Two

Berhari hari setelah kondisinya mulai pulih,
zue er tidak hentinya di serbu dengan segala kebaikan yang di sodorkan ke depan hidungnya.

zue er merasa serba salah, zue er juga di hantui ketakutan, kalau tipuan yang di lakukanya untuk menutupi jejaknya akan ketahuan.
dan pada akhirnya segala kebaikan orang di desa ini padanya hanya akan berbuah bencana bagi mereka,
kalau sampai pria itu tahu dia ternyata bersembunyi di desa ini.

Hal itu juga yg membuat zue er berulang kali mengutarakan keinginanya untuk pergi.
tapi orang orang baik ini selalu menahannya.
apalagi tuan zang.

Pria itu begitu bersikeras menahan zue er, entah lah lagi ketika dia tahu ternyata zue er tengah hamil tiga bulan.

"kau tengah mengandung dan tabib sudah mengatakan akan berbahaya bagi kandungan mu jika kau masih nekad melanjutkan perjalanan mu"

dengan argumen itu saja sudah membuat zue er mengurunkan niatnya untuk melanjutkan perjalanan.

agak terasa lucu juga kalau dia bersikeras melanjutkan perjalanannya, lalu hak itu malah bisa membuat nya kehilangan bayi yang di kandungnya.

apa gunanya pelarian yg di lakukan kalau hal tersebut malah membuatnya menghadapi apa yang ia takuti.

Apalagi setelah sebulan berlalu, tidak ada tanda yang mengarah adanya pencarian terhadapnya di desa ini.

Mungkin karena dia berdoa setiap malam dan tuhan mengabulkan doanya. doanya, semoga tipuan yang di buatnya memang berhasil dan mereka percaya dia sudah mati.

Meski begitu, rasa takut itu tetap saja tak mau pergi. setiap hari dia ikut bekerjadi perkebunan tuan zang,
setiap gaji yg di dapat di simpannya untuk bekalnya melanjutkan perjalanan.

Penduduk desa yg selalu berjumpa denganmu saat berkebun, selalu ingin tau dari mana asalnya dan dari siapa dia melarikan diri.

satu katapun tak pernah keluar dari mulutnya, bahkan ketika mendengar sumpah dan janji mereka akan menjaga dan melindungi dari orang jahat yang dia takuti, zue er tetap bungkam.

karna dia tahu Pasti kalau nama si brengsek itu dia sebutkan maka penduduk itu sendirilah yang akan menyerahkannya.

Memasuki bulan ke tiga zue er pikir kandungannya sudah tidak apa-apa,
karna terkhir memerik kandungannya, tabib yang di panggil tuan zang mengatakan kalau kandungannya sehat dan bayinya kuat jadi dia suadah mulai berpikir untuk melanjutkan perjalanan sebelum perutnya semakin besar.

Jangan sampai penduduk desa huo mulai curiga karna yang tau dia sedang hamil. hanya tuan zang dan bibi coat dan termasuk tabib yang memeriksanya.
dia tak mau ada gosip yang menyebar dan sampai ke telinga si brengsek itu.

sebaiknya dia pergi secepatnya.
ke tempat yang lebih jauh, kalau perlu kenegri musuh. Jadi kemungkinan besar si brengsek itu takkan pernah menemukan dirinya.

Ketika zue er mengutarakan keiginanya untuk meninggalkan desa, malah lamaran dari tuan zang lah yg di dapatnya dan malah di setujui olehnya.

Walaupun tau keputusan menikah ini bisa saja salah, tapi zue er tetap mengambil kesempatan ini.

yg paling penting di pikirannya hanyalah bayi ini, bagaimanapun anaknya butuh seorang ayah dan mungkin saja kalaupun suatu saat si brengsek itu tau dimana keberadaanya dan karena saat itu zue er sudah menikah dan punya anak maka bisa saja yang dia pikir anak itu adalah dari suaminya.

Kemungkinan besar dia akan melepas Zue er atau bisa saja si brengsek sudah menikah dengan perempuan yang sepadan denganya.
dan mereka sudah memiliki anak sendiri.

Tiba-tiba saja saat memikirkan hal tersebut membuat dada zue er panas dan sesak.

Di usahakannya agar nafasnya kembali normal. Begitu juga dengan detak jantungnya.

zue er berusaha melupakan tentang si brengsek dan semua hal yg di bayangkannya tadi, sayangnya semua bayangan jelek tersebut singgah tak berenti di kepalanya.

zue er mencoba untuk mencari kesibukan untuk mengalihkan pikiranya.

apalagi semenjak dia menerima lamaran tuan zang, zue er tak diizinkan lagi bekerja di perkebunan sehingga dia tidak memiliki kesibukan lagi.
kerja zue er setiap hari hanya mengutuk atau merindukan si brengsek.

Apa dia sudah mencari atau sudah melupakan diri zue er, mungkinkah dia sedang berduka atau sedang murka saat ini.

Zue er tau sampai kapan pun kedamaian dan ketenangan yang di carinya takkan pernah di dapatnya karena sudah berani menipu dan melarikan diri dari laki-laki tersebut.

sedikitpun zue er tak ragu bahwa tipuannya pasti akan terbongkar suatu saat nanti.
tapi kalau tuhan mengabulkan, zuer er mohon di beri waktu lagi, paling tidak sampai bayinya lahir dan cukup besar sehingga zue er bisa menyodorkan alasan atau tipuan yg lain lagi di bawah hidung besar si brengsek yg angkuh itu.

Bayinya selalu menedang sangat kuat jika zue er sedang memikirkan ayahnya.
Apalagi akhir-akhir ini pikiran zue er selalu melayang padanya, hingga tendangan dan gerakan didalam sana membuat aktifitas zue er menjadi terhalang dan terbatas.

Zue er begitu cepat merasa lelah. Apalagi hari hari terakhir sebelum pernikahan lebih banyak di habiskannya di kamar.

Hanya Bibi coat seorang yg di perbolehkan menolong dan memenuhi kebutuhan zue er.
Hingga nanti, zue er berpakaian di hari pernikahnya, agar rahasia kehamilanya tetap terjaga.

***************************

(23052017) pyk.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top