Bab 5. Super Bumi

Selamat Membaca

Dalam kegelapan malam, tubuh polos Naruko yang hanya tertutup selimut tebal itu, memilih bangun dari ranjang yang menjadi saksi dari kegiatan panasnya dengan si penculik yang tadi malam mabuk berat dan menganggap dirinya sebagai Naruto.

Demi kecantikan kembarannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Naruko membenci wajahnya yang bisa memiliki kesamaan dengan Naruto. Lebih parah lagi, bahkan untuk berjalan saja, Naruko harus terseok-seok akibat rasa sakit pada selangkangannya.

Sampai di kamar mandi, Naruko menyalakan keran air. Tangannya menggosok seluruh bekas pada tubuhnya, walau hatinya merasakan rasa suka pada Otsutsuki Ashura. Tapi, melakukan sex before married, itu bukanlah impian Naruko.

Senakal apa pun dirinya dalam berpakaian, Naruko tetaplah menjunjung tinggi masa depannya untuk sang suami kelak. Tapi karena sudah ternoda seperti ini, Naruko harus bagaimana?

Tiba-tiba sebuah sentuhan dari belakang membuat Naruko melonjak kaget, manik biru langitnya tampak terkejut dengan keberadaan lelaki yang berhasil memenuhi perutnya dengan cairan sialan itu. "Apa yang kau lakukan?" tanya Naruko yang terjepit pada dinding kamar mandi.

"Tentu saja membuatmu paham, bahwa aku menyentuhmu bukan karena rubah sialan itu."

Naruko menatap mata raven di hadapannya, dalam guyuran shower itu, Naruko bisa melihat ada api panas yang memintanya untuk terbakar bersama. Tapi hey! Sekali pun Ashura sadar itu adalah Naruko, dia tetaplah tak akan terima bila harus melakukan kegiatan panasnya lagi.

"Kau bukan suamiku! Jadi untuk apa aku harus mengotori tubuhku dengan kegiatan menjijikan itu?"

Bukannya amarah yang diterima Naruko, melainkan senyum dengan tatapan lembut yang diterimanya. Tangan hangat Ashura menyentuh pada cekungan leher sebelah kanan Naruko. "Karena kau hanya tercipta untukku, dan akan kupastikan Uchiha sialan itu tak merebut milikku lagi."

Detik berikutnya, Naruko hanya mampu menangis dalam setiap sentuhan kasar dari Ashura. Dia tak munafik menikmati kegiatan mereka, tapi dia juga jijik karena dia mau melakukannya lagi.

oOo

Naruto melihat sebuah kapsul yang diberikan Sakura. Kapsul yang akan memberi efek pengubah wajah dan dna, agar Naruto bisa menjadi duplikat ayahnya. "Kamu yakin ini akan berhasil?" tanyanya memastikan.

Sakura memberikan pakaian yang telah disiapkan untuk Emperor, tapi kali ini pakaian itu harus dipakai Naruto. "Percayalah Kitsune, tapi ingat, kemampuan obat itu hanya bertahan selama tiga jam."

"Asal aku bisa mengetahui keberadaan Putri Naruko, tiga jam pun sudah cukup."

Naruto kemudian pergi ke ruang kerja ayahnya. Lelaki yang mengenakan mahkota di atas kepalanya itu sudah tertidur akibat obat buatan Sakura. Well, jangan salahkan kelicikan Naruto yang melakukan hal itu.

Karena, sejak pertengkaran tanpa sebab di ruang latihan dengan Jenderal Sasuke. Pria kejam itu telah memberi perintah, agar Kitsune bertugas menjaga Bumi. Dengan alasan kemampuan Naruto tidak setara dengan pasukan Cosmic Ame.

Akhirnya, dengan terpaksa Naruto meminum kapsul itu dan perlahan tubuhnya merasa sakit luar biasa. Tulang pada tubuhnya dirasa mulai membesar, badannya mulai membengkak. Tapi, sepasang dada mininya terlihat mulai kempes, melihat ke bawah lagi, ada tonjolan pada selangkangannya.

Seketika Naruto mendongak, dengan semburat merah memenuhi wajahnya. Baru pertama kali ini, dia merasa malu ketika melihat selangkangannya sendiri. "Rasanya aneh juga, aku yang perempuan harus memiliki badan laki-laki," batinnya.

>>>

Di sekitar pesawat Air Force Emperor, terlihat beberapa pesawat tempur telah terparkir rapih. Karena bagaimana pun juga, pertemuan Emperor dengan Pemimpin Perserikatan Otsutsuki adalah suatu kejadian yang langka, bahkan itu baru pertama kali terjadi.

Hanya saja, yang mereka tak tahu adalah orang yang sedang duduk di kursi penumpang dengan Jenderal Sasuke yang ternyata terpilih sebagai pengawal Emperor, merupakan Sang Hime-Sama. Membuat suasana canggung semakin terasa.

Setelah memastikan Emperor mengenakan sabuk pengaman, pesawat itu pun mulai take off. Naruto bisa melihat pintu portal kaguya mulai terbuka, seiring dengan pesawat-pesawat itu memasuki portal, enam cosmic mengaktifkan mode deffense mereka.

Tak membutuhkan waktu lama, sebuah pemandangan hijau menyambut mata sapphirnya sebagai tanda pesawat mereka siap untuk mendarat sesuai arahan dari pesawat milik otsutsuki yang telah menyambut mereka.

"Apa Anda yakin dengan keputusan ini?" pertanyaan dari Sasuke membuat Naruto menghentikan langkahnya.

"Apa maksudmu?"

Sebuah jubah dapat Naruto rasakan menutupi tubuhnya, karena tinggi badannya sekarang telah berubah. Naruto hanya perlu menoleh tanpa mendongak, sebab tinggi badan mereka sekarang sama.

"Tubuh dan wajah Anda memang menyerupai beliau, tapi aroma manismu tak bisa disembunyikan, dobe."

Tepat setelah itu, pintu pesawat terbuka, membuat Naruto harus menelan kekesalan karena pria yang sedari tadi bersamanya ternyata tak bisa dia tipu.

Seorang wanita yang begitu mirip dengan ibunya, membuat tangan Naruto menggenggam di setiap langkahnya. Dia tak menyangka, kaum otsutsuki menciptakan makhluk secantik ibunya sebagai pengawal Sang Pemimpin Perserikatan Otsutsuki.

"Selamat datang di tanah kami, Emperor."

"Terima kasih atas sambutannya, Queen Sara. Saya sangat terkesan sekali," ucapnya yang tak mampu menahan aura dinginnya. Sedangkan wanita bernama Sara tersenyum menerima sindiran dari Emperor.

"Kalau begitu, mari kita pergi," ucap Queen Sara.

oOo

Ruangan yang Naruto injak sekarang, benar-benar memiliki sistem keamanan tinggi. Bahkan hanya dengan masuk saja, harus dengan memperlihatkan pupil Queen Sara. Belum sampai di situ, bahkan tadi sebelum Naruto masuk saja, dia harus melepas medali nebula, dan menitipkannya pada Sasuke yang berada di luar ruangan.

Naruto paham, lelaki dingin itu pasti akan memulai rencananya. Karena Naruto tadi sempat merasakan keberadaan Naruko di dekatnya. Tapi entah kenapa langsung lenyap, ketika Naruto mencoba melihat ke sekitar.

"Baiklah, perkenalkan saya Kabuto. Dan pada hari ini, saya mendapat tugas sebagai moderator."

Naruto tak begitu mau menyimak apa yang dipidatokan lelaki berkaca mata itu, dia lebih suka menatap wanita yang mirip dengan ibunya. Benar-benar mirip hanya terlihat seumuran dengan Naruto.

"Jadi, sehubungan dengan permintaan Pihak Otsutsuki yang meminta persenjataan sebagai ganti pengembalian Putri Naruko. Apa ada hal yang masih perlu dijelaskan lagi, Emperor Minato?" tanya Kabuto yang sudah selesai dengan pembukaan yang cukup membosankan bagi telinga Naruto.

Naruto menatap Queen Sara. "Pertama, terima kasih telah memenuhi permintaan saya untuk melakukan perundingan. Kedatangan saya kemari untuk melihat, apakah wanita yang kalian culik benar-benar putri saya, atau robot tiruan yang sering kalian kirim ke Bumi."

Pertanyaan itu membuat Queen Sara menggenggam tangannya di balik meja, dia tak menyangka lelaki yang terkenal bersikap manis. Ternyata sekarang justru menggunakan kalimat sindiran yang sangat dalam baginya.

"Jika Anda tidak percaya, saya bisa memanggilnya sekarang."

"Sebelum di panggil kemari, tampilkan kamera yang tertuju padanya sekarang. Karena seorang ayah seperti saya, sudah sangat merindukan putri bungsu saya," mohon Naruto dengan tatapan memelas. Beberapa prajurit cosmic harus menahan tawa karena teringat dengan tingkah Kitsune yang sering berpura-pura memohon.

"Baiklah, silakan tampilkan—" Ucapan Queen Sara terpotong ketika seseorang berbisik padanya.

"Lapor, Yang Mulia. Saat ini Tuan Ashura masih menjaga Tuan Putri."

"Tidak apa. Sambungkan saja," balas Queen Sara.

Sorot lampu mulai mengarah pada tengah meja, membuat Naruto menutupi bibirnya dengan menekuk sikut di atas meja. Manik biru lautnya terlihat semakin dingin saat tampilan mulai terlihat jelas.

Sepasang makhluk lain gender, tampak tertutup kabut air hangat namun masih bisa ditangkap pada penglihatan Naruto. Dewan petinggi Otsutsuki juga terlihat menyipitkan matanya, penasaran dengan apa yang mereka lakukan.

"Penghinaan!!!"

Teriakan itu membuat para dewan mengalihkan tatapannya dari layar yang mereka lihat. Berbeda dengan Queen Sara yang langsung menghentikan tampilan gambar sebelum para dewan petinggi mengetahui apa yang dilakukan oleh anak bungsunya.

Rona merah tak bisa ditutupi dari kulit putihnya, bukan karena malu tapi lebih pada karena dia marah pada Ashura. Queen Sara kemudian menatap pada lelaki pirang yang memberi sorotan semakin dingin, dia bahkan sampai terkejut dengan sorotan yang dimiliki Sang Emperor.

"Emperor," panggilnya.

"Anda tidak pantas memanggil saya dengan bibir penuh dusta itu!" Setelah itu, Naruto berjalan keluar membuat rapat perundingan tidak bisa dilanjutkan.

oOo

Di waktu yang sama, sebelum Naruto mengambil tindakan keluar dari ruang perundingan.

Kediaman Ashura, lelaki itu baru saja mendapat perintah dari Ibunya. Untuk segera membawa Putri Naruko pada ruang pertemuan. Padahal, Ashura belum puas menuntuskan nafsu. Tapi, bagaimana lagi.

Akhirnya lelaki itu pun keluar dari kamarnya, membiarkan Naruko menatap kosong pada kaca yang memperlihatkan seluruh bekas gigitan lelaki itu. Tak kuat dengan keadaannya, wanita itu jatuh terduduk dengan isak tangis semakin memenuhi ruangan.

Ashura telah mengenakan pakaian kehormatan sebagai anak pemimpin perserikatan Otsutsuki. Dia pun berniat memanggil pelayan agar segera menghentikan tangisan Naruko dan membuat wanita itu berganti baju.

Namun, setelah dia melangkah menjauhi pintu kamarnya. Sebuah tembakan menyambutnya, membuat Ashura secara insting melindungi diri di balik pilar. Tangannya menekan inter-com, tapi tiba-tiba dia tak memiliki sinyal untuk melakukannya.

Ashura menatap ke arah dinding yang terkena tembakan, itu adalah peluru yang tak membutuhkan sinyal dalam penggunaan. Dan hanya empat guardion yang bisa melakukannya.

"Hehh. Jadi kalian berniat melawanku?"

"Bila itu diperlukan, kenapa tidak?" ucap Sai yang mengarahkan pistolnya dan menembak ke arah Ashura. Tapi pria itu lagi-lagi bisa bisa menghindar.

Sai yang tidak ingin menyia-nyiakan waktu melempar pistolnya pada Neji. Dan berlari mengarah Ashura, pertarungan jarak dekat adalah hal yang ingin lelaki itu lakukan sebagai pelampiasan karena Ashura telah berani menodai calon tunangannya.

Shikamaru yang melihat amarah Sai hanya bisa menggeleng. 'Dasar kekanakan.'

Di sisi lain, Naruko menatap lelaki yang sangat dia kagumi, wanita itu tak menyangka akan dipertemukan dalam kondisi dia harus telah dinodai oleh Otsutsuki brengsek. Manik sapphirnya tak berani menatap langsung pada sepasang mata merah khas clan uchiha.

"Maaf karena kau harus melihatku seperti ini."

Sasuke mengabaikan ucapan Naruko, dia kemudian memberikan kimono yang tadi dilihatnya. Setelah itu, medali nebula milik Naruto langsung dia pakaikan pada tangan kanan Naruko, dan seketika itu tubuh Naruko mulai menghilang.

"Success."

TBC

Word: 1.484 kata

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top