Bab 1.Awal dari segalanya
Pertemuan ini..
Apakah ini takdir?
Atau,hanya kebetulan belaka?
Jika ini takdir,bisakah aku mengubah cara pertemuan ini?
Jika ini hanya kebetulan,bisakah aku tak mendapatkannya?
Apa yang kualami hari ini tak dapat kujelaskan dalam kalimat maupun kata kata.
Semuanya terlalu cepat bagiku...
Rendi pov
Hari ini liburan adalah musim panas.Aku sedang berjalan jalan di Ascending City untuk membeli vidio game terbaru bersama temanku,Loki.
Vidio game itu hanya dibuat 500 salinan dan terbatas.Sayangnya kami terlambat dan kehabisan stock.Selama perjalanan kembali,aku mendapat ceramah panjang dari temanku yang cerewet ini.
Untungnya aku bawa bola.Jadi aku bisa sedikit menghiburku.
Agar mengalihkan perhatianku,aku bermain menendang nendang bola dengan gaya bebas sambil berjalan.
"Kamu sih datang terlambat",loki terus menerus mengomeli ku sampai telingaku berdengung.
"Sudah aku bilang jangan terlambat,jangan tidur telat...bla bla bla",aku langsung menghembuskan nafasku.
Pada saat yang bersamaan dia langsung menatapku dengan tajam,'gawat..Aku yakin dia mendengarku mendesah'.
"Iya iya maaf.Soalnya kemarin aku di suruh ngupas kentang.Aku kan gak bisa kalo yang soalnya ngupas ngupas.Apalagi dengan pisau,aku ngerjainnya jadi lama deh.Otomatis aku bangun kesiangan".
Aku langsung menghentikan permainan bolaku.
"Ya ampun,aku gak ngerti kalo jadi anak tunggal",aku masih berusaha menenangkan Loki dengan menunjukkan raut wajah bersalahku.
Dia sangat suka permainan vidio game,makanya aku berusaha menampilkan ekspresi sangat menyesal.Bermain vidio game adalah salah satu hobi miliknya
"Iya iya udah biarin".Sebenarnya aku agak terkejut dengan perkataan Loki tadi.Terutama dia adalah penyuka vidio game.
Soal jadi anak tunggal,dulu kata ayah dan ibu aku punya kembaran.Tetapi,dia sudah meninggal karena kecelakaan.
"Loki!"pekikku dengan tiba tiba.pandanganku masih terpaku di tempat aku melihat hal aneh.
"hmm..Ada apa?"
Tetapi aku gak menghiraukannya dan tetap diam memikirkan tentang apa yang baru saja aku liat.
"Rendi..Rendi...Rendi!!..Kamu dengar gak?!"
"Oi..oi..jangan bercand lo.."
"Kamu liat yang tadi?",aku memandangnya dengan ekspresi terheran heran.
"Emangnya liat apa?"
Wajah milik Loki terlihat sedang menahan tawa.Sepertinya dia gak menganggap aku serius.
Tapi aku yakin dengan apa yang aku liat tadi."Tadi aku liat ada seekor makhluk aneh,seperti siluman rubah.Kemudian ada gadis berambut merah sedang dikejar kejar oleh makhluk itu"
"Kamu gakpapa Rendi?.Kamu gak demam kan?"pada saat yang bersamaan telapak tangan Loki berada di keningku.
"Hmmm...Pantas aja kamu berkhayal.Suhu badan kamu tinggi",Loki terlihat sedang hampir menahan tawanya.
"Aku gak bercanda!.Aku benar benar liat....."
BOMM!!!
Tiba tiba ada suara seperti ledakan.Seketika ekspresi Loki langsung berubah kemudian menatapku dengan serius.
Kami berdua mengangguk bersamaan kenudian berlari menuju sumber suara tersebut.
"Di sana!"teriakku sambil menunjuk ke arah sebuah taman.
BOOM!!!
Kami mendengar suara itu kembali diikuti dengan suara raungan hewan.
Pada saat yang bersamaan ada seorang gadis yang terlempar ke arah kami berdua.
Kami gak bisa mengelak,alhasil kami juga ikut terlempar ke arah belakang.
"Aduhh..Kamu gak papa?"tanyaku sambil mengulurkan tanganku pada gadis itu.
Dia menerima tanganku dan berkata,"trimakasih.Tapi aku gak papa".
Pada saat yang bersamaan aku mendengar suara raungan yang memekakkan telinga,sehingga aku harus menutup telingaku yang mulai berdengung.
Dari jalan aku dapat melihat sesosok makhluk seperti rubah tetapi berukuran lebih besar.Sekitar 3 meter dan dapat berdiri dengan tegak.
Sepertinya dia tersangkut sesuatu seperti terjebak dalam jeratan pohon pohon di sekelilinggnya.
"Apa itu?"pandanganku dan Loki sama sama terpaku pada makhluk itu.
Ketika aku melirik ke arah gadis itu,aku sempat melihat wajahnya seperti sedang menahan sesuatu yang berat.
Tangannya bersinar hijau terang.Aku mencoba berusaha mencari solusi tentang rentetan peristiwa hari ini.
Akhirnya gadis berkata"kalo kalian bisa melihatnya.Sebaiknya bantu aku!".
Aku dan Loki hanya saling bertukar pandang dengan ekspresi bingung di wajah kami.
"Aku akan jelaskan nati.Tapi makhluk itu adalah siluman!.Aku sudah gak kuat lagi sebaiknya kalian bersiap saja!"
Gadis itu terus memerintah aku dan Loki.Kami berdua hanya terdiam sambil mendengar titahnya.
"Anatasya!.Kembali!"teriaknya.Pada saat yang bersamaan muncul segaris cahaya hijau yang berawal dari siluman itu menuju sebuah kalung yang dipegang gadis itu.
Cengkraman pohon pohon yang menahan siluman itu sudah terlepas dan siluman itu langsung menatap kami bertiga dengan tajam sambil mengeram.
Sepertinya dia marah.Pada saat yang bersamaan dia berlari ke arah kami bertiga dengan cepat.
'Tut tunggu dulu ini nyata?!'.
"Siapkan kekuatan kalian!"
perintah gadis itu pada kami semua.
'Tapi,kekuatan kekuatan apa?'
"Sekarang.Kuperintahkan! roh sang penjaga elemen api yang selalu membara.Untuk muncul dihadapanku! Pheonix!"
Gadis itu berteriak demikian sambil menunjukkan cincinnya.Pada saat yang bersamaan cincin itu bersinar merah dan berubah menjadi seekor burung yang ada dalam legenda.Pheonix.
"Pheonix!,evolusi level 3!".Seketika ukuran burung itu menjadi lebih besar dan tampilannya agak berbeda.
Kali ini dia dilengkapi dengan baju zirah berwarna keemasan.
"Pheonix Lautan api!"teriaknya sekali lagi.
Seketika daerah di sekeliling siluman itu dipenuhi dengan api yang kemudian menghantamnya seperti ombak di laut.
Ketika aku berfikir semuanya telah berakhir.Ternyata di tengah tengah lautan api tersebut ada sesuatu yang melompat keluar.
Silumannya!.Dia langsung terjun tepat beberapa meter didepanku,kemudian menatapku dengan tajam sambil mengeluarkan air liur nya yang menjijikan.
'Apa yang harus aku lakukan?,kakiku mulai gemetaran.
"Gunakan kekuatanmu!" teriak gadis itu sambil melempari siluman tersebut dengan bola bola api.Sayangnya semua serangannya berhasil dielaknya dengan mudah.
Aku hanya terdiam di tempat.Bolaku terjatuh di tanah karena aku gemetaran.Seketika itu aku mendapat ide.
Baiklah,pandangannya hanya menatap ke arah gadis itu.
Aku langsung menendang bolaku ke arah siluman itu,karena aku kapten klub sepak bola di sekolah.Aku cukup percaya diri bahwa tendanganku tidak akan meleset.
DUARR!!
Bolaku ternyata ditangkap oleh siluman tersebut dan dia memecahkannya.Kemudian dia langsung menatapku dengan tajam.
Gawat...Aku langsung berbalik badan dan lari.Siluman itu pun mengejarku dari belakang.
"Kekuatan sihir!,konyol!"teriak gadis itu.Sambil melempari siluman itu dengan bola api.
"Kamu cepat ya,,tapi jangan remehkan aku!.Hujan api!".Tiba tiba muncul awan gelap di atas siluman tersebut dan menurunkan hujan.
Bukan hujan biasa tapi api.Sayangnya semua serangan gadis itu dapat dihindarinya dengan mudah.
Ketika aku melihat ke arah belakang siluman itu sudah tidak mengejarku lagi.Melainkan berada tepat di belakang gadis itu dan meraung.
Raungannya sungguh memekakkan telinga hingga gadis itu jatuh terselungkup di tanah.
Anehnya hanya dia yang terkena serangan siluman itu.Sementara aku dan Loki hanya bisa mendengar tapi tak separah milik gadis itu yang terus menerus menutup telinganya.
Aku melihat ke arah burung pheonix yang di panggil gadis itu.Ternyata dia juga merasakan hal yang sama seperti gadis tersebut.
Tanpa kusadari siluman itu sudah berdiri tepat dibelakangku.Ketika aku membalikkan tubuh karena terkejut aku akhirnya jatuh tersandung di tanah.
Siluman itu berjalan perlahan mendekatiku sambil menunjukkan cakarnya.
Apakah ini akhir bagiku?,apa aku akan mati?.Pikiranku dipenuhi dengan gambaran tentang skenario bagaimana aku akan terbunuh.
Siluman itu hanya memainkan cakar miliknya.Terlihat sangat jelas bahwa ia akan mencakarku.
Akhirnya siluman itu langsung mencakar tubuhku,tanpa berpikir panjang aku langsung menutup mata tak berani melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Gelap.Yang hanya ada gelap.Aku gak bisa merasakan apapun.'Apa aku sudah mati?',pada saat yang bersamaan aku merasakan ada berat yang menindih tubuhku.
Aku memberanikan diriku untuk membuka mata.
Pemandangan yang aku lihat adalah siluman itu sedang mencakar sesuatu yang membatasiku dan dia dengan putus asa.
Aku melihat ke arah gadis yang baru aku kenal.Tetapi dia masih terkapar di tanah sambil menutup telinganya.
Kemudian aku melihat ke arah Loki,dia hanya terpaku di tempat tidak bergerak satu senti sedikitpun.
Apakah ini artinya...
Ah...Berat sekali.Semakin siluman itu mencakar pada pembatas itu rasanya berat tubuhku semakin bertambah.
Seperti gravitasi semakin memaksaku untuk menuju pusatnya dengan kuat.
'Kurasa inilah kekuatan yang dimaksud gadis itu.Aku bisa menggunakan ini.Tapi bertahan atau menyerang?'.
Akhirnya siluman itu putus asa dan berbalik arah memandang Loki.
Melihat hal itu,Loki langsung berlari dengan cepat ke arah taman.
Tetapi akhirnya dia terpojok.Dibelakangnya ada sebuah sumur tua tak terpakai yang dalam,sementara di depannya ada sesosok siluman yang akan memakannya kapanpun waktunya.
Perisai milikku langsung terpecah dan aku terjatuh karena tubuhku gak bisa menahan beban seperti tadi.
Siluman itu mendekati Loki dengan santai,yakin bahwa dia telah memojokkan mangsanya.
Loki kemudian tergelincir dan jatuh terperosok kedalam sumur tua tersebut.Akan tetapi,sku sempat melihat ia kembali keatas dan berada diudara.
Loki ternyata bisa terbang!
Meskipun jarak antara ia dan siluman itu sekitar tiga meter.Siluman itu masih bisa menggapainya ketika sedang melompat.
Aku harus serang dia!.
Aku mencoba merasakan sensasi kekuatan aneh yang baru aku rasakan tadi.
Kemudian aku mengumpulkannya menjadi satu dan...
SRING!!
Tiba tiba ada lubang di tubuh siluman itu.Lubang itu menembus tubuh sang siluman hingga melubangi pohon dibelakangnya.
Siluman itu langsung jatuh terkapar tak bergerak di tanah.Jasad siluman itu langsung berubah menjadi serpihan serpihan cahaya hitam.
Pada saat yang bersamaan,gadis yang tadi lansung pulih dan menghampiri tempat dimana tempat aku berdiri.
Loki pun juga terjatuh dari ketinggian 6 meter.Untungnya badadannya sempat terjatuh di atas pohon dulu.Sehingga meminimalis cedera berat
"Kamu gak papa?"tanyaku sambil mengulurkan tanganku ke arah Loki.
Dia menerima tanganku sambil berkata
"Terimakasih.Aku lumayan aja"
Gadis itu hanya terpaku diam di tempat siluman itu mati.
Aku dan Loki menghampirinya.Begitu ia sadar kami berjalan mendekat ia tersenyum pada kami dan berkata.
"Trimakasih sudah nolong aku.Oh ya,maaf aku belum memperkenalkan diri.Namaku Scarlet Evergreen,panggil saja Scarlet"
Gadis bernama Scarlet ini memiliki rambut berwarna merah tua yang dia ikat menjadi model kuncir kuda.Dia juga memiliki pupil mata berwarna ungu.Memakai blazer dan baju terusan rok sampai di lutut.Ia juga memakai sepatu model boot yang panjangnya 10 cm diatas mata kaki.
Pada saat yang bersamaan pheonix yang baru dipanggilnya bertengger di telapak tangan kirinya.Dan seketika berubah menjadi cincin kembali.
Aku dan Loki terbelalak melihat hal ini.'Hal ini sungguh bisa terjadi?.Aku jadi ingat film film fiksi yang pernah aku lihat'
"Anu,,apa itu?".Loki memandang cincin milik Scarlet dengan takjub.
"Ini.Jimat roh penjaga elemen api.Kekutanku adalah elementer roh.Aku bisa memanggil roh atau menggunakan kekuatannya.Sesuai jimat yang aku dapat"
Aku tidak terlalu menyimak pembicaraan mereka.Aku hanya menatap lubang besar yang baru saja aku buat.
Aku yang melakukan ini?,tanyaku di dalam hati.
"Ini mimpi atau sungguhan sih?"loki bertanya pada Scarlet.
Sementara itu jemariku meraba raba bagian dalam lubang.Kulitku merasakan tekstur yang sangat kasar dan tajam.Bahkan beberapa sempat membuat jemariku tergores.
'Aduh..Ini bukan mimpi'.Kataku dalam hati sambil memperhatikan jari telunjukku yang meneteskan darah.
"Ini bukan mimpi" tanpa kusadari aku berkata demikian.
Semuanya langung menatapku dengan heran.
"Omong omong namaku Rendi Lukie,panggil saja Rendi.Yang disana Loki Prioneer,kurasa jsu juga bisa memanggilnya Loki" aku berusaha mencairkan suasana dengan mengganti topik.
"Dia benar...Maksudku Rendi benar,ini bukan mimpi.Tapi kenyataan"
Raut wajah Loki terlihat tidak dapat memahami dituasi saat ini.
"Tut...tunggu dulu!.Kalo bukan mimpi.Ini nyata!!.Yang barusan aku lakukan itu nyata?!"
"Iya yang tadi semua kamu lakukan nyata dan kamu bisa melakukannya untuk seterusnya.."
"Melihat ekspresi kalian.Pasti ini pertama kalinya buat kalian.Jadi,,,mhmm.Usia kalian 15 tahun kan?"
Tebakan milik Scarlet tepat sasaran karena usia kami memang 16 tahun.Kami berdua ternganga mendengar tebakan Scarlet.
"Ba..bagai...bagaimana kamu tahu?!.Padahal ini pertama kalinya kita bertemu."
Aku mengeluarkan kalimat yang terbata bata.
Sementara itu Scarlet hanya tersenyum dan terkekeh melihat kakukan kami kemudian berkata.
"Itu karena kalian memiliki darah penyihir.Meskipun tak pernah melatih atau menggunakannya sedikitpun.Kekuatan kalian tetap akan bangkit pada usia ke-15."
"Berbeda denganku.Aku sudah melatih kemampuanku sejak kecil.Jadi aku sudah bisa menggunakan kekuatanku dari kecil".Timbal Scarlet
"Kekuatan milikmu yang kamu maksud adalah sihir bukan?.Jadi kamu bisa melakukan sihir seperti teleportasi atau membuat perisai.Atau mungkin membuat serangan seperti yang kulakukan pada siluman itu".
Ekspresi wajah Scarlet hanya tersenyum asimetris dan menjawab pertanyaanku.
"Memang benar...Ini sihir.Tapi,kekuatanku bukanlah sihir murni,tapi tipe Summon.Jadi hanya berbatas pada elementer roh saja.Tidak lebih"
'Sihir tidak murni?',raut wajahku berubah menjadi ketika aku memikirkan suatu hal yang tak dapat aku pecahkan.Yaitu dahiku mengerut.
'Kalau begitu,,artinya....aku..Ah masa?.',batinku dalam hati
"Apapun yang kau pikirkan aku yakin benar.Iya,,kamu adalah pengguna sihir murni.Seorang ahli sihir sejati"
Loki menatapku sambil ternganga.Aku hanya menatap ke arah lubang di pohon yang baru saja kubuat.Kemudian menatap telapak tanganku.
"Scarlet?.Aku dari tadi mau tanya ini.Bagaimana kamu sampai di sini?"
Loki mengedipkan sebelah matanya ketika melihatku.Aku membalasnya dengan senyuman.Sepertinya dia mengganti topik untukku.
"Beberapa waktu sebelumnya.Aku dan temanku,Evelyn Ryder.Sedang melakukan pencarian jimat roh legendaris yaitu sang penguasa ruang dan waktu."
"Tetapi,di tengah perjalanan kami dikejar oleh sekelompok siluman rubah.Awalnya kami berpencar untuk memisahkan kelompok itu.Tapi,aku tersesat dan setelah mengalahkan semua siluman yang mengikutiku."
"Ternyata tersisa satu,yaitu pemimpin dari kawanan.Karena ukurannya lebih besar,cepat dan kuat dari yang lainnya".
Aku bisa mendengar dari nada suara Scarlet bahwa dia cemas tentang temannya yang bernama Evelyn ini.
"Kamu ada perkiraan dia ada di mana?"
Ketika Loki bertanya demikian.Ekspresi Scarlet terlihat memelas sambil menggeleng kecil.
"Scarlet.Bukannya mengalahkan segerombolan siluman malah sedang asyik berbincang bincang dengan sekelompok anak laki laki"
Tiba tiba ada suara gadis sedang duduk di atas dahan pohon yang telah aku beri lubang di batangnya.
Gadis itu memiliki rambut berwarna biru dongker,yang ia ikat dua.Memilki pupil berwarna hijau zamrud.Ia mengenakan jaket dan celana jeans.
Dari nada suaranya bisa aku definisikan kalau dia agak kesal.
"Evelyn aku..."
Kalimat Scarlet belum selesai langsung dipotong oleh gadis yang sepertinya bernama Evelyn.
"Aku sudah dengar semuanya",sahut Evelyn sambil menatap aku dan Loki dengan senyuman menyeringai.
Tunggu!.Berarti dia dengar percakapan kami barusan?!.
"Mereka berdua terlihat seperti sedang melihat film horror yang menjadi nyata di depan mereka sendiri"
Nada bicara gadis itu terlihat sangat sombong.Aku bahkan malas untuk membalas ejekannya.
"Apa!.." teriak Loki.Sepertinya dia gak bisa menahan amarahnya karena sedang mengepalkan tangannya.
"Sudahlah...Evelyn jangan ledek mereka.Yang telah menolongku adalah mereka berdua".Scarlet berusaha menengahi pertikaian kecil kami.
"Oh.Melihat kepribadian mu kamu pasti adalah pejuang.Jadi begitu,sihir tipe knight.Bagus untuk pertarungan jarak dekat,tapi kayaknya melihat dari penampilanmu.Kamu termasuk orang yang gak sabaran ya."
Seketika Loki langsung menahan amarahnya dan menundukkan kepalanya.Aku yakin dia sedang berpikir tentang apa yang baru saja dikatakan oleh Evelyn.
"Hei kamu" gadis bernama Evelyn itu menunjukku.
"Iya kamu.Kalau gak salah namamu rendi,melihat dari kamu menenangkan pikiranmu dan sikap pendiammu.Kamu pasti adalah pengguna sihir.Tapi begitu aku mendengar penuturan Scarlet tadi.Aku yakin kamu pengguna sihir murni".
"A..anu...Aku gak ngerti yang kamu bilang.Tapi..."
'Gak dingarin!!!...'Scarlet dan Evelyn sedang berbincang bincang tanpa menghiraukan aku dan Loki.
'Gak ada pilihan lain,kalo aku mau tau apa yang sebenarnya terjadi aku harus dengarin pembicaraan mereka berdua'.
Evelyn seperntinya sedang menjelaskan sesuatu dengan layar komputer di depanya.Bukan layar biasa lo...Tapi di udara!.
"Anu..."Loki sepertinya hendak bertanya tentang sesuatu tetapi kalimatnya belum selesai diucapkannya dan Evelyn lagi lagi memotong kalimat orang.
"Kalo mau tanya rentang layar yang ada di depanku.Ini Hologram,sihirku adalah tipe manipulation aku punya kekuatan mengendalikan dan membuat teknologi atau memanipulasi.Baik itu yang sudah lama ada maupun yang belum ada di dunia".
Aku bisa melihat Loki langsung terdiam seribu bahasa.
"Omong omong.Soal penyelidikanku tentang apa yang terjadi di dunia kita sekarang adalah..."
'Bagus ini yang aku tunggu tunggu'.Aku langsung bersemangat begitu mendengar Evelyn mengatakan hal itu.
"Sekarang klan cahaya dan kegelapan mulai berkonflik sedikit demi sedikit.Apalagi anggota dewan perdamaian sudah mulai ragu satu sama lain.Kalau kepercayaan mereka goyah sefikit lagi.Akan ada perang,aku yakin Age of Dakness (zaman kegelapan) akan terulang lagi".
'Age of Darknes?.Rasanya hal itu sangat familiar di telingaku'.
Tiba tiba ada tangan yang menarik bahuku perlahan,ternyata itu Loki.Dia memberikan sinyal agar aku mendekatkan telingaku ke bibirnya dan berbisik.
"Kita harus tetap di sini bersama mereka?" tanya Loki padaku dengan nada berbisik.
"Aku gak tau" jawabku dengan nada berbisik.
"Maaf mengganggu percakapan kecil kalian tapi,ya...Kalau pingin tau apa yang terjadi sekarang ini.Sebaiknya kalian tetap di sini bersama kami".
Sementara itu aku dan Loki sama sama ternganga mendengar Evelyn berkata demikian seperti bisa membaca pikiran kami.
"Astaga!.kalian gak nyimak apa yang aku bilang tadi.Kekuatanku adalah mngendalikan dan memanipulasi teknologi,dan benda di telingaku ini bisa mendengar percakapan rahasia kalian".
"Sudahlah Evelyn,lagipula mereka masih baru.Aku yakin mereka masih terkejut dan bingung harus ngapain"
Melihat mereka berdua mengingatkanku pada aku dan Loki.
Bahkan sifat yang dimilikinya saling bertolak belakang,tapi jika disatukan akan membuat tim yang hebat.Kontras sekali.
Evelyn yang banyak bicara dan Scarlet yang agak pendiam.Secara keseluruhan bisa menjati teman yang hebat.
Aku tertawa kecil melihat pertikaian yang dilakukan Evelyn dan Scarlet.
Pada saat yang bersamaan,ada sesuatu yang menguap seperti asap.di sarung tangan di sebelah kiriku.
Tetapi aku dan Loki tidak menyadarinya.Hanya Scarlet dan Evelyn lah yang langsung menatapku dengan terkejut.
"Rendi!?.Keluargamu juga penyihir kan?" Scarlet dan evelyn menatap ku dengan tajam.
"Tadi aku udah bilang.Kalo aku gak pernah sekalipun melihat orang tuaku pakai trik sihir atau ilusi mata sekalipun."
Mendengar pernyataanku barusan,Scarlet dan Evelyn saling memandang dan mengangguk.
"Bisa kamu lepas sarung tangan mu?"
Scarlet menunjuk tangan kiriku.Aku pun mengikuti apa yang dimintanya dan segera melepas sarung tanganku.
"Bisa aku pinjam sebentar?"
"Tentu".Aku segera melakukan apa yang dimintanya.
"Seperti yang aku duga",Scarlet sedang melihat bagian bagian sarung tanganku secara rinci.
"Coba ku lihat?" tanya Evelyn pada Scarlet.
"Hmmnn...Rendi,bisa perlihatkan pada kami telapak tangan kirimu".
Tanya mereka berdua bersamaan.Aku hanya menuruti aja permintaan mereka.
Begitu melihat telapak tanganku Scarlet dan Evelyn luar biasa terkejut.
"Guardianes!"
Sahut mereka bersamaan.
"Guard...Guardianes apa?"
Ekspresi yang dimiliki Loki sama seperti ekspresiku sekarang,bingung.
"Begini,Rendi.Sekarang pengguna sihir murni sekarang sangat jarang ditemukan.Tapi,diantara para pengguna dihir murni yang ditemukan.Yang paling terkenal adalah keturunan dari keluarga Guardianes".
"Tid..tidak mungkin!.Aku kan udah bilang tadi kalau keluargaku biasa biasa aja.Lagian aku gak pernah liat orang tuaku menggunakan trik trik sihir apapun!.Terus luka ini aku dapat ketika aku masih bayi,kata orang tuaku telapak tanganku terkena minyak mendidih".
Mendengar pernyataanku barusan wajah Scarlet dan Evelyn langsung terlihat bingung.
"Aneh..."Sahut evelyn dengan ekspresi bingung.
"Aku bilang juga apa!",aku langsung tersenyum penuh kemenangan di wajahku.
"Bukan itu.Tapi,kalau kamu gak tau tentang sihir apapun.Terus gak pernah liat orang tuamu pakai sihir apapun.Pasti mereka mau melindungimu dari dunia yang sebenarnya".
Senyum kemenanganku dengan seketika langsung lenyap.
"Kamu benar.Bahkan orang tuamu pakai sihir penghilang jejak dan penekan sihir agar tidak keluar secara maksimal di sarung tanganmu segala".
Sahut Scarlet sambil melempar sarung tanganku,dengan spontan aku langsung menangkap sarung tangan itu.
"Trus..Yang aneh apa?".Loki terlihat sangat ingin masuk dalam pembicaraan kami.
"Kalo mereka ingin melindungi Rendi.Pasti sihir di sarung tangan milik Rendi akan tetap ada meskipun dia udah berumur 16 tahun.Biar dia gak bisa menggunkan sihirnya secara maksimal.Alias bisa bisa mungkin dia hanya menganggap fenomena aneh yang terjadi padanya hanya khayalan."
Aku masih agak bingung dengan penuturan Scarlet barusan.Itu artinya...
"Pada saat kamu mengalahkan siluman itu.Aku sempat merasakan kekuatan yang menekan energimu untuk keluar lebih kuat lagi.Energi itu berpusat pada sarung tanganmu.Kemudian ketika berbimcang bincang sedikit.Aku dan Evelyn merasakan seperti ada kekuatan yang terlepas kemudian menghilang dari sarung tangan itu".
"Aku bisa paham kalo mereka ingin melindungimu.Tapi kenapa melepas mantra ini ketika usiamu mencapai 16 tahun.Dimana kekuatan sihirmu bangkit untuk yang pertama kalinya.Aku yakin isi pikiranku sama dengan Scarlet".
Evelyn dan Scarlet saling pandang untuk beberapa detik dan akhirnya mengangguk secara bersamaan.
"Rendi,meskipun kamu gak yakin.Tapi aku yakin kalau kedua orang tuamu pasti juga keteturunan dari Guardianes.Karena begitu aku merasakan energi dari aura milikmu,ternyata energi di sarung tanganmu hampir sama dengan aura milikmu".
"Karena itu,aku yakin kalau kedua orangmu juga keturunan dari keluarga guardianes".
Aku langsung menundukkan kepala sambil memikirkan penuturan Scarlet barusan.
"Kembali ke sarung tangan milikmu.Ada dua kemungkinan kenapa sihir itu bisa terlepas dan menghilang".
Kepalaku langsung terdongak sambil mendengarkan Evelyn dengan seksama.
"Kemungkinan pertama adalah orang tuamu sendirilah yang mencabut atau membatalkan sihir mereka sendiri.Meskipun aku agak ragu dengan kemungkinan ini,karena begitu aku tau kalo kamu gak pernah liat orang tuamu pakai sihir apapun didepanmu,kamu juga gak tau apa apa tentang sihir.Jadi,ada kemungkinan kalau mereka ingin melindungimu".
Aku sih agak bisa setuju dengan penuturan Evelyn yang pertama.Tapi,kalau dia ragu dengan kemungkinan pertama,maka apa kemungkinan kedua?"
"Kemungkinan yamg kedua adalah...Mereka...Telah....Mati.."
Hatiku sangat terpukul,begitu mendengar penuturan Evelyn yang kedua.
"Jangan bercanda ah.Gak lucu",ucapku setengah bergurau memcoba mencairkan suasana.Tetapi mereka berdua memandangku dengan wajah masam.
"Aku tau ini sulit diterima Rendi...Tapi gak ada kemungkinan lain.Terutama untuk ahli sihir yang kuat.Keturunan keluarga Guardianes" semuanya menatap aku sambil tersenyum masam.
"DIAM!!.AKU GAK MAU DENGAR APA APA LAGI!.MEREKA GAK MUNGKIN SUDAH MATI!!",butuh beberapa detik bagiku untuk memproses apa yang sudah aku lakukan.
'Ah..Ahh...Kalimat itu langsung keluar dari mulutku tanpa diproses otakku dulu'.
Tanpa kusadari,langit sudah mendung tertutup oleh awan hitam yang tebal.Langit yang tadinya cerah,telah berubah menjadi suram tertutup dengan awan hitam yang pekat.
Sama seperti dengan kondisi hatiku hari ini.Tadinya sangat cerah,sekarang lansung muram dan pedih.
Akhirnya,langit meneteskan airnya.
Langit mulai meneteskan airmatanya.Tubuhku tetap kering,karena di bawah kesadaranku sendiri.Perisai ku aktif dan melindungiku dari hujan.Sementara yang lainnya berteduh di bawah kekuatan Evelyn.Tetapi,aku masih punya harapan.Harapan yang putus asa aku kerahkan.
"Kita belum tau sebelum kerumahku!",teriakku sambil bangkit dari tanah.
Semuanya memandangku dengan ekpresi ragu ragu di wajah mereka.Kemudian semua saling bertatapan dan mengangguk bersamaan.
Baiklah,aku yakin aku benar.Meskipun begitu,hatiku masih terasa goyah.Aku hanya memberikan harapan di hatiku dengan putus asa.
"Ayo".Jawab mereka bersamaan.Dari nada bicara mereka,aku yakin kalau mereka agak ragu terhadapku.Tapi,gak akan menyinggung apapun karena mungkin takut akan berpengaruh padaku.
Pada saat yang bersamaan.Kami mendengar tawa kecil seorang pria yang tiba tiba ada di atas pohon yang berada di belakang kami.
"Siapa kau!"triak Evelyn sambil mengeluarkan dua buah pistol dari saku jaketnya.
"Siapa aku?,itu gak penting.Kalian akan tau nanti.Lagipula itu tidak sopan untuk mengarahkan pistolmu kepaa orang yang baru anda kenal nona"
KLIK
Aku bisa mendengar suara dari dalam pistol milik Evelyn sedang diisi.
Ketika aku kembali melihat pria aneh itu.Dia sudah menghilang seperti asap.
'Perasaanku agak gak enak...Aduh...Rendi....Tenangkan dirimu'.
Aku pun langsung menggiring semuanya menuju rumahku.Aku dari tadi yang memimpin barisan sambil berjalan dengan agak cepat.Perjalanan yang kami lakukan sangat sunyi dan tak ada seorangpun yang berbicara sepatah katapun.
"Kita udah sampai".Kataku sambil berlari ke arah rumahku yang bergaya modern.Aku memilik rumah yang gak terlalu besar dan gak terlalu kecil.Di depan teras ada taman kecil dengan bunga angrek di sekitarnya.rumahku bertingkat dua tapi gak terlalu luas.
Tanpa berpikir panjang aku langsung mendorong untuk membuka gerbang dengan terburu buru.Begitu sampai di teras,aku memperhatikan sekelilung.
Tidak ada yang aneh,semuanya tetap seperti semula ketika aku meninggalkan rumah tadi pagi.Angrek ibuku tetap di tempatnya dan tertata sangat rapi,Renata kucingku tertidur pulas di kandangnya.
Akhirnya aku sampai di pintu depan.Dan aku mencium bau...MASAKAN!!!..
"Bau yang e..."
Loki belum selesai berbicara aku langsung membuka pintu keras keras dan bergegas berlari masuk.
BRAKK!!
Aku bergegas berlari masuk menuju sumber bau makanan ini.
Gak salah lagi,ini pasti masakan yang akan dimasak ibu pagi tadi.Ternyata aku benar mereka masih hidup.Aku tersenyum bahagia mengetahui bahwa harapan terakhirku benar.
"Ayah!,ibu!.Kalian masih...."
Langkahku langsung terhenti tepat di ruang keluarga yang bersebelahan dengan dapur.
Ruangan ini penuh dengan barang barang hangus.Tapi,yang paling mengejutkanku adalah....
Pakaian yang dipakai orang tuaku tadi pagi tergeletak di atas lantai dan sebagian besarnya hangus terbakar.
Hatiku langsung terkena pukulan telak.Aku ambruk di tanah sambil menangisi pakaian kedua orang tuaku.
Aku gak tau.Kalau kejadian ini membangkitkan potensi kekuatanku yang sebenarnya.
"Rendi!.Jangan lari kayak gi...." Semua orang terbelalak dengan pemandangan di depan mereka.
Bukan hanya itu,mereka juga terkejut melihat semua benda di ruangan ini melayang di udara bahkan potongan sisa prabotan juga ikut melayang tak peduli sekecil atau seberat apapun.
Aku sendiri tidak tau kalau akulah yang membuat semua benda ini melayang.Sementara teman temanku hanya berdiri di ambang pintu dan berkata.
"Ren..Rendi..."
"Siapa yang melakukan ini!?.Siapapun itu,gak akan kumaafkan!" Teriakku sambil mataku berkaca kaca.Hatiku hanya dipenuhi dengan amarah yang begejolak.
"Oh,kamu sudah pulang.Bagaimana,kamu suka dengan menu hari ini?.Oh ya aku lupa kalau nama menunya adalah kepedihan".
Ada suara pria yang sepertinya agak familiar ditelingaku.Pria itu langsung menampakkan dirinya di cahaya lampu yang remang remang.
Ternyata aku benar!.Pria itu adalah pria yang tadi ada di taman.
"Siapa kamu?!.Mau apa kau?!.Kamu yang lakukan ini ya?!".Tanyaku sambil bangkit dan mempersiapkan sihirku.
Pada saat yang bersamaan jimat roh milik Scarlet berterbangan ke arahku dan berubah menjadi wujud roh.
"Jimatku!"teriak Scarlet sambil putus asa mencoba menarik jimatnya kembali.Tetapi,kemudian dia hanya terdiam di tempat.
Kemudian para roh yang ada di sampingku berubah wujud dengan ukuran dan tampilan yang berbeda dengan bentuk awalnya.
"E...Evolusi legendaris!.Aku bahkan belum menguasai tekhnik ini!.Apalagi dengan roh sebanyak itu!"
Aku gak menghiraukan perkataannya barusan.Aku hanya fokus pada pria yang ada di depanku.
"Ya ampun...Satu satu dong kalo nanya.Pertama aku akan jawab pertanyaanmu yang pertama.Perkenalkan namaku Lord Phantom,setidaknya itu julukanku.Untuk pertanyaanmu yang kedua,aku di sini untuk membunuh kedua orang tuamu.Untuk yang gerakhir adalah...Ya...Aku membunuh kedua orang tuamu yang lemah.Aku bahkan tak perlu menggunakan seluruh kekuatanku untuk mengalahkan mereka.Kalau tidak salah nama mereka Leon dan Diana.Cih,payah.Bahkan mereka tak pantas menyandang nama keluarga Guardianes".
Hatiku sekarang hanya dipenuhi dengan amarah dan rasa ingin balas dendam pada pria sombong yang ada di depanku ini.
Pada saat yang bersamaan.Kau merasakan ada kekuatan hebat yang bergejolak di tubuhku.Aku pun menggapai kekuatan itu dan tubuhku langsung terasa mati rasa.
Apa ini?.Aku gak bisa nerasakan tubuhku.Tapi rasanya aku gak pingsan.Aku melihat sekelilin yang terlihat hanya cahaya putih yang mengelilingiku dimana mana.Pada saat yang bersamaan muncul sesuatu seperti layar bioskop di depanku.
Di layar itu muncul gambaran gambaran yang terlihat familiar.Itu...Itu orang yang bernama Lord phantom.Tapi,kenapa aku bisa melihat hanya disini?.
Tunggu!.Kenapa gambarnya bergerak ke kiri dan ke kanan?.Dan bukankah di layar itu ada Loki,Scarlet dan Evelyn!.
Mereka memadang kearah layar dengan ekspresi kaget dan bingung.
Saat itu aku menyadari bahwa tubuhku bergerak sendiri.Kalau begitu siapa yang menggerakkan tubuhku!?
Dari layar aku bisa melihat bahwa tubuhku sedang melakukan serangan pada Lord phantom.
"Kekuatan yang hebat,sayangnya kamu gak bisa mengendalikannya"
Aku bisa mendengar suara pria yang bernama Lord phantom di kepalaku.
Kekuatan apa ini?....
Loki pov
"Loki!.Berlindung di belakangku!"
Teriakan Evelyn langsung memecahkan lamunanku barusan.
"Hah?.Buat apa aku berlindung di belakangmu?"
"Dampak dari sihir mereka terlalu kuat!.Aku menyimpulkan kalau pria itu juga pengguna sihir murni.Tapi aku gak bisa mengkonfirmasi kalau dia keluarga Guardianes atau bukan.Agghh.. Pokoknya berdiri saja di belakangku kalau gak ingin mati!."
Aku pun segera mengikuti apa yang dimintanya.Tiba tiba ada semacam perisai berwarna hijau cyan membungkus kami bertiga.
"Scarlet!.Kalau dibiarkan begini mereka akan menarik perhatian banyak orang!.Tolong bukakan gerbang menuju dunia fantasi!"
Di saat seperti ini Evelyn terlihat berbeda dari Evelyn yang kukenal.sekarang dia benar benar terlihat 100 persen terbalik dari sebelumnya.
"Aku mengerti.Kuperintahkan!,membuka gerbang nenuju dunia fantasi sekarang!".
Ketika Scarlet berteriak tangannya bersinar berwarna putih.Kemudian cahaya itu langsung membesar hingga menyilaukan mata.
Dengan reflek aku segera menutup mataku.Ketika aku kembali membuka mataku,awalnya aku pikir yang tadi itu hanya gertakan Scarlet.
Kemudian,setelah aku perhatikan lebih teliti.Ternyata rumah milik Rendi 3 kali lebih besar dari sebelumnya.Kemudian desain dan tata letak ruangan atau prabot juga berbeda dari sebelumnya.
Pada saat yang bersamaan aku melihat wajah Rendi.Wajahnya dipenuhi dengan sesuatu yang mrip tato,tapi bukan hanya di wajahnya.Tetapi ada di tangan dan kaki sebelah kirinya.
"Kekuatan yang luar biasa!".Scarlet berkata demikian sambil memperhatikan roh miliknya yang sekarang dikendalikan Rendi.
Aku bisa melihat kalau Rendi memiliki kekuatan yang luar biasa.Tapi,dari ekspresi wajah miliknya dan perasaan tidak enak ini.....
Aku yakin itu bukan Rendi....
Narator pov
"Jangan diam disana!.Scarlet,,,bantu aku perisai ku mulai gak kuat.Tolong berikan energi roh milikmu".Teriak Evelyn pada Scarlet.
"Kekuatanmu lumayan",sahut pria yang bernama lord phantom.
Sementara itu,Rendi yang tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.Melainkan tubuhnya dikendalikan oleh kekuatan misterius yang tersembunyi di dalam tubuhnya.
Rendi berusaha memukul wajah si Lord phantom dengan sia sia.Kekuatan pukulan tangannya sekarang berkali kali lipat lebih kuat dari sebelumnya.
Kali ini Rendi menyerang pria itu dengan roh roh milik Scarlet.Tetapi hasilnya tetap saja nihil.
"Pengecut sekali...Menggunakan roh untuk menyerang".Sahut Lord phantom.
Akan tetapi,itu hanya tipuan...Tujuan Rendi yang sebenarnya adalah membuatnya teralihkan dengan melawan roh roh milik Scarlet.
Rencana Rendi berhasil,dia langsung berada di belakang pria yang menyebut dirinya sebagai Lord phantom.Kemudian memukulnya tepat di wajahnya.
Pria yang bernama Lord phantom itu pun terlempar ke belakang sejauh dua rumah di depan rumah rendi.
"A...Aku...Gak nyangka...Kalau kamu bisa memukul wajahku..Tapi ini gak seberapa..."
Lord phantom bangkit dari tanah.Kemudian terjatuh lagi dan batuk batuk mengeluarkan darah di mulutnya sambil mengerang kesakitan.
Melihat kesempatan ini..Rendi langsung berlari menyerang Lord phantom.Dan hendak memukulnya.Tapi.....
Lengan kiri Rendi yang hendak memukul Lord phantom,di pegang oleh Lord phantom sendiri.Kemudian ia mematahkan lengan kiri milik Rendi.
"Bodoh sekali...Kau pikir bisa mengalahkanku dengan semudah ini".
Akan tetapi..Lengan milik Rendi langsung sembuh,kembali seperti normal.Rendi pun segera melepaskan diri dari cengraman pemuda itu.
"Regenerasi diri tingkat cepat ya...Sayangnya kekuatan sehebat ini dimiliki oleh seseorang tidak berguna seperti kamu".
Lord phantom pun langsung mengambil kesempatan untuk memukul Rendi.Hasilnya seperti yang diharapkannya.
Kepalan tangannya dengan tepat mengenai wajah Rendi,iapun terhempas ke belakang sejaug tiga rumah di belakang rumah Rendi.
"Maaf.Terlalu keras ya.." ledeknya pada Rendi
Awalnya wajah Rendi sempat babak belur semua.Namun,seketika kembali seperti normal.
Akan tetapi Lord phantom merapalkan suatu mantra yang kemudian mengikat seluruh badan Rendi.
Seberapa keras Rendi berusaha melepaskan diri,tapi usahanya sia sia.
Loki pov
"Apa kita tetap diam disini dan menonton semuanya?!"
Teriakku pada Evelyn dan Scarlet yang masih diam di tempat sambil berusaha menahan perisai mereka agar tidak pecah karena terkena dampak dari serangan Rendi dan Lord phantom.
Pertama tama sempat aku sempat melihat sekilas wajah mereka yang ragu.Akan tetapi dengan seketika langsung berubah dan berpaling dariku dan berkata.
"Kita tak cukup kuat untuk bertarung melawan orang itu".
Amarahku hampir meledak ledak begiyu mendengar pernyataan Evelyn barusan.
"Evelyn benar.Kalau kita ada di sana aku yakin kita akan mdnghalangi Rendi.Meski begitu,,,dia tampak..ber.."
Begitu mendengar pernyataan Scarlet barusan.Emosiku langsung meledak ledak dan aku gak bisa menahannya lagi.
"Meski begitu kita adalah temannya!.Dan tugas seorang teman adalah melindungi dan membantu sahabatnya!"
Teriakku pada mereka.Raut wajah mereka berdua langsung terlihat ragu kembali.Aku pun meneruskan kalimatku.
"Aku gak nyangka.Padahal sebelumnya aku mengagumi kalian berdua karena kuat beberapa waktu yang lalu.Ternyata....kalian sebenarnya seperti ini".
Dengan tekad bulad aku melangkahkan kakiku keluar dari perisai yang Scarlet dan Evelyn buat.
"Tunggu!.Jangan bertindak bodoh!".Teriak mereka berdua tetapi aku gak mendengarkannya dan tetap melangkahkan kakiku keluar dari perisai.
"Meskipun aku lemah...Meskipun aku gak bisa sekuat Rendi....Biarpun aku hanya menghalanginya...Tapi...Aku tetap akan membantunya tak peduli apapun.Karena....DIA ADALAH SAHABATKU!!"
Teriakku tanpa melihat ke arah belakang.Dengan sekejap aku mencoba untuk menggunakan kekuatan baruku yaitu terbang.
Heh...Si Evelyn bilang kalau kekuatanku adalah persenjataan ya...Kalau begitu ini patut di coba..
Ketika aku hampir sampai di tempat Rendi dan lord phantom.Dengan wajah santai Lord phantom melirik ke arahku.Tapi aku gak mempedulikannya.
Dengan harapan akan terjadi sesuatu,aku langsung membayangkan sesuatu seperti pedang dan tajam.
Dan...yak...
Cling...
Muncul dua bilah pedang di kedua tanganku.Satu berwarna putih dengan gangang hitam.Yang satu lagi berwarna hitam dengan ganggang putih.
"HAAHHH!!!!",teriakku dengan percaya diri sambil mengarahkan pedangku kepada Lord phantom.
Wajah dari Lord phantom langsung berubah dengan ekspresi terkejut.
Kena kau!.
Sring!!...
Pedangku telah menghunus dan menembus tubuh Lord phantom.Aku pun hanya terpaku diam di tempat aku menusuk tubuh Lord phantom.
Aku masih belum mencabut pedangku.Rendi hanya diam di belakangku tanpa bergerak sedikitpun.Di tengah rasa kemenanganku muncul sesuatu yang sangat mengejutkan.
"Hahaha.Kalau gak bisa dipergunakan dengan baik,senjata ini gak akan bunuh aku.Apalagi di tanganmu..Bahkan kalau di tanganmu,senjata ini bisa di sebut sebut sebagai mainan "
Tepat di depan mataku sendiri.Aku melihat orang yang telah ditusuk masih hidup.
Aku hanya tercekat melihat hal ini.Dengan seketika dia memukul perutku dan aku terhempas kebelakang hingga menembus dinding di belakangku.Yang bisa kulakukan hanya mengerang,menahan sakit yang luarbiasa menjalar di tubuhku.
Pandanganku menjadi sangat kabur.Yang hanya terlihat di mataku adalah seorang penjahat yang menghancurkan kehidupan sahabatku berdiri tepat di jalur pandangku.Ia berdiri di sana sambil mencabut kedua pedangku dan mematahkannya kemudian melemparnya di tanah.
Aku sempat mendengar ia bergumam sesuatu yang tak dapat aku pahami,diiringi dengan tangannya yang bersinar menghadap padaku.
Tapi ada satu hal yang aku tahu pasti,bahwa ia akan merapalkan suatu sihir padaku dan akhirnya membunuhku..
'Apakah ini akhir bagiku?.Setidaknya aku bisa membantu sahabatku di detik detik terakhir hidupku'.
Ketika aku melihat tangan lord phantom bersinar lebih terang dari sebelumnya,aku tahu ini akhir dari hidupku.Aku pun menutup mata dan berpikir.
Rendi...aku senang telah mengenalmu.Kau adalah teman yang baik.
Duarr!! Duarr!!
Aku tidak merasakan apa apa.Apa ini yang namanya kematian?
Tut tunggu dulu.Aku bisa merasakan seseorang seperti sedang memegang tubuhku.
"Apa kamu hanya tidur tiduran disana?.Setelah apa yang kau katakan ke kami kamu malah tidur tiduran di sini.Itu keterlaluan Loki"
Ada suara yang ku kenal memasuki gendang telingaku.Evelyn!,cepat cepat aku langsung membuka mataku dan..
Tampaklah pemandangan dari pertarungan yang belum selesai.Bola mataku terus melihat ke arah Scarlet yang terus menerus menyerang lord phantom.
Pada saat yang bersamaan aku merasa bahwa luka di tubuhku terasa hilang secara perlahan.
Aku langsung memandang ke arah Evelyn yang ternyata sedang menyembuhkan lukaku dengan sesuatu yang menyerupai laser.
"Yosh.Sudah selesai,kamu bisa bertarung lagi kan?.Ayolah,tolong jangan pikir kalau kami adalah pengecut.Sebaiknya kamu pertimbangkan kembali perkataanmu tadi"
Begitu Evelyn menyelesaikan kalimatnya dia langsung berlari membantu Scarlet.
Duarr! Duarr!!
Aku juga gak boleh kalah!.Tapi..pedangku...
Aku berjalan kearah pedangku yang terbelah menjadi dua.
Di tanganmu,senjata ini hanya bisa disebut mainan...
Sayang sekali,senjata seperti ini ada di tangan orang sepertimu...
Kalau tidak dipergunakan dengan baik,senjata ini gak bisa bunuh aku...
Kata kata ini terus berdengung dikepalaku.Pada saat aku memunggut salah satu dari dua pedangku yang masing masing dari mereka patah menjadi dua bagian.
Aku mengambil pedangku yang berwarna putih dengan ganggang hitam.
'AKAN KUBUAT ORANG SOMBONG ITU MENARIK KATA KATANYA!'
Teriakku di dalam hati.Aku pun langsung membayangkan bagaimana bentuk pedang ini semula kemudian melambaikan tanganku di atas pedang yang aku pegang dan...
Pedang ini pun langsung kembali menyatu.Bahkan tidak terlihat selerti di tambal atau di tempel dengan sesuatu.Benar benar seperti semula!.
Hatiku langsung ceria kembali dan aku langsung memperbiki pedangku yang satunya.Kemudian bersiap siap untuk pertarungan yang kedua.
Narator pov
"Terima ini!.Lightning bolt!,Sword of the knight!"
Teriak Scarlet,sambil menyerang Lord phantom dengan petir.Tetapi serangannya selalu dielaknya dengan mudah.
"Jangan senang dulu!"
Teriak Evelyn sambil menembakkan pistolnya ke arah Lord phantom,sayangnya semuanya dielaknya dengan mudah.
"AHHH!!!!" teriak Loki sambil menghunuskan pedangnya ke arah Lord phantom.Tetapi dia langsung menjaga jarak begitu Loki melakukan serangan.
Ketika Loki akan menyerang lagi,di saat itu juga Rendi telah melepaskan dirinya dari mantra Lord phantom yang mengikat seluruh tubuhnya.
Rendi pov
Apa ini?.Aku gak bisa mengendalikan tubuhku sama sekali.
Aku terus memandangi tubuhku yang dipenuhi dengan sesuatu yang mirip tato.Tapi ini hanya seperti garis yang gak lurus dan bengkok bengkok.Bahkan ada yang patah patah bisa dibilang hampir mirip motif api.
Tato ini berpangkal dari dada kiriku dan menyebar sampai ke lengan kiriku,leher sebelah kiri,sedikit di lengan sebelah kanan dan di kaki sebelah kiriku.
Sepertinya kekuatan ini mengendalikanku.Aku hanya memandang sesuatu yang mirip layar.Di layar itu tergambar tubuhku sedang berusaha melepaskan diri dari tali aneh yang sepertinya terbuat dari sihir.
Akhirnya tubuhku bebas dan secara reflek tubuhku langsung menyerang dari arah belakang tubuh Lord phantom.
Ketika tubuhku hendak memukul wajahnya,pada saat itu juga aku kembali memegang kendali atas tubuhku lagi.
Tetapi,ketika aku sadar bahwa aku bisa mengendalikan tubuhku.Akupun terjatuh dan segalanya berubah menjadi gelap.
Loki pov
Pada saat yang bersamaan roh roh milik Scarlet langsung kembali kepadanya dan berubah wujud menjadi jimat.
'Rendi pingsan?.Apakah kekuatan yang dimilikinya barusan tadi membuat energi tubuhnya terkuras?'.
Tadi memang ketika aku melihat raut wajah Rendi itu tidak seperti Rendi yang ku kenal.Jangan jangan kekuatan itu mengendalikan Rendi?.
"Hmhmhm...Anak yang konyol!" sahut lord phantom sambil menarik Rendi yang pingsan hingga berdiri dengan cara menarik rambutnya.
"JANGAN SENTUH DIA!!" teriakku sambil menghunuskan pedangku dari atas ke bawah.
SRING!!...CRAKK!!!
Dengan seketika muncul sebuah gelombang cahaya putih dan hitam yang berawal dari ujung kedua pedangku.
Gelombang itu langsung mengarah pada Lord phantom.Pandanganku tertutup karena debu yang bertebaran dimana mana.
Aku hanya memandang pedangku dengan takjub.Sementara itu Scarlet dan Evelyn hanya terbelalak tentang apa yang baru saja aku lakukan.
"Teman yang payah!.Hampir mekukai sahabatnya sendiri!"
Ternyata Lord phantom hanya diam di tempat sambil membuat perisai yang mengelilinya,termasuk Rendi.
'Dia bisa menahan seranganku tanpa kesulitan?.Padahal dampak seranganku barusan bisa membuat tanah disekitarnya menjadi terkikis'.
"Tapi untungnya aku menyelamatkannya.Kamu berhutang terima kasih padaku"
Sahut Lord phantom sambil membalikkan badannya dengan santai.Sepertinya dia menganggab kami enteng.
"Tunggu!.Aku gak akan biarkan kamu pergi begitu saja.Apalagi kamu telah melukai tuan muda Rendi!"
Teriak seorang anak kecil yang tiba tiba ada tepat di depan Lord phantom.Tetapi anak kecil itu punya telinga seperti kucing.
"Oi!!.Sebaiknya kamu pergi!.Gadis kecil gak usah ikut ikutan bertarung!"
Teriakku pada anak kecil itu.Tapi dia tak mendengarku dan kata yang diucapnya padaku adalah.
"Bodoh!.Aku bukan anak kecil!"
"Kamu pasti siluman pelindung keluarga Guardianes.Benar juga yaa...Kali ini hanya Rendi yang tersisa.Pasti kamu akan melindunginya dengan segenap kekuatanmu.Tapi aku gak punya waktu melawan siluman kecil.Oh ya,apakah tali yang aku buat untuk ngikat kamu terlalu kencang?.Kurasa itu sebabnya kamu datang agak terlambat"
Meskipun dengan kehadiran anak aneh itu Lord phantom masih tenang tenang aja.
"Siapa yang kamu anggap siluman kecil?.Aku telah melayani keluarga Guardisnes selama berabad abad,oi anak muda sebaiknya kamu jangan remehkanku!"
Gadis kecil itu mengangkat tangan kitinya dan berkata."Meteor blast!"
Di ujung jarinya muncul sebuah cahaya berwarna kuning keputihan.Cahaya itu semakin membesar dan membentuk sebuah bulatan yang diameternya sekitar 60 m.
Bahkan bola itu menembuat lubang menembus langit langit di rumah rendi.
"Terima ini!" teriak gadis kecil itu
Pada saat yang bersamaan Scarlet dan Evelyn ada di depanku.Mereka langsung membuat perisai
BOMM!!!
Cahaya yang menyilaukan mata langsung muncul.Diiringi dengan suara detuman dan guncangan tanah yang hebat.
Dari luar perisai Scarlet dan Evelyn tidak nampak apa apa.Hanya sekumpulan debu yang berterbangan dimana mana.
Saat itu aku sadar ada satu hal.'Rendi!!..Dia masih diluar sana!'.
Dengan spontan aku langsung berlari keluar dari perisai.Dan hanya satu tujuanku,Rendi...
Aku bisa mendengar Evelyn dan Scarlet memanggil namaku,tetapi aku gak menghiraukan mereka dan terus berlari membabi buta mencari Rendi.
Pada saat yang bersamaan.Aku terjatuh dan terperosok menuju kebawah seperti sedang bermain seluncuran.
'Ini hanya aku atau memang tanahnya berlubang dan aku jatuh kedalamnya?'.
Di saat aku mencapai di dasar atau seperti itulah yang aku kira,angin tiba tiba berhembus dan menghilangkan semua debu yang berterbangan.
Ketika aku melihat sekekiling,aku hanya tercengang melihat pemandangan di sekitarku.
Aku berdiri di tengah tengah cekungan yang dalam!.'Luar biasa!,apakah ini dampak kekuatan dari gadis kecil itu'.
Pada saat yang bersamaan aku melihat gadis kecil itu memandang ke arah lubang yang ia buat atau lebih tepatnya di tempat aku berdiri sekarang.
Akupun langsung terbang ke arah anak kecil itu.Ketika aku hendak sampai aku sempat melihat Rendi yang sedang berbaring di tanah.
Aku pun langsung menjatuhkan pedangku dan menghampirinya.Tak lama kemudian Scarlet dan Evelyn juga sampai di tempat ini.
"Dia gak papa.Kalian gak usah khawatir,cuma pingsan" kata gadis itu yang tetap terpaku untuk memandang ke arah lubang yang ia buat.
Mendengar hal itu,aku langsung lega luar biasa dan aku bertanya pada gadis itu.
"Anu...Kamu siapa?"
"Aku adalah siluman pelindung dari tuan Rendi.Kamu tentu tahu aku Loki...Ini aku...Renata.Kucing peliharaan tuan Rendi"
Jawabnya sambil tetap mengamati ke arah lubang tanpa menoleh sedikitpun.Aku hanya terkejut mendengar pernyataannya barusan.
"hmhmhm...Hahaha....Kalian gak akan bisa mengalahkanku.Terutama kau...siluman kecil...Aku ingin titip pesan pada pria yang tidur disana...Aku akan menyisakan tempat untuknya di barisan terbaik dimana kau dapat melihat pemadangan bagus di dalamnya"
Aku hanya bisa mendengar suara Lord phantom.Tetapi aku gak bisa melihat dia ada di mana.
"Cih..Sudahlah.Yang paling penting kita harus rawat kalian dan tuan Rendi secepatnya.Ayo,kita pergi sekarang"
Sahut Renata sambil mengangkat Rendi yang pingsan dengan kekuatan sihirnya.
Rendi pun melayang layang di udara mengikuti arah gerak Renata.
"Kita mau kemana?" tanyaku padanya.Renata hanya tersenyum dan menjawab.
"Ke rumahmu..Loki..."
'Rumahku?!.Tapi kenapa!?.Apa ada yang istimewa dari rumahku?!.Atau jangan jangan keluargaku juga keturunan penyihir?'.
-------------------------
Tolong maafkan author kalau typo berceceran dimana mana
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top