❥07. Dream [KeiNa]
Cast : Kirihata Keito & Hana {Otoha Mao} |AiPlanet|
----------------------------------------------------------
Lonceng istirahat berbunyi.
Semua murid keluar dari kelas, menuju tempat tujuannya masing-masing. Ada yang pergi ke kantin, toilet, perpustakaan ada juga yang pergi ke ruang seni.
Sebut saja Keito, atau nama lengkapnya Kirihata Keito. Pemuda berkulit tan, yang saat ini tengah berlari menuju ruang seni. Dia berlari dengan kecepatan penuh, jangan lupakan tangannya yang menggenggam erat kotak coklat.
Untuk apa dia pergi ke sana? Memainkan alat musik? Bernyanyi? atau malah menari? Bukan, bukan, dia ke sana hanya untuk mengintip idol favoritnya berlatih. Dia Hana, idol yang saat ini sedang naik daun.
"1, 2, 3, 4!"
Gadis bernama Hana itu menari dengan lincah. Dia ditemani temannya Shiori, yang juga seoramg idol.
Sorot mata Keito tak pernah henti memandangi Hana. Dia mengulum senyum manis, senang melihat Hana berlatih dengan serius.
Sebenarnya Keito bisa saja pergi menyapa Hana. Tapi ... Dia tak bisa. Kenapa? Karena dulu, Keito pernah memarahi Hana.
Masalahnya sebenarnya hal sepele, Hana pernah menumpahkan segelas jus jeruk pada baju seragam Keito. Tapi pemuda itu sudah mengamuk seperti harimau yang lepas dari kandangnya.
Hana berulang kali meminta maaf, tapi Keito malah mendengus dan pergi begitu saja. Tapi, lama kelamaan, Keito jadi sering bertemu Hana, gadis itu tersenyum ramah mengabaikan sifat tak bersahabat Keito. Keito hanya bisa memalingkan wajah, padahal dalam hati entah kenapa dia menyukai senyuman ramah itu.
Hingga, Keito jatuh cinta pada gadis itu. Dia tak berani mendekati Hana, karena takut Hana tak mau berteman dengan pemarah sepertinya.
Yang dia bisa lakukan ya ini. Menaruh coklat dan note di meja ruang seni. Kemudian pergi sebelum Hana menemukannya.
Sayangnya ...,
"Keito-kun!" panggil Hana yang baru saja menyelesaikan latihannya.
Keito terciduk.
"Ha ... hana," Keito tergagap. Dia menggaruk satu tangannya, dengan wajah menunduk tak berani melihat wajah Hana.
"Owwh, jadi kau ya, yang selalu menaruh kotak coklat ini di sini?" tanya Hana sembari memincingkan matanya.
"Bu ... bukan! Bukan aku!" elak Keito.
"Oh ya? Jangan berbohong! Nanti hidungmu memanjang!" pinta Hana.
"Tidak! Aku tak berbohong!"
"Benarkah?"
Keito menangguk, dia bersusah payah menahan napas ... takut Hana menyadarinya.
"Baiklah, aku kira kau yang menaruhnya di sini. Pokoknya, aku mau berterimakasih pada orang yang sudah memberikannya padaku. Coklatnya enak, apalagi gratis," ujar Hana senang. Sudut bibirnya terangkat ke atas senang.
Melihat senyuman indah itu, bibir Keito ikit terangkat senang.
"Syukurlah," batin Keito.
Dia kemudian berpamitan pada Hana untuk pergi. Hana hanya mengangguk menyetujuinya.
"Kapan kau mau mengaku, Keito-kun?" gumam Hana.
Ini hari di mana Keito bosan untuk terus menjadi secret admirer Hana. Dia juga ingin menjadi kekasih gadis itu. Tapi, apakah bisa?
Hana seorang idol yang disukai banyak orang, sementara dirinya? Ah, sudahlah.
Tapi, jika Keito tak berusaha menembak Hana, kita tak mungkin tahu hasilnya seperti apa bukan? Jadi, Keito akhirnya bersiap untuk mengakui perasaannya pada Hana. Dia sudah siap, jika Hana tak menyukainya.
Pemuda itu menyiapkan satu kotak coklat berukuran sedang, dan juga sebuket bunga mawar berwarna merah muda.
"Hana," panggil Keito pada gadis yang tengah duduk di rooftop sekolah.
"Akhirnya kau datang Keito-kun, aku sudah lama menunggumu!" omel Hana. Sebenarnya Keito sudah dari tadi meminta gadis ini pergi ke rooftop. Sementara alasan Keito terlambat, ya karena menyiapkan bunga dan coklat.
Tangan Keito dia taruh di belakang tubuhnya. Tepat di sana dia menyembunyikan bunga dan coklatnya.
"Aku mau ... mengatakan sesuatu," ujar Keito.
Hana tersenyum tipis, kemudian mengangguk,"Katakan."
"Sebenarnya, coklat yang ada di ruang seni itu---"
"Kau kan yang memberikannya?" potong Hana cepat. Dia sudah dari dulu tahu jika Keito yang memberikannya.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Keito heran.
Hana mencolek hidung Keito sebentar,"Itu karena hidungmu ini semakin memanjang. Tanda kau berbohong!"
Kekehan kecil keluar dari bibir Hana, sementara Keito mendadak gugup. Jantungnya bahkan terus berdegup kencang, enggan berdegup normal.
Di banding menunggu lebih lama lagi, yang ada Keito lebih dulu pingsan gugup. Segera saja dia menjulurkan bunga dan coklat ke depan Hana.
"Aku menyukaimu! Kau mau tidak, menjadi pacarku?" ungkapnya.
Keito menatap Hana yang hanya diam. Gadis itu mematung, dengan kedua mata yang berkedip-kedip.
"Tapi aku ... "
Ah, sudahlah. Berpacaran dengan Hana memang tidak mungkin. Keito hanya bisa tersenyum miris, merutuki kebodohannya. Bunga dan coklat yang terjulur itu, dia turunkan ke bawah.
"Maaf Keito-kun," kata Hana.
"Tak papa, aku mengerti." Keito tersenyum ke arah Hana. Dia berusaha keras menahan perasaan malu di dalam hatinya.
Keito berpesan,"Tolong lupakan apa yang baru aku ucapkan barusan. Etto ... semangat terus untuk kegiatan idolmu.
Pemuda itu akhirnya berbalik arah berniat pergi. Harusnya dia sadar, bahwa Hana itu berbeda tempat dengannya.
"Keito-kun!" panggil Hana.
Keito pura-pura tak mendengar, dia pergi meninggalkan Hana. Semakin jauh.
"Tunggu dulu!!!!!"
Akhirnya Hana berlari ke arah Keito. Dia berlari secepat tenaga, berharap Keito mau menghentikan langkahnya.
Sampai
Grep
Hana memeluk tubuh Keito dati belakang. Keoto membulatkan matanya, tak mengerti.
"Tapi aku juga menyukaimu!!!!!!" ungkap Hana senang.
"Kau bilang apa?" tanya Keito.
"Aku ingin kita berpacaran!" pinta Hana senang.
"Tapi kau seorang idol."
"Tidak, tidak, seorang idol mungkin tak bisa berpacaran. Tapi mereka juga manusia bukan, aku yakin fansku yang setia pasti akan terus mendukungku," ujar Hana yakin
"Benarkah?" tanya Keito tak percaya.
Hana mengangguk. Dia melepaskan pekukannya kemudian mengambil coklat dan bunga. "Ini menjadi milikku bukan? Mulai sekarang kita sepasang kekasih!" ujar Hana senang. Dia berjinjit mendetkan bibirnya ke arah pipi Keito.
dan
Cup!
Ciuman di pipi. Keito tersenyum, dia memegangi pipinya. Dengan mata yang tertuju pada Hana, gadis itu kabur setelah mencium pipinya.
Wah, tampaknya ini adalah mimpi yang paling indah untuk Keito.
Ya mimpi
Itu tadi hanya mimpi semata
Cring cring cring
Keito bangun dari tidurnya, dia mendengus! Padahal di mimpinya tadi, Hana sudah berpacaran dengannya! Dia bahkan mencium pipi Keito. Tapi sekarang? Mimpi itu hangus hanya karena alarm ponsel Keito yang berbunyi.
Ah menyebalkan.
Tapi tak papa, yang penting dia bisa merasakan sedikit kebahagian. Lagipula dia sekarang sudah senang, menjadi secret admirer Hana. Keito bahagia menjadi fans nomor satu Hana!
END
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top