aoi berkata-kata. Raichi sudah gugup duluan. Kedua tangannya gemetar, sementara matanya mencuri pandang pada Aoi. Tingkat kegugupan Raichi semakin bertambah. Ketika Aoi mulai berucap,"Kau suka padaku?"

Deg

Bukan suka lagi, tapi sangat suka.

"Iya," jawab Raichi singkat, tapi itu membuat senyuman Aoi merekah. Aoi lalu melanjutkan,"Terima kasih. Aku senang, mendengarnya. Tapi ..."

"Tapi?"

Aoi melirik ke arah Raichi. Dia kembali tersenyum manis,"Kau tak boleh menjelek-jelekkan kesukaan orang lain. Apalagi orang yang kau katai itu Kakakmu sendiri. Itu tak baik Raichi," pesan Aoi.

Raichi menundukkan kepala, rasa malu menjalar ke pipinya. Rupanya Aoi sudah tahu, jika dia membanding-bandingkannya dengan Ichigo. "Dukung idol yang kau suka, tanpa menghina idol lain ya?" tangan Aoi mengusap lembut rambut Raichi. Itu berhasil membuat Raichi mengangguk menurut, sementara bibirnya melengkung ke atas.

"Kak ... sebenarnya ..."

Aoi mengernyitkan alis. Dia berhenti mengusap rambut Raichi. Lalu penasaran,"Kenapa?"

"Aku suka pada kakak, bukan hanya sebagai seorang idol ... tapi ... "

"Stttt ..." Aoi langsung menaruh jari telunjuknya di depan bibir Raichi. Dia tahu arah topik pembicaraan ini akan ke mana.

"Ehm imutnya," tutur Aoi mencubit pipi Raichi gemas.

"Kau menyukai kakak-kakak sepertiku?" tanya Aoi.

Raichi mengangguk.

Untuk beberapa saat, Aoi terdiam. Begitu juga dengan Raichi yang tak membuka suara. Mereka diam beberapa menit, sampai Aoi mengingatkan,"Raichi masih kecil, belum mengerti tentang rasa kagum, suka, sayang dan cinta."

Raichi melirik ke arah Aoi, yang masih mempertahankan senyumannya. Aoi lalu melanjut,"Nanti ... setelah umurmu bertambah. Lambat laun, kau akan mengerti."

Jadi, cukup suka aku sebagai idol saja oke? Aku sangat menghargai dukungan yang Raichi berikan." Aoi mengungkap, sembari melirik ke arah Raichi.

Mata Raichi berbinar, dia tersenyum manis dan menganggukan kepala."Oke! Aku akan tetap menjadi pendukung nomor 1 Kak Aoi!!"

Mendengar ucapan Raichi, Aoi menarik sudut bibirnya ke atas. Dia menyarankan,"Kenapa kau tak mulai menyukai anak perempuan seusiamu?"

"Anak seusiaku?"

Aoi menunjuk pada Noel yang tengah membantu Ichigo dan Ran. Raichi awalnya mengernyitkan alis tak paham. Dia melirik ke arah Aoi, dan akhirnya paham juga. Itu berarti Aoi menyuruhnya untuk mencari orang lain untuk dia sukai.

"Noel?"

Seutas senyuman Raichi berikan pada Aoi. Oke, tampaknya Raichi mempunyai target untuk disukai baru.

Setelah Ichigo, Aoi dan Ran kembali ke asrama. Kini tinggalah Raichi dan Noel, yang sama-sama terdiam beberapa saat. Raichi tiba-tiba bersuara,"Ehm ... Kak Ichigo menjadi top idol pertama, sebenarnya tak buruk juga. Lagi pula, Kakakku memang hebat, sama seperti Kak Aoi."

Noel memincingkan mata heran. Dia lalu membalas,"Tentu saja, Kak Ichigo terbaik."

Tiba-tiba senyuman jail Noel keluarkan. Dia membawa majalah, berniat pulang ke rumah."Tampaknya ada yang di tolak Kak Aoi," goda Noel sembari tertawa kecil.

Kepala Raichi bergeleng tanda tak peduli. Dia memang tak pernah meminta Aoi membalas perasaannya. Cukup menyukai Aoi saja, Raichi sudah senang. "Noel ... kau tak berniat jadi idol juga?" tanya Raichi.

Pertanyaan tak terduga itu, membuat Noel tersentak. Kemasukan apa sebenarnya Raichi? Dari mana asal pemikiran ini. Noel bertanya,"Memangnya jika aku menjadi idol, kau akan ikut mendukungku ... seperti apa yang kau lakukan pada Kak Aoi?"

"Tentu saja, aku akan menjadi fans nomor 1 mu," balas Raichi, yang tiba-tiba membuat pipi Noel merona.

"Tapi ... kenapa kau ingin aku menjadi idol juga?" tanya Noel.

Raichi menjawab enteng,"Kau itu berbakat, bisa menari ... menyanyi, dan dari keluarga Othosiro. Aku yakin pasti kau akan cocok menjadi idol."

Pipi Noel memanas malu, di sana bahkan merambat rona merah. Noel tersipu, apalagi mendengar pujian Raichi selanjutnya.

Raichi menambahkan," Lagi pula kau imut ... dan ...

Cantik."

END

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top