Bab 3.Sona

Apa,mengapa dan siapa sebenarnya aku ini?
Apa arti dari kehidupanku ini?
Jawabannya seperti puzzle yang berantakan

Narator pov

"Darimana kamu tahu?"

Begitu Loki bertanya semuanya langsung menatap Rendi dengan wajah keheranan.

"A-ah!.Dari buku ini"

Jawab Rendi sambil menunjukkan buku catatan milik orangtuanya.

"Apa ini?"

Tanya Evelyn yang langsung mengambil buku tersebut dari tangan Rendi,kemudian membukanya.Yang lainnya mulai mengerumuni Evelyn dan ikut ikutan melihat isi dari buku itu.

"Itu buku catatan milik orang tuaku.Kata mereka di buku itu tertulis tentang masa laluku yang telah aku lupakan,teka teki kehidupanku.Disitu juga tertulis apa yang harus kulakukan selanjutnya".

Rendi menjawab sambil menatap langit langit sambil tersenyum simpul.Sementara itu,yang lainnya hanya melihat isi buku itu dengan wajah bingung tampak jelas di wajah mereka masing masing.

" Di sebuah dunia dimana segalanya kebalikan dari dunia miilikmu...Disitulah jawaban yang kau cari..."

"Tulisan apa ini?"

"Aku gak ngerti"

"Maksudnya?"

Semuanya terkecuali Rendi,bergumam tentang isi dari buku catatan orang tua Rendi.Sangat jelas sekali bahwa mereka tak mengerti isi yang terkandung dari buku itu.

Sedangkan Rendi hanya tersenyum simpul melihat kelakuan teman temannya yang kebingungan.

Rendipun menghela nafas kemudian mengambil buku catatan milik orangtuanya.Dan iapun menjelaskan panjang lebar tentang cara membaca buku tersebut.

"Oh.."

Semuanya,terkecuali Rendi langsung berteriak 'oh'.Tanda jika mereka mengerti.

"Jadi,kita akan ke pulau naga?"

Rendi hanya menjawab pertanyaan Renata dengan anggukan.

"Bagaimana kita akan kesana?"

"Ya,dengan portal tersembunyi.Kebetulan juga portal di kota Ascending ini terhubung dengan pulau naga"

Jawab Rendi dengan entengnya.

"Lalu...Dimana portal tersembunyi ini?.Namanya saja juga 'tersembunyi',kurasa agak sulit mencarinya"

Rendi agak terkejut dengan perkataan Loki barusan.Mendengar hal itu,membuat Rendi berfikir letak dari portal ini.

"Portal tersembunyi,hanya akan menampakkan dirinya pada seseorang yang memang membutuhkannya atau orang yang ia pilih.Konon,penemu dan pencipta dari portal ini adalah keturunan dari Guardianes.Yang kudengar,portal ini hanya dapat digunakan oleh orang terpilih.Agar bisa menjadi orang terpilih,maka kita harus membuktikan bahwa diri kita pantas untuk menggunakan portal ini.Oleh karena itu,bagi orang yang mencari portal ini harus menghadapi ujian kepantassan dan kemurnian hati.Ini dikarenakan sang penemu portal ini takut apabila disalahgunakan untuk melakukan hal hal yang tiak baik".

Semuanya langsung ternganga mendengar penjelasan panjang lebar milik Scarlet tentang portal tersembunyi itu.

Rendi pov

'Hebat...Pengetahuan miliknya sangat luas'

"D-dar-darimana kau tahu tentang ini?"

Renata sampai tergagap gagap untuk bertanya.

"Oh!.Itu..Aku barusaja membaca tentang portal rahasia di perpustakaan sini.Sungguh buku disini itu lengkap dan jelas semua.Rasanya aku ingin tinggal di sini agar bisa membaca sepuasnya".

Semuanya hanya tersenyum pahit mendengar pernyataan Scarlet barusan.

'Rupanya aku benar...dia benar benar kutu buku'

"Kalau begitu,kita sebaiknya bersiap siap untuk perjalanan"

Evelyn akhirnya angkat bicara dan memecah keheningan.Semuanya membalasnya dengan anggukan yang singkat.

"Kalau begitu,kira kira yang kita butuhkan adalah beberapa uang,senjata,mungkin kita juga butuh beberapa buku dan peta.Bagaimana menurut kalian?"

'Kurasa usulan Evelyn tadi masuk akal dan memang semuanya penting tapi...'

"Kenapa banyak sekali?!"

"Tenang saja"

Kami semua dengan spontan langsung menatap Renata yang terlihat santai dan tenang tenang saja.

"Begini..."

Sahutnya sambil pergi beberapa meter dari kami dan mengambil sesuatu yang mirip seperti tas.Semuanya,termasuk aku.Terus memperhatikan gerak gerik Renata yang membuat kami penasaran.

"Nah.Tas ini jika dilihat kecil dan buku ini terlihat besar dan hampir memenuhi tas jika dimasukkan,tapi kalau kita masukkan sesuatu di dalamnya.Maka barang kita masukkan akan mengecil dan ringan"

Ia memegang sebuah buku yang tebalnya kira kira mungkin 500 halaman.Tetapi,begitu dimasukkan buku itu langsung mengecil.Dan begitu dikeluarkan dari dalam tas,ukurannya kembali menjadi normal.

"Heh~"

"Kalau begini akan lebih mudah.Untuk persediaan uang tenang saja,keluarga Guardianes memiliki tabungan yang banyak".

'Ho~.Aku gak tau kalo ayah dan ibu punya tabungan uang yang banyak'

"Oi..Rendi...Kenapa kamu senyum senyum sendiri.Senyumanmu lo,agak seram"

Pikiranku langsung buyar begitu Loki menyikut lenganku dengan agak keras.Kemudian aku tertawa kering sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"He...he.he..Gak ada apa apa kok"

"Hmmnnn...Masa?"

"Kalian berdua!"

"Cih!.Evelyn bisa ngak manggil nama kami gak teriak teriak kayak gitu"

Aku langsung saja menganggukan kepalaku tanda bahwa aku setuju dengan kalimat loki barusan.

"Heh?!.Bagaimana tidak.Dari tadi aku manggil nama kalian,kalian sendiri yang gak dengar.Ya aku gak ada pilihan lain selain teriak".

"Scarlet kamu dengar dia panggil kami?"

Dengan serempak aku dan Loki bertanya kepada Scarlet yang sedang memasukkan beberapa buku kedalam tas.

"Hmnnn.....Aku sempat dengar nama kalian sekitar...kalau tidak salah lebih dari sepuluh kali"

'He~.Pantas saja dia marah marah'

"Iya iya..Jadi,kamu mau nanya apa?"

"Kalian gak berganti pakaian?"

"Emangnya ada apa dengan baju yang kami pakai ini?"

Aku lansung memperhatikan pakaian yang sedang kupakai sekarang dengan seksama.Hari ini aku memakai T-shirt dengan blazer jaket,celana jeans warna hitam dan sepatu ket.

Kemudian aku juga memperhatikan pakaian yang dipakai Loki.Hari ini dia pakai Kemeja berlengan pendek,celana jeans,sepatu snickers dan juga tadi ia memakai topi.

'Sepertinya tak ada hal aneh tentang pakaian kami'

Batinku dalam hati.Sepertinya Loki juga berpikiran sama denganku.Karena ia memandangku sambil mengerutkan dahinya.

Aku mendengar sebuah desahan panjang yang berasal dari Evelyn.

'Astaga gadis ini.Dia benar benar cerewet'Ucapku dalam hati.

"Pakaian kalian tidak aneh.Tapi,paling tidak kalian bisa menyesuaikan cara berpakaian dunia fantasi.Apalagi untuk pengelana dan pertarungan.Sebaiknya yang nyaman dipakai kalian untuk menggunakan kekuatan kalian.Kalau tidak ada aku bi-"

"Oh! aku baru ingat!"

Semuanya,terkecuali Scarlet langsung menatap Renata yang tiba tiba menepukkan tangan dengan keras dan berteriak.

"Ada dua set pakaian dunia fantasi untuk tuan muda Rendi dan Loki.Setiap orang mendapat satu,baju itu di desain oleh kedua orang tua tuan muda Rendi"

'Astaga Ayah,ibu.Apakah kalian peramal?.Aku berpikiran seperti itu karena setiap aku membutuhkan sesuatu pasti aku langsung mendapatkannya.Apalagi Renata bilang kalau itu pemberian kalian.Tapi,itu tidak aneh jika misalnya salah satu dari kalian atau kedua duanya memiliki kekuatan untuk meramal atau melihat kejadian di masa depan.Mengingat yang kualami dini hari'

"Bisakah tidak kamu mengingat semuanya satu kali.Dari tadi aku sering mendengar kalimat ini 'Oh iya aku baru ingat'".

Sindir Loki sambil menirukan suara milik Renata.Ya..meskipun tidak mirip sih.Tapi,kulihat wajah Renata yang agak memerah.'Sepertinya dia agak kesal'.

"Sudah sudah.Kalau begitu,Renata antar kami berdua menuju baju itu.Oh dan satu hal lagi,bisakah kau berhenti memanggilku tuan muda.Mendengar hal itu,rasanya agak aneh"

"Hmmnn... Tak apa,jika itu perintah anda"

Setelah berjalan selama beberapa menit.Kami akhirnya sampai di satu bilik yang nampaknya adalah bilik ganti.

Di dalam ada dua ruang ganti.Dan di kedua engsel pintu.Tergantung papan kecil yang bertuliskan nama kami.Di ruang sebelah kiri tertulis namaku sedangkan yang satu tertulis nama Loki.

Kamipun segera masuk kedalam ruang ganti sesuai dengan nama yang tertera di pintu.

Di dalam ruang yang luasnya 3x3 meter persegi itu.Terdapat sebuah cermin besar yang tingginya mencakup satu ruang ganti.Di dalam ruang ini juga terdapat sebuah set baju yang terlipat rapi di dalam lemari kecil.

Aku pun segera mengambilnya dan berganti baju.

(Beberapa menit kemudian)

Selesai memakai pakaian baruku aku langdung memandangi diriku di cermin.Kali ini aku memakai kemeja berlengan panjang yang aku tidak masukkan kedalam celana,celana panjang dan jubah yang panjangnya sampai di mata kakiku.

'Lumayanlah.Ayah,ibu.Apa yang kalian sembunyikan dariku?.Memangnya apa yang pernah kulakukan dan kualami  di masa lalu?.Apakah segitu mengerikan atau menyedihkan atau apalah itu sehingga kalian menghapus ingatanku?.Aku juga ingin tahu apa yang dimaksud dengan aku ditakdirkan melakukan hal yang hebat?.Terus kenapa....'

"Oi Rendi!.Kamu sudah selesai?'

Teriakan Loki Langsung membuyarkan lamunanku dengan seketika.Aku langsung menepis pikiranku tadi dan segera keluar dari ruang ganti ini.

Di luar aku mendapati Loki mengenakan blazer tanpa lengan yang panjangnya sampai lutut miliknya,ia juga menakai kemeja lengan panjang yang ia model di diluar celana,sama sepertiku dia juga memakai celana panjang dan sabuk yang mengikat pedang di punggung hingga ke pinggang.

"Baiklah ayo kembali"

Aku membalas usulan Renata dengan anggukan.Kami bertigapun berjalan bersama sama menuju tempat Scarlet dan Evelyn yang sedang berkemas.

"Aku akan duluan ya?.Mungkin mereka berdua butuh bantuan".

"Terserah kau saja.Kan,Rendi?"

"Uh-oh.Iya"

Narator pov

Akhirnya Renata pergi berlari berlalu lalang menuju Renata dan Scarlet.Sementara itu,tersisa hanya aku dan Loki yang tak saling berbicara satu sama lain.Semuanya hanya terbenam dalam pikiran satu sama lain.

'Aku ingin tahu lebih lanjut tentang Age of Darkness.Juga,siapa orang yang menyerang keluargaku ketika aku kecil?.Melihatnya bertarung aku seperti teringat akan seseorang.Tapi,waktu orang itu menyerang kediaman kami pada waktu aku masih kecil,dia terlihat masih muda.Dan tersangka yang aku curigai sekarang juga terlihat masih muda.Tak mungkin jika..'

"Rendi?"

Sekali lagi,panggilan dari Loki langsung menyadarkan Rendi dari pemikirannya.Rendi langsung menatapnya dengan ekspresi seperti mengatakan'ada apa?'.

"Kau tidak apa apa?.Dari tadi aku perhatikan tingkah lakumu yang aneh.Sedari tadi kau terus melamun dengan wajah sedih dan kosong"

Ekspresi wajah Rendi langsung berubah dengan agak terkejut.Ketika ia hendak mengeluarkan suara,Loki langsung menyelanya dan berkata.

"Kurasa kau terlalu memikirkan masalahmu.Aku paham perasaanmu,kalau kau masih tidak bisa mencerna apa yang baru saja terjadi hari ini.Tapi,asal kau tahu.Kalau kau butuh teman bicara untuk meringankan beban di bahumu itu,aku akan siap mendengarkan semua yang kau pikirkan dan akan membantumu dengan sebisaku".

Loki mengucapkan kalimat itu sambil memegang bahu kiri Rendi dan menatap lurus kedepan.Kemudian dia langsung berjalan mendahului Rendi yang masih diam terpaku di tempat,ekspresi terkejut masih terlihat jelas di wajahnya.

"Maaf agak lam-"

Begitu Loki baru sampai di tempat Renata,Evelyn dan Scarlet.Ia langsung disambut dengan tatapan tajam dan kesal milik Evelyn dan Renata.Ya,untuk Renata tak separah milik Evelyn

"Dari mana saja kau ini?"

Tanya Evelyn sambil menekankan setiap nada di kalimatnya.

"Hehehe itu-"

"Sudahlah aku gak mau dengar alasan alasan.Yang pasti kami sudah selesaikan barang barang akan kita bawa".

Evelyn masih menggunakan nada bicaranya ketika kesal.Sementara itu Loki hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum garing.

"Sudahlah Evelyn.Sebaiknya kita segera berangkat.Oh ya,dimana Rendi?"

Setelah mendengar pertanyaan Scarlet barusan semuanya langsung terdiam dan melihat sekeliling.

"Aku disini"

Dan mereka berempatpun terkejut,karena Rendi.Orang yang mereka cari cari ternyata dia berada tepat di tempat tas tas yang Renata,Scarlet dan Evelyn telah kemas.

"Sejak kapan kau disana?!"

Tanya mereka dengan serempak,kecuali Renata.

"Hmnn.. coba lihat.Sejak kalian berdebat tadi.Barang yang kalian pilih bagus sekali dan berguna.Kalau begitu ayo."

Semuanya membalas kalimat Rendi dengan anggukan yang kompak.

"Eh tapi tunggu dulu!.Kalian berdua gak bisa keliuar dengan pakaian seperti itu"

Ucapan Evelyn barusan langsung merusak susana barusan.

"Sekarang apa lagi?.Bukannya kau yang menyuruh kami berpakaian seperti ini?"

Kali ini Rendi yang angkat bicara.Di bantu dengan anggukan dari Loki.

"Iya sih.Tapi,kalau kita akan kedunia nyata.Mana mungkin kalian akan berpakaian seperti ini.Apalagi dengan pedang Loki yang terlihat dengan jelas"

'Kalau dipikir pikir sih Evelyn benar.Aduh kalau aku pakai baju ini di tengah tengah kota.Pasti akan menarik banyak perhatian'

Pikir Rendi dalam hati,sambil membayangkan apabila ia sedang memakai pakaian seperti itu di dunia nyata.

"Ini,pakai ini"

Evelyn langsung menyodorkan dua buah jam tangan kepada kami berdua.Rendi dan Loki langsung menatap Evelyn dengan ekspresi yang mengatakan 'untuk apa ini'.

"Ini bukan jam biasa.Jam ini bisa mengganti cara berpakaian kalian sesuai dengan imajinasi kalian.Jadi,cara memakainya adalah.Pertama tekan kaca dari pelapis jam ini dan tahan sambil membayangkan pakaian apa yang akan kalian ingin kenakan.Dan satu hal lagi,ini tidka terlalu berguna tapi,jambini juga bisa mengganti tampilannya sesuai keinginan kalian.Cara menggantinya juga sama"

Rendi dan Loki langsung mengambil masing masing satu jam tangan dan mencobanya.

Dengan sekejap pakaian yang dimenakan Rendi dan Loki langsung berubah menjadi pakaian yang dikenakan mereka sebelumnya.

"He~.Bagus juga,pasti kamu yang bikin ini kan?"

Evelyn langsung tersenyum bangga sambil mengangguk menjawab pertanyaan Loki.Tanda bahwa memang dia yang membuatnya.

"Eh.Bagaimana dengan kamu renata?"

Rendi langsung menatap Renata yang terlihat santai santai saja meskipun tak diberi jam oleh Evelyn.

'Padahal dia punya telinga kucing yang mencolok.Tapi dia terlihat santai santai saja'

Batin Rendi dalam hati.

"Aku kan bisa berubah jadi kucing"

"Oh"

"Sekarang ayo kita pergi"

"Scarlet?"

"Iya.Kuperintahkan membuka gerbang menuju dunia nyata"

Setelah itu,muncul cahaya yang menyilaukan mata dan mereka berlima kembali menuju dunia nyata.

Sementara itu,di tempat yang jauh dari lokasi Rendi dan teman temannya.Seseorang sedang memata matai orang menggunakan bola crystal.

Orang itu,dikenal dengan nama Lord phantom.Dan ia sedang melihat Rendi dan yang lainnya
melalui bola crystal miliknya.

Tiba tiba,dia tersenyum tipis dan tertawa kecil.Jika kalian bisa mendengar tawa miliknya sekarang,maka tawanya terdengar seperti iblis yang sedang menikmati tontonan tentang musuhnya yang menderita.

"Sona!"

Panggil orang yang bernama Lord phantom itu.

"Ada apa?"

Sedetik kemudian muncul seorang wanita yang memiliki pupil mata berwarna hitam, rambutnya berwarna hitam  dan mengenakan gaun sependek lutut berwarna ungu tua dan sabuk yang terbuat dari tali dan membentuk pita,dia sabuk itu tergantung sebuah seruling.Usianya sekitar delapan belas tahunan keatas.Dia datang sambil berlutut di depan Lord phantom.

"Kau lihat ini?"

Orang yang bernama Sona itu langsung mendongakkan kepala dan memandang ke arah bola crystal itu dan tersenyum.

"hmnn..apakah itu Rendi?.Aku jadi ingin menguji kekuatannya"

"Kau benar dia Rendi.Silahkan saja coba uji dia.Lakukan apa yang ingin kau lakukan.Tapi,jangan bunuh dia.Karena dia bagianku."

"Rupanya begitu"

Sahut Sona sambil menngangkat tubuhnya dan berdiri membelakangi Lord Phantom

'Dia hanya memerintahkanku untuk tak membunuh Rendi.Hal itu tentu tak berlaku pada teman temannya bukan?.Kurasa aku mendapat mainan baru'

Batin wanita yang bernama Sona itu.

"Satu hal lagi.Apakah aku harus mengajak Rupert?"

Tanya Sona sambil kembali menghadap pada Lord Phantom.

"Tak perlu dia-"

"He~.Aku mendengar ada seseorang memanggil namaku.Memangnya ada apa ya?".

Tanya seorang bocah laki laki yang tiba tiba ada di belakang Lord phantom.

Karena ruangan di dalam sini gelap.Sona tak dapat melihat wajah Rupert begitu jelas.

"Tak usah membawa dia"

"Saya mengerti"

Dengan sekejap mata Sona sudah menghilang dari tempat ia berdiri barusan.

"Jadi ini,yang namanya Rendi?"

Tanya bocah yang bernama Rupert itu kepada Lord phantom.Lord phantom hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Lucu bukan?.Orang lemah seperti itu akan bertarung melawan kita?"

"Jangan remehkan musuh.Atau kau akan melakukan kesalahan fatal se-"

Rupert belum menyelesaikan kalimatnya dan langsung disambung oleh Lord phantom.

"Iya iya."

Pada saat yang bersamaan muncul seorang lagi di dalam ruangan itu.Meskipun di dalam ruangan ini gelap Lord phantom dapat mengenal pria ini hanya dengan melihatnya sekilas.

"Azazel"

Sahut Lord phantom tiba tiba.Orang yang dipanggil Azazel itu hanya tersenyum dan tertawa kecil.

"Lama tak jumpa Lord phantom.Atau harus kupanggil-"

"Shsss!!!.Jangan panggil aku dengan nama asliku!"

Desis Lord phantom.Sementara pria bernama Azazel itu hanya terkekeh mendengar desissan Lord phantom.

"Astaga,seperti biasa kau terlalu sensitif dengan nama aslimu.Itu Rendi bukan?.Pastikan kau menang.Jangan ada kesalahan "

Gaya bicara pria bernama Azazel itu langsung berubah menjadi serius setelah melihat Rendi dari bola crystal milik Lord phantom.

"Kau juga sama saja.Suka memerintah orang sesukamu"

"Kalau begitu sampai nanti"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut pria bernama Azazel itu menghilang entah kemana.

"Cih,orang itu!.Selalu memerintah dengan seenaknya"

Geram Rupert yang akhirnya angkat bicara.

"Aku tahu perasaanmu,tapi aku berhutang nyawa padanya.Tidak,bukan hanya nyawa tapi banyak sekali"

"Ah sudahlah.Tak usah mengungkit ungkit masa lalu"

Setelah mengatakan kalimat tersebut bocah bernama Rupert itu langsung menghilang.Meninggalkan Lord phantom sendirian di dalam ruangan yanh agak gelap itu sendirian.

"Kita akan bertemu lagi.Rantai yang mengikat kita masih terus menyambung.Dan aku yang akan mematahkannya,aku yang akan menang".

Gumam Lord phantom sambil menatap dalam dalam ke arah bola crystal tersebut.Di dalam bola itu,terdapat gambar dari Rendi.

(Kembali ke tempat Rendi)

"Hachu!!....Ha-hachu!.H-ha-chu!."

Seseorang tengah bersin bersin berulang kali.Orang itu adalah Rendi.

"Kau sakit pilek?"

"Ngak"

"Berarti pasti ada seseorang yang sedang membicarakanmu"

Timbal Evelyn yang sedang asyik memainkan handphone miliknya.

"Ah masa sih?.Aku gak percaya hal hal mistis kayak gituan"

"Ada banyak kejadian supranatural yang terjadi disekitar kita,Rendi"

Scarlet mengatakan hal tersebut sambil menekankan nada bicaranya pada namaku.

"Ngomong omong Scarlet.Bagaimana caranya membuka gerbang menuju dunia fantasi?".

"Sebenarnya itu mudah.Dan itu adalah kekuatan dasar bagi kita,pengguna kekuatan supranatural tipe apapun.Untuk kembali kedunia asal kita.Caranya hanya dengan membayangkan dunia fantasi dan mengucapkan kalimat kuncinya"

"Oh"

"Hei kalian!.Sebaiknya kalian ganti topik pembicaraan kalian.Karena,dari tadi aku melihat orang orang memandang kita dengan tatapan aneh".

Semuanya langsung terdiam begitu mendengar pernyataan Loki dan memandang sekeliling.

"Nggrrrrr.."

Dengan spontan semuanya menatap ke sumber suara tersebut.Dan sumber suara tersebut adalah,perut milik Loki.

"Hehehe...kurasa sebaiknya kita berhenti dan istirahat sebentar"

"Loki benar.Lagipula,tadi siang kita belum makan siang.Sebaiknya kita makan sedikit makanan ringan seperti roti atau apalah.Untuk mengganjal perut kita hingga makan malam nanti".

"Kalau begitu,bagaimana kalau di Dolrie's cafe itu?"

Scarlet menunjuk sebuah cafe yang terletak beberapa meter dari tempat mereka berdiri.

"Yasudahlah tidak ada pilihan lain"

Rendi pov

Begitu kami sampai di cafe tersebut,kami berempat.Tidak berlima mengambil tempat duduk diluar ruangan.

'Astaga,aku lupa kalau Renata sekarang jadi kucing'

Seorang pelayan cafe langsung menghampiri meja kami dan menaruh beberapa buku menu.

Pelayan itu memiliki rambut berwarna hitam yang ia biarkan tergerai.Ia juga memiliki pupil mata berwarna hitam.Jika dilihat lihat usianya sekitar 18 tahunan keatas.Ia memakai seragam cafe yang biasa.Tapi,ada satu hal yang menarik perhatianku.Yaitu seruling yang tergantung di sabuk mikiknya.Kenapa dia membawa barang seperti itu ketika hendak bekerja?.

"Ada yang bisa saya bantu?.Mau pesan apa?"

Ucap pelayan itu sambil memegang buku catatan kecil dan sebuah ballpoint.

"Kurasa..Aku jus sirsat saja"

Ucapku sambil tersenyum kepada pelayan itu.

"Errr..aku..roti lapis dan lemon tea"

"Aku juga sama"

Sekarang tinggal Loki yang belum memustukan untuk membeli apa.Sedangkan Renata hanya duduk di bawah kursi yang sedang kududuki.

"Kurasa aku juga pesan roti lapis"

"Baiklah.Satu jus sirsak,tiga roti lapis dan dua lemon tea.Apa ada lagi?."

"Kalau begitu saya permisi"

Tambah pelayan itu yang kemudian pergi dari meja kami.

Narator pov

(Beberapa meter dari tempat Rendi)

"Maaf menunggu.Ini pesanan anda tuan"

"Terimakasih"

Jawab pria itu yang langsung meminum kopi pesanannya.Beberapa detik kemudian dia langsung tertidur,bukan hanya tertidur untuk sementara.Melainkan ia tertidur untuk selamanya atau bisa dibilang ia sudah mati.Pada saat yang bersamaan pelayan wanita yang tadi mengantarkan kopi pesanan orang malang itu,langsung menghampirinya.Ia menyentuh permukaan kulit milik pria itu dan...

Tiba tiba tubuh pria malang itu sudah tak memiliki kulit,otot di tubuhnya dapat terlihat dengan jelas.Sementara itu pelayan wanita tadi,kulitnya langsung terlihat lebih muda dari sebelumnya.

Kejadian ini terus berulang hingga 4 kali.Tak ada seorangpun yang menyadarinya,terkecuali 4 orang yang sedang berbincang bincang dengan ria sambil menunggu pesanan mereka.

"Astaga,kalau begini terus kita akan cepat ketahuan.Repot sekali kalau membawa mereka bersamaku.Mari kita lihat seberapa hebat kalian"

Gumam seseorang sambil tersenyum tipis.Senyum miliknya terlihat seperti senyuman iblis yang menemukan mainannya.

Rendi pov

"Psstt..Kalian liat itu tadi?"

Bisikku pada mereka berempat.Mereka hanya merespon dengan tatapan yang mengatakan 'lihat apa?'.

Akupun menunjuk ke arah belakang badanku dengan pelan pelan.Sambil berkata "Dibelakang" dengan tanpa suara.

Mata mereka langsung membelalak karena melihat pemandangan yang mengerikan.Mereka baru saja menyaksikan sebuah,tidak.Beberapa mayat tanpa kulit sedang tergeletak di meja cafe terbiarkan begitu saja.Kemudian,para pelayan cafe itu langsung membawa mayat mayat itu dan melemparkannya kedalam sesuatu yang berbentuk seperti portal dimensi.

"Semuanya,bersiap siap"

Ucap Scarlet dengan nada berbisik.

"Aku akan beri sinyal untuk menyerang.Bagi orang yang aku tatap,aku akan mengetukkan jari telunjukku ke meja.Dan pada ketukan ketiga bersiaplah membuka gerbang fantasi.Lalu untuk yang lain..."

"Trimakasih sudah menunggu,ini pesanan anda"

Aku dan yang lainnya membalas pelayan itu dan senyuman.Kemudian menatap pesanan kami masing masing,tak ada seorangpun yang mencoba untuk makan.

"Bagaimana hidangan kami?"

Tanya seorang pelayan yang tiba tiba ada di sebelah meja kami.

"Um-kami akan segera mencobanya"

Ucap Scarlet tiba tiba,dan ia langsung menyeruput lemon tea miliknya.

"Psstt"

Dengan spontan melihat ke sumber suara itu.Dan ternyata adalah Evelyn.Ia menyembunyikan telapak tangannya di balik gelas minuman pesanannya dan mulai mengetukkan jarinya.

Ketukan pertama....

Kedua....

"Kalian bertiga tidak mencoba hidangannya?"

Ucap pelayan itu yang masih di dekat meja kami.'Astaga!.Kenapa dia tak pergi saja'

"Eh-uh iya"

Ucap Loki yang kelagapan.Sementara itu,Evelyn hanya berpura pura memainkan ponselnya.

Dan...Ketukan ketiga.

'Aku tak boleh gagal!'

Aku langsung mencoba mempraktekkan cara membuka gerbang sesuai instruksi Scarlet.

"Kuperintahkan!.Membuka gerbang menuju dunia fantasi sekarang!"

Tanganku pun bersinar terang,kemudian cahaya itu semakin terang menjadi cahaya yang menyilaukan mata.

Tak butuh waktu yang lama bagi kami untuk sampai di dunia fantasi.Dan kebenaran tentang cafe itupun terungkap.Para pelayan wanita di cafe tadi,dengan seketika berubah menjadi sesosok monster di dongeng,Harpy.

Setelah sampai Scarlet langsung mengeluarkan teh yang ia tahan dimulutnya.Begitu pula loki yang mulai mengeluarkan roti di mulutnya.

"Kurasa kita gak jadi makan deh"

"Loki,sebaiknya kau tepis pikiranmu yang itu.Karena kita punya hal yang lebih penting disini".

Ucapku sambil menatap para harpy itu satu satu.'satu,dua,lima,tujuh.Kurasa ada belasan,tidak.Mungkin puluhan'

Beberapa diantara mereka mulai terbang diudara dengan sayap mereka,dan yang lain tetap di atas tanah.

"Kurasa,aku akan urus yang diudara"

Ucap Loki dengan tiba tiba.

"Kau yakin?"

Tanyaku padanya,dan dibalas olehnya hanya dengan sebuah anggukan.

"Aku juga akan bantu kamu"

"Tidak"

Tawaranku ditolak mentah mentah oleh Loki.

"K-kenapa?"

Tanpa kusadari aku berkata demikian.

"Rendi,aku tahu kalau kekuatanmu besar.Tapi,aku gak mau kamu menggunakan kekuatan aneh yang mengambil alih tubuhmu itu.Lagipula,selain kekuatan aneh itu.Kau gak punga trik trik sihir yang,bagImana ya.Mnnmm....Bisa dibilang ampuh"

Ucap Loki panjang lebar.Ucapannya begitu menusuk hatiku.Sampai aku tak bisa mengeluarkan kata kata.

"Tenang saja tuan Rendi.Aku akan membantu Loki"

Aku langsung melirik ke arah Renata yang sudah kembali ke wujud anak kecil dengan telinga kucing.

"Kurasa,kau bantu kami dari jarak jauh saja"

'Astaga kenapa dengan mereka semua?.Tadi Loki,sekarang Scarlet.Kalau begini terus dimana letak kegunaanku ini'.Batinku dengan kesal.Bisa kutebak ekspresi wajahku menunjukkan semua pikiranku.

"Semuanya!,Mengghindar!!"

Dengan spontan aku langsung melompat ke samping,menjahui tempat aku berdiri tadi.Semuanya juga melakukan hal yang sama denganku,begitu mendengar peringatan dari Renata.

Srash!

Dengan sekejap,tempat yang kami gunakan untuk berbincang tadi langsung ditembaki dengan bulu bulu burung.Jika diperhatikan lebih teliti,bulu itu setajam seperti belati.

"Semuanya berpencar!"

Teriak Evelyn,kemudian Loki dan Renata langsung terbang diudara.Evelyn dan Scarlet mempersiapkan kekuatan mereka.

-----------------------

Author sengaja membagi bab ini karena sebelumnya teman saya bilang kalau isinya kepanjangan.Jadi,ya gitulah.Untuk bab selanjutnya isinya sama kok,jadi tenang aja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top